PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pada dasarnya, tujuan pidato yang persuasif adalah untuk meyakinkan audiens bahwa argumentasi Anda terkait sebuah topik yang spesifik adalah sudut pandang yang paling tepat. Meski sebagian besar argumentasi Anda akan terangkum dalam tubuh pidato, jangan meremehkan peran pembukaan atau awalan pidato, terutama karena pembukaan pidato yang berkualitas mampu memerangkap perhatian audiens dan membuat mereka lebih mudah meyakini argumentasi Anda setelahnya. Untungnya, artikel ini memuat beberapa kiat sederhana yang bisa Anda ikuti untuk menghasilkan pembukaan pidato yang lebih persuasif, menarik, dan mudah untuk diingat.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Menyusun Pembukaan Pidato

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk meyakinkan audiens, langkah awal yang wajib dilakukan adalah memastikan perhatian mereka sepenuhnya tertuju hanya kepada Anda. Sayangnya, manusia memiliki kecenderungan untuk mengabaikan kata-kata atau peristiwa yang tidak dianggap menarik. Itulah mengapa, pidato Anda harus dibuka dengan kalimat yang mampu menarik perhatian audiens, tetapi tetap relevan dengan topik utama yang sedang diangkat, seperti data statistik yang mengejutkan, anekdot yang konyol, atau kutipan yang sangat berdampak bagi pendengarnya. [1]
    • Misalnya, jika topik pidato Anda adalah karyawan yang kerap merasa mengantuk di tempat kerja karena kekurangan waktu untuk beristirahat, cobalah mengawalinya dengan berkata, “Kesalahan dan kecelakaan di tempat kerja akibat karyawan yang kurang tidur, sejatinya bisa merugikan perusahaan sebanyak 31 miliar dolar setiap tahunnya.”
    • Atau, jika topik yang Anda angkat adalah hak asasi hewan, cobalah mengawalinya dengan kutipan seperti, “Seorang filsuf Inggris, Jeremy Bentham, pernah berkata, ‘Pertanyaannya bukan, bisakah mereka berpikir? Atau, bisakah mereka berbicara? Melainkan, bisakah mereka menderita?’”
    • Jika topik pidato Anda adalah praktik kerja magang yang tidak digaji, cobalah mengawalinya dengan anekdot seperti, “Pada tahun 2018, Tiffany Green berhasil meraih impiannya, yaitu menjadi karyawan magang di sebuah perusahaan penyewaan rumah, tanpa digaji. Sayangnya, beberapa bulan kemudian, Tiffany menemukan sepucuk surat terselip di bawah pintu rumahnya sepulang dari kantor. Ternyata, isinya adalah perintah pengusiran dari perusahaan yang mempekerjakan dia, karena dia tidak bisa membayar uang sewa selama beberapa bulan!”
  2. Setelah menulis kalimat pembuka yang mampu menarik perhatian audiens, sekaranglah saatnya memperkenalkan argumentasi utama yang nantinya akan mengisi tubuh pidato Anda melalui pernyataan tesis singkat. Secara khusus, pernyataan tesis yang baik harus mampu menjelaskan argumentasi Anda terkait sebuah topik, pun menegaskan sudut pandang yang ingin Anda tanamkan sebagai “kebenaran” di benak penonton. Pilih pernyataan tesis yang jelas dan spesifik agar audiens lebih mudah untuk memahaminya. [2]
    • Misalnya, pernyataan tesis Anda bisa berbunyi, “Pada hari ini, saya ingin membicarakan perihal pentingnya melegalkan mariyuana untuk alasan medis pada 50 negara bagian di Amerika Serikat, sekaligus ingin menjelaskan dampak positif pelegalan mariyuana medis terhadap peningkatan kondisi ekonomi dan kualitas kehidupan rata-rata penduduk di Amerika.”
  3. Setelah menyampaikan pernyataan tesis, langkah selanjutnya yang perlu ditempuh adalah membuat audiens meyakini kata-kata Anda. Jika Anda sangat menguasai topik yang diangkat, silakan menginformasikan kredensial Anda kepada mereka. [3] Namun, jika topik yang diangkat tidak begitu Anda kuasai, cobalah mengacu kepada informasi yang Anda ketahui dari majalah, buku, atau para ahli yang mengangkat topik tersebut. [4]
    • Misalnya, jika Anda merupakan ahli biologi kelautan yang ingin menulis pidato persuasif mengenai peningkatan keasaman air laut, cobalah menuliskan kalimat seperti, “Selama 10 tahun, saya mempelajari dampak peningkatan keasaman air laut terhadap ekosistem kelautan lokal, dan hasil yang saya temukan sangatlah mengkhawatirkan.”
    • Atau, jika topik tersebut tidak benar-benar Anda kuasai, silakan mencantumkan kalimat seperti, “Awal tahun ini, seorang ahli biologi kelautan yang namanya mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda, Ayana Elzabeth Johnson, menerbitkan hasil dari penelitian yang telah dilakukannya selama sepuluh tahun mengenai peningkatan keasaman air laut. Menurutnya, kondisi tersebut telah semakin mengkhawatirkan dan patut menjadi perhatian kita semua.”
  4. Lakukan ini agar audiens merasa lebih siap untuk menerima dan mengikuti argumentasi lanjutan Anda. Meski hanya perlu disinggung secara singkat, pastikan proses penyampaiannya tetap kronologis atau berdasarkan urutan kemunculannya di dalam pidato. [5]
    • Misalnya, pembukaan pidato Anda bisa disimpulkan dengan kalimat seperti, “Untuk menunjukkan bahwa masa kerja yang lebih singkat dapat menguntungkan karyawan sekaligus perusahaan, pertama-tama saya akan membahas perihal sejarah minggu kerja rata-rata modern. Kemudian, saya akan mendiskusikan dampak hari kerja yang terlalu panjang terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang. Pada akhirnya, saya akan menutup pidato dengan menjabarkan sistem kerja yang menurut saya lebih adil dan lebih baik untuk diimplementasikan di dalam masyarakat.”
  5. Hati-hati, kalimat atau paragraf pembuka yang terlalu panjang dapat membuat audiens merasa bosan. Alhasil, perhatian mereka dengan mudah akan teralih ketika momen penyampaian argumentasi utama Anda tiba. Secara umum, panjang pembukan pidato sangatlah bergantung kepada durasi total pidato. Dengan kata lain, semakin panjang pidato Anda, semakin panjang pula pembukaannya. Oleh karena itu, silakan melakukan berbagai penyesuaian yang diperlukan. [6]
    • Misalnya, jika durasi total pidato Anda (termasuk pembukaan) adalah 5 menit, idealnya pembukaan pidato Anda tidak mengambil waktu lebih dari 45 detik.
    • Namun, jika durasi total pidato Anda adalah 20 menit, silakan menyusun pembukaan pidato sepanjang sekitar 3 menit.
    • Secara rata-rata, Anda perlu menggunakan sekitar 150 kata dalam 1 menit. Misalnya, jika durasi pembukaan pidato Anda adalah 2 menit, silakan menyiapkan sekitar 300 kata.

    Tip: Jika sudah mengetahui durasi total pidato, bahkan sebelum pidato mulai disusun, Anda bisa langsung menyusun draf pertama pembukaan pidato dengan durasi yang sesuai. Alhasil, draf tersebut tidak perlu terlalu banyak mengalami perubahan nantinya.

    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menyempurnakan Pembukaan Pidato

PDF download Unduh PDF
  1. Berbeda dengan sebagian besar esai, pidato adalah salah satu bentuk komunikasi verbal. Artinya, meski drafnya disusun secara tulis, nantinya pidato tersebut tetap harus Anda bacakan dengan suara keras di hadapan audiens. Itulah mengapa, pastikan kalimat yang digunakan tidak terdengar kaku, seakan-akan Anda sedang mengajak audiens mengobrol. Selagi menyusun pembukaan pidato, bayangkan Anda sedang berbicara kepada seseorang dan mencoba meyakinkan orang tersebut akan argumentasi yang Anda sampaikan. Namun, pastikan pilihan kata yang Anda gunakan tetap terdengar otoritatif dan profesional, ya! [7]
    • Agar proses penyampaian Anda tidak terdengar kaku, cobalah menggunakan kalimat yang singkat, lugas, dan jelas, serta hindari penggunaan jargon atau kosakata khusus jika tidak benar-benar diperlukan.
    • Jika pidato Anda harus disampaikan dalam bahasa Inggris, silakan melakukan penyingkatan frasa agar proses penyampaian Anda terdengar lebih kasual dan mudah untuk dipahami. Misalnya, persingkat frasa “ I will ” menjadi “ I’ll ”, “ would not ” menjadi “ wouldn’t ”, dan “ they are ” menjadi “ they’re ”.
  2. Secara khusus, metode ini wajib dilakukan karena tujuan pembukaan pidato Anda adalah untuk memerangkap perhatian audiens. Itulah mengapa, jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang, bertele-tele, dan sulit untuk dipahami oleh audiens agar mereka tidak mengalihkan perhatiannya ke hal lain. Pastikan pula Anda hanya mencantumkan hal-hal yang penting untuk diketahui oleh audiens. [8]

    Tip: Cara termudah untuk menerapkan metode ini adalah dengan menggunakan subjek untuk mengawali kalimat. Selain itu, batasi pula penggunaan adverbia dan adjektiva pada pembukaan pidato.

  3. Saat menyusun draf pembukaan pidato, selalu pikirkan calon audiens Anda dan pertimbangkan sudut pandang mereka, karena hanya dengan cara itulah isi pidato Anda bisa terdengar lebih persuasif di telinga mereka. Setelah menganalisis karakteristik calon audiens, manfaatkan hasilnya untuk menentukan premis dan strategi penyampaian argumentasi yang akan Anda pakai. [9]
    • Misalnya, jika calon audiens Anda adalah mahasiswa di kelas yang Anda ajar, silakan menyusun premis untuk membuka pidato Anda dengan mengacu kepada budaya populer. Kemungkinan besar, cara tersebut sangat efektif untuk menarik perhatian audiens, terutama karena topik yang Anda angkat tergolong sangat dekat dengan kehidupan mereka. Namun, jika proses berpidato dilakukan dalam nuansa yang lebih formal, sebaiknya gunakan acuan lain yang sesuai dengan nuansa tersebut.
  4. Sejatinya, meyakinkan audiens akan argumentasi yang Anda tawarkan tidaklah sulit. Caranya, posisikan audiens sebagai komunikan, alih-alih pendengar, agar mereka merasa terlibat di dalam monolog yang Anda bawakan. Secara khusus, jangan takut untuk berbicara kepada audiens atau sesekali menjadikan mereka sebagai sumber acuan, agar pidato Anda terdengar seperti dialog dua arah, alih-alih ceramah satu arah, di telinga mereka. [10]
    • Misalnya, Anda bisa menulis kalimat seperti, “Kemungkinan besar, banyak di antara kalian yang mungkin tidak sepakat dengan saya. Namun, saya harap kalian bersedia membuka ruang untuk mendengarkan saya, karena pada satu titik, toh kita mungkin akan menemukan beberapa kesamaan.”
    • Atau, Anda juga bisa menyelipkan pertanyaan seperti, “Di antara kalian yang hadir pada malam hari ini, berapa banyak sih, yang pernah menemukan sampah plastik di tepi pantai?” Setelah itu, berikan kesempatan kepada audiens untuk mengangkat tangan mereka.
  5. Melakukannya dapat membantu Anda untuk menemukan kata-kata yang terdengar aneh atau kalimat yang terlalu rumit. Jika ada bagian pidato yang membuat Anda kesulitan untuk berucap atau tergagap-gagap, berhentilah membaca dan perbaiki draf pidato Anda. Teruslah melakukan ini hingga Anda mampu membacakan pidato tersebut dengan lancar dan penuh kepercayaan diri.
    • Jika ingin, seluruh proses tersebut bahkan bisa direkam. Sewaktu-waktu, hasil rekaman tersebut bisa Anda tonton untuk dievaluasi dan dipelajari secara lebih mendalam.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.841 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan