Unduh PDF
Unduh PDF
Terdapat banyak kiat dan trik dalam menulis fiksi yang dapat diterapkan saat menulis cerita nonfiksi, dari menghindari kalimat pasif sampai hal-hal yang klise. Namun, keuntungan besar dari menulis nonfiksi adalah saat tulisan Anda mandek, Anda bisa menggunakan waktu tersebut untuk melakukan lebih banyak riset dan memperdalam fakta-fakta topik Anda. Menulis nonfiksi adalah sebuah kerajinan yang membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan narasi yang kuat untuk menyelesaikannya dengan baik.
Langkah
-
Pahamilah genre tersebut. Tulisan nonfiksi adalah sastra yang didasari oleh fakta. Penulis nonfiksi bisa berfokus pada topik-topik seperti biografi, bisnis, memasak, kesehatan dan olahraga, hewan peliharaan, kerajinan, dekorasi rumah, pariwisata, keagamaan, seni, sejarah, dan lain-lain. Daftar mengenai subjek-subjek yang memungkinkan dalam tulisan nonfiksi bisa terdiri dari apa saja. [1] X Teliti sumber
- Tidak seperti fiksi yang diciptakan dari imajinasi, nonfiksi disusun dari kejadian, momen, praktik, dan pendekatan nyata pada sebuah subjek.
- Memoar adalah sebuah tipe nonfiksi yang berperan sebagai catatan sebuah kejadian berdasarkan pengetahuan intim dan observasi pribadi. [2] X Teliti sumber Jadi, jika Anda menulis memoar, Anda harus melakukan riset dari kejadian atau momen tertentu. Namun, kebanyakan penulis memoar membutuhkan lebih sedikit riset daripada penulis nonfiksi lainnya karena dasar cerita mereka berasal dari memori pribadi.
-
Bacalah beberapa contoh yang baik dari nonfiksi. Banyak buku nonfiksi yang ditulis dengan baik dan menarik yang terpilih untuk masuk ke dalam daftar Buku Terbaik Tahun Ini dan buku terlaris. Beberapa topik, seperti perang Timur Tengah, perkembangan ilmiah di abad ke-21, dan rasisme di sistem pengadilan Amerika adalah topik nonfiksi yang populer. Tentu saja, topik tentang makanan, dekorasi rumah, dan perjalanan wisata juga menjadi topik yang banyak diminati. Bacalah beberapa contoh buku nonfiksi seperti di bawah ini: [3] X Teliti sumber
- Catatan Seorang Demonstran oleh Soe Hok Gie. Buku ini berisi pemikiran-pemikiran (alm.) Soe Hok Gie, yang merupakan mahasiswa Jurusan Sejarah FSUI. Buku ini disusun lewat pengumpulan karya-karya tulisan Gie, baik di jurnal hariannya, maupun dari tulisan-tulisannya yang dimuat di koran nasional. Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena lewat penggambarannya sebagai mahasiswa pada era orde lama, Gie dapat membawa kita menyelami kehidupan rakyat Indonesia sekitar tahun 1960-an. [4] X Teliti sumber
- Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan oleh Agustinus Wibowo. Buku ini memang buku tentang perjalanan ala backpacker yang dilakukan oleh Agus. Namun, saat kita membacanya, kita akan merasakan bahwa buku ini lebih dari sekedar berbagi kiat tentang perjalanan menuju tempat-tempat baru dengan uang yang terbatas. Buku ini lebih dalam lagi membahas berbagai aspek dalam perjalanan yang pasti dialami oleh semua orang. Agus membicarakan cinta, persahabatan, agama, dan keluarga. Semua informasi dituliskan dengan sangat menarik dan tidak membuat pembaca merasa dihakimi. Dalam buku ini, Agus mengajak kita untuk menyelami kembali arti hidup secara keseluruhan. [5] X Teliti sumber
- Ngawur karena Benar oleh Sudjiwo Tejo. Isi buku ini adalah satir yang diungkapkan dengan menyangkutpautkan kisah dunia perwayangan, baik Ramayana maupun Mahabharata, dengan kemelut yang terjadi di Indonesia. Beberapa judul yang menarik adalah “Burisrawa Berwajah Gayus”, “Yudhistira Naik-naik ke Puncak Gaji”, “Memasuki Milenium Sengkuni”, dan masih banyak lagi. [6] X Teliti sumber
- Chairul Tanjung Si Anak Singkong oleh Tjahja Gunawan. Buku ini adalah biografi Chairul Tanjung yang menceritakan perjuangannya untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis. Di dalam buku ini, para pembaca dibawa ke dalam dunia Chairul Tanjung ketika ia masih kecil dan memulai bisnisnya dari menjual singkong. [7] X Teliti sumber
- 101 Hari Menulis & Menerbitkan Novel oleh R. Masri Sareb Putra. Buku ini menyajikan panduan bagi siapa saja yang ingin mulai menulis novel. Menurut buku ini, menulis novel dapat dilakukan dalam 101 hari dan novel Anda siap untuk ditawarkan ke penerbit. Akan tetapi, untuk dapat mewujudkannya, Anda harus mengikuti dengan saksama petunjuk dalam buku ini, langkah demi langkah. [8] X Teliti sumber
-
Analisislah contoh tersebut. Saat Anda sudah membaca beberapa buku nonfiksi, pikirkan cara si penulis menggunakan bukti yang faktual di dalam bukunya dan cara ia melakukan pendekatan terhadap topik tersebut dengan menarik. Ajukan pertanyaan, seperti:
- Apa yang membuat pendekatan sang penulis terhadap topiknya terlihat unik dan menarik?
- Bagaimana cara sang penulis menggunakan informasi faktual di dalam narasinya?
- Bagaimana cara sang penulis mengatur informasi di dalam bukunya? Apakah ia menggunakan jeda di antara bagiannya? Atau membaginya dalam beberapa bagian? Atau menggunakan daftar isi?
- Bagaimana cara sang penulis mengutip sumber yang ia gunakan di dalam narasinya?
- Sebagai pembaca, bagian mana yang paling memengaruhi Anda di dalam buku tersebut? Bagian mana yang paling kurang berpengaruh bagi Anda?
-
Tentukan topik atau subjek Anda. Mungkin Anda sudah memiliki sebuah topik di dalam benak Anda, atau mungkin Anda tidak yakin bagaimana cara untuk mempersempit keberagaman minat Anda yang luas. Namun, membendung topik dan perspektif yang akan Anda gunakan untuk membahas topik tersebut sangatlah penting. Ajukan beberapa pertanyaan di bawah ini kepada diri Anda sendiri:
- Apa yang saya minati? Menulis buku tentang subjek yang Anda minati akan membuat riset yang Anda lakukan lebih mendalam dan dedikasi Anda untuk menceritakan kisah tersebut akan lebih kuat. [9] X Teliti sumber
- Cerita apa yang hanya bisa diceritakan oleh saya? Atau keunikan apa yang terlihat dari sudut pandang saya terhadap sebuah subjek? Sebagai contoh, Anda mungkin memiliki minat untuk membuat kue atau mendukung pernikahan sesame jenis. Namun, Anda harus menentukan pendekatan unik Anda dalam menelaah topik-topik ini. Mungkin, untuk minat Anda di bidang membuat kue, Anda akan berfokus pada perkembangan teknik pembuatan kue atau jenis kue tertentu, seperti kroisan. Atau, untuk topik yang sedang hangat diperbincangkan seperti pernikahan sesame jenis, mungkin Anda akan berfokus pada sebuah wilayah tertentu untuk melihat bagaimana subjek ini memengaruhi komunitas tersebut.
- Siapa yang akan membaca buku ini? Sangat penting untuk mengidentifikasi pembaca dan pasar buku tulisan Anda. Anda sebaiknya memiliki pembaca yang cukup luas untuk mengesahkan penulisan buku tersebut. Sebagai contoh, buku nonfiksi tentang evolusi kroisan mungkin menarik bagi tukang roti, kritikus makanan, dan pembaca yang tertarik dalam dunia pastry . Buku ini juga dapat menarik perhatian penggila sejarah yang menyukai sejarah sebuah makanan dari sudut pandang yang unik.
-
Adulah ide Anda. Sisihkan waktu untuk memunculkan jiwa kreatif Anda. Ambillah secarik kertas kosong dan sebuah pulpen, atau bukalah dokumen baru di komputer Anda. [10] X Teliti sumber
- Ada banyak cara untuk mengadu ide, seperti membuat peta pemikiran dengan kotak-kotak di sekitar ide utama dengan garis-garis yang menghubungkan kata atau frasa yang merujuk kepada ide utama.
- Anda juga bisa membuat sebuah daftar sudut pandang unik untuk melihat ide utama tersebut. Sebagai contoh, Anda bisa membahas sejarah kroisan, implikasi politik dari makanan tersebut, dan beberapa jenis kroisan di Eropa.
-
Buatlah kerangka atau daftar isi. Salah satu cara termudah untuk mengatur pemikiran Anda adalah dengan menciptakan garis besar dari konten tulisan Anda atau daftar isi buku Anda. Kerangka yang lebih mendetail juga akan membantu Anda untuk berfokus pada riset terhadap beberapa aspek tertentu dari topik atau subjek Anda. [11] X Teliti sumber
- Buatlah poin-poin dengan topik utama dan subtopik atau judul ( heading ) di bawah topik utama tersebut. Sebagai contoh, untuk buku tentang kroisan, tema utamanya mungkin kroisan dan subtopik dari tema tersebut adalah: Awal mula/Sejarah, Perkembangan, Pembuatan kroisan standar, dan Variasi kroisan terkini.
- Anda juga bisa membuat bagan berisi topik dan subtopik, lalu tambahkan anak subtopik di bawah bagian subtopik. Cobalah mengembangkan ide seluas mungkin dan tuliskan semua hal (meskipun terasa sedikit melenceng) yang bisa dijadikan sebagai subtopik.
-
Tentukan seberapa banyak riset yang harus dilakukan untuk menelaah topik Anda. Nonfiksi yang baik biasanya didasari oleh riset yang dilakukan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Selain riset daring, Anda juga sebaiknya mengunjungi perpustakaan, kantor arsip, koran, dan bahkan mikrofilm. [12] X Teliti sumber
- Anda juga harus menemukan ahli dalam subjek yang Anda fokuskan dan juga beberapa “saksi mata kejadian”. Maksudnya adalah orang-orang yang mengalami sendiri kejadian tersebut. Anda juga harus menindaklanjuti beberapa petunjuk, melakukan wawancara, mencatat hasil wawancara, dan membaca banyak materi. [13] X Teliti sumber
- Untuk setiap topik dan subtopik di dalam daftar isi, Anda harus memikirkan penelitian yang Anda harus lakukan. Sebagai contoh, untuk sejarah kroisan, Anda mungkin bisa berbicara kepada ahli sejarah spesialis makanan Perancis atau budaya makanan Perancis.
- Tanyakan pada diri sendiri: Apa yang tidak saya ketahui tentang topik ini? Siapakah orang yang bisa diajak untuk mendiskusikan topik ini? Dokumentasi seperti apa yang bisa saya cari untuk topik ini?
-
Buatlah daftar pekerjaan untuk riset yang harus dilakukan. Lihat kembali rancangan konten dan daftar isi Anda yang mendetail. Pindahkan semua hal yang harus diteliti ke daftar pekerjaan yang diberi nomor. [14] X Teliti sumber
- Buatlah daftar tautan, buku, dan artikel yang harus Anda cari dan baca.
- Buatlah daftar lokasi yang harus dikunjungi, seperti toko kue.
- Buatlah daftar ahli atau saksi mata yang harus diwawancarai.
Iklan
-
Mulailah dengan elemen riset yang terpenting terlebih dahulu. Ini adalah taktik yang baik jika Anda bekerja di bawah tekanan tenggat waktu dan tidak memiliki waktu bertahun-tahun untuk melakukan riset. Aturlah daftar riset yang harus Anda lakukan dari yang terpenting ke hal yang tidak terlalu penting.
-
Aturlah wawancara dengan para ahli dan saksi mata sebelumnya. Lakukan hal ini untuk memberikan waktu kepada orang yang akan Anda wawancarai agar bisa merespons keinginan Anda untuk mewawancarainya. Responslah dengan tanggap saat mengatur waktu wawancara dan sediakan detail spesifik mengenai waktu yang memungkinkan untuk wawancara. [15] X Teliti sumber
- Jika Anda memiliki kesulitan untuk mendapatkan respons calon subjek wawancara tentang waktu wawancara yang memungkinkan, jangan takut untuk mendesaknya. Anda mungkin harus mengontak mereka kembali dengan surel pengingat, terutama jika mereka memiliki jadwal yang padat atau mendapatkan surel yang banyak setiap harinya.
- Anda juga sebaiknya memikirkan tentang subjek yang lebih mudah untuk ditemui, seperti keluarga atau teman yang bisa memberikan Anda opini ahli atau seseorang yang bekerja dengan posisi di bawah Anda yang masih bisa memberikan informasi yang relevan. Sering kali, menjalin ikatan dengan seseorang yang bekerja bersama orang yang ingin Anda wawancarai dapat membantu Anda untuk menghubungi subjek wawancara Anda.
-
Lakukan wawancara tersebut. Latihlah kemampuan mendengarkan Anda saat melakukan wawancara. Anda mewawancarai seseorang untuk mempelajari sudut pandang orang tersebut atau menggali informasi yang ia miliki. Jadi, jangan menyela orang tersebut ketika sedang berbicara atau memamerkan apa yang Anda ketahui. [16] X Teliti sumber
- Persiapkan daftar pertanyaan untuk subjek wawancara Anda. Namun, jangan merasa terbebani dengan mengikuti semua hal di dalam daftar pertanyaan tersebut. Orang yang Anda wawancarai mungkin memiliki informasi yang belum diantisipasi atau tidak ditanyakan oleh Anda. Jadi, bersikap terbukalah saat wawancara yang Anda jalani terasa melenceng.
- Jika Anda tidak memahami apa yang dibicarakan orang yang Anda wawancarai, klarifikasilah kepada orang tersebut. Jika orang tersebut mulai menceritakan hal yang tidak relevan, arahkan kembali fokusnya ke subjek yang Anda teliti.
- Jika Anda mewawancarai seseorang secara langsung, gunakan mesin perekam digital yang dilengkapi dengan peredam suara. Jika Anda akan melakukan wawancara ekstensif, mungkin Anda harus menyewa layanan transkripsi untuk mencatat wawancara dan menghemat waktu Anda.
- Jika Anda mewawancarai seseorang di internet menggunakan Skype, Anda bisa mengunduh aplikasi perekam yang bisa merekam percakapan Skype Anda dengan orang tersebut. Anda kemudian bisa menonton kembali video tersebut dan mencatatnya, atau mengirimkannya ke jasa transkripsi.
-
Manfaatkan perpustakaan umum di daerah Anda. Jadikan pustakawan di perpustakaan lokal Anda teman baik Anda yang baru. Sebelum adanya komputer, pustakawan bertindak sebagai basis data berjalan, dan sekarang pun pustakawan masih terkenal dengan sebutan itu. [17] X Teliti sumber
- Kebanyakan pustakawan bisa menunjukkan rak tertentu yang cocok dengan topik yang Anda cari atau buku penelitian tertentu yang bisa digunakan. Sejumlah 90% penelitian didapatkan dari basis data perpustakaan. Jadi, manfaatkan sumber informasi gratis ini.
-
Carilah ke universitas atau perpustakaan khusus. Kebanyakan universitas memiliki perpustakaan besar dan beberapa perpustakaan untuk koleksi spesial. Meskipun Anda mungkin harus membayar untuk mengakses beberapa buku atau basis data daring tertentu, perpustakaan kampus adalah sumber yang bagus untuk topik-topik akademis atau ilmiah. [18] X Teliti sumber
-
Periksalah catatan dan dokumen pemerintah. Catatan dan dokumen pemerintah untuk umum bisa menjadi sumber riset yang baik. Kebanyakan dokumen ini dapat diakses secara gratis dan menyediakan informasi kunci faktual untuk subjek tertentu. [19] X Teliti sumber
-
Manfaatkan informasi yang ada di internet.Salah satu cara terbaik untuk melakukan riset di internet adalah menggunakan mesin pencari dengan efektif. [20] X Teliti sumber
- Ketiklah beberapa kata kunci ke dalam mesin pencari untuk menemukan sumber informasi yang bisa digunakan di internet. Mesin pencari seperti Google dan Yahoo adalah salah satu mesin pencari untuk memulai riset. Anda juga bisa mencoba mesin pencari yang tidak umum seperti Dogpile dan MetaCrawler yang akan mencari ke situs web yang lebih khusus. Ingatlah beberapa kekurangan mesin pencari ini. Mesin pencari ini biasanya hanya akan memperbolehkan Anda mencari kata kunci dengan bayaran untuk dapat membaca kontennya, dan mesin pencari ini memiliki banyak iklan.
- Cobalah untuk mengabaikan laman pertama dari hasil pencarian Anda. Beberapa sumber yang lebih baik biasanya berada di laman ke-5 dalam daftar hasil pencarian.
- Kemudian, Anda harus mengonfirmasi bahwa sumber tersebut adalah sumber yang tepercaya dengan membaca laman “Tentang Kami” atau “ About Us ” di dalam situs web tersebut dan memeriksa bahwa tautan tersebut berakhir dengan tulisan “.edu”, “.gov”, atau “.org”.
-
Kumpulkan riset Anda di satu tempat. Gunakan map daring dalam Google Drive untuk menyimpan semua dokumen riset Anda dalam satu tempat yang mudah ditemukan. Atau mulailah membuka berkas Word dan mengisinya dengan catatan Anda. [21] X Teliti sumber
- Anda juga bisa menggunakan catatan di secarik kertas untuk mencatat informasi penting. Anda harus menyimpan map fisik dan beberapa map untuk menyimpan dokumen-dokumen penting lainnya, seperti foto, potongan koran, dan tulisan tangan.
Iklan
-
Analisislah riset yang sudah Anda lakukan. Lihatlah kembali catatan, transkrip wawancara, dan semua dokumentasi yang Anda kumpulkan. Tentukan apakah sudut pandang Anda terhadap suatu topik didukung oleh riset yang Anda lakukan, atau apakah riset tersebut ternyata menunjukkan sisi yang berbeda dari pandangan awal Anda.
- Sebagai contoh, Anda mungkin berpikir bahwa buku mengenai evolusi kroisan adalah ide yang unik, tetapi saat melakukan riset, Anda akan menemukan buku membuat kue, termasuk kroisan. Pikirkan cara agar buku Anda terlihat berbeda dari buku yang sudah ada. Jadi, buku Anda tentang evolusi kroisan bisa terlihat unik karena buku Anda membahas tentang roti berbentuk bulan sabit dan berasal dari Abad Pertengahan yang kemudian berkembang menjadi kroisan khas Perancis dan Austria yang kita nikmati di masa kini.
-
Buatlah jadwal menulis. Hal ini akan membantu Anda menentukan berapa lama Anda akan menulis draf buku Anda. Jika Anda bekerja dalam tekanan tenggat waktu, sebaiknya buatlah jadwal Anda lebih ketat daripada ketika Anda memiliki keleluasaan waktu untuk menulis. [22] X Teliti sumber
- Jika Anda menulis buku nonfiksi dari perspektif memoar, Anda akan cenderung membutuhkan lebih sedikit riset untuk dilakukan. Sebaliknya, Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk menulis tentang proses yang Anda lakukan, kisah hidup Anda, atau bidang keahlian Anda.
- Buku nonfiksi yang didasari oleh riset akan membutuhkan waktu lebih lama untuk ditulis, karena Anda harus mempelajari, mengevaluasi, dan merangkum dokumentasi yang Anda kumpulkan. Anda juga harus menyertakan informasi dari hasil wawancara dengan para ahli dan saksi mata.
- Cobalah untuk mengatur jadwal Anda berdasarkan hitungan kata atau halaman. Jadi, jika Anda biasanya menulis sekitar 750 kata per jamnya, pertimbangkan hal ini di dalam jadwal Anda. Atau, jika Anda merasa bisa menulis 2 halaman selama satu jam, gunakan informasi ini untuk mengestimasikan jadwal Anda.
- Tentukan seberapa lama rata-rata waktu yang Anda butuhkan untuk menulis serangkaian kata, atau sejumlah halaman per harinya. Jika Anda memiliki target untuk menulis sebanyak 50.000 kata atau 200 halaman, berfokuslah pada berapa jam waktu yang Anda butuhkan dalam satu minggu untuk mencapai tujuan ini. [23] X Teliti sumber
- Perpanjanglah waktunya selama beberapa jam dari yang seharusnya Anda butuhkan untuk “keadaan tak terduga”. Anda mungkin memiliki saat-saat pikiran Anda terasa mandek, atau ada riset yang harus ditinjau kembali, atau subjek wawancara yang harus ditemui untuk menindaklanjuti detail-detail tertentu.
- Aturlah tenggat waktu mingguan. Bisa saja target Anda berupa hitungan kata, halaman, atau selesainya bab tertentu. Tetapi, aturlah tenggat waktu mingguan dan patuhilah.
-
Buatlah kerangka plot. Meskipun Anda menulis buku nonfiksi, mengikuti prinsip perkembangan plot atau alur cerita bisa membentuk buku Anda. Hal ini juga akan mempermudah Anda dalam mengatur materi riset Anda dalam cara yang menarik bagi pembaca Anda. Plot cerita adalah apa yang terjadi di dalam cerita dan urutan kejadiannya. Untuk membuat sebuah cerita, sesuatu haruslah bergerak atau berubah. Sesuatu atau seseorang maju dari titik A ke titik B karena adanya kejadian bersifat fisik, keputusan, perubahan hubungan, atau perubahan dalam karakter buku Anda. Plot Anda harus terdiri dari: [24] X Teliti sumber
- Tujuan cerita: Plot dalam setiap cerita adalah urutan kejadian yang mencakup upaya untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan tersebut. Tujuan cerita adalah mengungkap apa yang ingin didapatkan oleh si protagonis (bisa jadi Anda jika Anda menulis memoar) atau menyelesaikan masalah tertentu.
- Konsekuensinya: Tanyakan kepada diri sendiri, bencana apa yang akan terjadi jika tujuan Anda tidak tercapai? Apa yang ditakuti si protagonis jika ia tidak bisa meraih tujuannya atau menyelesaikan suatu masalah? Konsekuensi di sini artinya adalah situasi atau kejadian negatif yang akan terjadi jika tujuan tidak tercapai. Kombinasi tujuan dan konsekuensi membuat ukuran ketegangan yang dramatis dalam plot Anda. Inilah yang membuat plot cerita Anda sangat bermakna.
- Syarat: Ini adalah apa yang harus berhasil dilakukan untuk mencapai tujuan Anda. Pikirkan hal ini seperti daftar dari satu atau banyak kejadian. Ketika persyaratan ini dipenuhi saat menulis novel tersebut, pembaca akan merasa bahwa karakter (atau gunakan sudut pandang orang pertama jika menulis memoar) sudah mendekati tercapainya tujuan mereka. Persyaratan ini menimbulkan rasa antisipasi dalam benak pembaca karena ia menantikan keberhasilan sang protagonis.
-
Tulislah manuskripnya. Dibekali dengan riset, jadwal penulisan, dan kerangka plot Anda, Anda sekarang mulai bisa menulis. Carilah tempat yang tenang dan terisolasi di rumah atau di sebuah studio. Batasi pengalihan yang akan Anda dapatkan dengan mematikan internet, menjauhkan ponsel, dan menyuruh semua orang untuk menjauhi Anda. [25] X Teliti sumber
- Beberapa penulis menghindari revisi manuskrip karena mereka tidak mau terjebak dalam bab atau bagian tertentu dan menyimpang dari jadwal menulisnya. Namun, setiap penulis akan mengalami proses menulis dan menulis ulang karyanya.
- Jika merasa ide Anda mandek, lihat kembali hasil riset Anda. Anda bisa menggunakan waktu ini untuk menindaklanjuti ide penelitian atau mencari beberapa hasil riset yang bisa Anda manfaatkan untuk buku Anda nantinya. [26] X Teliti sumber
-
Hindari kalimat pasif. Saat Anda menggunakan kalimat pasif, tulisan Anda akan terasa panjang dan membosankan. Carilah tanda-tanda kalimat pasif dengan melingkari semua kata kerja aktif dan kata kerja pasif di dalam manuskrip Anda.
- Gunakan pemeriksa tatabahasa atau aplikasi komputer untuk menghitung jumlah kalimat pasif di dalam manuskrip Anda. Targetkan untuk membatasi kalimat pasif hingga 2-4% saja.
-
Selalu gunakan bahasa yang santai, kecuali jika Anda benar-benar harus menggunakan istilah formal. Daripada menggunakan kata “bahwasanya”, Anda cukup menggunakan kata “bahwa”. Berfokuslah pada bahasa yang sederhana dengan suku kata yang tidak terlalu banyak. Anda hanya boleh menggunakan tingkatan bahasa yang lebih tinggi ketika menggunakan istilah ilmiah atau mendeskripsikan proses teknikal. Meskipun begitu, Anda harus menulis untuk dapat dibaca oleh semua kalangan.
- Mungkin mengidentifikasi tingkat membaca pembaca ideal buku Anda bisa membantu. Anda bisa menentukan tingkat kemampuan membaca berdasarkan tingkat kelas pembaca ideal Anda. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, jika Anda menargetkan buku Anda untuk dibaca oleh pembaca ESL ( English as Second Language ), Anda harus menargetkan buku Anda untuk pembaca dengan tingkat kemampuan membacanya sekitar 6-7. Jika Anda menulis untuk pembaca dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, Anda sebaiknya menulis dalam tingkat 8 atau 9. Anda bisa menggunakan beberapa aplikasi untuk menentukan tingkatan membaca untuk draf Anda. [27] X Teliti sumber
-
Minimalkan penggunaan kata ganti orang pertama. Pembaca Anda akan lebih merespons proses, kejadian, atau topik yang Anda tulis jika dideskripsikan dalam kata ganti orang ketiga, kecuali jika Anda menulis memoar. Jadi, cobalah untuk menyingkirkan kata “aku” atau “saya” sebanyak mungkin. [28] X Teliti sumber
-
Tunjukkan saja, jangan beri tahu. Pikatlah pembaca dengan menunjukkan proses atau kejadian yang spesifik daripada menarasikannya secara langsung. Sebagai contoh, sebuah kejadian atau adegan menunjukkan proses pembuatan kroisan, dengan detail cara sang pembuat kue menyiapkan dan menggulung adonan di meja, akan lebih menarik daripada mengatakan secara langsung: “Inilah cara menyiapkan adonan”. [29] X Teliti sumber
- Anda juga harus menghindari adverbia dalam tulisan Anda karena biasanya adverbia dapat melemahkan kalimat. Sebagai contoh, kalimat seperti: “Saat tukang roti melihat adonannya mengembang terlalu cepat, ia langsung membuka pintu ovennya”, menunjukkan ketergesa-gesaan si tukang roti dalam adegan tersebut tanpa harus menggunakan adverbia “secara langsung” atau “dengan cepat”.
-
Bacalah manuskrip yang Anda buat keras-keras. Carilah orang yang mau mendengarkan (teman-teman, rekan kerja, atau kelompok menulis) dan bacalah beberapa bab manuskrip Anda keras-keras. Tulisan yang bagus harus memikat pembaca sebagai pendengar dengan detail dan deskripsi yang menciptakan penggambaran yang jelas dan narasi yang kuat. [30] X Teliti sumber
- Jangan mencoba untuk membuat pendengar terkesan atau menggunakan “suara membaca”. Bacalah dengan cara yang alami dan perlahan. Tanyakan reaksi pendengar Anda setelah Anda membacakannya. Catatlah jika ada bagian yang terasa membingungkan atau kurang jelas bagi pendengar Anda.
-
Revisilah manuskrip Anda. Sebelum mengirimkan buku ke penerbit, Anda harus menyuntingnya terlebih dahulu. Sebaiknya, sewalah seorang korektor ( proofreader ) profesional untuk memeriksa kesalahan tatabahasa dalam penulisan buku Anda. [31] X Teliti sumber
- Jangan takut untuk memotong setidaknya 20% dari materi yang disajikan. Anda bisa menghilangkan bab-bab tertentu yang terlalu panjang dan membuat pembaca bosan. Jangan ragu untuk memotong beberapa bab atau halaman yang akan memberatkan buku Anda.
- Catatlah jika setiap adegan di buku Anda menggunakan kekuatan indera. Apakah Anda berhasil memikat setidaknya salah satu indera pembaca di tiap adegannya? Kekuatan untuk menajamkan cerita melalui panca indera (pengecap, perasa, penciuman, penglihatan, dan pendengaran) adalah trik yang bisa digunakan penulis untuk menjaga agar pembacanya tetap tertarik.
- Periksalah lini masa buku tersebut. Apakah Anda menjelaskan proses atau prosedur lengkap dari topik yang Anda pilih? Apakah Anda mengeksplorasi sudut pandang Anda secara maksimal? Sebagai contoh, buku tentang kroisan harus membahas proses pembuatan kroisan dari awal sampai akhir.
- Tingkatan kalimat. Periksalah transisi antarparagraf, apakah transisi tersebut terasa lembut atau tidak? Carilah adverbia atau istilah yang terlalu sering digunakan sehingga kalimat-kalimat tulisan Anda terasa efektif.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Sebuah topik atau subjek
- Program pengolah kata atau pena dan kertas
- Mesin perekam suara digital
Referensi
- ↑ http://www.hooverlibrary.org/faq/fiction_vs_nonfiction
- ↑ http://dictionary.reference.com/browse/memoir
- ↑ http://www.authormedia.com/little-known-secret-writing-bestselling-nonfiction-book/
- ↑ https://www.goodreads.com/book/show/1488085.Catatan_Seorang_Demonstran
- ↑ http://www.febriyanlukito.com/review-buku-titik-nol-makna-sebuah-perjalanan/
- ↑ https://arifdwijanarko.wordpress.com/2012/04/17/resensi-buku-ngawur-karena-benar/
- ↑ https://www.goodreads.com/book/show/15733451-chairul-tanjung-si-anak-singkong
- ↑ http://www.grasindo.id/buku/101-hari-menulis-menerbitkan-novel/#sthash.msGrDfuu.dpuf
- ↑ http://www.writersdigest.com/online-editor/8-ways-to-prepare-to-write-your-nonfiction-book-in-a-month
- ↑ http://www.writersdigest.com/online-editor/8-ways-to-prepare-to-write-your-nonfiction-book-in-a-month
- ↑ http://www.writersdigest.com/online-editor/8-ways-to-prepare-to-write-your-nonfiction-book-in-a-month
- ↑ http://www.writersdigest.com/online-editor/8-ways-to-prepare-to-write-your-nonfiction-book-in-a-month
- ↑ http://www.theguardian.com/books/2010/mar/20/thirties-intimate-history-juliet-gardiner
- ↑ http://www.writersdigest.com/online-editor/8-ways-to-prepare-to-write-your-nonfiction-book-in-a-month
- ↑ http://blog.bookbaby.com/2013/10/7-ways-to-research-your-nonfiction-book/
- ↑ http://blog.bookbaby.com/2013/10/7-ways-to-research-your-nonfiction-book/
- ↑ http://blog.bookbaby.com/2013/10/7-ways-to-research-your-nonfiction-book/
- ↑ http://blog.bookbaby.com/2013/10/7-ways-to-research-your-nonfiction-book/
- ↑ http://blog.bookbaby.com/2013/10/7-ways-to-research-your-nonfiction-book/
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/558/03/
- ↑ http://www.writersdigest.com/online-editor/8-ways-to-prepare-to-write-your-nonfiction-book-in-a-month
- ↑ http://www.writersdigest.com/online-editor/8-ways-to-prepare-to-write-your-nonfiction-book-in-a-month
- ↑ http://goinswriter.com/tips-writing-book/
- ↑ http://www.how-to-write-a-book-now.com/plot-outline.html
- ↑ http://www.writersdigest.com/online-editor/8-ways-to-prepare-to-write-your-nonfiction-book-in-a-month
- ↑ http://www.theguardian.com/books/2010/mar/20/thirties-intimate-history-juliet-gardiner
- ↑ https://readability-score.com/
- ↑ http://bookcoaching.com/non-fiction-book-writing-solutions/
- ↑ http://bookcoaching.com/non-fiction-book-writing-solutions/
- ↑ http://quentinschultze.com/tips-1-5-for-book-writers/
- ↑ http://www.writersdigest.com/online-editor/what-to-look-for-when-editing-your-manuscript
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 12.248 kali.
Iklan