Unduh PDF
Unduh PDF
Tanaman gladiol, yang lebih dikenal dengan bunga gladiolanya, umum dibudidayakan sebagai bunga potong dalam rangkaian bunga. Tanaman yang masuk dalam jenis tanaman berukuran besar ini memiliki tinggi yang berkisar antara dua hingga lima kaki (0,6 – 1,5 m), serta berbunga mirip terompet, yang kaya akan variasi warna (kecuali biru). Dari segi pembudidayaan, tanaman gladiol berkembang biak melalui umbi, sehingga tak bisa bertahan di musim dingin. Berikut adalah beberapa metode yang bisa Anda ikuti untuk membudidayakan tanaman gladiol secara tepat.
Langkah
-
Beli umbi gladiol di pusat pertamanan atau pembibitan lokal. Anda juga bisa membelinya dari agen atau jenis penjual lainnya. Namun, untuk memastikan umbi berkualitas terbaik, disarankan untuk membelinya langsung dari tangan pertama.
- Pilih umbi bertubuh gemuk, dengan inti tebal. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas mekar tetap terjaga. Sebaliknya, hindari umbi yang kempis/ pipih.
- Pertimbangkan ukuran umbi. Sebab, ukuran umbi menentukan besar/kecilnya pertumbuhan tanaman gladiol. Tolok ukurnya, Anda bisa memilih umbi berdiameter ½ sampai ¾ inci (sekitar 1,25 sampai dua cm), untuk tanaman berukuran dua hingga tiga kaki (0,6-0,9 m). Tentu saja, umbi berdiameter satu inci (2,5 cm) atau lebih, memungkinkan tumbuhnya tanaman bunga yang lebih besar.
-
Simpan umbi gladiol di tempat bersuhu sejuk dan kering. Hindari suhu mencapai titik beku, hingga Anda siap menanam umbi tersebut.
-
Pilih media tanam yang menerima banyak sinar matahari. Meski tetap mampu menoleransi suhu teduh, tanaman gladiol membutuhkan sinar matahari penuh.
-
Cangkul area tanam hingga kedalaman 12 inci (30 cm).
-
Jika diperlukan, periksa dan perbaiki galian untuk menyediakan drainase yang cukup. Gladiol yang tumbuh tanpa drainase memadai cenderung rentan terhadap penyakit.
- Seandainya terdapat masalah pada sistem drainase, Anda bisa mengakalinya dengan mencampurkan pupuk organik, pupuk kandang, serbuk kayu, atau gambut pada tanah.
- Perdalam area media tanam, kira-kira sebanyak dua hingga empat inci (lima sampai sepuluh cm) untuk menyediakan ruang cukup bagi tanaman, apabila sewaktu-waktu terjadi genangan akibat hujan lebat.
-
Tanam umbi di akhir musim dingin. Untuk memperpanjang musim mekar, Anda bisa menanam umbi gladiol tambahan dengan interval dua minggu sekali. Sebaliknya, disarankan untuk berhenti menanam pada pertengahan bulan Juni, untuk memastikan tanaman punya waktu cukup untuk berbunga.
-
Gali beberapa lubang berkedalaman enam hingga tujuh inci (15-18 cm), dan berikan jarak antara satu dengan yang lain sepanjang enam hingga delapan inci (15 sampai 20 cm).
-
Letakkan satu umbi di setiap lubang tanam. Taruh dengan sisi runcing menghadap ke atas, sementara bekas potongan menghadap ke bawah.
-
Pendam umbi dengan tanah. Selanjutnya, siram dengan air di seluruh area tanam secara merata.Iklan
-
Untuk mengendalikan pertumbuhan gulma dan menjaga kelembapan tanah, Anda bisa mencampur jerami atau rerumputan basah di sekitar dan di antara tanaman. Sering kali, kehadiran gulma atau rerumputan liar menutupi dan menghambat pertumbuhan gladiol.
-
Siram tanaman gladiol dengan setidaknya, satu inci (2,5 cm) air setiap minggu, selama periode curah hujan cukup.
-
Semprot tanaman dengan pestisida. Ketika gladiol tumbuh setidaknya setinggi enam inci (15 cm), Anda bisa menyemprotkan pestisida yang mengandung karbaril atau malathion untuk melindungi tanaman dari serangan hama thrips.
- Thrips merupakan serangga kecil tak kasatmata. Menyebabkan timbulnya bercak putih dan perubahan warna pada daun, bagian tanaman cacat, serta bunga yang tidak sehat. Pengendalian secara preventif penting, karena pada umumnya, setelah tanda-tanda kerusakan terlihat, tanaman sudah terlambat untuk diselamatkan.
-
Berikan pancang pada tiap tanaman saat pertumbuhannya semakin tinggi. Anda juga bisa menggunakan patok dan benang untuk membuat pembatas jika beberapa tanaman gladiol tumbuh berdekatan. Memancang dan mengikat tanaman pada tiang bambu/kayu membantu untuk meminimalkan kerusakan, seperti tanaman rebah atau tangkai bunga bengkok akibat badai maupun angin.
-
Pangkas cabang gladiol saat satu hingga tiga kuntum telah mekar. Jangan khawatir, kuntum yang tersisa tetap akan mekar saat sudah diletakkan di dalam air.
- Petik/ panen bunga selagi mekar dan segar, yakni di pagi dan sore hari.
- Dengan menggunakan pisau tajam, pangkas cabang tanaman secara diagonal. Lakukan secara berhati-hati, sebab Anda harus tetap menyisakan, setidaknya empat sampai enam helai daun pada tanaman untuk memelihara umbi yang masih bertumbuh di dalam tanah.
-
Dari bagian bawah batang, potong daun empat hingga enam inci (10 sampai 15 cm). Taruh potongan tersebut dalam air hangat.
-
Biarkan bunga berada tempat yang gelap, dan bersuhu sejuk selama beberapa jam sebelum diletakkan di ruangan.Iklan
-
Gali umbi gladiol sebelum salju pertama, turun. Pastikan Anda sudah memisahkan induk umbi dengan meniran (anakan umbi) yang menempel di sekitarnya. Singkirkan pula tanah yang menempel, dan potong batang dari umbi.
-
Keringkan umbi dalam ruangan hangat, dan berventilasi baik selama dua hingga tiga minggu.
-
Dengan menggunakan tangan, bersihkan umbi dari debu atau sisa tanah kering. Pisahkan umbi tua yang sudah kering, dari anakan umbi, dan hilangkan lapisan kulit keringnya. Tinggalkan lapisan pembungkus yang menempel selama penyimpanan.
-
Sortir, bersihkan, dan golongkan umbi baru sesuai ukuran untuk penanaman tahun depan. Pada tahun pertama penanaman, umbi baru memang tidak akan menghasilkan bunga. Namun, umbi ini akan tetap bertumbuh menjadi umbi yang lebih besar, sehingga siap untuk berbunga pada penanaman di tahun selanjutnya.
-
Simpan umbi untuk musim dingin. Semprot dengan insektisida yang sama yang digunakan untuk melindungi tanaman, dan simpan dalam tempat yang gelap, bersuhu rendah, namun berventilasi baik agar umbi tak membeku.Iklan
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 8.995 kali.
Iklan