Esai kritis merupakan tulisan analisis mengenai suatu karya seperti buku, film, artikel, atau lukisan. Tujuan dari pembuatan esai kritis adalah memberikan sebuah gambaran atau interpretasi mengenai suatu aspek dari karya atau mensituasikan karya dalam konteks yang lebih luas. Sebagai contoh, sebuah analisis kritis mengenai suatu buku dapat berfokus pada nuansa tulisan di dalamnya guna menentukan bagaimana nuansa tersebut memengaruhi makna dari buku itu secara keseluruhan. Atau, suatu analisis kritis untuk sebuah film dapat berfokus pada signifikansi atas suatu simbol yang muncul berulang kali di dalamnya. Sebuah esai kritis harus memasukkan suatu tesis argumentatif mengenai suatu karya dan sejumlah besar sumber-sumber bukti tertulis untuk membantu mendukung interpretasi tersebut. [1] X Teliti sumber Berikut adalah cara untuk menulis esai kritis.
Langkah
-
Pastikan Anda memahami tugas yang diberikan. Segera setelah Anda ditugasi untuk menulis esai tersebut, bacalah petunjuknya dan garisbawahi hal-hal yang belum Anda mengerti. Tanyakan kepada guru Anda untuk mengklarifikasi intruksi yang menurut Anda belum jelas. [2] X Teliti sumber
-
Baca karya yang akan Anda ulas dengan kritis. Esai kritis mengharuskan Anda untuk mengevaluasi suatu buku, artikel, film, lukisan, atau teks lainnya. Guna melakukan analisis kritis atas suatu karya, Anda harus familiar dengan isinya.
- Ketahui karya tersebut luar dan dalam dengan membaca berulang kali. Apabila Anda diminta untuk menulis mengenai suatu karya visual seperti film atau karya seni, tontonlah film tersebut beberapa kali atau amati lukisan tersebut dari berbagai sudut dan jarak.
-
Catat detil-detil dari karya tersebut. Hal ini akan membantu Anda mengingat aspek-aspek penting dan mendorong Anda untuk berpikir kritis mengenai suatu karya. Ingat selalu pertanyaan-pertanyaan kunci selagi Anda mengamati dan berusaha untuk menjawabnya melalui catatan yang Anda buat. [3] X Teliti sumber
- Apa yang diangkat oleh karya itu?
- Apa gagasan utamanya?
- Apa hal yang menarik dari karya itu?
- Apa tujuan dari karya tersebut?
- Apakah karya tersebut berhasil meraih tujuannya? Jika tidak, apa penyebabnya? Jika berhasil, bagaimana caranya? [4]
X
Teliti sumber
Hindari: meringkas karya setelah Anda sepenuhnya mengetahuinya.
Lakukan: tuliskan pikiran-pikiran Anda yang dapat menuntun Anda dalam menulis esai, seperti: Apakah maksud dia adalah___? Apakah hal ini terhubung dengan___?
-
Ulas catatan Anda untuk mengidentifikasi pola dan permasalahan. Setelah Anda selesai membaca dan mencatat, bacalah catatan Anda untuk menentukan pola-pola tertentu yang muncul di dalam karya dan permasalahan apa yang mencolok bagi Anda. Cobalah mengidentifikasi suatu solusi untuk salah satu permasalahan yang telah Anda identifikasi. Sebagai contoh, Anda mungkin akan menyadari bahwa monster ciptaan Frankenstein seringkali lebih simpatik dibandingkan Doktor Frankenstein. Buatlah hipotesis mengenai alasan di balik hal tersebut.
- Solusi Anda terhadap suatu permasalahan harus membantu Anda untuk mengembangkan fokus pada esai. Namun, ingatlah bahwa Anda tidak harus memiliki sebuah argumen yang solid mengenai karya Anda pada titik ini. Selagi Anda terus memikirkan karya tersebut, Anda akan bergerak lebih dekat ke suatu fokus dan suatu tesis untuk esai analisis kritis yang Anda buat. [5]
X
Teliti sumber
Hindari: membaca pikiran penulis: Mary Shelley berkeinginan membuat monster ciptaan Frankenstein lebih simpatik karena...
Lakukan: parafrasekan sesuai interpretasi Anda sendiri: monster ciptaan Frankenstein lebih simpatik dibandingkan penciptanya, sehingga pembaca menjadi bertanya-tanya, siapa sebenarnya monster di antara mereka berdua.
Iklan - Solusi Anda terhadap suatu permasalahan harus membantu Anda untuk mengembangkan fokus pada esai. Namun, ingatlah bahwa Anda tidak harus memiliki sebuah argumen yang solid mengenai karya Anda pada titik ini. Selagi Anda terus memikirkan karya tersebut, Anda akan bergerak lebih dekat ke suatu fokus dan suatu tesis untuk esai analisis kritis yang Anda buat. [5]
X
Teliti sumber
-
Carilah sumber sekunder yang tepat apabila diperlukan. Jika Anda ditugaskan untuk mengutip sumber-sumber dalam esai kritis, maka Anda harus melakukan riset. Bacalah petunjuk penugasan atau tanyalah kepada instruktur mengenai jenis-jenis sumber apa saja yang dapat digunakan dalam penugasan tersebut.
- Buku, artikel ilmiah, artikel majalah, koran, dan situs-situs yang terpercaya adalah beberapa sumber yang dapat Anda gunakan.
- Gunakan basis data perpustakaan alih-alih pencarian umum di internet. Perpustakaan universitas sering kali berlangganan pada banyak basis data. Basis-basis data tersebut menyediakan akses gratis ke artikel-artikel dan sumber-sumber lainnya yang biasanya tidak dapat Anda peroleh dengan menggunakan mesin pencari biasa.
-
Evaluasi kredibilitas sumber-sumber yang akan Anda gunakan. Sangatlah penting untuk menggunakan hanya sumber-sumber yang terpercaya dalam sebuah esai akademis. Apabila Anda menggunakan sumber yang tidak terpercaya, kredibilitas Anda sebagai seorang penulis akan rusak. Dengan menggunakan basis data perpustakaan, Anda akan terbantu untuk menemukan banyak sumber-sumber terpercaya. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan guna menentukan tingkat keterpercayaan sumber Anda: [6] X Teliti sumber
- Penulis dan kredensialnya. Pilihlah sumber-sumber yang mencantumkan nama penulis dan kredensialnya yang mengindikasikan alasan sang penulis memiliki kualifikasi sebagai ahli dalam subjek tersebut. Sebagai contoh, sebuah artikel mengenai penyakit menular akan lebih bisa dipercaya apabila penulisnya adalah seorang dokter. Apabila sebuah sumber tidak mencantumkan nama penulis atau penulisnya tidak memiliki kredensial, sumber tersebut mungkin tidak bisa dipercaya. [7] X Teliti sumber
- Kutipan. Periksa apakah penulis sumber telah meriset subjeknya dengan cukup. Periksalah daftar pustakanya. Apabila daftar pustakanya terlalu sedikit atau tidak ada sama sekali, sumber tersebut mungkin tidak terlalu terpercaya. [8] X Teliti sumber
- Bias.
Periksa apakah sang penulis telah memberikan pembahasan yang objektif dan masuk akal mengenai topiknya. Cari tahu apakah terdapat bias ke satu sisi argumen. Apabila terdapat bias, sumber tersebut mungkin tidak terlalu bagus. [9]
X
Teliti sumber
(Namun, perlu diketahui bahwa kritik sasta sering kali memberikan bias kuat terhadap salah satu karya; hal ini biasanya tidak dianggap sebagai bias karena bidang ilmu sastra memiliki subjektivitas inheren yang kuat.) Hindari: menyingkirkan pendapat seorang penulis karena memihak terhadap satu sudut pandang.
Lakukan: ulas secara kritis argumen mereka dan gunakan klaim-klaim yang didukung dengan fakta. - Tanggal publikasi. Periksa apakah suatu sumber memiliki informasi yang terbarukan mengenai subjek. Tanggal publikasi sangat penting untuk diketahui, terutama untuk bidang ilmu sains, karena teknologi dan teknik terbaru akan membuat penemuan-penemuan terdahulu menjadi tidak relevan. [10] X Teliti sumber
- Informasi yang diberikan di dalam sumber. Apabila Anda masih mempertanyakan tingkat keterpercayaan suatu sumber, periksalah beberapa informasi di dalamnya dengan informasi yang terdapat pada sumber yang telah terpercaya. Apabila informasi yang diberikan oleh sang penulis berkontradiksi dengan sumber-sumber lainnya yang terpercaya, sebaiknya jangan gunakan karya sang penulis dalam esai Anda. [11] X Teliti sumber
-
Baca riset Anda. Setelah Anda mengumpulkan seluruh sumber-sumber, Anda harus membacanya. Gunakan strategi membaca yang sama yang Anda gunakan saat Anda membaca sumber-sumber utama. Bacalah sumber-sumber tersebut beberapa kali dan pastikan Anda memahaminya.
-
Buatlah catatan selagi Anda membaca. Garisbawahi kalimat-kalimat signifikan supaya Anda dapat melihatnya lagi dengan mudah. Selagi Anda membaca, ambillah informasi signifikan dari sumber dengan menuliskannya pada buku catatan.
- Indikasikan dengan jelas saat Anda mengutip sebuah sumber, kata demi kata, dengan memberikan tanda kutip dan mencantumkan informasi mengenai sumber seperti nama penulis, judul artikel atau buku, dan nomor halaman. Hindari: menggarisbawahi sebuah kalimat hanya karena kalimat tersebut tampak signifikan atau bermakna.
Lakukan: garisbawahi kalimat-kalimat yang mendukung atau menolak argumen-argumen Anda.
Iklan - Indikasikan dengan jelas saat Anda mengutip sebuah sumber, kata demi kata, dengan memberikan tanda kutip dan mencantumkan informasi mengenai sumber seperti nama penulis, judul artikel atau buku, dan nomor halaman.
-
Kembangkan tesis sementara. Setelah Anda mengembangkan gagasan mengenai sumber utama dan membacanya, Anda akan siap untuk menulis sebuah pernyataan tesis. [12] X Teliti sumber Pernyataan tesis yang efektif akan menggambarkan fokus utama dari sebuah esai dan memberikan suatu klaim yang akan diargumentasikan. Anda juga dapat menggunakan beberapa kalimat untuk pernyataan tesis, dengan kalimat pertama untuk memberikan gagasan umum dan kalimat kedua untuk memperjelasnya guna menjadikannya lebih spesifik. [13] X Sumber Tepercaya University of North Carolina Writing Center Kunjungi sumber
- Pastikan tesis Anda memberikan detil yang cukup. Hindari sekadar mengatakan bahwa sesuatu hal adalah bagus atau efektif . Secara spesifik, jelaskan apa yang membuat hal tersebut bagus atau efektif . [14] X Sumber Tepercaya University of North Carolina Writing Center Kunjungi sumber
- Tempatkan pernyataan tesis Anda pada akhir paragraf pertama kecuali instruktor Anda menugasi untuk menaruhnya di tempat lain. Bagian akhir paragraf pertama merupakan tempat yang biasa digunakan untuk pernyataan tesis dalam esai akademis.
- Sebagai contoh, berikut adalah pernyataan tesis yang terdiri atas beberapa kalimat mengenai efektivitas dan tujuan dari film Mad Max: Fury Road
: “Sejumlah besar film aksi mengikuti pola tradisional yang sama: seorang pria jagoan mengikuti nalurinya dan memberikan perintah kepada orang-orang lain, dan mereka harus mengikutinya atau mati. Mad Max: Fury Road
merupakan film yang efektif karena plotnya tidak mengikuti pola tersebut sama sekali. Alih-alih, film tersebut merupakan sebuah cerita aksi dengan sejumlah tokoh utama, banyak di antaranya adalah perempuan, dan secara efektif menantang standar patriarki dalam film-film musim panas Hollywood.” Hindari: mecantumkan fakta-fakta yang sudah jelas ( Mad Max disutradarai oleh George Miller ) atau opini subjektif ( Mad Max adalah film terbaik sepanjang tahun 2015 ). [15] X Sumber Tepercaya University of North Carolina Writing Center Kunjungi sumber
Lakukan: berikan sebuah argumen yang dapat Anda tunjang dengan bukti-bukti.
-
Kembangkan sebuah kerangka kasar berdasarkan pada catatan riset Anda. Dengan menulis sebuah kerangka sebelum memulai draf, Anda akan bisa mengorganisir informasi dengan lebih efektif. Anda dapat membuat kerangka sedetil atau seumum mungkin. Namun, selalu ingat bahwa semakin banyak rincian yang Anda cantumkan dalam kerangka, semakin banyak bahan yang akan siap untuk Anda masukkan dalam esai. [16] X Teliti sumber
- Anda mungkin ingin menggunakan struktur kerangka formal yang menggunakan pengangkaan Romawi, Arab, dan huruf. Atau, Anda mungkin ingin menggunakan kerangka informal seperti peta pikiran yang memungkinkan Anda untuk mengumpulkan seluruh gagasan sebelum Anda mengetahui sepenuhnya bagaimana ide-ide tersebut akan menyatu.
-
Mulailah esai dengan sebuah kalimat aktif yang membawa pembaca langsung ke topik. Bagian pendahuluan esai harus mulai mendiskusikan topik secara langsung. Pikirkan kembali apa-apa saja yang akan Anda diskusikan dalam esai untuk membantu dala menentukan hal-hal yang harus dimasukkan di dalam bagian pendahuluan. Ingatlah bahwa bagian pendahuluan harus mengidentifikasi gagasan utama dari esai kritis dan bertindak sebagai pratinjau atas esai secara keseluruhan. [17] X Teliti sumberHindari: memulai dengan sebuah klise seperti, “Dalam masyarakat modern...”; “Sepanjang sejarah...”; atau “Kamus mendefinisikan...”.
Lakukan: buka dengan sebuah fakta yang menarik, suatu anekdot, atau konten lain yang dapat menarik perhatian pembaca. [18] X Teliti sumber- Teknik bagus lainnya yang dapat digunakan untuk membuka sebuah esai adalah dengan menggunakan suatu detil yang spesifik dan evokatif yang terhubung dengan gagasan besar Anda, mengutarakan sebuah pertanyaan yang akan dijawab oleh esai, atau memberikan suatu statistik yang menarik. [19] X Teliti sumber
-
Berikan latar belakang informasi untuk membantu mengarahkan pembaca. Dengan adanya latar belakang atau konteks yang cukup, pembaca akan terbantu untuk memahami esai Anda. Pikirkan hal-hal apa saja yang harus diketahui pembaca guna memahami seluruh isi esai dan berikan informasi mengenai hal-hal tersebut dalam paragraf pertama. Informasi ini akan berbeda-beda tergantung pada jenis karya yang harus Anda ulas. [20] X Teliti sumberHindari: meringkas bagian-bagian dari plot yang tidak relevan untuk esai.
Lakukan: atur bagian pendahuluan sesuai dengan sasaran pembaca Anda. Contoh: sekelompok profesor sastra tidak akan membutuhkan latar belakang sama banyaknya dengan seorang awam.- Apabila Anda menulis mengenai sebuah buku, tuliskan nama buku tersebut, nama penulisnya, dan ringkasan singkat mengenai plotnya.
- Apabila Anda menulis mengenai suatu film, berikan sinopsis singkat.
- Apabila Anda menulis mengenai sebuah lukisan atau gambar diam lainnya, berikan penjabaran singkat untuk pembaca.
- Ingatlah bahwa latar belakang yang dicantumkan dalam paragraf pertama harus mengarah pada pernyataan tesis. Jelaskan segalanya yang harus diketahui pembaca guna memahami isi topik, lalu tajamkan isinya hingga Anda mencapai topik itu sendiri. [21] X Teliti sumber
-
Gunakan paragraf tubuh untuk mendiskusikan komponen-komponen spesifik dari karya. Alih-alih mendiskusikan berbagai aspek mengenai suatu karya dalam satu paragraf, pastikan tiap paragraf tubuh berfokus pada satu aspek tunggal dari karya. Diskusi yang Anda buat untuk tiap-tiap aspek harus memiliki kontribusi dalam membuktikan tesis. [22] X Teliti sumber Untuk setiap paragraf tubuh, tuliskan:
- Sebuah klaim pada awal paragraf.
- Hal-hal yang mendukung klaim dengan sedikitnya satu contoh dari sumber-sumber utama.
- Penunjang klaim dengan sedikitnya satu contoh dari sumber-sumber sekunder.
-
Kembangkan sebuah kesimpulan untuk esai. Suatu kesimpulan harus menggarisbawahi hal-hal yang Anda ingin tunjukkan kepada pembaca mengenai karya yang Anda ulas. [23] X Teliti sumber Sebelum Anda menulis kesimpulan, luangkan waktu untuk menilai kembali semua yang telah Anda tuliskan pada esai dan cobalah tentukan cara terbaik untuk mengakhirinya. Ada beberapa cara bagus yang dapat digunakan untuk mengakhiri suatu esai akademis dan format-format yang cocok untuknya. Sebagai contoh:
- Ringkas dan ulas ide-ide utama mengenai karya yang Anda ulas.
- Jelaskan bagaimana topik yang Anda bahas memengaruhi pembaca.
- Jelaskan bagaimana topik sempit yang Anda tulis dapat diaplikasikan untuk tema atau observasi yang lebih luas.
- Mengajak pembaca untuk bertindak atau mengeksplorasi topik lebih dalam lagi.
- Menjabarkan pertanyaan-pertanyaan baru yang dimunculkan dari esai Anda. Hindari: mengulangi poin-poin yang sama yang sudah Anda buat di esai
Lakukan: acu kembali poin-poin awal yang telah ditulis dan hubungkan semuanya menjadi satu argumen tunggal.
Iklan
-
Tunggu beberapa hari sebelum Anda merevisi draf. Dengan menunggu beberapa hari, Anda akan memberi otak Anda waktu untuk beristirahat. Saat Anda membaca draf kembali, Anda akan memiliki perspektif yang lebih baik.
- Sangatlah penting untuk memulai menulis esai jauh sebelum batas waktu guna memperoleh waktu beberapa hari atau minggu untuk merevisinya sebelum dikumpulkan. Apabila Anda tidak memiliki waktu tambahan tersebut, Anda akan lebih rentan untuk melakukan kesalahan dan nilai Anda akan menjadi buruk karenanya. [24] X Teliti sumber
-
Sediakan waktu cukup untuk melakukan revisi substantif yang dapat mengklarifikasi argumen yang membingungkan. Selagi Anda merevisi, pikirkan kembali aspek-aspek tulisan Anda guna memastikan bahwa pembaca akan bisa memahami esai yang Anda tulis. Aspek-aspek tersebut antara lain:
- Apa poin utama Anda? Bagaimana Anda bisa mengklarifikasi poin tersebut?
- Siapa sasaran pembaca Anda? Sudahkah Anda mempertimbangkan kebutuhan dan ekspektasi mereka?
- Apa tujuan Anda? Sudahkah Anda meraih tujuan tersebut dengan esai Anda?
- Seberapa efektif bukti yang Anda miliki? Bagaimana cara Anda untuk bisa memperkuatnya?
- Apakah setiap bagian dari esai telah terhubung dengan tesis? Bagaimana Anda bisa memperjelas hubungan tersebut?
- Apakah bahasa atau penyusunan kalimat Anda mudah dimengerti? Bagaimana Anda bisa memperjelasnya?
- Apakah terdapat kesalahan dalam tata bahasa atau ejaan? Bagaimana Anda bisa mengoreksinya?
- Apa yang kira-kira akan diutarakan oleh orang yang tidak sependapat dengan Anda mengenai esai Anda? Bagaimana Anda bisa mengatasi argumen oposisi dalam esai Anda? [25] X Teliti sumber
-
Lengkapi esai dengan mengoreksi versi cetak dari draf akhir. Baca esai Anda keras-keras untuk memastikan bahwa Anda telah mengidentifikasi seluruh kesalahan ejaan, tulisan, dan tata bahasa. Setelah Anda mengidentifikasi dan mengoreksi semua kesalahan yang tersisa, cetak lagi esai Anda dan kumpulkan.
- Apabila Anda harus mengumpulkan esai tersebut melalui sistem daring atau surat elektronik, tanyakan kepada dosen/instruktur Anda mengenai jenis dokumen yang diinginkan. Apabila Anda memiliki format tekstual dalam esai, simpan tulisan Anda dalam bentuk PDF untuk menjaga format tersebut.
Iklan
Tips
- Mintalah teman, anggota keluarga, atau rekan Anda untuk memeriksa dan memberikan komentar membangun mengenai esai Anda. Adalah normal bagi penulis untuk memiliki banyak draf sebelum mencapai bentuk akhir dari tulisannya.
- Akan lebih mudah apabila Anda menulis pendahuluan kasar, menyelesaikan sisa esai, dan merevisinya di akhir. Apabila Anda merasa kebingungan mengenai bagaimana caranya Anda dapat membuat pendahuluan, buatlah paragraf kasarnya terlebih dahulu.
- Tajamkan topik selagi Anda menulis. Banyak murid yang melakukan kesalahan dengan memilih topik yang terlalu luas karena mereka berharap akan bisa menuturkan banyak hal. Namun, sesungguhnya akan lebih mudah untuk menuliskan banyak hal mengenai topik yang tajam. Sebagai contoh, akan hampir mustahil untuk menulis esai yang mempertanyakan apakah perang merupakan hal yang etik atau tidak. Sebaliknya, menulis esai mengenai justifikasi berpartisipasi dalam suatu perang spesifik akan lebih mudah untuk dilakukan.
- Tulis dengan gaya bahasa Anda sendiri. Gunakan kata-kata yang Anda ketahui alih-alih kata-kata yang terlalu akademis dan tidak sering Anda pakai.
- Mulailah sedini mungkin. Anda akan menghasilkan tulisan lebih bagus—dan tekanan yang Anda alami akan jauh lebih rendah—apabila Anda menulis esai selama beberapa malam alih-alih dalam satu sesi marathon di satu malam penuh.
- Bekerjalah dengan proses Anda sendiri. Sebagai contoh: beberapa penulis membutuhkan kerangka sedangkan beberapa lainnya menganggap kerangka formal justru menghambat kemampuan mereka dalam menulis. Kenali metode yang cocok untuk Anda.
- Apabila Anda mengalami masalah dalam mengatur struktur esai, buatlah kerangka baru berdasarkan kalimat-kalimat topik dari tiap paragraf. Dalam kerangka tersebut, buatlah sebuah kalimat yang menjelaskan hubungan di antara kalimat-kalimat topik tersebut. Apabila Anda tidak dapat menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan cepat, artinya adalah paragraf-paragraf Anda tidak tersusun dengan baik dan Anda harus menyusunnya ulang.
- Sadari bahwa Anda tidak akan memiliki cukup waktu untuk membaca sepuluh atau selusin buku secara mendalam. Gunakan daftar isi dan indeks buku untuk mencari bab-bab yang paling relevan.
Peringatan
- Esai yang ditulis pada detik-detik terakhir sering kali bermasalah dalam tata bahasa dan logika. Ingatlah bahwa instruktur Anda telah membaca ratusan, atau mungkin ribuan esai muridnya, dan oleh karenanya, esai yang ditulis pada batas waktu akan mudah dikenali.
- Pastikan Anda mencantumkan seluruh informasi dari riset yang telah Anda buat, termasuk kutipan, statistik, dan konsep-konsep teoritis seakurat mungkin. Apabila Anda merasa ragu-ragu, cantumkan lebih banyak kutipan, karena apabila Anda tidak mencantumkan sumber informasi yang Anda gunakan dalam esai, Anda akan dituduh melakukan plagiarisme.
Referensi
- ↑ http://www.webster.edu/academic-resource-center/writingcenter/writing-tips/analysis.html
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/685/05/
- ↑ http://www.sussex.ac.uk/s3/?id=122
- ↑ http://www2.southeastern.edu/Academics/Faculty/elejeune/critique.htm
- ↑ http://www.millsaps.edu/academics/heritage_how_to_write_a_critical_essay_on_literature.php
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/553/03/
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/553/03/
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/553/03/
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/553/03/
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/553/03/
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/553/03/
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/673/1/
- ↑ http://writingcenter.unc.edu/handouts/thesis-statements/
- ↑ http://writingcenter.unc.edu/handouts/thesis-statements/
- ↑ http://writingcenter.unc.edu/handouts/thesis-statements/
- ↑ https://www.irsc.edu/students/academicsupportcenter/researchpaper/researchpaper.aspx?id=4294967433
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/engagement/2/2/58/
- ↑ http://www.gallaudet.edu/tip/english_center/writing/guide_to_writing_introductions_and_conclusions.html
- ↑ http://www.gallaudet.edu/tip/english_center/writing/guide_to_writing_introductions_and_conclusions.html
- ↑ http://writingcenter.fas.harvard.edu/pages/beginning-academic-essay
- ↑ http://www.webster.edu/academic-resource-center/writingcenter/writing-tips/analysis.html
- ↑ http://www.webster.edu/academic-resource-center/writingcenter/writing-tips/analysis.html
- ↑ http://www.millsaps.edu/academics/heritage_how_to_write_a_critical_essay_on_literature.php
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/561/05/
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/561/05/