PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Menulis kartu ucapan simpati memang tidak mudah. Anda akan merasa gugup memikirkan apa yang harus diucapkan, atau merasa bahwa apa pun yang akan Anda tulis tidak akan membuat perubahan. Tentu saja, ucapan Anda tidak lantas menghilangkan duka orang tersebut, tetapi setidaknya bisa membuat mereka tidak merasa kesepian. Jika ingin belajar cara membuat kartu ucapan simpati yang tulus, coba ikuti langkah-langkah berikut ini.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Bersikap Bijaksana

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda tidak mengenal orang tersebut dengan baik, beli saja kartu sederhana yang tidak mencantumkan hal-hal sensitif seperti agama misalnya. Bagaimanapun juga, Jika Anda tahu bahwa orang tersebut adalah seorang penganut Kristen yang taat dan akan merasa lebih tenang dengan perhatian yang religius, maka Anda bisa memilih kartu dengan gambar atau teks yang sesuai. Pilihan kartu tidak harus sesuai selera Anda, namun itu sah-sah saja. Proses menulis kartu ucapan simpati awalnya juga akan terasa janggal seperti saat Anda membeli kartunya.
  2. Jangan sampai Anda menulis ucapan simpati menggunakan tinta merah muda atau ungu. Hal ini akan membuat orang yang menerimanya berpikir bahwa Anda tidak benar-benar berusaha dan asal menggunakan pulpen yang ada saja. Pulpen bertinta biru dan hitam merupakan warna yang paling cocok untuk mengungkapkan simpati.
  3. Jika biasanya Anda menulis secara acak-acakan, pastikan saat menulis kartu Anda melakukannya dengan saksama dan rapi. Anda bisa juga latihan menulis menggunakan kertas lain, sehingga saat menulis di kartu yang akan dikirim, Andatidak akan menemui kesulitan lagi.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menulis dengan Tulus

PDF download Unduh PDF
  1. Bisa dimulai dengan “Kepada” yang disertai nama orang tersebut. Hindari menggunakan nama panggilan yang dibuat-buat, tulis saja nama panggilan asli orang tersebut..
  2. Hindari menggunakan kata “meninggal” atau “wafat” atau kata apa pun yang mengarah pada kematian secara langsung. Ucapan“Turut berdukacita atas kehilanganmu” atau “Turut berdukacita atas kepergian pamanmu” juga akan menyampaikan pesan secara langsung. Berikut cara lain untuk menyampaikan ucapan tersebut:
    • ”Kita semua akan sangat merindukannya."
    • ”Simpati dan kasih sayang terdalam saya berikan untukmu dan keluarga."
    • ”Saya turut berbelasungkawa."
    • ”Kata-kata tidak cukup mengekspresikan simpati saya atas kehilanganmu."
    • ”Saya turut berdukacita atas kehilanganmu."
        • Hindari menuliskan penyebab kematian orang tersebut. Anda tidak perlu menuliskan ia terkena kanker atau mengalami kecelakaan maut. Hal ini akan membuat orang yang ditinggalkan semakin sedih.
  3. Tulis sesuatu seperti “Saya tidak akan melupakan pengalaman memancing di teluk waktu itu. Adi penangkap ikan yang ulung, dan tidak segan untuk membagi hasil tangkapannya kepada yang lain.” Usahakan hanya menulis kenangan-kenangan baik saja, bukan seperti “Meskipun Adi dan saya banyak perbedaan, ia laki-laki yang hebat…” Opsi lain berikut juga bisa menjadi pertimbangan Anda dalam menulis kenangan bersama orang yang telah meninggal tersebut:
    • Pikirkan sesuatu yang bisa membuat orang lain tersenyum. Misalnya, “Saya tidak akan lupa saat tantemu memainkan akordion di pesta pernikahanmu."
    • Bisa juga Anda tulis, “Om Tom pria yang hebat dan akan selalu dikenang banyak orang."
    • Jika Anda tidak terlalu mengenal secara pribadi orang tersebut, jangan memaksakan untuk menuliskan kenangan. Tulis saja hal sederhana seperti “Saya tahu betapa berartinya Kathy bagimu…” Ini akan terasa lebih alami daripada kenangan yang terkesan dibuat-buat.
  4. Meskipun Anda tidak bisa membuat orang tersebut merasa lebih baik 100%, namun Anda bisa melakukan hal-hal kecil untuk mengurangi perasaan dukanya. Katakan bahwa Anda ada jika dibutuhkan. Anda bersedia membantu, misalnya menjaga anak-anaknya, atau sekadar menjadi teman curhat. Berikut pilihan kalimat yang bisa menjadi pertimbangan Anda:
    • ”Jika kamu butuh orang untuk menjaga Samantha, saya bisa membantumu."
    • ”Beritahu saya jika kamu butuh seseorang untuk membantu pekerjaan harianmu. Saya ingin membantu semampunya."
    • ”Jika dibutuhkan, saya bisa membantumu berbelanja atau memasak makan malam untuk kamu dan keluarga."
    • ”Tolong jangan sungkan untuk meminta bantuan saya."
  5. Dalam keadaan ini, Anda bisa saja menulis sesuatu yang bukan maksud sebenarnya. Berikut contoh kalimat yang sebaiknya dihindari:
    • ”Saya mengerti perasaanmu” atau “Ini untuk yang terbaik”. Pada kenyataannya, mereka akan memutuskan sendiri apa yang terbaik untuk mereka, dan pesan apa pun tidak bisa meyakinkan bahwa orang lain memahami apa yang sedang mereka rasakan saat ini.
    • Jangan membandingkan kehilangan mereka dengan kehilangan Anda sendiri, meskipun Anda merasa bisa menghubungkan kehilangan mereka dengan kondisi Anda.
    • Meskipun Anda pikir ucapan “Hidupnya penuh makna” kedengaran baik-baik saja, namun tetap bisa membuat orang yang ditinggalkan merasa sedih, karena tentunya ia tetap berharap orang tersebut bisa tetap hidup.
    • Jangan menuliskan “Waktu akan mengobati luka” atau “Kamu akan pulih seiring berjalannya waktu”. Sebagian mungkin merasa ucapan tersebut tepat, namun mungkin orang yang ditinggalkan tidak ingin mendengar kalimat tersebut.
    • Jangan berkata “Sudah waktunya”, meskipun kamu sedang membicarakan almarhumah nenek buyutnya yang berusia 120 tahun.
  6. Setelah Anda mengungkapkan duka cita, menawarkan bantuan, dan membagi kenangan, yang bisa Anda lakukan lainnya adalah meyakinkan mereka bahwa ia dan keluarga ada dalam doa Anda. Ini hal yang tepat untuk mengakhiri kartu ucapan. Opsi lainnya bisa seperti ini:
    • ”Saya memikirkanmu setiap hari."
    • ”Kamu dan keluarga ada dalam pikiran saya selama masa sulit ini."
    • Jika orang tersebut religius, kamu juga bisa menuliskan “Saya turut mendoakanmu dan keluarga.”
  7. Kartu ucapan simpati biasanya tidak terlalu panjang. Pastikan Anda tidak menuliskan gurauan yang tidak ada hubungannya dengan kehilangan orang tersebut. Anda tentunya tidak ingin terdengar seperti meledek kondisinya bukan?
    • Akhiri ucapan dengan “Salam” atau “Teriring doa” atau kata lain yang terdengar tulus dan damai.
    Iklan

Tips

  • Ucapan yang tidak terlalu formal bisa dikirimkan ke anggota keluarga terdekat. Anda bisa menandatangani kartu dengan nama depan. Misalnya: Simpati terdalam, salam, Julie, Joe, dan Jane.
  • Kartu ucapan simpati atas nama kantor harus ditandatangani oleh seluruh anggota. Misalnya: Dari seluruh staff John Doe and Associates.
  • Setelah pemakaman, dan kondisi telah sedikit mereda, telepon orang tersebut dan ajak dia mengobrol. Anda juga bisa mengajaknya makan siang atau menghadiri acara. Biasanya pada kondisi tersebut orang yang kehilangan lebih membutuhkan perhatian dari orang sekitarnya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.603 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan