Unduh PDF
Unduh PDF
Ungkapan “Semuanya tergantung pada pikiran Anda” berlaku juga dalam pencapaian tujuan di bidang olahraga, bisnis, dan sekolah. Panduan untuk meraih performa ini bisa membantu Anda memfokuskan energi dan pikiran agar dapat menunjukkan performa yang istimewa dan mencapai kesuksesan. Setelah itu, Anda bisa melanjutkan dengan mengasah performa yang tinggi dalam sebuah tim.
Langkah
-
Pelajari cara mengatasi stres. Meskipun ada stres yang bisa memicu adrenalin dan memacu performa yang tinggi, Anda harus bisa mengatasi efek secara fisik dari stres, sebab jika tidak, tubuh Anda akan bermasalah. Carilah cara untuk melepaskan tekanan yang paling tepat bagi Anda, misalnya dengan berolahraga, mencari dukungan dari orang-orang terdekat, bermeditasi, atau bisa juga menonton video di YouTube.
-
Kenali hal-hal yang tidak mampu Anda kendalikan dalam kehidupan Anda sehari-hari. Setelah itu, berikan respons hanya pada apa yang bisa Anda kendalikan. Stabilitas mental Anda akan membaik sehingga bisa meningkatkan performa Anda jika tidak menyia-nyiakan waktu untuk mengurusi hal-hal yang tidak bisa Anda kendalikan. [1] X Sumber Tepercaya American Bar Association Kunjungi sumber
-
Gantilah pikiran negatif dengan pikiran positif. Meskipun mengubah cara berpikir bukanlah hal yang mudah, cobalah mengucapkan mantra berulang-ulang, misalnya, “Ambil risiko, jangan takut,” “Selalu positif, sabar, dan persisten” atau “Fokus pada hal-hal yang penting.” [2] X Teliti sumber
-
Visualisasikan kesuksesan. Bayangkan seperti apa rasanya bangkit untuk menghadapi tantangan dan berhasil melewatinya. Jika Anda bisa melihat dengan sangat jelas manfaat yang akan diperoleh, akan lebih mudah Anda menunjukkan performa dalam kondisi stres yang tinggi.
-
Tunjukkan kekuatan Anda. Jika Anda tahu bahwa Anda adalah seorang sprinter, tetapi Anda harus berlari jarak jauh, strategi Anda dalam perlombaan ini adalah berlari agak di depan sampai ada kesempatan untuk melakukan sprint. Asah terus keahlian ini setiap ada kesempatan.
-
Jagalah motivasi Anda. Tentukan tujuan pribadi Anda sendiri jika pelatih atau perusahaan Anda tidak menyiapkan program insentif yang baik. Susunlah rencana jangka pendek, dan siapkan juga rencana jangka panjang jika target jangka pendek Anda sudah tercapai.
-
Lakukan ritual. Jika Anda merasa lebih yakin dengan mengenakan baju atau sepatu tertentu, pakailah setiap kali Anda ingin menunjukkan performa. Meskipun “pemikiran magis” yang berlebihan bisa mengarah kepada takhayul, hal ini bisa menambah keyakinan Anda jika tidak terlalu berlebihan.
-
Hadapi kegagalan dengan segera. Membangun ketahanan emosional adalah cara terbaik untuk mencegah menurunnya keyakinan dengan berusaha memetik hikmah di balik setiap kegagalan.
-
Buatlah komitmen ulang untuk diri sendiri setelah mengalami kegagalan. Ulangi lagi langkah-langkah yang pernah Anda lakukan untuk mengembalikan pola pikir Anda pada kerangka berpikir yang tepat sehingga bisa mendukung performa Anda berikutnya.Iklan
-
Pilihlah anggota tim dengan nilai “A.” Mereka harus bisa bekerja sama dengan baik dan menyukai kompetisi yang sehat, tetapi mereka harus bisa tetap saling menghargai satu sama lain.
-
Tentukan tujuan bersama dan tujuan individual. Dengan adanya tujuan tim, akan muncul insentif bagi tim, jadi pastikan bahwa setiap orang merasa tertarik dengan insentif ini.
-
Informasikan cara mengukur kesuksesan kepada semua anggota tim. Tujuan ditentukan oleh ketepatan dari studi banding dan laporan yang disampaikan. [3] X Teliti sumber
-
Akuilah dengan jujur kekuatan dan kelemahan masing-masing. Sebuah tim bisa saling melengkapi anggotanya satu sama lain dan membangun kekuatan melalui persatuan.
-
Doronglah agar tim Anda lebih kompak. Acara kumpul-kumpul atau makan malam bersama kadang-kadang bisa mendorong anggota tim untuk saling mendukung satu sama lain dan mau berjuang dalam mencapai sebuah tujuan besar. [4] X Teliti sumber
-
Mintalah agar seseorang mengundurkan diri dari tim, jika diperlukan. Jika ada anggota tim yang tidak mampu menunjukkan performa mereka dalam bekerja, berikan kesempatan agar mereka bisa memperbaikinya. Namun jika mereka tidak mau bekerja keras atau tidak bisa bekerja sama dengan baik, tentukan penugasan lain yang lebih sesuai untuk mereka.
-
Pilihlah seorang pemimpin atau biarkan para anggota memilih sendiri pemimpin mereka. Idealnya, orang ini harus siap menanggung risiko dan mau memberikan penghargaan kepada anggota tim atas kerja keras mereka.
-
Biarkan tim bekerja secara mandiri tanpa terlalu banyak pengarahan. Tim yang sudah Anda bentuk dari anggota dengan performa yang tinggi akan menjadi lebih berdaya jika dibiarkan bekerja secara mandiri. Pertimbangkan lagi kebijakan ini jika performa tim gagal. [5] X Teliti sumberIklan
Referensi
- ↑ http://www.americanbar.org/publications/law_practice_home/law_practice_archive/lpm_magazine_articles_v35_is4_pg46.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/2013/10/15/positive-mantras_n_4079469.html
- ↑ http://www.workforce.com/articles/how-can-we-be-certain-our-workers-perform-at-a-high-level
- ↑ http://quickbase.intuit.com/blog/2014/02/26/10-tips-for-creating-a-high-performing-team/
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/mike-berman/red-holzman-leadership_b_3116468.html
Iklan