Unduh PDF
Unduh PDF
Jika kamu masih harus sering bertemu dengan mantan kekasih secara berkala atau sering berpapasan dengannya, penting bagimu untuk menunjukkan bahwa kamu sudah bangkit dari putusnya hubungan secara positif. Tunjukkan pula bahwa meskipun kamu masih sering melihatnya, kamu tidak akan sampai luluh dan tergila-gila lagi kepadanya. Jaga harga dirimu dan redakan keinginan untuk membentak atau memperlakukannya dengan buruk.
Langkah
-
Berikan senyuman sambil tetap terlihat sibuk. Saat berpapasan dengannya, buatlah kesan seolah-olah kamu merasa bahagia, tetapi sedang sibuk (meskipun mungkin sebenarnya kamu tidak merasa seperti itu). Jika sang mantan melihatmu keluyuran di mal dengan wajah sedih dan terpukul, tentunya ia tidak akan percaya bahwa kamu sudah bangkit dari luka batin dan melupakannya. [1] X Teliti sumber
- Saat bertemu dengannya, lemparkan senyuman beberapa kali, tanpa terkesan merayu atau merindukannya. Buatlah ia berpikir bahwa kamu merasa bahagia karena kehidupanmu saat ini begitu baik, bukan karena kamu bertemu dengannya. Jangan biarkan kesedihan yang kamu rasakan saat dan setelah putusnya hubungan merusak suasana hatimu.
- Jika ia menanyakan kabarmu, fokuslah kepada jawaban-jawaban yang positif, bukan hal negatif. Ada kompetisi yang kamu menangkan minggu lalu? Ceritakan tentang hal tersebut. Kamu berhasil diterima di sekolah yang diinginkan? Ceritakan juga hal itu. Jangan berbohong, tetapi coba tonjolkan pencapaianmu, dan bukan kegagalanmu.
- Jangan menyisihkan waktu untuknya. Hal ini akan membuatnya berpikir dua kali mengenai perasaanmu. Kamu bisa mengatakan, “Oh, ya! Aku sebenarnya harus bertemu dengan temanku! Sampai nanti, ya!”, kemudian pergi tanpa melihat ke belakang. Coba lakukan hal ini sejak awal.
-
Tahan diri sebelum membalas pesan atau panggilan teleponnya. Kamu akan terkesan putus asa jika langsung membalas pesan atau menjawab panggilan telepon darinya. Jangan terburu-buru. Tunggu selama beberapa hari sebelum membalas pesannya, seolah-olah pesan tersebut bukanlah sesuatu yang penting. [2] X Teliti sumber
-
Unggah semua keceriaanmu saat mencoba aktivitas baru bersama teman-teman ke media sosial. Internet merupakan media yang tepat untuk meyakinkannya bahwa kamu sudah bangkit dan melupakannya. Facebook, Instagram, dan Twitter dapat memberikan kesempatan emas untuk memamerkan kebebasan barumu.
- Ambil banyak foto saat sedang meluangkan waktu bersama teman-teman, terutama ketika kamu merasa senang. Sedang berlibur ke pantai? Ambil foto dan unggah dengan keterangan seperti “Dua pantai dalam dua hari bersama sahabat kesayangan. Say hello to summer , sobat!”
- Pertahankan sisi misteriusmu. Biarkan ia dan teman-temannya bertanya-tanya mengenai kabarmu. Unggah sesuatu yang sedikit “misterius” ke media sosial agar ia bisa menduga semua hal keren yang kamu lakukan tanpanya.
- Kuasai seni “merendah untuk meroket”. Dalam seni ini, kamu berpura-pura merendah, tetapi sebenarnya sedang menyombongkan sesuatu. Kamu bisa mengatakan, misalnya:
- "Rambut masih kusut. Belum pakai make-up . Pakai piama pula, tapi masih digoda di jalan. Plis deh! ”
- " Ketemuan sama cowok cute Sabtu ini. Aduh! Aku malah gugup duluan ! Biasanya, aku nggak sampai gugup kalau ketemu cowok ."
- "Kalau aku nggak punya tiket EXO, pasti aku lagi hangout bareng ciwi-ciwi kesayanganku sekarang. Aduh! Aku sayang banget sama dua-duanya sih !"
-
Jangan tunjukkan kepedulianmu. Tidak masalah jika kamu masih menyimpan perasaan untuknya, tetapi untuk menunjukkan bahwa kamu sudah melupakannya, ia tidak boleh sampai tahu tentang perasaanmu. Hindari tanda-tanda berikut:
- Menghadiri pesta atau acara khusus yang ia adakan. Coba cari alasan jika perlu.
- Memberinya pujian.
- Meneleponnya sekadar untuk “mengobrol”. Jika kamu perlu berbicara dengannya, siapkan topik spesifik yang ingin dibicarakan (mis. anak-anak, keluarga, keuangan).
- Mengobrol pada tengah malam. Ia akan merasa rapuh dan percaya bahwa kamu masih tertarik kepadanya jika kamu mengucapkan “Selamat malam!” atau bercermin kepada hubungan lamamu. Ia juga akan merasa bahwa kamu merindukannya. Walhasil, ia pun akan menyimpan harapan untukmu.
- Tertangkap basah meliriknya atau melihatnya terlalu lama. Cobalah bersikap seolah-olah ia tak ada.
- Menceritakan rahasia, mimpi, dan pikiranmu. Jangan ungkapkan mimpimu. Hal tersebut mencakup rencana dan keinginanmu untuk masa depan, serta mimpimu saat tidur. Jika ia ingin melupakanmu, ia tidak boleh sampai tahu bahwa kamu masih memikirkannya! Selain menyadari bahwa kamu telah bangkit, ia pun mungkin bisa berdamai dengan situasi yang ada setelah menyadari bahwa hubungannya denganmu telah berakhir.
- Pamerkan kebersamaanmu dengan orang lain secara berkelas. Saat memamerkan kebersamaanmu di depan orang lain, termasuk sang mantan, kamu tidak harus melakukannya secara ekstrem. Biarkan ia melihatmu pergi ke bioskop, menari, atau merayu pasangan kencanmu. Namun, pastikan kamu tidak sampai tertangkap basah sedang melakukan hal-hal yang tentunya memalukan jika terlihat oleh orang tuamu (mis. berciuman, bermesraan, dan lain-lain).
- Jika kamu masih berhubungan dengannya dan ia menanyakan tentang kencanmu, ceritakan saja secara jujur dan terbuka. Beri tahu ia yang sebenarnya. Jika ia bertanya, ia perlu mengetahui jawabannya agar bisa berdamai dengan situasi dan bangkit dari luka batin. Jika kamu menyembunyikan kencanmu, ia akan merasa bahwa kamu masih tertarik kepadanya dan tidak akan pernah merasa tenang.
Iklan
-
Bersikaplah seolah-olah kamu pernah mengalami apa yang orang lain alami. Tunjukkan bahwa kamu mengerti situasi yang ada. Kamu memang perlu menunjukkan bahwa kamu telah bangkit dari luka batin kepada sang mantan. Namun, ingatlah bahwa hal yang kamu perlihatkan di depan semua orang mencerminkan apa yang sudah kamu tunjukkan kepada mantan kekasihmu. Hal tersebut pun sebenarnya pun membantumu untuk bangkit, jika memang kamu merasa demikian.
- Jika seseorang bertanya mengenai caramu memulihkan diri dari luka batin, kamu bisa mengatakan, “Kamu tahu setiap akhir hubungan memang menyakitkan. Ada hal-hal yang kukagumi dari [nama mantan kekasihmu]. Namun, setelah putus aku sadar bahwa hal-hal tersebut tidak begitu mengagumkan dan sekarang aku berusaha mencari seseorang yang bisa mengubah hal tersebut."
-
Pergilah berlibur atau berjalan-jalan jika memungkinkan. Tidak ada yang bisa membuatmu kembali ceria setelah akhir hubungan selain perjalanan liburan. Beberapa orang mengadakan perjalanan ke tempat-tempat yang jauh setelah hubungannya berakhir (mis. Danau Toba atau bahkan Sabang). Namun, yang sebenarnya kamu butuhkan hanyalah perubahan suasana, meskipun tempat tujuanmu hanya berjarak sekitar satu jam dari tempat tinggalmu! [3] X Teliti sumber
- Saat sedang berlibur atau berkunjung ke tempat baru, luangkan waktumu bersama masyarakat lokal. Tidak ada cara yang lebih baik untuk melupakan kesedihan daripada belajar dari masyarakat lokal dan bersenang-senang bersama mereka.
- Jangan lupa unggah momen liburan atau perjalananmu ke media sosial! Jangan lewatkan kesempatan ini untuk memamerkan destinasi pilihanmu ke semua orang, terutama jika kamu berkunjung ke tempat-tempat yang keren.
- Coba hal-hal baru. Gali sisi petualangmu. Tunjukkan rasa penasaranmu. Jelajahi tempat-tempat baru. Hanya sedikit orang yang menyesal setelah mengumpulkan keberanian untuk melakukannya. Hal ini dapat membantu menyejukkan jiwamu dan memulihkan luka batinmu.
-
Jangan membuatnya salah paham atau memberinya harapan palsu jika ia masih mengharapkanmu kembali. Jika kamu sering berbicara dengannya mengenai kenangan lama atau mengatakan bahwa momen-momen spesial sekarang terasa pahit setelah putusnya hubungan, ada kemungkinan ia tidak akan pernah berhenti membuatmu merasa bersalah karena sudah meninggalkannya. Hal ini bisa memicu luka yang lebih lama daripada luka yang kamu alami saat memutuskan untuk meninggalkan dan melupakannya. Saat kamu bisa menunjukkan bahwa permohonan dan rasa bersalahnya tidak lagi memengaruhimu (meskipun kamu terpengaruh, jangan tunjukkan kepada sang mantan), ia akan tahu bahwa kamu telah bangkit. Jika salah satu pihak masih melihat harapan dan merasa “optimis” karena perhatian sang mantan terhadap perasaannya, ia tidak akan pernah ikhlas. Ia tidak akan pernah merasa tenang. Kamu pun tidak akan pernah merasa demikian. Tidak akan ada cukup ketenangan bagimu untuk bisa mencintai lagi seseorang. Kamu juga merugikan sang mantan jika tidak bisa membantunya bangkit dan menjalani hidup tanpamu karena kamu menghalanginya dari luka batin. Ia perlu menerima akhir hubungan dan berdamai dengan keadaan. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan merasakan luka dan menyadari bahwa tidak ada kemungkinan terjalinnya kembali hubungan yang telah berakhir. Kamu tidak bisa melindunginya dan berharap ia bisa bangkit, kemudian menjaga cintamu yang berikutnya. Kamu juga bisa saja kehilangan kesempatan untuk bertemu cinta dalam hidupmu jika terlalu sibuk melindunginya. Beri kesempatan bagi diri sendiri dan sang mantan untuk bangkit dan memulai hidup baru. Jangan membuat orang lain berpikir bahwa kamu mampu meredakan luka batin yang sang mantan rasakan. Kamu hanya memperpanjang luka dan rasa sakit untuknya, dirimu sendiri, dan orang lain yang terlibat. Bebaskan dirimu. Biarkan juga ia bebas. [4] X Teliti sumber
-
Jalani kegiatan hobi, olahraga, atau aktivitas baru. Agar kamu tetap sibuk dan pikiranmu tidak mengawang-ngawang, coba jalani hobi baru atau lanjutkan hobi lama yang sempat terlupakan.
- Dengan berolahraga, kamu bisa melatih tubuh sambil bersenang-senang. Berkunjung ke pusat kebugaran dan berlari di atas treadmill terkadang membosankan, tetapi bermain basket tiga lawan tiga secara langsung di lapangan dapat menjadi aktivitas yang mengasyikkan.
- Coba aktivitas yang mendorongmu melewati batas. Putusnya hubungan merupakan kesempatan untuk mengenali diri sendiri lebih baik. Mengapa tidak belajar mengenai diri sendiri dengan mencoba sesuatu yang sebelumnya kamu rasa tidak akan disukai? Coba membuat gelas, memanjat tebing, atau berkontribusi di konservasi margasatwa. Apa pun itu, jalani sesuatu yang baru!
-
Temukan dirimu yang sebenarnya. Agar bisa bangkit, kamu membutuhkan waktu bagi diri sendiri untuk memikirkan hal-hal seperti “Siapa aku? Apakah ini diriku yang sebenarnya?” Dengan meluangkan waktu bagi diri sendiri, kamu bisa bangkit, melupakannya, dan terbebas dari ikatan dengannya. Makin besar kepercayaan dirimu, makin mudah bagimu untuk menghadapi atau bertemu dengannya. [5] X Teliti sumberIklan
Tips
- Jangan bersikap dingin kepadanya karena pernah melukai atau membuatmu marah. Senyuman, kebahagiaan, dan kemandirian adalah bentuk balas dendam terbaik.
- Tetap buka pikiran tunjukkan bahwa ia bukanlah satu-satunya lelaki (atau perempuan) dalam hidupmu.
- Tunjukkan kepadanya bahwa kamu tidak membutuhkan lelaki atau perempuan untuk menjadi sosok yang utuh.
- Buktikan bahwa kamu memiliki harga diri!
- Katakan bahwa kamu sedang sibuk jika ia mulai sering mengirimkan pesan.
- Jika ia sedang berada dekat denganmu, siapa peduli? Bersikaplah seolah-olah ia tidak ada!
- Cintai dirimu agar kamu bisa menghormati dan menghargai dirimu sendiri.
- Jangan pernah memohon kepada seseorang untuk menjadi bagian dalam hidupmu.
Iklan
Peringatan
- Jangan mengencani orang lain hanya untuk menunjukkan bahwa kamu sudah bangkit. Jika kamu melakukan ini, orang lain (termasuk kamu sendiri) justru akan terluka.
- Jika kamu terlalu sibuk mengirimkan sinyal kepadanya bahwa kamu telah bangkit dan melupakannya, hal ini justru bisa mengganggu proses pemulihanmu yang sebenarnya . Jika kamu perlu “bermain drama” agar orang-orang berhenti membicarakanmu, lakukan saja. Namun, pahami bahwa ada risiko untuk langkah yang kamu ambil. Hal ini juga mungkin membuatmu terkesan putus asa, seolah-olah kamu berusaha keras menarik perhatiannya. Pada situasi tertentu, ada baiknya kamu menjauh dan menghindari perhatian orang lain, serta meluangkan waktu untuk memulihkan diri.
- Jika ia masih menyukaimu, jangan menyombongkan kekasih barumu. Hal ini hanya akan membuatnya merasa bahwa kamu mencoba membuatnya cemburu.
- Jika mantan kekasihmu bersikap tak dewasa, tunjukkan seolah-olah kamu tidak mendengar kata-kata kecemburuannya.
- Jika ia memberi tahu semua orang bahwa ia sudah tidak lagi peduli, mungkin ia memang benar-benar tidak lagi peduli kepadamu. Namun, bisa saja ia masih peduli, tetapi tidak ingin menunjukkannya. Berhati-hatilah dan jangan sampai kamu membuat diri sendiri tampak bodoh.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/gb/blog/living-forward/201508/5-ways-move-when-you-still-love-your-ex
- ↑ https://www.thisisinsider.com/what-to-do-when-an-ex-reaches-out-to-you-2018-11#if-youre-currently-dating-someone-you-should-consider-their-feelings-2
- ↑ https://www.letsmend.com/posts/10-reasons-to-travel-after-a-breakup
- ↑ https://www.huffpost.com/entry/the-one-thing-you-should-never-do-after-a-breakup_b_9916154
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/communication-success/201301/the-break-cure-7-ways-heal-and-find-happiness-again
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 21.893 kali.
Iklan