PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Mendapat nilai jelek mungkin pernah dialami oleh hampir semua orang saat menempuh pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa nilai yang buruk bisa membuat kita merasa kecewa dan kehilangan semangat, ditambah lagi rasa stres karena harus memberi tahu orang tua. Namun, kamu tidak bisa mengelak dan harus memberi tahu mereka. Ingat, orang tua hanya menginginkan yang terbaik untukmu. Jadi, persiapkan diri dengan baik dan hadapi konsekuensinya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Preparing Yourself

PDF download Unduh PDF
  1. Kendalikan emosimu sebelum menunjukkan nilai kepada orang tua. Rasa cemas dan gugup justru akan membuatmu berpikir yang tidak-tidak. Ingat, suatu hari nanti situasi ini tidak penting lagi dan hanya menjadi sebuah kenangan. Semakin cepat kamu memberi tahu mereka, semakin cepat momen ini akan berlalu, dan kamu bisa mulai memikirkan cara untuk memperbaikinya. [1]
    • Tarik napas dalam-dalam dan pikirkan hal-hal yang menyenangkan.
    • Cobalah untuk melupakan nilai yang jelek itu selama satu jam dan lakukan sesuatu yang membuatmu senang, seperti membaca buku atau bermain gim.
  2. Pikirkan hal-hal positif yang selama ini kamu capai. Dengan cara ini, kamu bisa mengumumkan kabar baik sekaligus berita buruknya. Jika kamu tidak bisa mengingat sesuatu, siapkan rencana untuk memperbaiki nilaimu. Buatlah rencana yang solid atau bukti fisik tentang bagaimana kamu akan mendapatkan nilai lebih baik di masa mendatang. [2]
    • Rencakan bertemu dengan guru, atau bicaralah dengan guru tentang nilai yang jelek itu terlebih dahulu.
    • Buatlah rencana studi.
    • Jangan menyembunyikan atau membuang nilai ujian yang jelek. Mungkin kamu tergoda untuk menyembunyikan, berpura-pura “lupa” atau membuang nilai yang jelek. Jangan lakukan itu. Cepat atau lambat, kebenaran akan terungkap juga. Mungkin nilai yang jelek itu harus ditandatangani orang tua, atau akan tercermin dalam nilai rapor yang menurun. [3]
    • Bersikap jujur adalah jalan terbaik. Hukuman dan reaksi orang tua akan lebih buruk jika kamu menunda-nunda memberi tahu mereka.
  3. Usahakan untuk mempersiapkan kondisi yang tepat untuk menyampaikan kabar buruk itu. Jangan memilih waktu saat mereka berada di tempat ramai, atau dalam acara rekreasi keluarga. Waktu yang ideal untuk memberi tahu mereka adalah selama atau setelah makan malam karena saat itu mereka biasanya tidak memiliki kesibukan lain. [4]
    • Jangan langsung menyampaikan kabar buruk itu saat mereka baru pulang bekerja. Beri mereka kesempatan untuk beristirahat sebelum memulai percakapan yang serius.
    • Jadwalkan pertemuan dengan orang tua jika kamu tidak bisa menemukan waktu yang tepat untuk berbicara dengan mereka.
  4. Jangan bersikap defensif atau kasar dalam menangani situasi ini. Orang tua akan memberi respons lebih baik jika kamu bersikap sopan dan bijak. Bicaralah dengan orang tua sebagaimana kamu berbicara dengan orang tua lainnya. [5]
    • Jangan pernah menggunakan kata-kata yang mengejek atau mengumpat.
    • Jangan bicara dengan suara tinggi. Bicaralah dengan suara yang tenang dan stabil.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Berbicara dengan Orang Tua

PDF download Unduh PDF
  1. Jika kamu mendapatkan kesempatan yang tepat, tanyakan kepada orang tua apakah mereka bersedia berbicara denganmu. Carilah tempat yang tenang dan memberikan cukup privasi. Usahakan untuk melakukan pembicaraan sambil duduk, jangan berdiri, karena bisa jadi diskusi berlangsung cukup lama. [6]
    • Tunjukkan rasa percaya diri dan sikap serius saat kamu melakukan pendekatan kepada orang tua. Jangan bertindak bodoh atau menunjukkan rasa kesal. Orang tua mungkin akan bereaksi positif jika kamu berperilaku baik.
  2. Langsung saja ke intinya. Jangan memanipulasi percakapan dan mencoba menguntungkan situasimu. Contohnya, kamu bisa mengatakan, “Aku dapat nilai jelek,” atau “Aku minta maaf, hasil ulangan/tes kemarin kurang bagus.” [7]
  3. Jangan mencari-cari alasan. Mungkin lebih mudah untuk menutup-nutupi tentang nilaimu, atau mencari-cari alasan untuk membenarkannya. Ketidakjujuran dan alasan yang dicari-cari tidak akan memberi keuntungan apa-apa karena tidak akan mengubah nilaimu. Orang tua justru akan menghargai dan mengakui fakta bahwa kamu bersikap terus terang dan jujur tentang nilai tersebut. [8]
    • Ada perbedaan antara mencari-cari dalih dan alasan yang sebenarnya untuk nilai yang buruk. Kamu harus bisa membedakannya. Dalih berbunyi seperti ini, “Ujiannya dipersulit oleh guru.” Alasan akan terdengar seperti ini, “Aku nggak mengerti materi ujiannya.”
  4. Kamu cukup memberikan pernyataan singkat pada awalnya, meski orang tua mungkin menginginkan penjelasan lebih lanjut. Tetaplah jujur saat kamu menjelaskan apa yang terjadi. Jika kamu tidak belajar, katakan terus terang. Jika kamu sudah berusaha, tetapi tetap mendapat nilai yang kurang memuaskan, beri tahu mereka. [9]
    • Cobalah mengatakan, “Aku kesulitan memahami materi ujiannya,” atau “Aku nggak belajar. Jadi, aku nggak bisa mengerjakan soal dengan baik.” [10]
    • Jujurlah kepada diri sendiri mengapa kamu mendapat nilai jelek. Jangan berusaha meyakinkan diri bahwa semua itu bukan salahmu.
    • Jika memang begitu, akui saja bahwa kamu seharusnya memang belajar lebih keras. Hal itu akan menunjukkan bahwa kamu memetik pelajaran dari kesalahanmu.
  5. Jelaskan rencana yang kamu buat, dan apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki diri di masa mendatang. Tunjukkan komentar guru, rencana studi, atau jelaskan bagaimana kamu akan menghindari gangguan yang bisa memecah konsentrasi. [11]
    • Katakan kepada orang tua bahwa kamu akan berusaha mengatur pertemuan dengan guru, mematikan ponsel dan TV saat belajar, dan belajar minimal satu jam di malam hari.
    • Bukti fisik atau rencana yang dipikirkan masak-masak akan lebih meyakinkan dibanding komentar yang tercetus selama percakapan berlangsung.
  6. Selama ini mungkin kamu termasuk siswa yang baik. Jadi, ingatkan orang tuamu akan hal itu. Mereka mungkin tidak akan bereaksi berlebihan jika diingatkan bahwa biasanya kamu mendapatkan nilai yang bagus. Namun, jangan menganggap remeh nilai yang jelek jika sudah terjadi beberapa kali. [12]
    • Kamu bisa mengatakan, “Aku mungkin mendapat nilai jelek kali ini, tapi itu jarang terjadi. Aku akan berusaha lebih baik dalam ujian berikutnya.”
    • Jika kamu sudah beberapa kali mendapat nilai jelek, katakan saja, “Akhir-akhir ini nilaiku memang kurang bagus, tapi aku akan berusaha sebaik mungkin untuk memperbaikinya.”
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Menghadapi Reaksi Orang Tua

PDF download Unduh PDF
  1. Ketahui bahwa orang tua menginginkan yang terbaik untukmu sehingga mereka merasa cemas jika menganggap masa depanmu akan hancur. Bagaimanapun, orang tua juga pernah bersekolah, dan mereka kemungkinan juga pernah mengalami masalah nilai yang jelek. Ikuti saran mereka, dan pahami bahwa mereka merasa frustrasi karena peduli terhadapmu. [13]
    • Jangan membantah jika mereka memberikan nasihat. Jika kamu bersikap kasar atau kurang ajar, orang tua akan berpikir kamu tidak menganggap mereka atau situasi yang sedang dihadapi dengan serius.
    • Mereka mungkin marah atau frustrasi, dan itu normal. Di sisi lain, jika mereka melakukan kekerasan fisik atau mental, tindakan itu tidak bisa dianggap normal. Bicaralah dengan guru atau pihak yang berwenang jika kamu mengalami tindak kekerasan.
  2. Sebelum mereka menjatuhkan hukuman, tawarkan hukuman yang menurutmu cukup adil terlebih dahulu. Katakan bahwa kamu bersedia mengurangi waktu menonton TV, atau tidak akan pergi ke pesta di akhir pekan untuk belajar. Tindakan ini menunjukkan kepada orang tua bahwa kamu menyadari bahwa nilai jelek adalah masalah, dan kamu bersedia untuk mengatasi masalah itu. [14]
  3. Orang tua mungkin menerima atau menolak usulanmu. Mereka mungkin memutuskan hukuman berbeda yang dianggap lebih tepat. Tidak masalah, terima saja hukuman itu. Jangan berdebat, atau mencoba menolaknya. [15]
    • Jangan menentang hukuman yang diberikan. Jangan mencoba menyelinap keluar jika kamu dilarang keluar rumah, atau jangan menonton TV jika orang tua melarangnya.
  4. Banyak sekolah memiliki sistem yang memungkinkan orang tua melihat nilai siswa melalui internet. Jika mereka belum mendapatkan informasi untuk mengaksesnya, berikan. Atau, jika sekolah belum memiliki sistem seperti itu, buatlah lembar lajur Excel dan masukkan nilai-nilaimu, lalu berikan kepada orang tua setiap minggu. [16]
    • Memberikan informasi kepada orang tua secara rutin akan memotivasimu untuk memperbaiki diri dan menunjukkan kepada mereka bahwa kamu peduli dengan nilai-nilaimu.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Memperbaiki Nilai

PDF download Unduh PDF
  1. Sarankan kepada mereka untuk duduk bersama dan membantumu mengerjakan PR. Jika kamu kesulitan memahami suatu subjek, mintalah mereka untuk mencarikan tutor (jika memungkinkan). Jika kamu tidak punya ide untuk memperbaiki nilai, mintalah saran dari mereka. [17]
    • Keterlibatan orang tua dengan pekerjaan sekolah mungkin akan membuat mereka lebih toleran jika kamu mendapat nilai jelek di masa mendatang.
  2. Beri tahu mereka apa pun yang menghambat proses belajarmu. Jangan takut untuk menceritakan semuanya. Bicaralah tentang perundungan, gangguan atau masalah yang menyulitkanmu memusatkan perhatian di sekolah. Orang tua ada untuk membantumu. [18]
    • Kamu bisa mengatakan, “Ada sesuatu yang mengganggu di sekolah (atau di rumah). Jadi, aku tidak bisa konsentrasi belajar.”
    • Laporkan kepada guru jika ada gangguan di sekolah atau jika teman sekelas melakukan perundungan.
  3. Banyak kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan nilai jelek. Menghindari kebiasaan ini di masa depan akan membantumu belajar lebih baik sehingga bisa mencegah konfrontasi dengan orang tua yang membuatmu stres. Beberapa kebiasaan buruk itu di antaranya: [19]
    • Menyontek PR teman dan tidak mengerjakannya sendiri.
    • Tidak mengajukan pertanyaan, padahal kamu tidak mengerti topik yang dijelaskan.
    • Menyontek saat ulangan atau ujian.
    • Melupakan tenggat untuk menyerahkan esai, proyek, kuis, ujian, dan sebagainya. Buatlah kalender untuk mengingatkan tenggat tugas-tugas sekolah.
    • Tidak mencatat pelajaran di kelas. Membuat catatan selama pelajaran berlangsung akan membantumu berkonsentrasi agar tidak melamun dan tidak memperhatikan pelajaran.
    Iklan

Tips

  • Jangan ragu untuk meminta bantuan tambahan kepada guru.
  • Jangan bertingkah nakal sebelum memberi tahu orang tua tentang nilai yang jelek.
  • Patuhi jadwal belajar. Luangkan waktu setiap malam untuk membaca ulang materi pelajaran atau belajar untuk menghadapi ujian.
  • Jangan lupa mengerjakan PR karena PR akan membantumu mempersiapkan diri menghadapi ujian.
  • Jangan melewatkan waktu belajar hanya karena kamu harus menghadiri suatu acara. Patuhi jadwal belajar karena belajar akan lebih bermanfaat dibanding pesta.
Iklan

Peringatan

  • Jangan menyembunyikan, menghilangkan, atau membuang nilai yang jelek. Hukumannya akan lebih berat jika orang tua mengetahuinya.
  • Cobalah untuk membedakan antara hukuman yang baik dan hukuman yang buruk. Jika kamu merasa orang tua melakukan tindak kekerasan, jangan takut untuk meminta bantuan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 27.620 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan