PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apakah Anda ditugaskan untuk menulis laporan tentang sesosok figur yang dikenal oleh banyak orang? Seminim apa pun pengalaman Anda dalam dunia kepenulisan, tidak perlu terlalu khawatir karena sejatinya, proses menulis umumnya hanya akan terasa sulit pada awalnya. Dengan kata lain, ketika proses tersebut sudah berjalan, seharusnya seluruh kepingan puzzle yang terpisah akan segera menemukan tempatnya. Hal terpenting yang tidak boleh dilupakan adalah melakukan riset! Kemudian, pisahkan informasi yang diperoleh ke dalam beberapa kategori umum, lalu mulailah melengkapi setiap kategori hingga menjadi tulisan yang utuh. Pada dasarnya, Anda bisa menulis tentang siapa pun atau objek apa pun hanya dengan berbekal sedikit waktu, fokus, serta kemampuan pengelolaan yang baik.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Meneliti Topik

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Pilih figur yang akan diangkat, jika belum ditentukan oleh pengajar. Jika Anda memiliki kebebasan untuk memilih figur yang akan dilaporkan, cobalah memikirkan nama figur yang paling menarik minat Anda. Misalnya, Anda mungkin tertarik dengan penemu teknologi yang bermanfaat (seperti Marie Curie atau Henry Ford), figur politis yang populer (seperti Winston Churchill atau Ir. Soekarno), atau figur yang mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk menolong orang lain (seperti Bunda Teresa atau Mahatma Gandhi).
    • Jika harus memilih figur dari periode waktu yang spesifik, cobalah mencari figur-figur yang bersejarah dari periode waktu tersebut, lalu baca kisah hidup mereka satu per satu hingga menemukan kisah yang mampu menarik minat Anda.
    • Jika ingin, Anda juga boleh memilih nama figur berdasarkan topik yang spesifik. Misalnya, jika Anda menyimpan ketertarikan di bidang kelistrikan, silakan memilih Nikola Tesla, Michael Faraday, atau James Prescott Joule.
  2. Jika belum banyak hal yang anda ketahui dari sosok tersebut, tidak ada salahnya mencari berbagai informasi mendasar tentangnya di internet. Caranya, cukup tikkan namanya di laman pencarian, dan amati hasil yang muncul.
    • Biasanya, proses penelusuran awal ini tidak akan membuat Anda menemukan sumber yang bisa dikutip di dalam laporan. Namun, setidaknya Anda akan menemukan berbagai informasi dasar yang bisa dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, pun untuk menemukan sumber yang lebih kredibel. [1]
    • Sebaiknya, jangan mengambil informasi dari artikel yang tidak ditulis oleh ahli, atau yang kontennya bisa dengan mudah disunting oleh semua orang. Meski demikian, artikel-artikel semacam itu tetap bisa Anda jadikan acuan awal untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam setelahnya.
  3. Cobalah menggali informasi terkait figur yang akan dilaporkan dengan meminjam buku di perpustakaan, menelusuri pangkalan data perusahaan, atau membaca artikel yang terdapat di majalah dan surat kabar. Sejatinya, perpustakaan merupakan tempat yang tepat karena selain menawarkan kemudahan dalam mencari informasi, Anda pun bisa berdiskusi dengan pustakawan kapan pun mengalami kesulitan. Umumnya, pustakawan dapat mengarahkan Anda ke sumber yang akurat dan tepercaya terkait figur yang bersangkutan.
    • Ketika melakukan riset, berhati-hatilah saat mengevaluasi kredibilitas sumber . Jika memungkinkan, gunakan berbagai macam sumber untuk mendapatkan informasi terbaik dan terakurat mengenai figur yang akan dilaporkan. [2]
    • Secara umum, idealnya Anda hanya boleh mengutip informasi dari sumber yang terbukti menguasai segala hal terkait figur tersebut. [3]
  4. Faktanya, otak sebagian besar manusia tidak akan serta-merta mengingat seluruh informasi yang mereka baca, apalagi mengingat sumbernya. Itulah mengapa, mencatat adalah aktivitas yang sangat penting untuk dilakukan! Selagi membaca sebuah rujukan, catat berbagai hal yang menurut Anda penting. Dengan demikian, niscaya otak Anda mampu mengingat informasi dengan lebih baik dan mampu menuangkannya secara lebih mendetail di dalam laporan ketika proses penulisan berlangsung. [4] Ketika mengutip atau memarafrasa informasi dari sebuah sumber, jangan lupa mencatat sumber tersebut agar nantinya bisa Anda kutip di dalam laporan.
    • Tuliskan nama orang yang kalimatnya Anda kutip, lalu cantumkan berbagai informasi penting yang disampaikan olehnya. Pastikan Anda juga mencatat nomor halamannya, ya!
    • Temukan metode mencatat yang paling sesuai dengan preferensi Anda.
    • Beberapa orang lebih suka mencatat informasi di atas kertas, sementara ada pula yang merasa lebih nyaman mengetikkan informasi di komputer. Pilih metode yang paling cocok untuk Anda!
  5. Faktanya, satu buah laporan tidak akan cukup untuk menjelaskan seluruh detail dalam kehidupan seseorang. Itulah mengapa, selain berbagai informasi dasar terkait figur yang bersangkutan kepada pembaca, cobalah mencari satu aspek dalam kehidupan figur tersebut yang menurut Anda penting untuk diketahui oleh pembaca.
    • Misalnya, jika ingin menulis laporan tentang R.A. Kartini, beberapa informasi dasar yang perlu Anda ketahui adalah tanggal kelahirannya, identitas orang tuanya, dan alasan di balik popularitasnya. Selain itu, temukan satu aspek yang menurut Anda penting untuk diangkat dan diketahui oleh pembaca, seperti upayanya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di masanya.
    • Opsi lainnya, pilih aspek yang terasa paling “dekat” dengan kehidupan Anda. Misalnya, jika selama ini Anda selalu ingin bergabung dengan organisasi kemiliteran Indonesia karena terpengaruh sosok Andi Muhammad Ghalib, silakan menulis laporan mengenai kehidupan figur yang bersangkutan saat masih menempuh pendidikan militer.
  6. Dari mana pun informasi yang Anda cantumkan berasal, jangan lupa mencatat sumbernya [5] agar pembaca dapat mengetahui akurasinya. Misalnya, saat Anda mencantumkan informasi mengenai tanggal kelahiran dan kematian figur yang bersangkutan, atau mengenai tempat figur tersebut dibesarkan, jangan lupa memberitahukan sumbernya kepada pembaca melalui sitasi atau kutipan.
    • Kepada pengajar, tanyakan perlu atau tidaknya Anda mencantumkan kutipan, dan seperti apa cara mengutip yang diinginkan oleh pengajar. Pada dasarnya, ada beberapa jenis cara atau gaya mengutip yang dianggap resmi di dunia penulisan karya ilmiah. Itulah mengapa, Anda perlu menanyakannya kepada pengajar agar tidak berakhir dengan cara mengutip yang kurang sesuai.
    • Anda mungkin akan diminta untuk mencantumkan bibliografi atau daftar pustaka di akhir laporan. Secara khusus, daftar pustaka atau daftar referensi merupakan bab khusus untuk mencantumkan seluruh sumber bacaan yang dikutip di dalam laporan maupun dijadikan acuan penulisan laporan.
    • Miliki daftar khusus berisi seluruh sumber penelitian yang digunakan. Percayalah, melakukannya akan memudahkan Anda untuk membuat bibliografi di akhir laporan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menulis Laporan

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Ikuti panduan penulisan laporan yang diberikan oleh pengajar. Dalam beberapa kasus, pengajar mungkin akan meminta Anda untuk menjawab pertanyaan spesifik terkait sesosok figur yang bersejarah, membuat klaim atau pernyataan tesis yang memandu proses penelitan Anda, atau bahkan menjelaskan cara pandang Anda terhadap figur tersebut. Agar laporan Anda akurat, baca kembali panduan yang diberikan oleh pengajar untuk memastikan tidak ada proses atau format yang terlewatkan.
  2. Secara khusus, kerangka laporan merupakan rancangan kasar untuk memetakan pemikiran Anda, dan ditujukan untuk mempermudah proses pembuatan laporan nantinya. Awali kerangka laporan dengan mencantumkan argumentasi atau gagasan utama Anda, yang seharusnya merupakan topik utama dalam paragraf pembuka. Kemudian, cantumkan subgagasan yang nantinya akan menjadi topik utama dalam paragraf isi. Umumnya, subgagasan berisi berbagai argumentasi untuk membuktikan gagasan utama Anda.
    • Misalnya, jika gagasan utama Anda adalah bahwa The Beatles merupakan grup musik yang paling populer di era 60-an, nyatakan itu di paragraf pembuka. Kemudian, sertai gagasan tersebut dengan berbagai argumentasi yang mendukung dan/atau membuktikan kebenaran gagasan tersebut pada paragraf-paragraf berikutnya.
    • Kerangka laporan dapat disusun dalam berbagai format. Misalnya, beberapa orang lebih suka menuliskan gagasannya menggunakan bullet point yang sederhana, sementara ada pula orang yang lebih suka membuat kerangka laporan secara lebih mendetail dan terstruktur.
    • Jika ingin, Anda juga boleh membuat kerangka kesimpulan, meski umumnya, penulis hanya perlu menegaskan kembali gagasan utama yang ada pada paragraf pembuka di bagian kesimpulan.
  3. Awali paragraf dengan kalimat yang mampu memerangkap perhatian pembaca, seperti dengan mencantumkan fakta yang mengejutkan terkait figur tersebut. Selain itu, pastikan Anda juga mencantumkan berbagai informasi yang penting dan personal terkait figur tersebut dalam paragraf pembuka, setidaknya agar pembaca yang belum mengenal sosoknya dapat memiliki lebih banyak informasi di awal laporan.
    • Nyatakan pula gagasan utama Anda. Seharusnya, ini merupakan kalimat topik yang dicantumkan untuk mengakhiri proses perkenalan pembaca dengan figur yang dilaporkan.
    • Cantumkan informasi mengenai waktu dan lokasi kelahiran figur yang bersangkutan di paragraf perkenalan. Sebaiknya, tunggu hingga Anda mencapai paragraf penutup atau bagian kesimpulan untuk menyebutkan tanggal kematiannya.
    • Jangan menyebut figur yang menjadi subjek utama laporan menggunakan nama depannya. Dalam dunia kepenulisan, perilaku tersebut sejatinya sangat tidak profesional. Alih-alih, sebutkan nama lengkap figur yang dilaporkan pada paragraf pembuka, dan gunakan nama belakangnya di sepanjang sisa artikel.
  4. Secara khusus, kalimat topik merupakan gagasan utama dalam setiap paragraf. Dengan kata lain, frasa maupun kalimat di luar kalimat topik hanyalah merupakan gagasan yang ditulis untuk mendukung kalimat topik.
    • Misalnya, jika gagasan utama pada salah satu paragraf adalah fakta bahwa The Beatles telah menjual lebih banyak album daripada artis lain di tahun '60-an, gunakan gagasan tersebut sebagai kalimat topik Anda.
    • Jangan berbelit-belit! Nyatakan kalimat topik atau gagasan utama Anda dengan lugas dan jelas.
    • Ingat, setiap paragraf harus memiliki kalimat topik! Jika menemukan paragraf yang belum memiliki kalimat topik, jangan lupa memperbaikinya! [6]
  5. Jika Anda tergolong awam dalam hal penulisan laporan, cobalah menyediakan tiga buah contoh untuk mendukung kalimat topik pada masing-masing paragraf. Secara khusus, contoh-contoh tersebut dapat berisi informasi yang spesifik, seperti tanggal atau figur penting yang Anda temukan dalam proses riset dan penting untuk dicantumkan di dalam laporan. [7] Saat menyusun paragraf isi, pastikan Anda selalu mencantumkan informasi yang akurat dari sumber yang kredibel, serta mencantumkan kutipan dan memarafrasa informasi dengan mengikuti informasi yang tertera pada panduan penulisan laporan.
    • Contoh yang berbeda harus dicantumkan pada kalimat yang juga berbeda. Dengan demikian, idealnya satu paragraf isi hanya berisi sekitar 4-5 buah kalimat.
    • Memberikan contoh yang spesifik dapat membantu membuktikan gagasan Anda, sebagai penulis, kepada pembaca. Alih-alih terus-menerus beropini, teruslah menyokong seluruh gagasan yang Anda tawarkan kepada pembaca dengan fakta yang akurat.
    • Sejatinya, jumlah paragraf yang digunakan dalam setiap laporan sangatlah bervariasi. Dalam banyak kasus, jumlah yang ideal adalah 5 paragraf, yang umumnya terdiri dari 1 paragraf pembuka, 3 paragraf isi, dan 1 paragraf penutup (kesimpulan). [8]
    • Jika pengajar memberikan instruksi terkait jumlah kata atau jumlah halaman minimal yang harus dipenuhi, Anda mungkin perlu menambah atau mengurangi jumlah paragraf yang digunakan.
  6. Sampaikan kembali tiga gagasan yang menjadi fokus utama laporan Anda, lalu tutup laporan dengan kalimat yang mampu merepresentasikan signifikansi figur yang dilaporkan. Ingat, tujuan kesimpulan adalah untuk menegaskan gagasan Anda berikut pembuktiannya. Dengan demikian, pembaca dapat memiliki gambaran yang jelas terkait isi laporan Anda setelahnya.
    • Awali paragraf penutup dengan menyatakan kembali gagasan utama Anda berikut contohnya. Misalnya, dalam esai atau laporan mengenai popularitas The Beatles, Anda dapat membuat kesimpulan yang berbunyi, “Ditinjau dari angka penjualan album yang mengejutkan, jumlah penggemar yang sangat besar, dan warisan abadi yang masih bertahan hingga di era modern seperti sekarang ini, jelas terlihat bahwa eksistensi The Beatles sebagai sebuah grup musik sangatlah penting dalam blantika musik dunia."
    • Dalam beberapa kasus, kesimpulan yang dibuat oleh penulis dapat mengingatkan pembaca kepada kalimat pembuka yang terdapat pada awal laporan.
    • Jangan memperkenalkan informasi baru di bagian kesimpulan. Sebesar apa pun godaan untuk melakukannya, selalu ingat bahwa tempat yang tepat untuk meletakkan informasi baru hanyalah di paragraf isi!
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Merevisi Laporan

PDF download Unduh PDF
  1. Posisikan diri Anda sebagai pembaca awam yang benar-benar tidak mengenali subjek laporan. Apakah laporan Anda mampu menjelaskan identitas figur yang dilaporkan dan menunjukkan pentingnya figur tersebut dilaporkan? Jika ada orang lain yang belum pernah mendengar nama figur tersebut membacanya, bisakah dia mendapatkan gambaran yang jelas terkait identitas figur yang bersangkutan hanya dengan membaca laporan Anda? [9]
    • Jika merasa laporan yang Anda tulis kurang lengkap atau mendetail, silakan meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk memperbaikinya. Ingat, Anda sudah meluangkan cukup banyak waktu untuk menulis laporan tersebut. Tidak ada salahnya menyediakan lebih banyak waktu untuk menyempurnakannya, bukan?
    • Seusai menulis laporan, cobalah membacakan isinya dengan suara keras. Melakukannya dapat memudahkan Anda untuk mengidentifikasi kesalahan, pun mengenali frasa maupun kalimat yang terdengar canggung atau membingungkan. [10]
  2. Selagi proses revisi berlangsung, jangan lupa memeriksa ketepatan ejaan dan gramatika yang Anda gunakan di dalam laporan tersebut. Sebagian besar program pengolah kata memilik fitur khusus untuk mengecek ejaan sehingga seharusnya, kesalahan ejaan Anda, jika ada, dapat dilacak dengan sangat mudah. Namun, tetaplah memeriksa laporan secara lebih teliti untuk memastikan gramatika dan pilihan kata yang digunakan juga tepat. [11]
    • Misalnya, apakah Anda sudah menggunakan kata “sanksi” untuk mendefinisikan hukuman, alih-alih “sangsi”? Berhati-hatilah dengan homofon (kata-kata dengan pengucapan yang sama, tetapi memiliki arti dan cara penulisan yang berbeda), karena fitur pemeriksa ejaan tidak akan bisa mengidentifikasi kesalahan tersebut.
  3. Melakukannya tidak bisa dikategorikan sebagai perbuatan terlarang, kok , sejauh pengajar Anda melarangnya. Jika tidak ada larangan resmi, silakan meminta bantuan seseorang yang tepercaya untuk menyunting laporan Anda, serta memberikan kritik dan saran yang diperlukan untuk memperbaiki kualitas Anda sebagai penulis.
    • Jangan menyikapi kritik secara personal. Percayalah, mereka hanya sedang membantu Anda untuk menghasilkan laporan yang terbaik!
    • Mintalah bantuan orang tua atau teman sekelas untuk membaca laporan Anda. Jika ingin, Anda juga boleh menawarkan diri untuk membaca laporan teman sekelas sebagai gantinya.
    Iklan

Tips

  • Berhati-hatilah agar tidak selalu mengawali kalimat dengan nama figur yang dilaporkan. Untuk menghindari kecenderungan tersebut, gunakan kata ganti “dia” atau cobalah memindahkan subjek ke awal kalimat.
Iklan

Peringatan

  • Jangan pernah menjiplak karya orang lain! Selain tidak jujur, jalan pintas tersebut sejatinya tidak layak untuk ditempuh, terutama karena kemajuan teknologi memudahkan pengajar untuk menyalin dan menempel laporan Anda ke laman pencarian, lalu menemukan situs yang kontennya Anda curi. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu memarafrasa kalimat yang digunakan dan mencantumkan sumber yang kalimatnya Anda kutip secara langsung maupun tidak langsung.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.538 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan