Unduh PDF
Unduh PDF
Ada banyak usaha dan persiapan yang harus dilakukan untuk menuliskan pidato. Jika Anda menulis pidato mengenai diri sendiri, Anda perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk siapa pendengarnya, apa tujuan dari pidato itu, dan berapa lama durasi pidato itu. Dengan waktu persiapan, perencanaan, dan penyuntingan yang baik, Anda dapat merangkai pidato yang memperkenalkan diri sendiri secara efektif dan menghibur.
Langkah
-
Perjelas tujuan pidato Anda. Apakah tujuannya untuk menjelaskan alasan Anda bergabung dalam kelas pertukangan besi? Apakah tujuannya adalah memperkenalkan posisi dan riwayat Anda dengan perusahaan Anda dalam seminar pekerjaan? Sebelum menuliskan apa pun, Anda seharusnya memiliki gagasan yang jelas mengenai tujuan yang perlu dicapai dari pidato tersebut. Tuliskan tujuan pidato Anda pada bagian atas halaman teksnya. [1] X Teliti sumber
-
Pikirkan hal-hal penting apa saja yang Anda ingin masukkan. Jika pidato tersebut adalah perkenalan umum mengenai diri Anda, masukkan hal-hal seperti dari mana Anda berasal, bagaimana Anda bisa berada di kelompok ini, apa minat Anda, dan apa yang Anda ingin dapatkan setelah selesai dari acara atau forum kelompok ini. Jika ini adalah pidato yang berhubungan dengan pekerjaan, tentu lebih bijak jika memasukkan hal-hal mengenai kualifikasi profesional dan kemampuan penting Anda yang lain, juga hal-hal lain yang mendukung kredibilitas Anda serta alasan Anda untuk berada di tempat tersebut. Pada akhirnya, Andalah yang menentukan topik dan ide apa saja yang akan dimasukkan dalam teks pidato itu. [2] X Teliti sumber
- Salah satu metode brainstorming adalah membuat pemetaan pikiran ( mindmapping ). Anda dapat melakukannya dengan secarik kertas dan pensil, lalu memulai dengan menuliskan inti ide atau tema di bagian tengah halaman tersebut. Kemudian, tarik garis-garis untuk menghubungkan ide-ide dan maksud-maksud yang bercabang keluar dari inti ide yang ada di tengah. Untuk pidato mengenai diri sendiri, Anda dapat memulai dengan lingkaran di tengah yang diberi label “aku”. Anda bisa membuat tiga sampai empat lingkaran yang terhubung dengan lingkaran bagian tengah, seperti “minat”, “aspirasi”, dan sebagainya. Selanjutnya, Anda dapat terus membuat lingkaran berikutnya yang semakin spesifik. [3] X Teliti sumber
- Metode lain untuk brainstorming yang dapat Anda gunakan adalah metode alfabet, yaitu membuat daftar hal-hal yang berhubungan dengan topik pidato pada setiap hurufnya, dimulai dari huruf A dan seterusnya. [4] X Teliti sumber
- Metode brainstorming lainnya adalah metode tiga perspektif. Pikirkan topik pidato itu dari tiga perspektif. Pertama, jelaskan topiknya, yang adalah diri sendiri. Lalu, lakukan penelusuran. Telusuri sejarah diri Anda, dari mana Anda berasal dan ke mana saja Anda pindah, serta bagaimana Anda dapat berubah dari seluruh proses perjalanan tersebut. Akhirnya, petakan semua hal itu. Pikirkan siapa dan apa saja yang memengaruhi Anda dan bagaimana prosesnya. Semua ini adalah proses masuk ke dalam gambaran yang lebih besar. [5] X Sumber Tepercaya University of North Carolina Writing Center Kunjungi sumber
-
Satukan isi pidato Anda sesuai dengan target pendengar dan tujuannya. Pertama, tentukan siapa pendengar Anda. Pikirkan seberapa luas/banyak pendengar Anda, berapa usia mereka, dan mengapa mereka berkumpul. Lalu, pikirkan apa yang diminati oleh pendengar Anda. Apa yang menurut Anda ingin diketahui oleh orang-orang? Informasi seperti apa yang mereka harapkan? Tanyakan hal-hal ini kepada diri sendiri, lalu putuskan jawabannya. Jawabannya adalah isi pidato Anda. [6] X Teliti sumber
- Anda juga harus memikirkan berbagai aspek dari pendengar karena hal ini akan menentukan pidato Anda, seperti panjang, gaya bahasa, dan lain-lain.
- Sebagai contoh, jika pendengar Anda adalah para tamu di resepsi pernikahan, dan ini adalah pidato dari pendamping mempelai pria, pendengar Anda akan lebih tertarik menyimak hubungan Anda dengan pengantin pria dan sejarah hubungan Anda dengannya. Pidato seperti ini juga tidak boleh berdurasi terlalu lama karena pusat perhatian resepsi pernikahan ini bukanlah pada pendamping mempelai pria.
Iklan
-
Pahami instruksinya. Sebelum menulis apa pun, Anda perlu memahami instruksi yang diberikan dengan sepenuhnya. Perhatikan panduan dan tujuan tugas penulisan tersebut. Dengan demikian, Anda akan tahu panjang pidato tersebut, hal-hal apa saja yang perlu dimasukkan di dalamnya, dan seterusnya. Sebagai contoh, pidato sepanjang dua menit akan ditulis dengan berbeda dari pidato sepanjang sepuluh menit. Mengetahui instruksi penulisan ini akan berdampak pada proses penulisan yang Anda lakukan. [7] X Sumber Tepercaya University of North Carolina Writing Center Kunjungi sumber
- Perbedaan paling penting antara pidato yang pendek dan panjang adalah jumlah detail di dalamnya. Pidato dua menit untuk memperkenalkan diri Anda di hadapan satu kelas harus dibuat dengan memberikan sedikit saja kata-kata pembukaaan berupa satu atau dua paragraf dalam bagian badan pidato, dan mungkin satu atau dua kalimat kesimpulan di akhirnya.
- Isi pidato 10-15 menit akan dibuka dengan bagian perkenalan, yang di dalamnya memuat pembukaan, bagian tengah, dan akhir kata-kata pembukaan, perkenalan untuk inti dari pidato, dan kesimpulan dari tema utamanya. Bagian badan dapat terdiri dari empat sampai enam paragraf, dan setiap paragrafnya terdiri dari penjelasan maksud inti dan juga contoh-contohnya. Bagian kesimpulan mungkin akan lebih panjang daripada sekadar ringkasan, dan dapat terdiri dari satu sampai dua kalimat yang mengikat tema pidato sampai ke konteks yang lebih luas.
-
Tuliskan garis besarnya. Sebelum Anda mulai menulis bagian badan dari pidato tersebut, Anda perlu membuat garis besarnya. Dengan perangkat lunak pengolah kata ( word processor ), atau pensil dan kertas, tuliskan “Pembukaan”, “Badan”, dan “Kesimpulan”. Lalu tambahkan maksud inti dari setiap bagian dalam bentuk daftar poin. Anda bahkan tidak harus menggunakan kalimat lengkap di sini. Tuliskan saja kesimpulan singkat dari setiap isi bagian pidato. [8] X Teliti sumber
- Tergantung pada berapa panjang pidato itu, Anda mungkin perlu membagi bagian badan menjadi beberapa bagian, seperti “Paragraf 1”, “Paragraf 2”, dan seterusnya.
- Pidato sepanjang dua menit atau lebih pendek seharusnya memiliki satu atau dua maksud inti, yang mungkin dapat dimasukkan ke dalam satu badan paragraph saja.
- Pidato antara dua sampai lima menit seharusnya memiliki dua sampai tiga maksud inti, dengan paragraf dalam setiap bagian badan tersebut.
- Pidato yang lebih panjang, yaitu lebih dari lima menit, seharusnya memiliki sampai dengan lima maksud inti, dengan paragraf pada setiap bagian badannya.
- Pada tahap ini, Anda seharusnya juga mulai berpikir mengenai cara menyusun isinya. Untuk menulis pidato mengenai diri Anda, cara paling masuk akal untuk menyusun isinya adalah secara kronologis, dengan setiap inti memaparkan periode yang berbeda-beda dalam sejarah hidup Anda; atau menurut topik, dengan setiap maksud inti berisi topik yang berbeda yang berkaitan dengan diri Anda. [9] X Teliti sumber
-
Rancang kata-kata pembukaan Anda. Tergantung pada tujuan pidato tersebut dan siapa pendengarnya, Anda dapat memulai pidato dengan beberapa cara berikut: [10] X Teliti sumber
- Jika pidato tersebut sederhana dan singkat, serta bertujuan memperkenalkan diri Anda kepada kelas atau kelompok, Anda dapat memulainya dengan pembukaan dasar yang terdiri dari salam yang singkat, nama Anda, dan tujuan dari pidato tersebut. Misalnya, “Selamat pagi semua! Nama saya _____ dan saya ingin mengambil kesempatan untuk memperkenalkan diri kepada Anda semua.”
- Jika pidato mengenai diri Anda ini memiliki tujuan yang lebih spesifik dari hanya memperkenalkan diri, Anda perlu membuat bagian pembukaannya sedikit lebih menghibur dan menarik. Anda dapat memulai dengan pertanyaan yang memancing respons pendengar, fakta yang mengejutkan, gurauan, atau gambar yang menggugah. Sebagai contoh, jika pidato Anda adalah mengenai salah satu aspek yang menarik tentang hidup Anda, misalnya profesi Anda yang unik, Anda dapat memulainya dengan, “Bayangkan bangun pagi setiap hari karena mendengar suara binatang di taman safari dari segala arah di sekitar Anda.”
-
Akhiri bagian pembukaan ini. Pembukaan seharusnya menggambarkan isi pidato. Anda harus menyimpulkan apa yang akan dimasukkan ke dalam badan pidato dan tujuan pidato Anda itu. [11] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika Anda memberikan pidato singkat mengenai diri sendiri di depan kelas, Anda dapat berkata, “Pertama-tama saya akan memberi tahu Anda sedikit mengenai masa lalu saya, lalu saya akan memberi tahukan beberapa minat dan aspirasi saya. Saya akan menutup dengan rencana karir saya."
-
Lanjutkan dengan bagian badan pidato Anda. Tergantung pada tujuan pidato Anda, bagian badan bisa terdiri dari satu paragraf atau lebih. Jika Anda menggunakan beberapa paragraf, pastikan bahwa setiap paragraf memiliki pembukaan, badan, dan kesimpulannya sendiri. Setiap maksud inti harus ditulis dalam satu pararaf tersendiri. Paragraf di bagian badan pidato ini harus dimulai dengan kalimat pembukaan mengenai tujuan paragraf tersebut, lalu dilanjutkan dengan isinya dan kesimpulan paragraf tersebut serta keterkaitannya terhadap pidato tersebut secara keseluruhan. [12] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika Anda menuliskan pidato pembukaan untuk organisasi perguruan tinggi, seperti klub fotografi, Anda dapat memulai bagian badan dengan paragraf mengenai bagaimana Anda tertarik di bidang fotografi. Kalimat pembukaan dapat berbunyi seperti ini, “Fotografi menarik perhatian saya sejak dulu, terutama dengan kemampuan mengambil dan menyimpan momen-momen yang berharga.” Kalimat penutup dapat berbunyi seperti, “Sejak saat itu, saya terus bersemangat mengejar pengetahuan lebih banyak mengenai seluk beluk fotografi agar menjadi lebih mahir.”
-
Akhiri dengan kesimpulan yang kuat. Jangan berpikir terlalu berlebihan. Kesimpulan hanyalah satu paragraf yang menyimpulkan seluruh pidato Anda. Simpulkan inti pidato Anda, dan masukkan jawaban bagi pertanyaan apa pun dari bagian pembukaan. Kesimpulan harus mengikat semua bagian dan membuat pidato Anda lebih universal. [13] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika pidato itu adalah mengenai minat dan pengalaman Anda dalam industri perfilman, Anda dapat memasukkan pengalaman Anda di bidang sinema dalam skala besar. Kesimpulan tersebut harus berfokus pada kepentingan menyeluruh dari topik pidato Anda.
- Jika pidato itu hanya memperkenalkan diri sendiri, Anda dapat mengakhirinya dengan kesimpulan yang tidak perlu terlalu besar. Kesimpulan dari pidato yang bertujuan memperkenalkan diri sendiri seharusnya mengulangi dan menyimpulkan bagian paling penting dari pidato Anda, yaitu detail utama dari diri Anda yang telah Anda ungkapkan.
Iklan
-
Carilah inspirasi dari pidato lainnya. Cara terbaik yang telah dilakukan banyak orang adalah belajar dari contoh lain. Melihat contoh pidato lain dapat membantu Anda memulai pidato Anda sendiri. Lakukan riset pribadi mengenai “contoh pidato perkenalan diri” untuk mempelajari beberapa contoh pidato perkenalan diri.
-
Suntinglah pidato Anda. Oleh karena pidato adalah sesuatu yang didengar, bukan dibacakan, ejaan dan format tidaklah penting, tetapi ini bukan berarti Anda tidak perlu menyuntingnya. Bacalah kembali pidato Anda secara keseluruhan setelah Anda menuliskannya. Tandai kalimat-kalimat dan kata-kata yang menurut Anda dapat diperbaiki. Jangan menganggap draf pertama sebagai hasil akhir, melainkan hanya draf kasar. [14] X Teliti sumber
- Bacalah pidato Anda dengan suara yang keras. Ini akan membantu Anda mendengar irama isinya dan melakukan perbaikan bagi alur jalannya pidato tersebut. Potongan-potongan kalimat boleh digunakan, sejauh tidak berlebihan. Utamakan penggunaan kata kerja aktif daripada yang pasif.
- Saat membaca pidato dengan suara keras, catatlah kalimat-kalimat apa pun yang terdengar terlalu panjang untuk diucapkan dalam satu kali tarikan napas. Pisahkan kalimat-kalimat ini menjadi lebih pendek saat Anda menyuntingnya.
-
Masukkan kata-kata penanda. Penanda dalam pidato membuat para pendengar mudah mengikuti ide dan alur pidato. Penanda ini berfungsi memberi tanda saat Anda bergerak ke ide yang baru, sampai di bagian pidato yang mana Anda sedang berbicara, apakah pada bagian awal, tengah, atau akhir, dan bagaimana keterkaitan tentang dua ide yang dibicarakan. [15] X Teliti sumber
- Saat membahas sederetan (daftar) ide tertentu, penanda urutan yang dapat digunakan adalah kata-kata seperti “pertama” (atau “pertama-tama”), “kedua”, dan “ketiga”.
- Kata-kata penanda yang menunjukkan keterkaitan di antara dua ide misalnya adalah “lebih daripada itu”, “selain itu”, “namun”, “kemudian”, dan “sebagai contoh”.
- Kata-kata penanda yang lebih besar memberi tahu para pendengar posisi Anda saat itu. Sebagai contoh, paragraf pertama sering kali dimulai dengan sesuatu seperti, “Saya ingin mulai dengan...” dan paragraf terakhir sering kali dimulai dengan “Kesimpulannya...”
-
Hindari kata-kata klise. Sebagai contoh, jangan katakan “maka...” atau “terima kasih” di akhir pidato, tetapi simpulkan saja. Jangan pula memulai dengan sesuatu seperti “Hari ini saya akan menyampaikan kepada Anda mengenai...” Temukan cara yang lebih menarik untuk memperkenalkan topik Anda. Frasa-frasa yang telah terlalu sering digunakan seperti ini tidak menambahkan nilai apa pun pada pidato Anda. [16] X Teliti sumber
- Dengan apa Anda menggantikan klise? Pertama, Anda harus mengurangi makna dari kalimat itu, lalu pikirkan cara yang lebih menarik untuk mengatakan hal yang sama, atau, pada banyak kasus, Anda buang saja kalimat itu.
- Sebagai contoh, kata “kesimpulannya” adalah penanda bahwa Anda akan menyimpulkan semua ide yang telah Anda katakan sebelumnya. Kata ini dapat digantikan dengan, “Maka, apa arti semua ini?” atau “Saya sudah menyampaikan banyak mengenai diri saya. Intinya satu hal saja: ___.”
- Sering kali, kalimat klise hanya menjadi pengisi jeda yang tidak menambahkan hal penting apa pun pada pidato Anda. Alih-alih berkata, “Hari ini saya akan menyampaikan kepada Anda mengenai....” lebih baik Anda langsung mulai saja menyampaikan topiknya.
-
Bicarakan tentang diri sendiri dengan percaya diri, tetapi tetap rendah hati. Membicarakan tentang diri sendiri kadang-kadang bisa terasa janggal. Agar dapat diterima sekaligus menarik bagi pendengar, pastikan untuk menyampaikannya dengan percaya diri, tetapi tetap rendah hati. Bacakan pidato Anda dengan hati-hati, kenali tanda-tanda arogansi atau sebaliknya merendahkan diri, dan sesuaikan agar terdengar percaya diri sekaligus rendah hati.
- Jangan terlalu memuji diri sendiri. Misalnya, mengatakan "semua orang tahu sayalah pemain sepak bola terbaik di tim..." saat menerima penghargaan sebagai kapten di hadapan seluruh tim Anda kemungkinan tidak akan diterima dengan baik.
- Jika, misalnya pun Andalah pemain terbaik di tim, Anda bisa menyampaikan pencapaian Anda dengan mengatakan sesuatu seperti "Saya berhasil memecahkan rekor pribadi saya musim ini dan mencetak 12 gol. Meskipun saya merasa senang berhasil memecahkan rekor ini, saya tahu ini tidak akan mungkin dilakukan tanpa kerja keras dan bantuan seluruh anggota tim."
- Jika Anda merasa tidak nyaman, Anda boleh menyelipkan sedikit lelucon atau mengakui bahwa Anda merasa aneh membicarakan tentang diri sendiri. Ini akan membuat para pendengar lebih memahami perasaan Anda.
-
Carilah teman atau guru yang dapat membantu. Selain membacakan pidato Anda sendiri, temukan seseorang untuk membacakannya kepada Anda. Adanya orang lain yang mendengarkan pidato Anda dan memperhatikan bagian mana yang harus diperbaiki akan membantu. Mungkin saja ini adalah seorang teman, kolega, guru, atau teman sebaya dapat memperhatikan hal yang Anda tidak perhatikan.Iklan
Tips
- Setelah selesai menuliskan teks pidato, pastikan untuk melatihnya sampai Anda merasa nyaman.
- Jangan keluar dari topik pidato saat menuliskan isinya.
- Buatlah kartu petunjuk. Kartu petunjuk akan berguna karena jika telah berlatih dengan baik, Anda dapat diingatkan kembali pada apa yang harus diucapkan dengan melihat beberapa kata yang tertulis pada kartu ini. Aliran pidato Anda akan keluar dengan alami dan Anda juga dapat melakukannya tanpa terlalu gugup memikirkannya (jika hal ini diperbolehkan). Hindari membaca langsung dari kartu.
- Ingatlah selalu kalimat awal dan terakhir dari pidato Anda.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.forbes.com/sites/jeffschmitt/2013/07/16/10-keys-to-writing-a-speech/
- ↑ http://www.write-out-loud.com/self-introduction-speech.html
- ↑ http://pegasus.cc.ucf.edu/~rbrokaw/organizing.html
- ↑ http://comp.uark.edu/~lmeade/Communication/Public%20Speaking/Brainstorming.htm
- ↑ http://writingcenter.unc.edu/handouts/brainstorming/
- ↑ http://pac.org/content/speechwriting-101-writing-effective-speech
- ↑ http://writingcenter.unc.edu/handouts/understanding-assignments/
- ↑ http://pac.org/content/speechwriting-101-writing-effective-speech
- ↑ http://pegasus.cc.ucf.edu/~rbrokaw/organizing.html
- ↑ http://www.uri.edu/uc/mentors/pdf/Howtowriteagoodspeech.pdf
- ↑ http://www.uri.edu/uc/mentors/pdf/Howtowriteagoodspeech.pdf
- ↑ http://pac.org/content/speechwriting-101-writing-effective-speech
- ↑ http://www.forbes.com/sites/jeffschmitt/2013/07/16/10-keys-to-writing-a-speech/
- ↑ http://pac.org/content/speechwriting-101-writing-effective-speech
- ↑ https://www.qub.ac.uk/directorates/sgc/learning/FileStore/Filetoupload,404941,en.pdf
- ↑ http://www.oxforddictionaries.com/words/avoiding-cliches
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 14.325 kali.
Iklan