PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apakah Anda sering bereaksi berlebih ketika orang mengatakan sesuatu yang menyakitkan? Sangatlah normal untuk merasa tersinggung saat seseorang mengkritik atau menghina Anda. Namun, apabila Anda merasa cenderung ingin meledak dalam kemarahan, menangis, atau merasa sedih selama berhari-hari, Anda sebaiknya mencoba menumbuhkan mental baja. Meski tidak ada salahnya menjadi seseorang yang sensitif, sangat tidak menyenangkan apabila Anda mudah diguncang karena komentar belaka. Dengan belajar melihat segala sesuatu secara lebih luas, memiliki sikap positif, dan membangun kepercayaan diri, Anda akan menjadi lebih tegar ketika kali berikutnya merasa direndahkan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menghadapi Kritik

PDF download Unduh PDF
  1. Ketika menerima komentar negatif, reaksi pertama Anda barangkali adalah bersikap defensif, merasa kesal, atau bahkan berlari ke kamar mandi dan menangis. Wajah Anda mungkin akan memerah dan keringat dingin mulai berkucuran. Dengan mendorong diri Anda untuk berpikir sebelum bertindak, Anda akan memiliki lebih banyak kendali atas diri Anda. Mungkin Anda tidak akan bisa mengendalikan perasaan yang bisa timbul akibat suatu perkataan, tetapi Anda bisa mengendalikan bagaimana harus bereaksi terhadapnya. [1]
    • Diamlah sejenak dan biarkan gelombang pertama emosi menyapu diri Anda. Biarkan Anda merasakannya, lalu tunggu hingga emosi itu mereda. Jangan bereaksi hingga dorongan pertama untuk bersikap defensif sepenuhnya menghilang.
    • Akan membantu apabila Anda menghitung dari satu sampai sepuluh sebelum mengatakan apa pun. Apabila Anda sendirian, Anda bisa menghitung keras-keras. Apabila ada orang lain bersama Anda, hitunglah dalam hati. Biasanya, sepuluh detik adalah waktu yang cukup untuk menjernihkan pikiran Anda.
  2. Sebuah kritik biasanya berhubungan dengan sesuatu yang terpisah dari Anda. Sebagai contoh, guru Anda mungkin memberi tahu bahwa tulisan Anda harus ditingkatkan. Meski rasanya menyakitkan, bukan berarti dia menunjukkan bahwa ada yang salah dengan diri Anda. Di sisi lain, ejekan digunakan oleh orang lain untuk merendahkan Anda karena sesuatu dalam diri Anda sendiri. Biasanya, ejekan berkait dengan sesuatu yang tidak bisa Anda ubah. Kritik memiliki fungsi positif, sementara ejekan ditujukan untuk mengakibatkan rasa sakit. [2]
    • Pikirkan kembali konteks suatu komentar. Apakah orang yang mengucapkannya memiliki tujuan baik? Apakah komentar tersebut diberikan oleh orang yang Anda hormati dan berada dalam posisi tepat untuk mengkritik Anda, seperti: guru, atasan, atau orang tua? Atau mungkin orang itu hanya berniat menyakiti Anda?
    • Biasanya, apabila menganggap kritik sebagai ejekan, Anda akan bereaksi berlebihan. Jika Anda mampu memisahkan kedua hal itu dengan tepat, Anda akan bisa menumbuhkan mental baja dengan lebih baik lagi di sekolah, tempat kerja, dan tempat-tempat lainnya yang bisa menjadi gudangnya kritik yang membangun.
  3. Apakah kritik yang disampaikan kepada Anda benar adanya? Mungkin kritik tersebut sulit diterima, tetapi anjuran yang dikandung di dalamnya bisa jadi memang valid. Apabila Anda sadar bahwa suatu kritik memiliki kebenaran di dalamnya, cobalah untuk menerimanya alih-alih bersikap defensif. Dengan menerima kritik alih-alih menolaknya begitu saja, Anda akan bisa meningkatkan diri Anda. [3]
    • Ada juga kemungkinan bahwa suatu kritik yang diberikan sepenuhnya salah. Tetapi, bukan berarti Anda harus bereaksi berlebih. Bagaimana pun, itu hanyalah opini seseorang.
    • Berkaitan dengan opini, akan lebih membantu apabila Anda bisa mendapatkan opini dari orang lain juga. Hal ini akan membantu Anda mengetahui apakah Anda benar-benar perlu membenahi sesuatu dalam diri Anda.
  4. Dengan sudut pandang yang luas, Anda akan mampu melalui hari-hari Anda tanpa perlu menjadi terlalu emosional. Ingat, tidak ada yang salah dalam merasakan gelombang pertama emosi, kemarahan, kesedihan, atau sikap defensif saat menerima sebuah kritik. Namun, Anda tidak boleh membiarkan emosi Anda menjatuhkan diri Anda sepanjang hari. Apabila Anda melihatnya dari konteks yang lebih besar—dari satu hari, satu minggu, bulan, atau tahun—satu komentar saja tidak akan terlalu banyak memiliki arti.
    • Apabila Anda merasa tidak bisa memandangnya dari sudut yang berbeda, cukup tunggu hingga hari esok tiba. Sakit yang Anda rasakan akan mereda setelah sehari atau dua hari berlalu.
    • Sembari menunggu, alihkan perhatian Anda. Habiskan waktu bersama teman, tonton film yang menarik, atau berolahraga.
  5. Cara terbaik untuk menghadapi kritik adalah menjadikannya dorongan untuk bertindak. Apabila Anda tidak bisa menyingkirkannya dari benak Anda, lakukanlah sesuatu mengenainya. Gantikan perasaan negatif yang Anda rasakan dengan suatu tujuan positif.
    • Sebagai contoh, apabila Anda menerima ulasan kritis atas suatu laporan yang Anda tulis, pertimbangkan untuk merevisi laporan tersebut dengan panduan kritik yang Anda terima.
    • Tanpa terlalu berlarut-larut, tanamkan kritik tersebut di dalam benak Anda dan niatkan untuk memberi hasil yang lebih baik untuk kali berikutnya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menghadapi Ejekan

PDF download Unduh PDF
  1. Tidak seperti kritik, ejekan sering kali dilontarkan dengan tujuan untuk melukai. Terkadang, si pengejek bahkan tidak berpikir panjang. Ejekan apa pun, termasuk yang dilontarkan atas penampilan, kecerdasan, keahlian atau sesuatu hal lainnya, dapat terasa seperti serangan personal. Karena tidak ada hal yang konstruktif dari suatu ejekan, Anda tidak perlu memperhatikannya. Berbeda dengan kritik, ejekan tidak mengandung nilai positif sama sekali. Beri diri Anda alasan untuk menolak ejekan tersebut alih-alih menjadikannya patokan dalam memandang diri Anda sendiri. [4]
    • Sebuah ejekan adalah opini, bukan fakta. Sebagai contoh, apabila seseorang menyebut Anda jelek atau bodoh, mungkin akan ada orang lain yang berpendapat sebaliknya.
    • Setelah merasakan sakit yang dibawa oleh ejekan tersebut, cobalah untuk membiarkannya. Anggaplah ejekan itu sebagai duri yang saat menusuk hanya terasa sakit sesaat, bukan sakit yang mengganggu sepanjang hari.
  2. Biasanya orang melontarkan ejekan karena memiliki kelemahan emosional atau personal. Apabila Anda benar-benar merasa nyaman dengan diri Anda sendiri, Anda tidak akan melontarkan hal-hal buruk mengenai orang lain, bukan? Sadari bahwa orang yang mengejek Andalah yang bermasalah, bukan Anda. [5]
    • Cari tahu emosi yang terdapat di balik suatu ejekan. Orang yang melontarkannya mungkin merasa sedih, kesal, atau marah. Beberapa orang mengalami kesulitan untuk mengekspresikan emosi mereka sehingga mereka menumpahkan permasalahan mereka kepada orang lain.
    • Gunakan informasi ini untuk membantu diri Anda guna mencegah suatu ejekan menyakiti Anda terlalu dalam. Suatu ejekan mungkin akan menyakiti hati, tetapi sadarlah bahwa ejekan tersebut hanyalah tirai untuk menyembunyikan perasaan sesungguhnya si pengejek.
  3. Apabila Anda memiliki kecenderungan untuk menganggap komentar paling negatif sebagai hinaan, Anda mungkin mengalami permasalahan emosi yang lebih mendalam. Anda mungkin memiliki perasaan serbakekurangan yang membuat Anda merasa sulit untuk menerima komentar ringan sekalipun. Dengan mengetahui hal ini, Anda bisa terbantu dalam menumbuhkan mental yang lebih kuat. [6]
    • Sebagai contoh, mungkin Anda merasa tidak yakin dengan kecerdasan Anda sejak mulai mengikuti suatu kelas yang sulit. Ejekan seperti “bodoh kamu” yang dilemparkan oleh seseorang sambil lalu dapat menyakiti Anda lebih dalam daripada yang dikira oleh seseorang tersebut.
    • Solusinya adalah dengan mengatasi rasa kekurangan yang mengarah pada titik sensitif Anda. Begitu merasa lebih percaya diri dengan kecerdasan Anda, Anda akan membiarkan komentar-komentar seperti di atas berlalu begitu saja dengan mudah.
  4. Tahan dorongan untuk membalas ejekan dengan ejekan lagi. Hal itu tidak akan membuat Anda merasa lebih baik. Membalas ejekan dengan ejekan hanya akan menyebabkan munculnya perasaan-perasaan yang lebih buruk. Alih-alih, berikan reaksi yang bisa membuat Anda bangga apabila Anda mengingatnya kembali di kemudian hari.
    • Anda sepenuhnya berhak untuk mengabaikan ejekan. Apabila memungkinkan, bersikaplah seolah-olah ejekan tersebut tidak pernah dilontarkan.
    • Atau, cobalah angkat dagu Anda, tatap orang yang mengejek Anda dan katakan padanya, “Kau salah; itu tidak benar.”
  5. Apabila Anda terus-menerus diejek, Anda mungkin perlu bertindak lebih lanjut untuk menghentikannya. Beberapa orang merasakan kebahagiaan dari menyakiti orang lain. Apabila Anda merasa ejekan tersebut sudah kelewatan, pertimbangkan untuk melakukan hal-hal berikut: [7]
    • Hadapi mereka secara langsung. Beri tahu mereka bahwa Anda ingin mereka berhenti mengejek Anda. Terkadang, menegur para pengejek akan bisa menghentikan kebiasaan tersebut.
    • Cari bantuan. Apabila Anda merasa ditindas, menghadapi langsung para pengejek tidak akan membantu. Bicaralah dengan guru, atasan, atau orang lainnya yang dapat membantu Anda mengatasi situasi tersebut secara cepat.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Membangun Kepercayaan Diri Jangka Panjang

PDF download Unduh PDF
  1. Apabila Anda merasa bangga dengan kemampuan alami, kepribadian, dan kekuatan-kekuatan Anda yang lain, komentar-komentar negatif akan mengalami kesulitan untuk menyakiti Anda. Anda dapat menerima kritik dengan sepenuh hati dan memanfaatkannya untuk mengembangkan diri. Anda bisa menyadari kehampaan dari suatu hinaan. Membangun kepercayaan diri yang tinggi adalah cara terbaik untuk menumbuhkan mental baja. [8]
    • Apakah Anda mengetahui kekuatan Anda? Cobalah menulis daftar segala hal yang Anda kagumi dari diri Anda sendiri. Dengan mengetahui secara pasti hal-hal yang sangat Anda kuasai, Anda akan bisa mendorong diri Anda kembali seperti semula saat Anda merasa dijatuhkan.
    • Kuasai bidang Anda. Gunakan waktu Anda untuk berlatih, belajar, dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Dengan demikian, Anda akan memiliki kesadaran bahwa Anda ahli dalam bidang Anda. Kritik dan hinaan tidak akan bisa menjatuhkan Anda.
  2. Apabila Anda menargetkan kesempurnaan, setiap komentar sekecil apa pun dapat menjatuhkan Anda. Memang bagus apabila Anda memiliki sesuatu untuk terus dibangun. Tidak mungkin Anda bisa menjadi sempurna dalam segala sesuatu yang Anda kerjakan di segala waktu. Bukan berarti Anda harus menurunkan standa—cukup sadari bahwa yang terpenting adalah memberikan usaha terbaik, bukan mencapai kesempurnaan. [9]
    • Menjadi seorang perfeksionis memang tampaknya bagus, tetapi perfeksionis sering kali tidak memiliki mental sekuat orang-orang yang sadar bahwa mereka bisa terjatuh dan melakukan kesalahan.
    • Untuk menghilangkan kecenderungan perfeksionis dalam diri Anda, tantanglah diri Anda sendiri untuk mempelajari hal-hal baru. Pelajari keahlian baru, olahraga, bahasa, atau hal-hal lainnya yang menarik perhatian Anda. Belajar dari nol adalah pengalaman yang baik. Anda akan sadar bahwa kesempurnaan itu tidak mungkin dicapai. Yang terpenting adalah perjalanannya.
  3. Barangkali, Anda dikelilingi oleh orang-orang yang sangat kritis terhadap Anda. Anda akan sulit untuk memandang diri Anda secara jelas apabila orang-orang mengharapkan Anda bisa mencapai standar yang mustahil. Solusinya adalah jangan mencoba untuk berubah, tetapi habiskan waktu bersama orang-orang yang menerima diri Anda apa adanya.
    • Perhatikan apa yang Anda rasakan setelah Anda berinteraksi dengan orang-orang tertentu. Apakah Anda merasa menjadi segar dan bahagia? Ataukah Anda merasa lebih buruk setelahnya?
    • Apabila Anda bersama dengan orang-orang yang menerima Anda apa adanya, Anda tidak perlu khawatir untuk menjadi sensitif. Setelah membangun kepercayaan, Anda akan menyadari bahwa sahabat sejati akan menyayangi Anda bahkan di saat Anda merasa tidak percaya diri.
  4. Kepercayaan diri sulit diperoleh apabila Anda tidak memelihara diri Anda sendiri dengan baik. Dengan memiliki rutinitas pemeliharaan diri yang baik, Anda akan merasa lebih sehat secara mental dan fisik. Kondisi mental Anda akan membaik, dan Anda akan lebih bisa untuk tidak mengacuhkan komentar-komentar negatif yang dilontarkan kepada Anda.
    • Makan makanan yang sehat dan berolahraga. Anda mungkin sudah mendengar saran yang satu ini berkali-kali, tetapi kenyataannya, hal ini sangat membantu. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga sedikitnya 30 menit setiap hari.
    • Tidur yang cukup. Tubuh yang lelah akan meningkatkan emosi, menjadikan diri Anda lebih rentan dalam menyalahartikan sesuatu.
  5. Apabila Anda tidak bisa menghilangkan perasaan dalam diri Anda yang mengatakan bahwa banyak orang yang ingin menjatuhkan Anda, mungkin Anda sebaiknya menemui seorang dokter. Depresi, gelisah, dan penyakit-penyakit lainnya dapat membuat Anda mengalami kesulitan dalam mengatasi hal-hal negatif. Temui seorang konselor untuk mendiskusikan situasi Anda dan mendapatkan bantuan. [10]
    • Terapi bicara dapat menjadi sangat efektif dalam membangun kepercayaan diri dan menumbuhkan mental baja. Anda juga bisa menerima bahwa menjadi sensitif bukanlah hal yang buruk.
    • Apabila Anda menderita depresi kronis atau penyakit lainnya, obat-obatan juga bisa membantu. Anda harus berdiskusi dengan dokter mengenai pilihan terbaik untuk kondisi Anda.
    Iklan

Saran

  • Ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun sepanjang sejarah yang bebas dari kritik. Beberapa orang paling sukses dalam sejarah bahkan menerima begitu banyak kritik.
  • Anda perlu melatih kesabaran dan membutuhkan waktu tetapi hasilnya akan setimpal.
  • Terkadang, isu-isu yang paling sensitif untuk kita adalah hal-hal yang kita tidak berani hadapi dari diri kita sendiri. Dengan memiliki keberanian untuk menghadapi hal-hal tersebut melalui perubahan atau penerimaan diri, Anda akan mendapatkan kepercayaan diri lebih besar dalam jangka panjang.

Peringatan

  • Memiliki mental baja bukan berarti menjadi kasar atau cuek.
  • Tidak semua orang yang mengkritik Anda ingin menyakiti perasaan Anda. Ada perbedaan antara kritik yang membangun dengan kekasaran belaka.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 23.993 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan