PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pernahkah Anda keluar dari bioskop dan berkata, “Aku rasa aku bisa menulis cerita yang lebih bagus dari film tadi”? Bahkan, banyak ide film yang hebat bisa sulit untuk dipikirkan dan skenario yang baik bisa lebih sulit untuk ditulis. Menulis untuk sinema, terutama layar lebar, berarti Anda membuat sesuatu yang dibuat khusus untuk media visual. Meskipun bisa sangat sulit untuk dibuat dengan baik, skenario yang bagus memiliki kekuatan untuk mengubah hidup para penonton.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Bersiap untuk Menulis

PDF download Unduh PDF
  1. Tidak seperti cerpen atau novel, bentuk skenario didasari oleh dialog, daripada prosa atau deskripsi. Aturan utama menulis skenario adalah: Anda menulis secara visual. Film adalah gambar berseri, jadi gambar-gambar dalam skenario yang Anda buat harus kuat dan menarik. [1]
    • Aturan lainnya adalah: Setiap paragraf perintah laku harus terdiri dari tiga baris atau kurang dari itu. Artinya, deskripsi tentang pakaian yang dikenakan karakter atau cara mereka berakting di dalam sebuah adegan harus dituliskan tidak lebih dari 3 baris. Gunakan kata-kata sesedikit mungkin untuk mendeskripsikan aksi atau latar, dan biarkan dialog yang “berbicara”. [2]
    • Latar belakang dan motivasi karakter harus terlihat dari aksi dan dialog karakter tersebut, bukan dalam deskripsi di skenario. Penulis skenario terbaik akan menjaga panjang deskripsi laku tidak lebih dari dua baris setiap paragrafnya sepanjang skenario. Tetapi, deskripsi masih bisa ditunjukkan melalui kekuatan dialog.
    • Gunakan bentuk waktu masa kini ( present tense ) dalam menulis skenario. Hal ini akan membuat semua adegan terus berjalan di skenario yang Anda buat, dan itulah tujuan adanya skenario: untuk membuat aksi dan karakter maju terus.
    • Seperti yang lain, ada beberapa pengecualian atas aturan untuk menuliskan hanya tiga baris per adegan. Contohnya, skenario untuk film tahun 2011 yang berjudul “ All is Lost ” karya J.C. Candor dan dibintangkan oleh Robert Redford, hanya memiliki 4-5 lembar dialog dalam keseluruhan skenario. Mayoritas aksi yang dilakukan karakter ditunjukkan melalui deskripsi yang panjang. [3] Tipe skenario seperti ini memang jarang dan sangat sulit untuk dibuat dengan baik.
  2. Skenario diformat secara berbeda dengan jenis tulisan yang lain. Format skenario sangatlah spesifik dan bisa menyertakan banyak penggunaan tombol “ tab ” dan “ enter ” jika Anda menulis menggunakan perangkat lunak pengolah data di komputer. Anda bisa menggunakan perangkat lunak yang bisa mengaturnya untuk Anda, seperti Final Draft, Scrivener, dan Movie Magic. [4] Anda juga bisa menggunakan versi dasar program untuk memformat skenario secara gratis di internet. [5] Perhatikan bagian-bagian dari format skenario, seperti: [6]
    • Slug line ”: Slug line ditulis dalam huruf KAPITAL di bagian awal sebuah adegan dan sedikit mendeskripsikan tentang lokasi dan waktu adegan terjadi. Contohnya: INT. MAKAN MALAM – MALAM HARI. Terkadang slug line disingkat menjadi “MALAM” atau “KAMAR”.
    • INT/EXT : INT adalah singkatan dari “interior” pada sebuah latar, contohnya INT RUMAH, dan EXT adalah singkatan dari “eksterior” atau latar yang berada di luar, seperti EXT RUMAH.
    • Transisi : Transisi membantu Anda berpindah dari adegan ke adegan lain di dalam skenario. Contoh dari transisi adalah FADE IN dan FADE OUT , yaitu bagian pembukaan dan penutupan secara perlahan untuk menuju ke adegan berikutnya, dan CUT TO , yang artinya langsung masuk ke adegan yang baru. Anda juga bisa menggunakan DISSOLVE TO saat sebuah adegan berakhir dan adegan berikutnya muncul secara perlahan untuk menggantikannya.
    • CLOSE UP atau TIGHT ON : Ini mengindikasikan kamera untuk merekam seseorang atau sesuatu dari dekat. Contohnya: “ CLOSE UP pada wajah Mia.”
    • FREEZE FRAME : Hal ini ditulis ketika gambar berhenti bergerak dan menjadi foto pada layar.
    • b.g. : “b.g” adalah singkatan dari “ background ” atau “latar belakang” untuk mencatat bila ada sesuatu yang terjadi di belakang pemeran utama. Anda bisa menggunakan “b.g” atau “ background ” untuk mencatatnya dalam skenario. Contohnya: “Dua karakter sedang berkelahi di b.g”.
    • O.S. atau O.C. : Istilah ini adalah singkatan dari “ off-screen ” atau “ off-camera ”. Ini artinya suara karakter akan terdengar meskipun sosoknya tidak terekam atau terdengar dari bagian latar yang lain. Contohnya: “Heri berteriak pada Salman O.S.”.
    • V.O. : Istilah ini adalah singkatan dari “ voice over ”, yaitu saat seorang aktor membacakan dialog tanpa terekam dalam sebuah adegan dan menarasikan adegan tersebut. Singkatan ini ditulis di bawah nama karakter sebelum dialog “voice over.
    • Montage : Serangkaian gambar yang menunjukkan tema, kontradiksi, atau lorong waktu. Montage biasa digunakan untuk menunjukkan perpindahan waktu dalam sekejap di layar.
    • Tracking shot : Istilah ini berarti sebuah kamera mengikuti seorang karakter atau objek. Selama kamera tidak terkunci di suatu tempat atau pada tripod dan mengikuti sebuah subjek, itu dinamakan tracking shot .
  3. Ada beberapa skenario yang bisa dibilang nyaris sempurna, seperti skenario untuk film klasik tahun 1942 yang berjudul “ Casablanca [7] . Contoh skenario lain bisa menunjukkan beberapa cara untuk mengulik bentuk skenario. Contohnya:
    • His Girl Friday ”, sebuah skenario yang ditulis oleh Charles Lederer. [8]
    • Pulp Fiction ”, sebuah skenario yang ditulis oleh Quentin Tarantino. [9]
    • When Harry Met Sally ”, sebuah skenario yang ditulis oleh Nora Ephron. [10]
    • “Thelma & Louise”, sebuah skenario yang ditulis oleh Callie Khouri. [11]
  4. Judul bagian menunjukkan latar adegan, terkadang dengan waktu yang spesifik atau umum.
    • Dalam skenario “Thelma & Louise”, adegan pertamanya memiliki slug line : “INT. RESTAURANT- MORNING (PRESENT DAY)”. [12]
    • Dalam skenario “ When Harry Met Sally ”, adegan pertamanya memiliki slug line yang tidak menunjukkan tempat atau latar yang spesifik: “DOCUMENTARY FOOTAGE”. Hal ini mengindikasikan bahwa film tersebut akan dimulai dengan rekaman dokumenter daripada adegan di sebuah latar spesifik. [13]
  5. Elemen ini harus ditulis dalam jumlah kata yang sesedikit mungkin, tetapi sangat mendetail.
    • Dalam skenario “Thelma & Louise”, terdapat paragraf pembuka tentang karakter Louise: [14]

      LOUISE adalah seorang pelayan di sebuah kafe. Ia berumur tiga puluhan awal, tetapi belum terlalu tua untuk menjadi pelayan. Ia sangat cantik dan terawat, bahkan setelah shift -nya berakhir. Ia meletakkan cangkir-cangkir kotor dengan kasar ke dalam nampan di bawah konternya. Tindakannya menciptakan KEGADUHAN, yang sengaja ia lakukan. COUNTRY MUZAK mengalun di b.g., dan ia bersenandung mengikuti musik itu.

    • Penulis skenario menyajikan penjelasan mengenai diri Louise melalui profesinya (“seorang pelayan di sebuah kafe”), pakaian serta penampilannya (“berumur tiga puluhan awal, tetapi belum terlalu tua untuk menjadi pelayan,” “sangat cantik dan terawat”) dan aksinya (“meletakkan cangkir-cangkir kotor dengan kasar,” “KEGADUHAN, yang sengaja ia lakukan”). Adanya suara (yang ditulis dalam huruf kapital di dalam skenario) seperti “country muzak”, juga menjelaskan latar dengan kata-kata yang sangat sedikit.
    • Dalam “ Pulp Fiction ”, terdapat paragraf pembuka yang menjelaskan latar: [15]

      Denny’s dalam suasana seperti biasanya, kafe seperti Spires di Los Angeles. Sekarang pukul 9:00. Meskipun tempat ini tidak terlalu penuh, ada cukup banyak orang yang minum kopi, mengunyah bacon dan memakan telur.
      Dua orang dari mereka adalah seorang PRIA MUDA dan WANITA MUDA. Pria Muda memiliki sedikit aksen Inggris sekelas pekerja dan, seperti layaknya orang Inggris, ia merokok seperti kehabisan gaya.
      Cukup sulit untuk menentukan dari mana Wanita Muda itu berasal dan berapa usianya; semua yang ia lakukan sekarang berlawanan dengan apa yang ia dulunya lakukan. Mereka berdua duduk di sebuah meja. Dialog mereka dikatakan dengan tempo yang cepat seperti " HIS GIRL FRIDAY ".

    • Tarantino memberikan detail dasar mengenai banyaknya orang di dalam latar (“cukup banyak orang”, pria muda dan wanita muda), dan ia menyajikan deskripsi yang spesifik namun singkat mengenai kedua karakter ini. Semua detail tersebut menciptakan pengertian mendasar mengenai deskripsi dan karakter yang akan dikembangkan melalui dialog.
  6. Kebanyakan skenario dipenuhi dengan dialog, tetapi hal ini bukan tanpa alasan. Dialog adalah alat utama yang dimiliki penulis skenario untuk mengisahkan sebuah cerita di dalam film. Perhatikan bagaimana karakter tertentu menggunakan bahasa dalam dialog mereka.
    • Contohnya, Tarantino memiliki karakter bernama Jules di film “ Pulp Fiction ” yang menggunakan bahasa slang seperti “ Whaddya mean? ” daripada “ What do you mean? ” (“Maksudmu apa?”) dan memasukkan kata-kata kasar dalam dialog Jules. Hal ini membantu untuk membuat keseluruhan karakter Jules serta kepribadiannya. [16]
    • Dalam “Thelma & Louise”, karakter Louise menggunakan “ Jesus Christ ” dan “ for God’s sake ” (“Demi Tuhan”) di sepanjang dialognya. Hal ini berlainan dengan dialog Thelma yang lebih formal dan sopan. Dengan melakukan hal ini, sang penulis skenario, Khouri, membuat kedua karakter saling berlawanan satu sama lain dan menunjukkan kepada penonton bagaimana setiap karakter berpikir dan bertindak di sepanjang dialognya. [17]
  7. Perintah laku ( visual cue ) adalah catatan singkat mengenai deskripsi yang ditulis sebelum dialog diucapkan. Catatan ini akan ditulis menggunakan tanda kurung sebelum dialog karakter.
    • Contohnya, dalam “ When Harry Met Sally ”, Ephron mencatat “(membuat suara berdengung)” sebelum dialog Harry. Ini adalah catatan kecil tetapi menunjukkan dengan jelas bahwa Harry memiliki selera humor dan cara berbicara tertentu sebagai seorang karakter. [18]
    • Ini juga bisa dilakukan dengan hanya satu kata deskripsi di antara dialog. Dalam “ Pulp Fiction ”, Tarantino mencatat bahwa seorang pelayan bersikap “(kurang ajar)” saat mengatakan sesuatu kepada salah satu karakter. Deskripsi ini membuat sang pelayan memiliki sikap tertentu dan menyajikan konteks untuk dialognya. [19]
    • Hanya sediakan perintah laku saat dibutuhkan. Jangan bergantung pada perintah laku untuk menceritakan kisahnya. Dialog dan aksi para karakter harus bisa menceritakan adegan dengan efektif, tanpa perintah laku.
  8. Kebanyakan skenario akan berpindah dari satu adegan ke adegan lain dengan catatan “ CUT TO :” yang mengindikasikan bahwa akan ada perpotongan ( cut ) dari satu adegan ke adegan lain. Memotong sebuah adegan hanya boleh dilakukan bila Anda berpindah ke adegan atau gambar baru. Dalam “ Pulp Fiction ”, ada dua karakter yang mengobrol di dalam mobil lalu kedua karakter yang sama itu membuka bagasi mobil. [20]
    • Anda mungkin juga melihat catatan: “ FADE IN ” atau “ FADE OUT ”. Fade in biasanya dilakukan di bagian awal film, seperti dalam film “ When Harry Met Sally ”, dan di bagian akhir yang diberi nama fade out . Fade in menyajikan pembukaan yang lembut pada sebuah adegan untuk memberikan penonton waktu untuk bersiap-siap menonton adegan tersebut.
  9. Perhatikan bagaimana sang penulis skenario menggunakan catatan singkat spesifik untuk menciptakan gambaran tertentu atau momen seorang karakter. Kebanyakan penulis skenario hanya menggunakan catatan pengambilan gambar ( shot note ) saat mereka merasa penting untuk menuliskannya dan akan membuat cerita lebih baik.
    • Contohnya, dalam “ Pulp Fiction ”, Tarantino membuka sebuah adegan dengan catatan: [21]

      EXT. HALAMAN GEDUNG APARTEMEN – PAGI
      Vincent dan Jules, dengan mantel panjang mereka yang serasi dan menjuntai ke lantai, berjalan melintasi halaman sebuah gedung yang terlihat seperti gedung apartemen Hollywood bergaya hacienda .
      Terus TRACK di samping mereka.

    • Hal ini mengindikasikan bahwa kamera akan bergerak bersama para pembunuh bayaran saat mereka berjalan, sehingga menciptakan suasana seperti sedang bergerak pada layar.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menulis Skenario

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memikirkan tentang karakter-karakter film yang Anda sukai untuk ditonton di layar. Apakah Anda menyukai genre tertentu, seperti komedi romantis, film aksi, atau horor? Pertimbangkan untuk membuat skenario berdasarkan film yang Anda sukai. Kemungkinan besar, Anda mengetahui lebih banyak hal tentang genre yang Anda sukai dan gairah Anda akan terlihat dalam skenario yang Anda buat. [22]
    • Anda juga bisa memikirkan tentang ingatan masa kecil yang selalu menghantui Anda sebagai orang dewasa atau pengalaman saat Anda sudah dewasa yang selalu Anda pikirkan.
    • Anda mungkin tertarik pada periode waktu tertentu, seperti pusat kota New York pada tahun 50-an, atau California pada tahun 70-an, dan mulailah membuat ide cerita yang berisikan beberapa karakter saling berinteraksi pada suatu periode waktu atau latar.
    • Tuliskan tentang perasaan dan beberapa orang yang Anda ketahui dan sukai. Ini akan membantu penonton memahami cerita Anda. [23]
  2. Buatlah seorang karakter yang Anda rasa bisa menggambarkannya dalam 300 halaman—seseorang yang bisa menarik perhatian Anda dan para penonton. Pikirkan tentang orang-orang yang Anda kenal, yang Anda baca di koran, atau orang-orang yang menarik perhatian Anda di jalan raya atau di supermarket. Pemeran utama bisa dikaitkan dengan tema, seperti perang, kesepian, atau cinta. Selain itu, pemeran utama yang Anda buat bisa menjadi reaksi Anda terhadap stereotipe sebuah genre atau tema, misalnya penyihir yang kesepian dan mengidamkan cinta, atau preman yang berhati lembut. [24]
    • Buatlah sebuah profil karakter untuk pemeran utama Anda. Profil karakter adalah tulisan dalam gaya kuesioner yang membuat penulis mengetahui karakter mereka lebih lanjut. [25]
    • Detail yang Anda tuliskan pada profil karakter tidak akan muncul di dalam skenario. Tetapi mengetahui segala hal tentang karakter Anda akan membantu Anda berpikir bahwa mereka adalah orang nyata. Anda bisa bertanya pada diri sendiri: “Apa yang akan pemeran utama saya lakukan pada adegan ini? Apa yang akan diucapkan pemeran utama saya pada perkataan ini?” dan milikilah rasa percaya diri bahwa Anda mempunyai jawaban yang akan memajukan skenario Anda.
  3. Log line adalah kesimpulan cerita Anda sepanjang satu kalimat dan biasanya digunakan sebagai alat pemasaran, seperti saat eksekutif studio meminta Anda untuk memberikan pitch (ide cerita singkat) terbaik Anda. Pitch ini harus menjadi log line Anda. Log line juga membantu Anda memfokuskan tulisan Anda pada aspek terpenting dari cerita Anda dan membuatnya tetap berada pada jalur. Log line secara umum mengandung tiga elemen: [26]
    • Protagonis : Ini adalah pemeran utama Anda—orang yang akan menarik simpati para penonton, atau setidaknya membuat para penonton merasakan yang ia rasakan. Anda bisa memiliki lebih dari satu pemeran utama, tetapi setiap protagonis berbeda dan memiliki kualitas-kualitasnya sendiri. Contohnya, dalam “Thelma & Louise”, sang protagonis adalah Thelma dan Louise, tetapi kedua karakter memiliki tujuan, motivasi, dan perspektif yang berbeda di dalam naskah.
    • Antagonis : Inilah lawan pemeran utama Anda—seseorang yang selalu menentang sang protagonis. Dalam “Thelma & Louise”, tokoh antagonisnya adalah seorang pria yang berusaha memerkosa Thelma di dalam sebuah bar. Tetapi, tokoh antagonis di dalam naskah menjadi “hukum” saat Thelma dan Louise menjadi buronan karena telah menembak seorang pria yang berusaha memerkosa Thelma.
    • Tujuan : Inilah yang membuat protagonis termotivasi dan terdorong untuk terus maju. Apakah yang diinginkan pemeran utama Anda? Thelma dan Louise menginginkan hal yang berbeda di awal naskah, tetapi setelah tokoh antagonis muncul, keduanya kini ingin terbebas dari ancaman penjara. Kedua karakter ini memiliki tujuan serupa yang mendorong mereka untuk terus maju di dalam naskah.
    • Log line yang komplit untuk skenario “Thelma & Louise” bisa ditulis seperti ini: “Seorang pelayan dari Arkansas dan ibu rumah tangga menembak seorang pemerkosa dan melarikan diri dengan mengendarai '66 Thunderbird”. Ingatlah bahwa log line tidak menggunakan nama karakter, tetapi hanya berfokus pada persona atau jenis karakter mereka.
  4. Dalam bisnis penulisan skenario, treatment akan membuat eksekutif studio mengetahui apakah ide Anda akan setimpal dengan uang yang ia keluarkan. Sebagai draf awal sebuah skenario, treatment juga bisa menjadi alat yang berfungsi untuk membingkai cerita Anda dan memikirkan sketsa awalnya. Treatment adalah rangkuman sepanjang dua sampai lima lembar yang membagi cerita menjadi tiga bagian: [27]
    • Judul film : Judul film mungkin bisa berubah dari waktu ke waktu, tetapi sebaiknya pikirkan sebuah judul yang bisa meringkas skenario Anda. Judul yang paling baik biasanya judul yang sederhana dan tidak bertele-tele, contohnya: “ When Harry Met Sally ” atau “ Pulp Fiction ”. Judul tidak hanya harus membuat pembaca atau penonton mengetahui skenario yang Anda buat secara keseluruhan, tetapi juga membuat mereka cukup tertarik untuk terus membaca atau menonton. Hindari judul-judul panjang atau tidak efektif, seperti judul yang harus menggunakan titik dua. Meski biasanya digunakan untuk film-film besar (terutama sekuel), penggunaan titik dua bisa menunjukkan bahwa ide Anda tidak terfokus.
    • Log line : Ambillah log line yang Anda buat di langkah sebelumnya dan letakkan di bagian awal treatment .
    • Sinopsis : Perluas log line untuk menyertakan nama-nama karakter, detail pendek mengenai kepribadian mereka, dan ide dasar tentang bagaimana mereka berpindah dari titik A ke titik B dalam cerita ini. Contohnya, sinopsis untuk Thelma & Louise” bisa ditulis seperti ini: “Ibu rumah tangga yang lembut, Thelma, ikut bersama temannya yang bernama Louise, pelayan keras kepala, untuk pergi memancing di akhir pekan. Tetapi, perjalanan mereka berubah menjadi kejar-kejaran dengan pihak berwajib saat Louise menembak dan membunuh seorang pria yang berusaha memerkosa Thelma di sebuah bar. Louise memutuskan untuk pergi ke Meksiko dan Thelma mengikutinya. Dalam perjalanan, Thelma jatuh cinta kepada pencuri muda yang seksi bernama J.D. dan seorang detektif yang simpatik dengan keadaan mereka berusaha meyakinkan mereka berdua untuk menyerahkan diri sebelum takdir mereka tidak bisa diubah lagi”.
    • Treatment juga bisa memasukkan penggalan dialog dan deskripsi. Tetapi, fokus utamanya tetap untuk meringkas keseluruhan isi cerita.
  5. Inilah saat Anda berfokus pada struktur skenario. Garis besar skenario adalah panduan bagi Anda untuk menceritakan kisah Anda secara efektif. Panjang sebuah naskah biasanya teridiri dari 50-70 adegan. Setiap adegan harus memiliki latar dan sesuatu yang terjadi dikarenakan karakter Anda, atau sesuatu yang terjadi sebagai akibat dari karakter Anda. 50-70 adegan ini harus menjadi intisari kisah Anda. Kebanyakan skenario yang berdurasi penuh ditulis sepanjang 100-120 halaman, dan dibagi menjadi tiga babak: [28]
    • Babak 1 panjangnya sekitar 30 halaman dan akan mengenalkan latar, karakter, dan kejadian menarik. Kejadian menarik, atau kejadian yang membuat protagonis Anda maju, biasanya ditulis sepanjang 10-15 halaman pada skenario.
    • Babak 2 panjangnya sekitar 60 halaman dan merupakan intisari cerita Anda. Di sinilah protagonis mengidentifikasikan tujuannya dan menghadapi beberapa rintangan yang berlawanan dengan tujuan dan targetnya. Masalah atau isu ini akan semakin memburuk, atau tujuan sang protagonis semakin sulit diraih. Harus ada ketegangan yang terus memuncak pada babak kedua.
    • Babak 3 biasanya lebih pendek dari Babak 1, yaitu sekitar 20-30 halaman. Di sini Anda akan membuat klimaks cerita—usaha terakhir sang protagonis untuk mencapai tujuannya. Klimaks ini juga akan menentukan akhir skenario. Setelah rintangan berhasil terlewati, sang pemeran utama bisa menunggangi kuda dan berlari menuju matahari terbenam, atau ia bisa dijatuhkan oleh kudanya sendiri.
    • Ingatlah bahwa Anda tidak harus memastikan berapa banyak adegan di dalam skenario Anda sampai Anda menyelesaikan draf pertama atau draf kasar skenario tersebut. Tetapi, ingat-ingatlah angka-angka ini sambil menulis. Kemungkinan besar, Anda harus memotong skenario tersebut dan menyuntingnya untuk membuat skenario yang terstruktur berdasarkan tiga babak tersebut.
  6. Draf kilat adalah usaha Anda menulis skenario dengan cepat dan tidak memikirkan banyak hal tentang apa yang Anda tulis, dan jangan menyuntingnya terlebih dahulu. Beberapa penulis skenario berusaha menulis draf ini dalam satu minggu, atau beberapa hari. Jika Anda mulai dengan log line , statement , dan garis besar cerita yang kuat, Anda bisa membuat draf kilat yang kuat pula. [29]
    • Berfokuslah untuk mengeluarkan ide saat membuat draf kilat Anda. Berhenti menulis untuk menangisi pilihan kata atau menyunting tulisan bisa menghambat proses penulisan skenario. Tulis sajalah.
  7. Ingatlah bahwa Anda menulis untuk media visual. Fokuskan pada hal-hal yang bisa dilihat atau didengar di layar dan jangan merasa segala hal harus dijelaskan kepada penonton. [30]
    • Contohnya, dalam “ Pulp Fiction ”, Tarantino menggambarkan penggunaan narkoba menggunakan beberapa teknik close up yang menunjukkan apa yang terlihat dan terdengar pada layar. [31]

      CLOSEUP – JARUM SUNTIK
      Masuk ke pembuluh darah Vincent.
      CLOSEUP – DARAH
      Menyebur dan naik ke dalam suntikan, tercampur dengan heroin.
      CLOSEUP – JEMPOL VINCENT
      Menekan plunger suntikan.

    • Tarantino tidak menggunakan banyak adjektiva atau deskripsi yang jelas, tetapi penjarakan pada lembaran skenario dan deskripsi yang ia gunakan menggambarkan adegan dengan jelas. Saat Anda menggunakan deskripsi, buatlah sespesifik dan semenarik mungkin, seperti “menyembur” daripada “bergerak” dan “pembuluh darah” daripada “lengan”.
    • Jangan takut untuk membiarkan ruang kosong pada halaman. Tarantino menggunakan ruang kosong ini untuk menunjukkan bahwa setiap adegan akan membuat penonton terkejut dan terpana. Penonton akan mengalami sensasi penggunaan narkoba tanpa harus merekamnya dengan lama atau memakan waktu tayang yang terlalu banyak.
  8. Sekitar 95% dialog harus dibuat dengan singkat dan tidak bertele-tele. Penggunaan monolog dalam menulis skenario juga penting dan bisa dilakukan dengan baik (seperti monolog Jules dalam “ Pulp Fiction ” atau monolog Harry di akhir film “ When Harry Met Sally ”). Tetapi, kebanyakan dialog harus dilontarkan seperti bermain ping-pong. Hindari ucapan-ucapan yang terdengar seperti prosa. Senda gurau yang saling menimpali akan membuat adegan berjalan lancar pada skenario yang Anda buat.
    • Contohnya, dalam adegan makan malam di film “ When Harry Met Sally ”, Ephron menggunakan dialog untuk membuat adegan berjalan alami dan menunjukkan kepribadian karakternya: [32]

      HARRY
      Jadi, gimana ceritanya kamu putus dengan Sheldon?
      SALLY
      Kok kamu tahu kami putus?
      HARRY
      Soalnya kalau enggak , kamu enggak akan kencan sama aku sekarang, kamu pasti sedang sama Sheldon si Perkasa.
      SALLY
      Satu, aku enggak kencan sama kamu. Kedua, bukan urusan kamu kalau kami berdua memang putus.
      HARRY
      Iya, kamu benar. Aku enggak mau tahu kok .
      SALLY
      Kalau kamu ingin tahu, kami putus karena dia cemburu banget dan karena aku punya celana dalam Days of the Week .
      HARRY
      (membuat suara mendengung)
      Interupsi. Celana dalam Days of the Week ?
      SALLY
      Iya. Celana dalam itu ada tulisan nama-nama hari dalam seminggu, aku rasa celana dalam itu lucu—dan suatu hari, dia bilang padaku, kamu enggak pernah pake tulisan Sunday . Dia jadi curiga. Di mana Sunday ? Sunday ketinggalan di mana? Dan aku udah bilang, tapi dia enggak percaya.
      HARRY
      Apa?
      SALLY
      Pabriknya memang enggak bikin tulisan Sunday .

  9. Karakter Anda adalah individual yang hidup dan bernapas. Jadi, buatlah dialog mereka berhubungan dengan pembawaannya, latar belakangnya, dan perspektifnya terhadap kehidupan. Anak muda yang tumbuh di Jakarta, contohnya, tidak akan memiliki pola ucapan dan kata-kata slang yang sama dengan wanita tua yang hidup di Surabaya pada tahun 1960-an. Dialog mereka harus terasa seperti dialog yang akan diucapkan orang sungguhan. [33]
    • Sangat penting untuk membuat dialog karakter yang berbeda jika lebih dari satu karakter sedang berbicara bersamaan dalam sebuah adegan (yang kebanyakan skenario akan miliki). Dalam “Thelma & Louise”, Khouri memberikan pola bicara dan slang yang berbeda kepada setiap karakternya untuk mengilustrasikan pandangan dan pemikiran mereka yang berbeda saat mereka berdua sedang berada di adegan yang sama.
    • Jangan tuliskan hal yang jelas terlihat. Dialog harus selalu bisa menceritakan hal yang lebih banyak pada suatu waktu. Dialog yang hanya memberi tahu pembaca tentang latar belakang seorang karakter atau hanya berfungsi untuk menjawab pertanyaan karakter tidak cukup untuk dijadikan skenario. Dialog makan malam pada “ When Harry Met Sally ” bukan hanya cara yang sederhana agar kedua karakter bisa mengobrol. Malahan, kisah yang diceritakan Sally pada Harry mengilustrasikan perspektifnya terhadap hubungan percintaan dan idenya sendiri tentang keintiman dan kejujuran.
    • Jika Anda akan menggunakan monolog dalam skenario Anda, hanya gunakan satu atau dua kali dalam keseluruhan skenario dan buatlah adegan itu berarti. Monolog yang Anda buat haruslah brilian dan dibutuhkan untuk perkembangan cerita dan/atau perkembangan karakter.
    • Membuat karakter terdengar “berkelas” menggunakan bahasa arkais memang menggoda, terutama jika Anda menulis sebuah film dalam periode tertentu atau bertemakan sejarah. Ingatlah bahwa karakter Anda masih harus terdengar seperti orang nyata bagi penonton moderen. Jadi, jangan terlalu terpaku pada penggunaan bahasa rumit yang tidak sesuai dengan karakter dalam skenario Anda.
  10. Jangan tergoda untuk menuliskan deskripsi karakter, latar, atau adegan Anda secara berlebihan. Menulis skenario tidak begitu terfokus pada detail dan lebih kepada mengakhiri sebuah adegan lebih awal agar para penonton ingin terus menontonnya. Trik yang baik adalah dengan memotong kalimat pertama dan kalimat terakhir dalam sebuah adegan. Jika adegan itu masih bisa berjalan tanpa adanya kedua kalimat tersebut, hapuslah keduanya. [34]
    • Contohnya, dalam “ Pulp Fiction ”, Tarantino mengakhiri banyak adegan sebelum momen penting, seperti saat dua pembunuh bayaran sedang membunuh seorang target atau saat orang yang kuat sedang meninju seseorang hingga tumbang. Ia lalu memotong momen penting itu langsung pada adegan baru. Ini membuat aksi pada cerita tersebut mengalir lancar dan para penonton semakin tertarik
  11. Salah satu hal yang membuat orang-orang tertarik untuk menonton sebuah film adalah Anda bisa menunjukkan kejadian penting dan gambaran dalam format yang besar. Hal ini juga disebut sebagai “ set pieces ”. Set pieces biasanya rentetan adegan berdampak besar yang menarik perhatian. Untuk kasus kebanyakan film aksi, hal ini dibuat dengan dibesar-besarkan. Bahkan dalam sebuah film tentang dua orang yang berbicara satu sama lain dalam latar yang berbeda (“ When Harry Met Sally ”) atau tentang dua wanita yang menjadi buronan (“Thelma & Louise”), harus selalu ada risiko dan tujuan besar bagi para karakter. [35]
    • Harry dan Sally keduanya mencari cinta dan teman hidup, dan setelah 10 tahun saling bersahabat, mereka akhirnya menyadari bahwa apa yang mereka cari ada di depan mata. Jadi, risiko mereka sangatlah tinggi karena persahabatan mereka bisa berakhir jika hubungan percintaan mereka tidak berjalan baik dan tujuannya juga tinggi karena mereka berdua ingin mencapai tujuan yang sama: cinta.
    • Thelma dan Louise juga memiliki risiko dan tujuan yang tinggi. Berbagai kejadian di dalam film menekan kedua karakter dalam situasi yang bisa mengantarkan mereka pada jeruji besi, dan itu merupakan risiko yang tinggi. Jadi, tujuan utama mereka adalah menghindari hukum dan keluar dari situasi mereka sekarang dan meraih kebebasan.
  12. Semuanya akan berakhir pada struktur tiga babak. Skenario Anda, entah seunik atau semenarik apa subjeknya, harus bisa masuk ke dalam tiga babak. Harus ada Babak 1 dengan adegan yang menarik, Babak 2 dengan ditunjukkannya tujuan sang protagonis, serta konflik yang memuncak atau rintangan yang menghalanginya meraih tujuan, dan Babak 3 dengan klimaks dan akhir cerita.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Merevisi Skenario

PDF download Unduh PDF
  1. Skenario Anda kini sudah dibuat dalam setidaknya satu draf, atau beberapa draf. Tetapi, sebelum Anda membacakannya kepada orang lain atau mengirimkannya pada eksekutif studi yang tertarik, Anda harus memeriksa apakah naskah Anda sudah diformat dengan baik. [36]
    • Periksalah apakah naskah dimulai dengan tulisan “ Fade in ”, judul adegan, dan deskripsi latar.
    • Pastikan naskah berisi beberapa baris deskripsi mengenai setiap karakter, terutama jika ini pertama kalinya karakter dimunculkan dalam naskah.
    • Ingatlah bahwa semua nama karakter dan bunyi-bunyian harus ditulis dalam huruf kapital.
    • Pastikan semua perintah laku ditulis di dalam tanda kurung.
    • Periksalah transisi, seperti “ Cut to ”, “ Fade to ”, atau “ Dissolve to ” di antara adegan-adegan.
    • Pastikan ada catatan di bawah halaman yang tertulis (BERSAMBUNG) jika halaman terpotong di tengah-tengah dialog atau adegan.
    • Periksalah nomor halaman di bagian kanan atas pada setiap halamannya.
  2. Dalam bisnis perfilman, setelah Anda menjual skenario Anda, pembacaan ini akan dilakukan di meja bundar dengan para aktor dan aktris yang telah terpilih untuk memainkan karakter dalam skenario Anda. [37]
    • Meskipun Anda belum menjual skenario pada studio yang Anda impikan, masihlah sangat penting untuk membacakan skenario dengan keras. Mintalah beberapa teman untuk memainkan beberapa karakter berbeda dalam sebuah adegan. Perhatikan bagaimana dialog bisa mendorong cerita terus melaju dan bagaimana perpindahan adegan terasa. Dengarkan cara bicara karakter Anda dan tanyakan kepada diri sendiri apakah skenario Anda akan terlihat bagus di layar lebar.
    Iklan
  1. http://www.dailyscript.com/scripts/whenharrymesally.pdf
  2. http://www.dailyscript.com/scripts/thelmaandlouise.html
  3. http://www.dailyscript.com/scripts/thelmaandlouise.html
  4. http://www.dailyscript.com/scripts/whenharrymesally.pdf
  5. http://www.dailyscript.com/scripts/thelmaandlouise.html
  6. http://www.imsdb.com/scripts/Pulp-Fiction.html
  7. http://www.imsdb.com/scripts/Pulp-Fiction.html
  8. http://www.dailyscript.com/scripts/thelmaandlouise.html
  9. http://www.dailyscript.com/scripts/whenharrymesally.pdf
  10. http://www.imsdb.com/scripts/Pulp-Fiction.html
  11. http://www.writersstore.com/how-to-write-a-screenplay-a-guide-to-scriptwriting/
  12. http://www.imsdb.com/scripts/Pulp-Fiction.html
  13. http://www.creative-writing-now.com/write-a-movie-script.html
  14. http://www.bbc.co.uk/worldservice/arts/features/howtowrite/screenplay.shtml
  15. http://www.creative-writing-now.com/write-a-movie-script.html
  16. http://www.creative-writing-now.com/writing-character-profiles.html
  17. http://thewritepractice.com/screnplay-process/
  18. http://thewritepractice.com/screnplay-process/
  19. http://www.creative-writing-now.com/screenplay-structure.html
  20. http://thewritepractice.com/screnplay-process/
  21. http://www.writersdigest.com/online-editor/7-ways-writing-a-screenplay-is-different-than-writing-a-novel
  22. http://www.imsdb.com/scripts/Pulp-Fiction.html
  23. http://www.dailyscript.com/scripts/whenharrymesally.pdf
  24. http://www.writersdigest.com/online-editor/7-ways-writing-a-screenplay-is-different-than-writing-a-novel
  25. http://www.writersdigest.com/online-editor/7-ways-writing-a-screenplay-is-different-than-writing-a-novel
  26. http://www.writersdigest.com/online-editor/7-ways-writing-a-screenplay-is-different-than-writing-a-novel
  27. http://www.writersstore.com/how-to-write-a-screenplay-a-guide-to-scriptwriting/
  28. http://thewritepractice.com/screnplay-process/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 48.200 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan