Unduh PDF
Unduh PDF
Kamu bisa menulis lagu tentang apa pun, tetapi terkadang memulai proses penulisannya saja terasa sulit. Beberapa orang memanfaatkan pengalaman pribadinya sebagai inspirasi, sementara yang lainnya menulis hal-hal yang pernah mereka baca. Apa pun yang ingin kamu tulis, ingatlah bahwa siapa pun bisa menulis lirik sendiri dengan sedikit latihan.
Langkah
-
Tuliskan secara bebas apa pun yang ada di pikiranmu. Lagu bisa menceritakan apa pun—romansa, sepatu yang hilang, politik, depresi, euforia, sekolah, dan lain-lain. Oleh karena itu, kamu tidak perlu khawatir mengenai topik yang “tepat” dan bisa mulai menulis apa pun. Meskipun kamu belum bisa membuat rima untuk lirik tersebut, tidak masalah. Saat ini, kamu perlu mengumpulkan ide dan materi untuk dikerjakan nanti. Ketika mencari ide, cobalah beberapa hal di bawah ini:
- Bicaralah dari hati. Perasaan-perasaan yang sangat kuat biasanya menjadi inspirasi termudah untuk menulis lirik.
- Jangan menghakimi atau membuang karyamu. Ini merupakan tahap penulisan draf dan sambil menulis, kamu bisa menyempurnakan lirik yang ditulis.
-
Carilah baris yang kamu sukai dan buatlah rima dari baris tersebut. Katakanlah kamu ingin menulis mengenai sekolah dan kamu sudah menulis baris “Oh guru galak, marah lagi marah lagi.” Daripada langsung menulis seluruh lagu, gunakan baris ini untuk membangun rima. Yang kamu perlukan hanyalah baris yang tepat untuk memulai.
- Apa yang lebih ingin kamu lakukan daripada menghadapi guru tersebut (mis. “Ingin kupasang headset dan dengar musik cadas”)?
- Bagaimana kamu tahu bahwa guru tersebut adalah guru yang galak (mis. "Langkah tegak a la jenderal, datang telat kena damprat")?
- Biasanya, bait lagu hanya terdiri atas 4-6 baris sehingga pada tahap ini saja kamu sudah berhasil membuat setengah bait.
-
Buatlah hook atau refrein sederhana. Hook merupakan bagian lagu yang biasanya diulang. Bagian tersebut harus terdengar mengasyikkan dan sederhana, dan biasanya memberi tahu pendengar mengenai cerita yang dibawakan dalam lagu. Strategi yang baik untuk menulis hook adalah menulis dua rima yang cantik dan mengulanginya agar kedua rima tersebut bisa menempel di pikiran pendengar:
- Buatlah refrein yang sederhana agar mudah diingat.
- Hook tidak harus berima, seperti yang ada pada lagu Tulus yang terkenal: “Kita sadar ingin bersama / Tapi tak bisa apa-apa.”
-
Hapus kata-kata, baris, dan ide yang berlebihan hingga kamu hanya memiliki konten terbaik. Lagu-lagu biasanya bersifat pendek dan tidak basa-basi, dan lagu terbaik biasanya tidak akan menyia-nyiakan panjang lirik, meskipun satu suku kata. Ketika merevisi lagu, pertimbangkan beberapa hal berikut ini:
- Kata-kata tindakan. Jangan terlalu bergantung kepada kata-kata yang banyak digunakan dan sering didengar orang lain, seperti “adalah”, “cinta”, dan lain-lain. Cobalah gunakan kata lain yang lebih unik dan tepat untuk menyampaikan emosi lagu.
- Potong baris lirik yang berlebihan. Pikirkan cara untuk menulis kembali baris agar terkesan lebih singkat dan tidak bertele-tele.
- Pikirkan bagian lirik yang terkesan samar. Daripada mengatakan, “Kita berjalan-jalan di taman”, ada baiknya kamu menyebutkan nama taman tersebut. Daripada menceritakan pergi makan malam bersama, katakan jenis makanan yang kamu nikmati. [1] X Teliti sumber
-
Telusuri beragam jenis rima yang berbeda. Ada banyak cara untuk menulis lagu, tetapi hampir semuanya memanfaatkan rima. Latihan terbaik untuk para pemula adalah memahami jenis rima yang ada dan membuat 2-4 baris lirik sederhana yang berima. Sambil berlatih dan menerapkan konsep-konsep berikut ini, secara perlahan kamu bisa melahirkan sebuah karya:
- Rima sederhana: Pada konsep ini, kamu hanya perlu membuat rima pada dua suku kata terakhir dari dua baris lirik, seperti “Menatap laut luas terbentang / Di bawah tarian sang bintang .”
- Rima tidak sempurna: Pada konsep ini, secara teknis kata-kata yang ditulis memang tidak berima, tetapi kata-kata tersebut dinyanyikan dalam cara yang membuatnya terkesan berima. Hal ini ternyata cukup banyak ditemukan di semua bentuk penulisan lagu. Beberapa contoh kata yang berima tak sempurna, di antaranya, adalah “lagu” dan “haru”, atau “kasih” dan “perih”. [2] X Teliti sumber
- Rima suku kata ganda” Pada konsep ini, beberapa kata atau suku kata yang ada memiliki rima. Cobalah dengar lagu Isyana Sarasvati yang berjudul “Tetap Dalam Jiwa”. Pada lagu tersebut, terdapat baris yang berbunyi “Bila memang harus berpisah , aku akan tetap setia / Bila memang ini ujungnya , kau ’kan tetap ada di dalam jiwa .”
-
Bayangkan lagumu seperti sebuah cerita pendek. Bahkan, lagu-lagu tentang perasaan maupun ide politik dapat dibentuk dari teknik berdongeng. Kamu perlu menyisipkan ketegangan, perubahan atau kemajuan. Sebagai contoh, pikirkan mengenai lagu-lagu cinta yang diawali dengan perasaan sendu sang penyanyi sebelum sosok pujaannya tiba. Setelah itu, kamu bisa mengikuti perjalanan cintanya sehingga lirik lagu pun terdengar menarik.
- Jika kamu sedang menulis satu lagu yang utuh (dari awal hingga akhir), anggaplah setiap bait lirik sebagai satu adegan dalam film pendek. Karena biasanya lagu-lagiu terdiri atas tiga bait, setiap bait yang ada mewakili awal, tengah, dan akhir cerita.
-
Tetaplah berpegang kepada satu gagasan atau tema untuk satu lagu. Bahkan, Bob Dylan, salah satu penulis lirik yang paling rumit dan berbelit-belit sepanjang masa, menyadari bahwa lagu yang baik harus tetap berpegang pada satu gagasan. Jika kamu mendengar dan melihat lirik lagu-lagu Iwan Fals, kamu bisa melihat bahwa penulis lagu mencoba menunjukkan bahwa lagu-lagu terbaik hanya menelusuri satu gagasan secara mendalam, bukan beberapa gagasan secara singkat:
- "Bung Hatta". Lagu ini menceritakan kepergian Mohammad Hatta, proklamator dan wakil presiden pertama Republik Indonesia. Tema utama lagu ini tercermin pada kesedihan yang digambarkan pada setiap bait.
- "Guru Oemar Bakri". Lagu ini merupakan salah satu lagu Iwan Fals yang paling terkenal dan bercerita tentang dedikasi besar seorang guru, terlepas dari penghasilannya yang semakin menipis.
-
Simpan buku catatan untuk menulis baris lima yang unik, meskipun baris tersebut tidak membentuk sebuah lagu. Seiring berjalannya waktu, potongan-potongan baris tersebut dapat menjadi fondasi untuk satu lagu yang utuh. Kamu bisa menggabungkan dan menyesuaikan baris-baris tersebut untuk mendapatkan nada. Oleh karena itu, adanya buku atau catatan di ponsel merupakan cara terbaik untuk mengambil dan menyimpan ide setiap kali ide tersebut muncul.
- Paul Simon, penulis lagu yang sudah menghasilkan banyak karya mengatakan bahwa semua lagunya dibentuk dari potongan-potongan baris lepas. Ketika ia menemukan beberapa baris yang sesuai, ia mulai membangun baris-baris lirik tersebut menjadi sebuah lagu. [3] X Teliti sumber
Iklan
-
Manfaatkan judul lagu untuk menetapkan suasana, tema, atau gagasan terpenting. Judul lagu dapat diambil dari refrein, atau berupa kata/frasa lain yang dirasa dapat menyimpulkan semua konten lagu. Judul juga merupakan petunjuk pertama bagi para pendengar untuk mengetahui cerita atau makna lagu sehingga luangkan waktumu untuk memikirkan judul yang tepat.
- Oleh karena itu, jangan gunakan judul yang rumit jika tidak perlu. Biasanya, lagu-lagu mendapatkan judulnya dari baris refrein untuk satu alasan: bagian refrein itu sendiri sudah menjelaskan tema utama dari lagu. [4] X Teliti sumber
-
Atur baris-baris lirik ke dalam pola rima. Cara yang tepat untuk mengaturnya adalah menggunakan diagram rima. Pada diagram ini, setiap huruf menyimbolkan rima. Sebagai contoh, pada pola rima ABAB, baris pertama (A) berima dengan baris ketiga (A), dan baris kedua (B) berima dengan baris keempat (B). Selain itu, terdapat pula pola rima AABB yang saling berdempetan. Ada ratusan cara untuk menyusun rima sehingga cobalah bermain-main dengan baris lirik yang ditulis hingga kamu menyukai bunyinya.
- ABAB, atau “rima berselang” merupakan pola yang cukup banyak digunakan dan dapat dibuat dengan mudah dengan membagi dua baris yang panjang menjadi empat baris.
- Para penulis lagu yang sangat mempertimbangkan faktor teknis mungkin ingin menciptakan rima pada 4-6 baris lirik. Rima tersebut dapat berpola AAAA BBBB, atau bahkan AAAA AAAA jika kamu merasa sangat kebingungan.
- Beberapa penulis mencoba memperluas rima pada beberapa bait, seperti yang tercermin pada pola rima AAAB CCCB. Sebagai contoh, kamu bisa mendengar lagu "Tombstone Blues" karya Bob Dylan.
-
Kenali bagian lirik pada lagu. Secara umum, ada tiga bagian utama pada lagu (tidak mencakup awal ( intro ) dan akhir ( outro ) yang juga dapat mengandung lirik). Ketiga bagian ini digabungkan dan disesuaikan untuk membentuk satu lagu:
- Refrein/ Hooks merupakan bagian yang diulang dalam lagu. Biasanya, bagian ini memiliki keunikannya tersendiri yang (diharapkan) bisa membuat orang lain mengingat lagu yang ditulis. Selain itu, refrein biasanya cukup pendek dan diulang secara identik.
- Bait biasanya merupakan bagian terpanjang dan terunik. Pada bagian ini, kamu bisa memperluas gagasan mengenai lagu dan membuat pernyataan, memberi tahu cerita, dan lain-lain.
- Bridges , atau dikenal juga sebagai " Middle 8s ", adalah bagian yang diisi dengan beragam instrumental. Bagian ini biasanya merupakan transisi antara refrein atau bait, dan menampilkan perbedaan tekstur dan bunyi. Pada bagian ini, kamu bisa mengisinya dengan solo instrumen atau petunjuk perubahan suasana atau tema lirik. [5] X Teliti sumber
-
Susun bait, refrein, dan bridge yang ada. Setelah kamu memiliki (setidaknya) satu refrein dan beberapa bait, kamu bisa memikirkan pola susunannya. Kamu juga bisa menggubah bridge untuk menggabungkan bagian-bagian tersebut. Struktur lagu yang paling sering digunakan adalah intro / bait / refrein / bait / refrein / bridge / refrein / outro . Akan tetapi, kamu tidak harus terpaku kepada struktur tersebut ketika membuat lagu.
- Trik lain yang cukup populer adalah penggunaan beberapa bridge untuk beralih dari bait ke refrein, seperti pada struktur bait / bridge / refrein / bait / bridge / refrein / dan lain-lain.
- Bridge juga dapat memuat penampilan instrumental, seperti solo gitar. [6] X Teliti sumber
-
Bersenandung, bersiul, petiklah gitar, atau mainkan piano untuk mencari melodi lirik. Penulisan lirik hanyalah setengah dari perjuanganmu karena kamu harus mengetahui cara menyanyikannya. Meskipun kamu adalah seorang rapper , kamu tetap harus memikirkan “alunan” atau kecepatan dan ritme kata-kata. Cara terbaik yang bisa kamu lakukan adalah bereksperimen dengan instrumen musik atau semacamnya. Kamu juga bisa bersiul atau bersenandung hingga kamu menemukan nada yang indah.
- Paul McCartney dari The Beatles menemukan melodi untuk lagi "Yesterday" yang terkenal, hanya dengan mengulangi frasa " Scrambled Eggs " hingga ia menemukan buku catatan. Kata “ Yesterday ” kemudian ia masukkan ke dalam lagu. [7] X Teliti sumber
Iklan
-
Manfaatkan rima internal agar lirik yang ditulis terdengar lebih bermelodi dan nyaman untuk dinyanyikan. Rima internal adalah adanya rima kecil yang tersembunyi di tengah-tengah baris lirik. Kamu tetap bisa menyisipkan rima biasa di akhir baris, tetapi dengan sedikit “sentuhan” pada bagian tengahnya. Sebagai contoh, lagu “Ke Entah Berantah” karya Banda Neira memiliki refrein sebagai berikut: “Dan kawan bawaku tersesat ke entah berantah / tersaru antara nikmat atau lara.”
- Salah satu cara yang tepat untuk membuat rima internal adalah memotong baris lirik menjadi dua sehingga menjadi empat baris pendek berima, bukan dua baris yang panjang.
- Rima internal tidak harus memiliki rima biasa. Bahkan, satu atau dua rima dalam lagu dapat memberikan efek yang hebat.
- Anda juga bisa memiliki rima internal pada satu baris yang sama, seperti baris terakhir refrein lagu “Bilang Saja” karya Agnes Monica: “Katakan sejujurnya kepada dirinya .” [8] X Teliti sumber
-
Ciptakan rima pada beberapa baris untuk membuat bagian yang bermelodi dan utuh. Cobalah dengar lagu “Sampai Nanti Sampai Mati” yang dibawakan oleh Letto. Baris-baris liriknya kebanyakan berima dengan judulnya, “Sampai Nanti Sampai Mati”. Karena ada banyak baris yang berima (mis. “Kalau kau pernah takut mati, sama / Kalau kau pernah patah hati, aku juga iya / Dan sering kali sial datang dan pergi, tanpa permisi”), secara otomatis baris pertama dan ketiga lagu sudah berima. Dengan begini, setiap bait bisa memiliki suku kata “bebas” yang tak harus berima.
- Strategi lainnya yang bisa dicoba adalah membuat rima pada baris terakhir setiap bait dengan baris terakhir pada bait lainnya. Sebagai contoh, kamu bisa mencoba mendengar lagu “Dia” yang dibawakan oleh Anji.
-
Gunakan elemen puisi untuk menambah musikalitas lirik tanpa rima. Lirik merupakan puisi yang dijadikan musik, dan ada banyak yang bisa dipelajari dari bentuk seni yang telah berusia ribuan tahun ini. Trik-trik berikut ini bisa kamu manfaatkan dalam baris lirik untuk menciptakan kehebatan dan sentuhan profesional pada lagumu:
- Asonansi . Asonansi adalah penggunaan bunyi vokal sebanyak beberapa kali, seperti “anak awan” atau “indah impian”.
- Aliterasi . Konsep ini serupa dengan asonansi, tetapi yang digunakan adalah bunyi konsonan, seperti “langit lembayung” atau “cuplikan cerita cinta”.
-
Tulislah beberapa metafora dan simile. Sebenarnya, tidak semua lagu harus memiliki makna yang mendalam, dan justru banyak lagu yang tidak memiliki makna yang dalam. Yang lebih buruk lagi, beberapa lagu tampaknya mencoba untuk memiliki makna yang mendalam, tetapi pada akhirnya justru terkesan membingunkan dan mengawang-awang. Oleh karena itu, metafora yang disisipkan dengan tepat dapat mengubah nada yang manis menjadi sebuah karya yang kuat, personal, dan berpengaruh:
- Metafora mengacu kepada satu hal yang digunakan untuk mewakili hal yang lain, seperti yang digambarkan pada lagu “Sepatu” yang dibawakan oleh Tulus. Pada lagu ini, karakter “kita” sebenarnya bukanlah sepasang sepatu. Hanya saja, karakter tersebut memiliki kesamaan dengan sepasang sepatu, yaitu ingin bersama tetapi tak dapat bersatu.
- Simile mengacu kepada metafora yang lebih langsung dan ditandai dengan penggunaan kata “seperti”. Sebagai contoh, baris lirik “Kamu seperti hantu” pada lagu “Kosong” yang dibawakan Dewa menggambarkan bahwa sosok “kamu” adalah sosok yang seolah-olah menghantui dan mengikuti sosok “aku” dalam lagu.
- Sinekdoke mengacu kepada satu hal kecil yang mewakili keseluruhan (atau sebaliknya). Sebagai contoh, “batang hidungnya tak terlihat” mengacu kepada seseorang (diwakili oleh batang hidungnya) yang belum juga tiba, bukan hanya batang hidungnya saja. [9] X Teliti sumber
-
Cobalah ciptakan rima pada kata-kata yang jarang digunakan atau dibuat sendiri. Penulis lirik yang paling memukai tahu bahwa para pendengar mengharapkan banyak rima dalam musik-musik populer, seperti “candu cinta”, “suka duka”, atau “terpikat jerat asmara”. Akan tetapi, musik-musik tersebut mulai kehilangan kekuatannya untuk mengejutkan pendengar dengan keindahan rimanya. Sementara itu, para penulis lagu yang masih bertahan akan tetap mengejutkan para pendengar dengan rima yang lebih panjang dan memikat.
- Pada lagu "Tombstone Blues" yang dibawakan Bob Dylan, terdapat baris: "My advice is to not let the boys in" // "You will not die, it's not poison. " Sangat sedikit orang yang menemukan rima pada frasa “boys in” dan “poison”. [10] X Teliti sumber
-
Tulis kembali lirikmu. Penulis lirik terbaik di dunia tahu bahwa sebuah lagu sangat jarang ditulis dengan sempurna dalam satu kali proses penulisan. Paul Simon bahkan mengatakan bahwa ia membutuhkan sekitar 50 lembar kertas (semuanya sudah terisi dengan draf) untuk menyelesaikan satu lagu saja. [11] X Teliti sumber Selain itu, penulis lirik yang baik juga tahu bahwa ia harus tetap memperbaiki dan memperindah lagu setelah ia selesai menulis gagasan pertamanya.
- Simpan salinan draf yang lama. Dengan begini, kamu bisa kembali melihat versi lama draf jika percobaan barumu tidak berhasil.
- Manfaatkan ajang penampilan untuk mencoba lirik lagu yang baru dibuat. Cari tahu pada bagian apa lirik tersebut terdengar nyaman atau aneh. Selain itu, cari tahu juga bagian apa yang disukai oleh orang lain. [12] X Teliti sumber
-
Tulislah lirik berdasarkan kejadian, objek, dan hal nyata. Sebuah lagu yang memiliki filosofi yang besar bukanlah hal yang buruk, tetapi kamu tetap perlu menawarkan gambaran yang jelas agar para penonton bisa memvisualisasikan gagasan pada lagu. Cobalah dengar kembali lagu “Bung Hatta” yang dibawakan oleh Iwan Fals dan perhatikan seperti apa kesedihan digambarkan melalui objek di kehidupan nyata (mis. hujan air mata, berjuta kepala tertunduk malu). Dengan begini, lagu tersebut dapat memberikan gambaran jelas di benak para pendengar. [13] X Teliti sumber
- Detail, gambar, dan informasi spesifik biasanya dirasa lebih baik daripada informasi atau hal-hal yang lebih umum dan luas.
Iklan
Tips
- Ketika menguji melodi lirik, rekam suaramu dan mainkan kembali untuk mengetahui melodi lirik ketika dinyanyikan.
Iklan
Peringatan
- Meskipun kamu bisa mencantumkan referensi ke lagu lain, jangan pernah mencuplik atau mengambil lagu atau bagian lagu lain.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Pulpen
- Kertas
- Komputer
- Instrumen melodi (biasanya piano atau gitar)
Referensi
- ↑ http://www.bmi.com/news/entry/showdont_tell_3_steps_to_writing_better_lyrics
- ↑ http://genius.com/posts/24-Rap-genius-university-rhyme-types
- ↑ http://www.paul-simon.info/PHP/showarticle.php?id=44&kategorie=1
- ↑ http://www.songwriting.net/blog/bid/56567/Songwriting-Tip-You-Can-Write-Better-Lyrics
- ↑ http://www.songwritingfever.com/songwritingtips/getstarted.php
- ↑ http://www.musicradar.com/tuition/tech/how-to-write-a-hit-structure-542126
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=btC2_t8HZP4
- ↑ http://genius.com/Madvillain-americas-most-blunted-lyrics
- ↑ http://literarydevices.net/10-great-metaphors-from-popular-music/
- ↑ https://play.google.com/music/preview/Txiwqljjtk7hqzcsbnju65ktcue?lyrics=1&utm_source=google&utm_medium=search&utm_campaign=lyrics&pcampaignid=kp-lyrics&u=0#
- ↑ http://www.paul-simon.info/PHP/showarticle.php?id=44&kategorie=1
- ↑ http://www.musicradar.com/tuition/guitars/24-lyric-writing-tips-131050
- ↑ http://blog.songtrust.com/songwriting-tips/5-mistakes-to-avoid-when-writing-lyrics/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 34.811 kali.
Iklan