PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Esai literatur dibuat untuk menganalisis dan mengevaluasi karya literatur atau aspek tertentu dalam sebuah literatur. Anda mungkin diminta menulis esai literatur sebagai tugas di kelas bahasa atau tugas untuk mata kuliah literatur. Setelah berusaha keras mengerjakannya, Anda mungkin sudah hampir selesai membuat esai, tetapi kesuitan menulis bagian kesimpulan. Kesimpulan yang baik harus bisa memperkuat pernyataan tesis sekaligus memperluas kajian esai secara ringkas dalam empat sampai enam kalimat. Anda juga harus membuat kalimat penutup yang efektif agar esai Anda berakhir dengan kesan yang baik di mata pembaca.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memperkuat Kembali Pernyataan Tesis

PDF download Unduh PDF
  1. Ulangi pernyataan tesis Anda dengan cara penulisan yang berbeda. Jangan mengulangi pernyataan tesis dengan kalimat yang sama seperti yang ditulis di pembukaan. Namun, tulis ulang pernyataan tesis agar tampak berbeda di bagian kesimpulan. Cara ini menunjukkan bahwa Anda memakai pernyataan tesis sebagai dasar penulisan esai dan merasa cukup percaya diri untuk mengubah penulisannya. Ubah gaya bahasa dan pilihan kata dari pernyataan tesis di awal esai. [1]
    • Sebagai contoh, pernyataan tesis di awal esai mungkin ditulis seperti ini: “sekalipun ada banyak elemen tragedi dalam novel ‘Padang Bulan’ karya Andera Hirata, struktur, tema, dan latar yang dipakai sebagian besar masuk ke genre komedi.”
    • Anda dapat menulis ulang pernyataan tesis dengan mengubah gaya bahasa pada pernyataan tesis asli dan memakai pilihan kata yang lebih spesifik. Sebagai contoh, pernyataan tesis yang ditulis ulang bisa berbunyi “terlepas dari elemen-elemen tragedi dalam novel ‘Padang Bulan’ besutan Andera Hirata, struktur, tema, dan latar ceritanya secara keseluruhan masih cocok ditempatkan dalam genre komedi.”
  2. Sebagai opsi lain, Anda juga bisa merevisi pernyataan tesis agar penulisannya lebih jelas dan mendalam. Baca ulang paragraf pembuka esai dan baca baik-baik pernyataan tesis Anda. Setelah itu, pastikan isi paragraf sesuai dengan pernyataan tersebut. Pertimbangkan apakah pernyataan tesis yang Anda pakai masih relevan dengan esai tersebut, atau masih bisa direvisi. Buatlah penyesuaikan agar pernyataan tesis dapat mencerminkan isi esai secara lebih menyeluruh. [2]
    • Sebagai contoh, pernyataan tesis asli Anda mungkin berbunyi “sekalipun ada banyak elemen tragedi dalam novel ‘Padang Bulan’ karya Andera Hirata, struktur, tema, dan latar yang dipakai sebagian besar masuk ke genre komedi.”
    • Anda mungkin bisa merevisinya agar lebih sesuai dengan isi esai secara keseluruhan; “terlepas dari kejadian-kejadian mengenaskan dalam novel ‘Padang Bulan’ karya Andrea Hirata, penulisan struktur paragraf, tema seputar cinta dan perjuangan hidup, serta karakter-karakter unik di dalamnya membuat novel ini masih pantas dimasukkan ke dalam genre komedi.”
    • Revisi besar terhadap pernyataan tesis esai hanya boleh dibuat untuk menyesuaikan pernyataan tersebut dengan isi esai secara utuh. Pastikan pernyataan tesis awal yang Anda pakai masih melengkapi atau mewakili pernyataan tesis yang direvisi di bagian kesimpulan.
  3. Penulisan bagian kesimpulan harus dimulai dari pernyataan tesis yang sudah ditulis ulang atau direvisi. Hal ini akan memperjelas arah kesimpulan dan menunjukkan bahwa kesimpulan tersebut berkaitan dengan isi esai. Setelah itu, Anda bisa memakai pernyataan tesis yang sudah ditulis ulang sebagai dasar penulisan paragraf kesimpulan. [3]
    • Anda tidak perlu menuliskan frasa “sebagai kesimpulan”, “kesimpulannya”, atau “Untuk menyimpulkan tulisan di atas” sebelum menuliskan pernyataan tesis di bagian kesimpulan. Frasa tersebut dapat membuat tulisan Anda terasa terlalu formal atau kaku. Namun, buatlah paragraf baru dan masukkan pernyataan tesis yang sudah ditulis ulang di awal paragraf tersebut untuk membuat kesimpulan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menulis Bagian Tengah Kesimpulan

PDF download Unduh PDF
  1. Bagian tengah kesimpulan esai biasanya terdiri dari tiga sampai lima kalimat. Kalimat tersebut harus memperluas kajian esai dengan bahasa dan diksi yang serupa dengan paragraf pembuka. Baca lagi bagian pembuka esai untuk mengenali gaya bahasa dan diksinya. Ambil frasa atau istilah yang Anda sukai dari bagian tersebut, lalu tulis ulang di paragraf kesimpulan. Cara ini akan membuat paragraf kesimpulan menyatu dengan bagian lain dalam esai Anda. [4]
    • Sebagai contoh, Anda dapat menuliskan dampak dari latar cerita terhadap genre novel di paragraf pembuka. Setelah itu, Anda bisa menulis ulang kalimat tersebut dan memasukkannya di bagian kesimpulan.
    • Jika Anda menemukan ide pokok yang berubah di bagian isi setelah membaca ulang bagian pembuka, Anda mungkin perlu merevisi paragraf pembuka dan memakai hasilnya untuk membuat bagian tengah kesimpulan.
  2. Anda juga bisa memakai tema dan penjelasan yang dipakai di awal esai untuk membuat kesimpulan. Mungkin saja ada tema dari bagian tertentu atau penjelasan khusus dari salah satu bab novel yang Anda bahas di isi esai dan ingin dimasukkan ke dalam bagian kesimpulan. Mungkin saja ada tema khusus yang muncul di isi esai dan ingin Anda tekankan kembali di bagian kesimpulan. [5]
    • Sebagai contoh, mungkin isi esai Anda fokus membahas tema perjuangan hidup dalam novel Padang Bulan karya Andera Hirata. Anda dapat menekankan tema ini dengan mencantumkan salah satu bagian dalam novel yang menggambarkan aspek tersebut.
  3. Mencantumkan kutipan yang relevan dari teks literasi di bagian kesimpulan dapat membuat tulisan Anda makin kuat dan efektif. Mungkin saja ada kutipan yang Anda sukai, tetapi tidak cukup dimasukkan ke dalam isi paragraf. Mungkin juga ada kutipan yang mampu meringkas isi esai Anda secara utuh. Gunakan kutipan untuk mendukung pernyataan tesis dan klaim Anda dalam esai. [6]
    • Sebagai contoh, jika esai Anda fokus pada tema perjuangan hidup dalam novel Padang Bulan, Anda dapat mencantumkan kutipan teks yang menggambarkan tema tersebut.
  4. Coba pikir mengapa pembaca harus peduli terhadap isi esai Anda dan kenapa fokus penulisan esai tersebut sangat penting. Memberikan urgensi kepada pembaca dapat memberi Anda ide untuk menyelesaikan penulisan esai melalui pembuatan paragraf kesimpulan. [7]
    • Sebagai contoh, jika Anda menulis esai berdasarkan buku “Laskar Pelangi” karya Andera Hirata, Anda dapat menciptakan urgensi kepada pembaca dengan cara mengaitkan isi novel tersebut dengan isu kesenjangan kualitas pendidikan di Indonesia. Anda dapat menuliskan opini Anda di bagian kesimpulan esai tersebut.
  5. Sebagai bagian dari kesimpulan, Anda juga dapat meringkas esai dalam satu kalimat yang padat. Jangan menyebutkan isi esai secara mendetail atau menyebutkan hal-hal yang sudah dibahas sebelumnya. Hal ini akan membuat tulisan Anda tampak menjemukan. Namun, fokuslah pada pembahasan kunci dalam esai dan hubungkan hal tersebut dengan pernyataan tesis Anda. Dengan demikian, Anda dapat membuktikan bahwa poin-poin di dalam esai relevan dengan topik yang dibahas.
    • Sebagai contoh, Anda bisa meringkas esai dengan menuliskan “Berdasarkan analisis adegan-adegan antartokoh dalam novel ‘Laskar Pelangi’, terlihat jelas bahwa Andera Hirata berusaha mengangkat isu kesenjangan pendidikan di Indonesia secara langsung."
  6. Jangan memasukkan informasi atau pandangan baru dalam kesimpulan Anda. Hal ini hanya akan membuat pembaca bingung dan membuat esai terasa tidak seimbang. Kesimpulan tersebut harus membahas hal-hal yang sudah tercantum dalam esai, bukan mengenalkan ide-ide baru. [8]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengakhiri Kesimpulan

PDF download Unduh PDF
  1. Menulis kalimat penutup yang bagus terkadang sangat sulit. Sebagai opsi, Anda dapat memakai penggambaran atau detail kuat pada teks literasi yang menarik bagi pembaca. Gambaran atau detail tersebut harus relevan dengan fokus esai sekaligus memperkuat pernyataan tesis Anda. [9]
    • Sebagai contoh, jika fokus esai Anda berpusat pada tema perjuangan hidup, Anda dapat menuliskan bagian dari novel yang membahas perjuangan sang tokoh utama untuk bertahan hidup.
  2. Tulis kalimat penutup yang tidak berbelit-belit dan mudah dibaca. Kalimat akhir yang singkat, jelas, dan padat akan meninggalkan kesan yang baik di mata pembaca. [10]
    • Baca ulang kalimat terakhir Anda dan hilangkan kata-kata yang tidak perlu atau membingungkan. Sederhanakan kalimat terakhir pada kesimpulan agar tampak padat dan jelas.
  3. Cara lain untuk menyelesaikan penulisan kesimpulan adalah dengan mengaitkan esai Anda ke isu yang lebih luas atau konteks kontemporer. Carilah cara untuk menghubungkan tema atau ide dalam esai dengan isu yang lebih luas atau isu kontemporer di media. Ini adalah cara bagus untuk membuat esai tampak relevan dengan kondisi saat ini. [11]
    • Sebagai contoh, Anda dapat menghubungkan esai mengenai novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata dengan isu modern seputar kesenjangan pendidikan antardaerah di Indonesia.
    • Jangan membuat pernyataan sensasional dalam paragraf penutup untuk menyampaikan opini Anda. Mengaitkan esai dengan konteks yang lebih besar boleh dilakukan. Namun, mengaitkannya dengan hal-hal yang tidak jelas seperti “angka kemiskinan di dunia” atau “perbedaan UMR antardaerah” hanya akan membuat pembaca bingung sekaligus melemahkan kesimpulan esai tersebut.
  4. Setelah selesai membuat kesimpulan, baca lagi tulisan Anda untuk mencari kesalahan eja, kesalahan struktur bahasa, atau kesalahan penggunaan tanda baca. Baca paragraf kesimpulan dengan lantang untuk memastikannya terdengar rapi dan “mengalir”. Anda bahkan bisa meminta orang lain memeriksanya apabila masih ada waktu demi memastikan pernyataan tesis dan kalimat penutup di akhir memiliki kaitan yang kuat. Pastikan gaya penulisan dan bahasa yang dipakai dalam kesimpulan sama persis dengan gaya penulisan dan bahasa yang Anda pakai di seluruh bagian esai.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.501 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan