Unduh PDF
Unduh PDF
Pendahuluan yang bagus memungkinkan pembaca mengetahui apa yang akan Anda tulis. Terlepas dari karya esai atau pos blog, pendahuluan memuat lingkup argumen atau pembahasan. Mulailah dengan memikat pembaca melalui pembukaan yang menarik. Dari sana, sediakan beberapa kalimat transisi untuk masuk ke ide utama, lalu bergerak dari ide luas ke ide yang lebih spesifik.
Langkah
-
Awali dengan kutipan untuk memberi bobot pada argumen. Ini sangat cocok untuk tulisan pribadi maupun esai akademis, asalkan Anda memilih kutipan yang tepat. Misalnya, hindari kutipan inspirasi dalam makalah akademis, tetapi silakan gunakan untuk tulisan pribadi, seperti pos blog. [1] X Sumber Tepercaya University of North Carolina Writing Center Kunjungi sumber
- Pastikan kutipan berkaitan dengan argumen. Kutipan tersebut akan mengarah ke pembahasan dalam pendahuluan.
-
Pilih pernyataan berani atau pendahuluan dinamis. Pernyataan berani mengekspresikan opini secara provokatif. Pilih pernyataan orisinal atau kontroversial, bukan fakta umum. Pastikan Anda mendukungnya dengan fakta dan bukti. [2] X Teliti sumber
- Misalnya, jika Anda menulis esai argumentatif untuk meyakinkan administrator sekolah agar menghapuskan PR, Anda bisa mengatakan, “PR tidak berkontribusi pada keberhasilan akademik siswa.” [3] X Teliti sumber
-
Pilih cerita sederhana untuk mengilustrasikan arah tulisan. Anekdot singkat adalah pilihan asyik untuk memikat pembaca. Akan tetapi, anekdot harus relevan dengan topik. Kalau tidak, pembaca akan bingung. Panjangnya juga tidak boleh melebihi satu paragraf, terutama dalam esai atau teks singkat. [4] X Teliti sumber
- Silakan gunakan anekdot fiktif atau real, dengan kata-kata tipikal bercerita kepada teman, tetapi tetap bernada profesional.
- Misalnya, “Dahulu, satu jenis hewan terpisah dari kelompok predator dalam rantai evolusi. Hewan ini memiliki gigi tajam, pernah menjadi predator ganas, dan merupakan hiperkarnivora. Lama-kelamaan, mereka berevolusi menjadi hewan berbulu yang duduk di pangkuan Anda: kucing domestik.”
-
Tulis contoh untuk memperkenalkan topik secara konkret. Contoh sama dengan cerita, tetapi biasanya berupa fakta. Cobalah menulisnya dengan lebih lugas daripada cerita. [5] X Sumber Tepercaya University of North Carolina Writing Center Kunjungi sumber
- Jika Anda menulis tentang sifat kucing, berikan contoh singkat tentang sifat-sifat yang Anda saksikan sendiri pada kucing peliharaan Anda.
-
Pilih pernyataan luas untuk pendekatan langsung. Pilih pernyataan yang luas, lalu arahkan pada ide utama spesifik. Akan tetapi, jangan terlalu luas sampai membingungkan pembaca. [6] X Teliti sumber
- Jika Anda menulis tentang sifat kucing domestik, jangan mulai dengan evolusi alam, itu terlalu luas. Akan tetapi, Anda bisa mulai dengan beberapa kalimat tentang bagaimana evolusi memunculkan sifat kucing seperti saat ini.
- Anda bisa menulis, “Kucing domestik, dengan bawaan predator yang terlupakan, membutuhkan ribuan tahun untuk berevolusi menjadi kucing jinak sempurna.”
-
Ajukan pertanyaan yang membuat pembaca berpikir. Pilih pernyataan menggelitik yang menarik perhatian pembaca dan membuat mereka memikirkan topik. Jangan mengajukan pertanyaan yang sudah ada dalam topik dan hindari klise.
- Misalnya, jika Anda menulis tentang kualitas air dalam lingkungan masyarakat, Anda bisa mulai dengan pertanyaan, “Tahukah Anda bahwa air minum secara hukum boleh mengandung timbel?”
-
Jangan mulai dengan definisi, kecuali sangat relevan. Teknik ini terlalu sering digunakan sehingga jadi basi. Oleh karena itu, jika tidak benar-benar dibutuhkan dalam memperkenalkan topik, sebaiknya hindari definisi. [7] X Teliti sumberIklan
-
Sediakan konteks untuk memberi makna pada pernyataan pembuka. Bagian ini mengantar Anda dan pembaca ke ide utama. Sediakan informasi latar belakang atau kaitannya dengan topik. [8] X Teliti sumber
- Jika Anda menggunakan kutipan sebagai pembuka, lanjutkan dengan, “Kutipan itu, yang berasal dari ilmuwan terkenal John Biologist, menunjukkan sejauh apa perubahan kucing selama evolusi.”
-
Persempit ide dari luas ke spesifik untuk memfokuskan pendahuluan. Sering kali, kalimat pembuka lebih luas daripada ide utama, dan itu tidak masalah. Di area transisi ini, gunakan kalimat yang perlahan-lahan menyempitkan topik hingga Anda sampai pada ide spesifik yang akan dibahas [9] X Teliti sumber
- Jika Anda mulai dengan cerita tentang evolusi kucing, persempit dengan pertama-tama membahas sifat yang diwarisi kucing dari leluhurnya. Kemudian, lanjutkan dengan sifat yang dikembangkan sendiri sejak terpisah dari predator lain.
-
Perkenalkan bagian spesifik untuk menetapkan topik. Dalam kalimat transisi ini, tambahkan bagian spesifik untuk menunjukkan arah pembahasan kepada pembaca. Gunakan poin spesifik untuk mengarah ke topik utama. [10] X Teliti sumber
- Misalnya, Anda bisa menulis, “Kita tidak bisa membahas karakteristik kucing tanpa menyebutkan evolusi. Akan tetapi, saya akan berfokus pada gen kontemporer kucing domestik.”
- Anda menyampaikan kepada pembaca bahwa ide utama tulisan adalah gen kucing domestik. Jadi, di sini sudah lebih spesifik. Akan tetapi, Anda masih mengarah ke kalimat ide utama untuk menyebutkan gen apa yang akan dibahas secara spesifik.
-
Sediakan informasi secukupnya untuk meyakinkan orang agar terus membaca. Berikan informasi yang cukup agar pembaca tertarik dan dapat mengikuti pembahasan Anda. Akan tetapi, jangan uraikan seluruh argumen karena pembaca tidak akan terdorong untuk melanjutkan. [11] X Teliti sumber
- Salah satu fungsi pendahuluan adalah memikat pembaca. Triknya adalah menemukan keseimbangan antara menyediakan informasi yang cukup untuk memancing perhatian, tetapi tidak terlalu banyak sehingga semua pertanyaan sudah terjawab di depan.
- Misalnya, Anda boleh membahas cara menunjukkan evolusi kucing menjadi predator sempurna, tetapi jangan langsung dibeberkan pada pendahuluan.
Iklan
-
Perkenalkan topik melalui pernyataan singkat dan padat. Pernyataan ini adalah ide utama teks. Umumnya, satu kalimat sudah cukup untuk memperkenalkan ide utama, dan merupakan bagian spesifik dalam pendahuluan. Kalimat ini harus diletakkan di akhir paragraf pendahuluan. [12] X Teliti sumber
- Misalnya, jika argumen Anda adalah sifat kucing domestik membuktikan bahwa mereka keturunan langsung predator yang lebih besar, Anda bisa menulis, “Kucing domestik menunjukkan karakteristik yang membuktikan bahwa leluhurnya adalah predator besar.”
-
Masukkan poin utama sebagai panduan bagi pembaca. Sebagai bagian menyatakan argumen, Anda perlu memberi gambaran tentang pembahasan. Berikan panduan berupa frasa atau kalimat spesifik yang memberikan rencana pembahasan. Dengan demikian, pembaca akan mencari topik tersebut ketika membaca teks utuh. [13] X Teliti sumber
- Misalnya, tambahkan pernyataan berikut, “Dengan gigi yang tajam dan sifat karnivora, serta kemampuan berburu yang andal, kucing domestik menunjukkan karakteristik yang membuktikan bahwa leluhurnya adalah predator besar, fakta yang ditunjukkan oleh kesamaan karakteristik dengan kucing terbesar di dunia.”
- Pernyataan ini menyampaikan bahwa Anda akan fokus pada 3 sifat dan bahwa Anda berencana menunjukkan koneksi dengan famili kucing lainnya.
- Dalam beberapa kasus, poin utama tidak dimasukkan dalam pendahuluan. Selama poin akan dijelaskan dalam inti makalah dan berkaitan dengan kalimat tesis, itu tidak masalah.
-
Tempatkan ide utama di akhir pendahuluan. Pernyataan ide utama menyediakan transisi antara pendahuluan dan pembahasan selanjutnya. Oleh karena itu, letaknya harus sebelum permulaan inti pembahasan. Akan tetapi, jika perlu, Anda dapat memasukkan kalimat transisi untuk memberi tahu pembaca bahwa Anda akan melanjutkan. [14] X Teliti sumberIklan
-
Gunakan frasa orisinal supaya pendahuluan lebih menarik. Kadang ada dorongan untuk menggunakan kalimat klise atau ungkapan umum dalam pendahuluan, terutama jika Anda tidak punya ide harus menulis apa. Akan tetapi, risikonya pembukaan esai akan membosankan, dan itu bukan awal yang baik. [15] X Teliti sumber
- Hindari frasa atau ungkapan klise seperti, “Siapa yang menabur, dia yang menuai”.
- Frasa ini boleh digunakan, hanya jika Anda dapat menjelaskan hubungannya dengan topik secara unik, atau dengan cara yang tidak diduga pembaca.
- Demikian pula, hindari pendahuluan umum seperti, “Esai ini membahas ..., dan ini tesis saya....” [16] X Teliti sumber
-
Pastikan pendahuluan sesuai dengan gaya keseluruhan teks. Pendahuluan yang sangat informal umumnya tidak cocok untuk esai akademis, apalagi esai ilmiah. Di sisi lain, pendahuluan kaku dan formal umumnya tidak cocok untuk pos blog. Ketika menulis pendahuluan, pikirkan apakah gayanya sudah sesuai.
-
Lakukan revisi setelah selesai menulis seluruh teks. Menulis pendahuluan sebelum teks sangat normal. Akan tetapi, argumen mungkin berubah selama penulisan. Oleh karena itu, Anda harus membaca lagi pendahuluan untuk memastikan kesesuaiannya dengan seluruh isi teks. [17] X Teliti sumber
- Selain itu, ketika menyusun ulang kalimat tesis dalam kesimpulan, Anda dapat mengecek apakah pendahuluan masih relevan dengan isi teks.
- Cek poin dalam pendahuluan yang rencananya Anda bahas dalam teks. Apakah semua sudah dibahas?
-
Tulis pendahuluan setelah inti pembahasan supaya lebih mudah. Kadang, ketika mulai menulis, Anda tidak tahu poin persis yang ingin dikemukakan. Plus, jika Anda sama dengan banyak orang lain, mungkin menurut Anda pendahuluan adalah bagian paling sulit. Jika demikian, silakan tulis pendahuluan belakangan. [18] X Teliti sumberIklan
Tips
- Jika Anda menulis esai, jangan mengambil jalan mudah dan menyatakan ulang pertanyaan yang diberikan oleh pembimbing sebagai kalimat tesis. Ini menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki argumen sendiri. Sebaliknya, buat pendahuluan yang menyatakan pemikiran dan apa yang ingin Anda bahas. [19] X Teliti sumber Anda juga dapat menggunakan elemen pertanyaan. Akan tetapi, bingkai dengan argumen yang akan diuraikan dalam esai.
Iklan
Referensi
- ↑ http://writingcenter.unc.edu/tips-and-tools/introductions/
- ↑ http://my.ccsd.net/userdocs/documents/LUcCnbWy2OmtOROB.pdf
- ↑ https://www.theglobeandmail.com/life/parenting/the-growing-argument-against-homework/article23358570/
- ↑ https://valenciacollege.edu/wp/cssc/documents/WritingEffectiveIntroductions.pdf
- ↑ http://writingcenter.unc.edu/tips-and-tools/introductions/
- ↑ http://writing.msu.edu/how-to-write-a-good-introduction/
- ↑ http://writing.msu.edu/how-to-write-a-good-introduction/
- ↑ http://www.umuc.edu/current-students/learning-resources/writing-center/writing-resources/parts-of-an-essay/introductions.cfm
- ↑ http://www.umuc.edu/current-students/learning-resources/writing-center/writing-resources/parts-of-an-essay/introductions.cfm
- ↑ http://www.umuc.edu/current-students/learning-resources/writing-center/writing-resources/parts-of-an-essay/introductions.cfm
- ↑ http://writing.msu.edu/how-to-write-a-good-introduction/
- ↑ http://www.umuc.edu/current-students/learning-resources/writing-center/writing-resources/parts-of-an-essay/introductions.cfm
- ↑ http://www.umuc.edu/current-students/learning-resources/writing-center/writing-resources/parts-of-an-essay/introductions.cfm
- ↑ http://writing.msu.edu/how-to-write-a-good-introduction/
- ↑ https://valenciacollege.edu/wp/cssc/documents/WritingEffectiveIntroductions.pdf
- ↑ http://writing2.richmond.edu/writing/wweb/intros.html
- ↑ http://writing.msu.edu/how-to-write-a-good-introduction/
- ↑ http://writing.msu.edu/how-to-write-a-good-introduction/
- ↑ http://writing.msu.edu/how-to-write-a-good-introduction/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 176.417 kali.
Iklan