PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Progesteron adalah hormon yang diproduksi dalam rahim wanita untuk membantu meneraturkan siklus haid mereka, pun menyiapkan tubuh mereka untuk melakukan pembuahan dan mengalami kehamilan. Meski umumnya tidak akan memicu munculnya masalah kesehatan yang serius, kadar progesteron yang terlalu tinggi dapat membuat Anda mengalami perubahan suasana hati yang signifikan, memproduksi keringat berlebih, merasakan gejala menopause, dan mengalami peningkatan risiko kanker payudara. Oleh karena kondisi tersebut mungkin menyebabkan masalah kesehatan yang serius, jangan ragu memeriksakan faktor risiko Anda kepada dokter kandungan. Jika didiagnosis memiliki kadar progesteron yang tinggi, jangan khawatir! Berbekal perubahan gaya hidup sederhana, terutama ketika Anda telah mendekati usia menopause, niscaya kadar progesteron dalam tubuh Anda akan menurun secara alami.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengubah Gaya Hidup

PDF download Unduh PDF
  1. Sejatinya, berolahraga secara rutin dapat membantu menurunkan kadar progesteron dalam tubuh, terutama ketika Anda sudah mendekati usia menopause. Salah satu penelitian bahkan membuktikan bahwa setelah berolahraga secara rutin selama 7 bulan, kadar progesteron dalam tubuh responden menurun hingga 25%! [1]
    • Jika Anda tidak terbiasa berolahraga , mulailah berolahraga dengan intensitas sangat ringan dan meningkatkan intensitasnya secara bertahap. Meski hanya dilakukan selama beberapa menit per hari, manfaat positifnya pasti akan Anda rasakan dalam jangka panjang.
  2. Berhentilah merokok untuk menurunkan produksi progesteron dalam tubuh. Nikotin rentan meningkatkan aktivitas adrenal, yang pada akhirnya dapat mengubah keseimbangan hormonal dalam tubuh Anda. Itulah mengapa, Anda perlu berhenti merokok untuk menjaga keseimbangan hormonal, termasuk kadar progesteron, dalam tubuh. [2]
    • Prioritaskan rencana tersebut. Jika memungkinkan, berkonsultasilah kepada dokter untuk menemukan kiat-kiat berhenti merokok yang lebih ampuh.
    • Informasikan rencana tersebut kepada sahabat dan kerabat terdekat, agar mereka dapat memberikan bantuan kapan pun keinginan merokok Anda kembali muncul.
  3. Mengonsumsi segelas kopi per hari memang tidak akan mengubah kadar progesteron Anda. Namun, terbiasa mengonsumsi minuman berenergi atau kafeina dalam bentuk lain dengan jumlah berlebih rentan meningkatkan kadar progesteron dalam tubuh. [3] Secara khusus, batasi konsumsi kafeina agar tidak melebihi angka 300-400 mg per hari. [4]
    • Kafeina terkandung dalam sebagian besar minuman bersoda, kopi, teh, minuman berenergi, dan cokelat.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Berkonsultasi kepada Dokter

PDF download Unduh PDF
  1. Jika ingin, pemeriksaan kehamilan juga bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Pada dasarnya, tingginya kadar progesteron dalam tubuh dapat mengindikasikan adanya kehamilan. Itulah mengapa, Anda perlu melakukan pemeriksaan untuk mengonfirmasi atau mengeliminasi kemungkinan tersebut sebelum mencoba metode pengobatan lain. [5]
  2. Jika merasa mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, nyeri di area payudara, atau gejala menopause, jangan lupa menginformasikannya ke dokter. Kemungkinan besar, dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui metode pengobatan yang paling tepat jika kadar progesteron Anda memang tinggi. [7]
    • Kadar progesteron "normal" sejatinya sangatlah bergantung kepada siklus haid Anda. Sebelum mengalami ovulasi, kadar progesteron dalam tubuh dianggap normal jika kurang dari 1 nanogram per mililiter (ng/mL) atau 3,18 nanomoles per liter (nmol/L). Di tengah-tengah siklus, kadar progesteron yang dianggap normal adalah yang berada pada kisaran 5 dan 20 ng/mL atau 15,90 dan 63,60 nmol/L.
    • Sementara itu, kadar progesteron yang dianggap normal adalah yang kurang dari 1 ng/mL atau 3,18 nmol/L.
  3. Sejatinya, beberapa jenis kanker, seperti kanker adrenal dan kanker rahim, dapat mengubah keseimbangan hormonal dan meningkatkan kadar progesteron dalam tubuh Anda. [8]
    • Agar Anda tidak langsung melompat ke kesimpulan yang salah, jangan ragu memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Mungkin saja akar masalahnya mudah untuk diobati, bukan?
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.965 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan