Unduh PDF Unduh PDF

Surat perjanjian pembayaran ( payment agreement ), yang sering juga disebut dengan surat sanggup bayar ( promissory note ), adalah perjanjian yang menetapkan syarat pengadaan dan pembayaran pinjaman. Jika Anda ingin meminjamkan atau meminjam uang dari seseorang yang dikenal, sebaiknya buatlah surat perjanjian pembayaran. Surat perjanjian ini menetapkan besar bunga, pihak-pihak yang terlibat dalam pinjaman, dan waktu pembayaran pinjaman. Berkat adanya surat tertulis yang diaktakan, semua pihak yang terlibat peminjaman sudah menyetujui semua persyaratan yang terkandung di dalamnya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Memulai Menulis Surat Perjanjian Pembayaran

Unduh PDF
  1. Carilah contoh surat perjanjian pembayaran atau surat sanggup bayar di internet dan gunakan sebagai panduan. Setiap industri memiliki standar surat perjanjian pembayarannya masing-masing yang mungkin berbeda dari informasi di dalam artikel ini.
    • Sebagai contoh, jika Anda membuat surat perjanjian pembayaran pinjaman pelajar, isinya berbeda dengan penjelasan artikel ini. [1] Carilah contoh di internet dan pakai sebagai panduan Anda menulis surat.
  2. Anda dapat memulai membuat surat ini dengan membuka dokumen kosong di program pemrosesan kata dan mengatur ukuran serta jenis fon sehingga mudah dibaca. Biasanya, format yang digunakan adalah Times New Roman 12 atau 14. Pilihlah jenis dan ukuran fon yang dapat Anda dan orang lain baca dengan nyaman.
  3. Anda dapat memberi judul “Surat Perjanjian Pembayaran” atau “Surat Sanggup Bayar.” [2] Tulis judul dengan cetak tebal dan huruf-huruf kapital supaya mencolok. Atur letak judul di tengah-tengah baris dokumen Anda.
  4. Anda perlu menentukan orang yang meminjam (debitur) dan memberi pinjaman (kreditur). Anda juga perlu menyertakan informasi tanggal pinjaman dalam surat ini.
    • Tuliskanlah: “Surat perjanjian pembayaran ini dibuat pada tanggal 12 Agustus 2017, oleh Zuhri Ramadhan, berdomisili Jakarta, debitur, dan Maya Sahara, berdomisili Bandung, debitur.” [3]
  5. Pinjaman belum sah sampai pemberi pinjaman dan peminjam sepakat terkait hal-hal yang harus mereka lakukan dan imbalan yang diterima. Anda harus menyatakan apa yang disetujui oleh kedua belah pihak.
    • Sebagai contoh, tuliskan “Terkait dengan pemberian pinjaman dari kreditur ke debitur, dan pelunasan utang dari debitur ke kreditur, kedua pihak menyetujui syarat-syarat berikut.” [4]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menjelaskan Persyaratan Pinjaman

Unduh PDF
  1. Hal pertama yang harus disertakan dalam surat perjanjian adalah jumlah dan suku bunga pinjaman. Jika Anda ingin mengenakan bunga, periksalah hukum provinsi dan negara Anda. Sebagai contoh, pinjaman yang disertai bunga akan dikenakan pajak. Kalau tidak, pinjaman akan dianggap sebagai hibah. [5] Selain itu, negara Anda mungkin juga menetapkan suku bunga maksimum yang boleh dikenakan. Anda dapat mencari informasi ini di internet. [6]
    • Anda dapat menuliskan: “Kreditur berjanji meminjamkan Rp5.000.000 kepada Debitur. Debitur berjanji melunasinya sebanyak jumlah ini kepada Kreditur, bersama piutang bunga terhadap pokok pinjaman sebesar 4% per tahun, dimulai sejak tanggal pemberian pinjaman.” [7]
  2. Anda harus menyertakan tanggal pelunasan pinjaman secara penuh. Anda juga sebaiknya menyertakan jadwal pembayaran bulanan pada surat perjanjian pembayaran. Pada jadwal ini, cantumkan setiap tanggal dan jumlah pembayaran bulanan yang harus dilakukan. Jika Anda tidak mengenakan bunga, cukup bagikan total pokok pinjaman dengan banyaknya pembayaran bulanan yang akan dilakukan.
    • Anda dapat menuliskan: “Debitur akan melakukan pembayaran sesuai yang ditetapkan Jadwal 1. Pinjaman akan dilunasi sepenuhnya pada tanggal 12 Agustus 2018.” [8] [9]
  3. Debitur mungkin mampu membayar utangnya lebih awal. Anda harus menegaskan pengizinan hak ini pada Surat Perjanjian Pembayaran. Biasanya, hal ini menguntungkan kreditur karena dapat memperoleh dananya lebih awal. Namun, kreditur juga akan kehilangan sebagian pendapatan bunga.
    • Anda dapat menuliskan “Debitur berhak melunasi pinjamannya secara penuh atau sebagian sebelum tanggal jatuh tempo tanpa adanya penalti, dengan syarat Debitur membuat pemberitahuan sebelumnya. Jika Debitur melunasi sebagian pinjamannya, tidak ada perubahan terkait tanggal jatuh tempo atau jumlah pembayaran bulanan, kecuali disetujui kreditur.” [10]
  4. Kreditur mungkin ingin mengenakan denda atau bunga tambahan akibat keterlambatan pembayaran pinjaman. Anda harus menjelaskan tarif dan cara perhitungan denda keterlambatan pembayaran yang dikenakan.
    • Sebagai contoh, Anda dapat menuliskan: “Jika Kreditur tidak menerima pembayaran bulanan penuh dalam kurun waktu 15 hari setelah tanggal jatuh temponya, Kreditur dapat mengenakan denda kepada Debitur sebanyak 1% dari jumlah pembayaran yang terlambat.” [11]
  5. “Gagal bayar” ( default ) terjadi ketika debitur tidak mematuhi persyaratan perjanjian pembayaran. Biasanya, debitur akan gagal bayar ketika melewatkan pembayaran. Namun, kreditur biasanya menunda haknya untuk menyatakan gagal bayar.
    • Kreditur biasanya menunda haknya untuk langsung menagih pembayaran semua pokok dan bunga pinjaman.
    • Anda dapat menuliskan: “Jika Debitur tidak mampu mematuhi persyaratan yang ditetapkan Surat Perjajian Pembayaran ini, Kreditur berhak langsung menagih semua pokok dan bunga pinjaman yang terutang.” [12] Dengan pernyataan ini, kreditur tidak harus menyatakan gagal bayar, tetapi debitur memiliki opsi jika melewatkan pembayaran.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Menyelesaikan Surat Perjanjian Pembayaran

Unduh PDF
  1. Anda mungkin memutuskan untuk mengubah persyaratan dalam Surat Perjanjian Pembayaran setelah ditandatangani. Dalam situasi ini, Anda perlu mengubah surat perjanjian terkait. Oleh karenanya, saat membuat surat perjanjian, Anda harus menyertakan ketentuan yang menjelaskan bahwa Anda diperbolehkan mengubah persyaratan.
    • Anda dapat menuliskan “Semua ketentuan dalam Perjanjian ini tidak dapat diubah atau diabaikan, kecuali disepakati dan ditandatangani oleh kedua pihak.”
  2. Jangan sampai salah satu pihak kemudian menyatakan adanya perjanjian lisan sampingan. Untuk itu, sertakan ketentuan yang menyatakan bahwa perjanjian pembayaran tertulis ini mewakili seluruh kesepakatan kedua belah pihak.
    • Sebagai contoh, tuliskan “Perjanjian ini mengandung seluruh syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak terkait. Surat ini menghapuskan semua diskusi, pemahaman, dan kesepakatan, baik lisan maupun tulisan, yang terjadi sebelumnya.” [13]
  3. Jika muncul gugatan, hakim mungkin merasa bahwa salah satu ketentuan perjanjian permbayaran Anda tidak mematuhi hukum. Jika demikian, hakim dapat membatalkan seluruh perjanjian pembayaran. Untuk mencegahnya, Anda harus menyertakan “ severability clause ” dalam surat perjanjian pembayaran.
    • Anda dapat menuliskan “Jika bagian dari perjanjian ini dinyatakan tidak sah atau tidak dapat ditegakkan, ketentuan lainnya masih tetap sah dan berlaku.” [14]
  4. Jika muncul gugatan, hakim perlu menafsirkan kontrak sesuai hukum yang berlaku. Anda harus menentukan hukum yang digunakan dalam membuat surat perjanjian. Biasanya, kreditur membuat perjanjian menggunakan hukum yang berlaku di domisilinya.
    • Anda dapat menuliskan: “Perjanjian ini dibuat sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.” [15]
  5. Kreditur dan debitur harus menandatangani Surat Perjanjian ini. Cantumkan garis tanda tangan untuk kedua pihak. Di bawah setiap baris, sertakan: [16]
    • nama
    • gelar
    • tanggal
  6. Mungkin Surat Perjanjian Anda perlu ditandatangani oleh notaris publik. Kalau demikian, lakukan pencarian di internet dan cari tempat yang pas untuk tanda tangan notaris di bawah garis tanda tangan.
    • Anda dapat mencari notaris di bank-bank besar dan gedung pengadilan. Anda juga dapat mencarinya di internet. [17]
    • Sebaiknya bawa penanda identitas diri untuk ditunjukkan kepada notaris. Anda dapat menggunakan KTP atau SIM.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menentukan Pemberian Pinjaman

Unduh PDF
  1. Banyak orang meminjamkan uangnya kepada keluarga atau teman yang sedang kesulitan. Namun, kemampuan Anda untuk meminjamkan uang harus dipastikan sebelumnya. [18] Tanyakan beberapa pertanyaan berikut kepada diri Anda:
    • Apakah Anda perlu menabung tambahan uang untuk pensiun? Kalau ya, sebaiknya Anda tidak memberikan pinjaman.
    • Apakah Anda memiliki utang yang perlu dibayar? Jika tidak memberikan pinjaman kepada teman atau keluarga, utang Anda bisa dibayar lebih cepat.
    • Seberapa penting pinjaman Anda harus kembali dan apakah Anda mampu memberikan pinjaman? Memberikan pinjaman kepada orang yang Anda kenal dapat mempertegang hubungan kalian. Jika mereka tidak mampu atau menolak melunasi pinjaman, Anda akan terpaksa mengorbankan kerukunan hubungan dengan pelunasan pinjaman.
  2. Sebagian pinjaman tidak pernah dilunasi, dan Anda harus mengetahui alasan peminjam memerlukan uang. Sebagai contoh, peminjam mungkin membutuhkan uang untuk membayar biaya rumah sakit, atau kesulitan untuk membayar pinjaman pelajar. Bahkan orang yang teliti dengan uangnya dapat terbelit banyak utang. [19]
    • Namun, ada pula orang yang meminjam uang untuk menutupi utang lain. Ini adalah pertanda orang tersebut mengalami kesulitan finansial. Alih-alih memberikan pinjaman, sebaiknya minta dia untuk mengunjungi konselor kredit.
  3. Ada beberapa cara untuk menolong teman atau keluarga tanpa memberikan pinjaman. Sebagai contoh, Anda dapat meminjamkan mobil Anda jika kebutuhan transportasinya tidak terpenuhi. Anda juga dapat mengizinkan teman atau kerabat tersebut untuk tinggal bersama Anda sementara waktu. [20]
    • Cara-cara ini mungkin tidak terdengar ideal, tetapi risikonya lebih kecil dibandingkan memberikan pinjaman yang kemungkinan tidak pernah dilunasi.
  4. Setelah memutuskan untuk memberikan atau meminta pinjaman, Anda harus bertatap muka dengan pihak yang satunya lagi untuk mendiskusikan dan menyepakati persyaratan pinjaman.
    • Jika Anda meminjam uang, jujurlah perihal situasi keuangan Anda dan tentukan waktu pelunasan utang yang wajar.
    • Jika Anda meminjamkan uang, tetapkan batas pasti terkait jumlah uang yang dipinjamkan, dan tentukan kapan Anda membutuhkan pelunasan pinjaman yang diberikan.
    • Jika kedua pihak sudah menyatakan kebutuhan dan perhatiannya, seharusnya tidak ada ketidakpuasan di salah satu pihak terkait perjanjian pinjaman.
  5. Jadwal pembayaran pinjaman harus disetujui kedua pihak. Dengan demikian, tidak ada rasa benci dan ketegangan yang muncul karena jadwal yang disepakati tidak memberatkan kedua pihak. [21] Dengan menyepakati perjanjian pembayaran pinjaman, baik kreditur dan debitur harus yakin bahwa pinjaman akan dikembalikan.
    • Jika Anda meminjam uang, jangan terlalu yakin Anda dapat melunasi utang dengan cepat. Buatlah anggaran dan rencanakan cara dan waktu Anda dalam melunasi utang.
    • Jika Anda meminjamkan meminjamkan uang, tentukan seberapa cepat Anda membutuhkan dana yang dipinjamkan dan apakah Anda mampu memberikan perpanjangan waktu untuk meringankan debitur.
    • Anda dapat menghitung jadwal pembayaran pokok dan bunga pinjaman menggunakan kalkulator utang di internet. [22]
    Iklan

Tips

  • Jika Anda berurusan dengan uang dalam jumlah besar, sebaiknya gunakan jasa pengacara untuk setidaknya mengulas dan memastikan perjanjian Anda berkekuatan hukum.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.537 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan