PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Menyampaikan sebuah pidato penerimaan bisa menjadi tugas yang cukup menakutkan jika Anda terlalu merasa rendah hati, terutama jika Anda telah bekerja keras untuk mendapatkan suatu penghargaan namun Anda belum menguasai keterampilan berbicara di depan umum! Untungya, dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat, pidato penerimaan bisa menjadi kesempatan bagi Anda untuk bersinar bukannya suatu penderitaan yang harus Anda lalui. Dengan mengikuti beberapa aturan dasar yang praktis dalam menulis dan menyempurnakan pidato serta mengetahui aturan dan etika berpidato terlebih dahulu, Anda bisa membuat pidato penerimaan semudah mungkin — bahkan dengan sangat menyenangkan!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menulis Pidato yang Bagus

PDF download Unduh PDF
  1. Perencanaan dan persiapan adalah kunci dari setiap acara yang berhubungan dengan ketrampilan berbicara di depan umum. Meskipun Anda hanya diminta untuk berpidato selama satu menit, namun dengan persiapan dan pengorganisasian ide akan memberikan respon yang berbeda antara respon yang biasa saja dan respon hangat dari penonton. “Selalu” luangkan waktu untuk berlatih sebelum Anda naik ke panggung. Jangan mengandalkan pesona alami Anda atau kemampuan berpikir Anda yang cepat; Sekali saja Anda melihat ke arah puluhan atau ratusan wajah penonton yang penuh harap, Anda akan merasa kemampuan Anda untuk menjadi menarik dan berwawasan menjadi kurang alami dari yang Anda pikirkan.
  2. Seperti pengarang berbakat, penulis pidato yang baik tahu bagaimana menyusun isi pidato yang sesuai dengan kebutuhan penontonnya. Pidato resmi digunakan pada acara resmi yang dihadiri oleh tamu-tamu penting, sedangkan pada acara yang tidak resmi Anda bisa berpidato dengan gaya bahasa yang lebih santai. Jika Anda ragu atau membuat kesalahan di sisi formalitas — lebih baik Anda berpidato dengan bahasa resmi pada acara yang kasual karena hal ini akan mengurangi rasa malu Anda dibanding berpidato dengan gaya santai pada acara resmi.
    • Umumnya, semakin sedikit jumlah penonton dan semakin Anda mengenal mereka, maka pidato Anda akan menjadi semakin kasual.
  3. Jika menurut Anda para penonton belum cukup mengenal Anda pada acara tersebut, sebaiknya Anda memulai pidato dengan memberikan uraian singkat mengenai diri Anda. Anda juga bisa memaparkan jabatan Anda, beberapa pekerjaan penting yang telah Anda lakukan, dan hubungan Anda dengan penghormatan atau penghargaan yang Anda terima. Sampaikan hal tersebut dengan singkat dan sederhana — tujuan Anda bukanlah untuk menyombongkan diri melainkan untuk memperkenalkan diri Anda kepada orang-orang yang belum mengenal Anda. Sebagai tambahan, jika pembawa acara telah memaparkan jati diri Anda cukup panjang, maka Anda bisa melewati sebagian pembukaan dari pidato Anda.
    • Misalnya, Anda menerima penghargaan sebagai "Employee of the Year" di perusahaan teknologi tempat Anda bekerja, anggaplah sebagian dari penonton tersebut belum mengenal Anda, maka Anda dapat memulai pembukaan seperti ini:
      • "Halo. Terima kasih telah memberikan suatu kehormatan pada saya malam hari ini. Seperi yang telah Anda ketahui, saya Jane Smith. Saya mulai bergabung di perusahaan ini pada tahun 2009, dan sejak saat itu saya telah bekerja di bagian pemasaran, konten, dan analisis dalam berbagai bidang. Pada awal tahun ini, saya mendapatkan suatu kehormatan untuk bekerja sama dengan pimpinan saya, bapak John Q. Public, pada sistem pengolahan data yang baru, itulah mengapa hari ini kita berada di sini."
  4. Pidato harus memiliki tujuan atau “inti” — Jika tidak, mengapa membuat orang susah-susah mendengarkan Anda? Setelah Anda memperkenalkan diri, jangan bertele-tele, segera sampaikan inti dari pidato Anda. Beritahu penonton “mengapa” mereka harus mendengarkan Anda dan “apa” yang Anda harapkan bisa mereka dapat dari pidato Anda. Anda bisa mengarahkan mereka dari awal pidato Anda sehingga selanjutnya mereka akan siap mendengarkan Anda dengan seksama.
    • Karena Anda akan menerima semacam penghargaan atau penghormatan, tema yang cocok untuk isi pidato Anda adalah hal seputar “rasa terima kasih”. Pusatkan pidato Anda paling tidak dengan berterimakasih kepada orang-orang yang telah membantu Anda sehingga Anda mampu mendapatkan penghargaan tersebut daripada bersikap angkuh atau sombong. Selain itu, Anda juga dapat menyampaikan saran kepada penonton atau membuat mereka melakukan sesuatu yang positif setelah mendengar pidato Anda. Apapun yang Anda pilih, pastikan isi dari pidato Anda cukup jelas dari awal hingga akhir. Misalnya, Anda ingin menyampaikan:
      • "Hari ini saya berada di sini untuk mengucapkan rasa terima kasih saya yang tak terhingga kepada orang-orang yang selalu mendukung saya karena tanpa kalian saya tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini. Saya juga ingin membahas secara singkat bahwa gagasan “bekerja keras” adalah aturan dari perusahaan ini berbeda dari perushaan lainnya."
  5. Saat Anda menyampaikan rasa terima kasih dan saran Anda kepada para penonton, coba jelaskan betapa pentingnya penghargaan yang Anda terima bagi diri Anda. Misalnya, Anda ingin menyebutkan bahwa peghargaan ini sangat penting bagi Anda karena ini adalah simbol bahwa Anda mendapatkan kehormatan dari orang-orang terpenting dalam hidup Anda. Hal ini menunjukkan ketulusan dan apresiasi Anda kepada penonton. Ini bukan hanya sekedar trofi atau plakat — namun ini adalah simbol yang lebih penting dari itu.
    • Salah satu cara yang baik adalah dengan menarik perhatian penonton pada kenyataan bahwa penghargaan yang Anda terima meskipun itu penting bagi Anda, namun akan menjadi kurang bermakna daripada kehormatan yang selalu Anda peroleh dari melakukan hal-hal yang Anda suka. Sambutan seperti ini akan membuat Anda terlihat rendah hati, bersemangat, dan sangat layak untuk menerima penghargaan tersebut. Misalnya, Anda memperoleh penghargaan seumur hidup setelah mengabdi puluhan tahun sebagai seorang guru, mungkin Anda akan berpidato seperti ini:
      • “Walaupun saya sangat menghargai dan mensyukuri penghargaan ini, saya ingin mengungkapkan bahwa hadiah terbesar yang pernah diberikan kepada saya adalah kesempatan untuk membantu generasi anak penerus bangsa untuk berpikir kritis dalam menghadapi dunia di sekitar mereka.”
  6. Penutup dari sebuah pidato adalah salah satu bagian yang harus sempurna, bagian ini juga merupakan bagian terpenting karena ini adalah bagian yang paling mudah diingat oleh penonton. Coba berikan penutup yang berkesan atau panggilan yang menggugah mereka untuk bertindak — Anda pasti ingin melakukan sesuatu yang luar biasa bukan sesuatu yang biasa saja.Coba gunakan kata-kata dan gambaran yang menyentuh. Untuk kaimat terakhir Anda, coba akhiri dengan cerdas atau dengan pernyataan yang mengandung fakta.
    • Misalnya, pada contoh guru di atas, kita bisa mengakhirinya seperti ini:
      • "Setelah kita meninggalkan tempat ini, saya ingin mengajak penonton untuk sejenak merenungkan pentingnya pendidikan bagi anak penerus bangsa. Kita menginginkan masa depan yang cerah, untuk itu setiap orang harus kerja keras untuk mewujudkannya, dan satu-satuya cara untuk mencipatakan individu seperti itu adalah dengan bersatu menjadi sebuah komunitas untuk mendukung sekolah kita, para guru kita, dan orang-orang yang tak terhitung di luar sana yang menggantungkan diri pada kekuatan kita bersama.”
  7. Ini adalah suatu keharusan untuk pidato penerimaan — Pada bagian pidato Anda, Anda “perlu” berterimaksih kepada orang-orang yang telah membantu kesuksesan Anda, meskipun menurut Anda bantuan mereka tidak begitu berarti. Lupa berterimakasih kepada orang-orang yang telah berkontribusi dalam kesuksesan Anda dapat menyakiti perasaan seseorang bahkan membuat Anda malu. Hal ini mudah dihindari dengan cara mempersembahkan sebagian dari isi pidato Anda untuk berterimakasih secara pribadi kepada orang-orang yang telah bekerja atau mendukung Anda sebanyak mungkin (diutamakan di awal atau akhir pidato Anda agar mudah diingat).
    • Saat Anda berterimakasih kepada orang-orang, cara yang bijak untuk mengakhirinya adalah dengan kata-kata seperti, “dan akhirnya saya ingin berterimakasih kepada semua yang telah mendukung pekerjaan saya — dan masih banyak lagi orang-orang yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, namun saya secara pribadi berterimakasih kepada Anda semua.” Hal ini akan membantu Anda jika Anda melupakan orang yang mungkin hanya berperan sedikit dlam kesuksesan Anda.
  8. Jika Anda mengalami kesulitan dalam menulis pidato, coba cari pidato penerimaan terkenal untuk menemukan ide bagaimana (dan bagaimana “tidak”) membuatnya. Pada zaman yang modern ini banyak tersedia contoh-contoh pidato penerimaan yang baik (dan buruk) yang dapat Anda gunakan sebagai inspirasi. Ada beberapa contoh pidato terkenal, seperti:
    • Sebagai contoh yang baik, perhatikan pidato penerimaan dari Jimmy Valvano yang fenomenal pada ajang penghargaan ESPY tahun1993. Delapan minggu sebelum kematiannya yang datang lebih cepat karena kanker, pelatih basket perguruan tinggi yang terkenal itu menyampaikan pidatonya yang menggugah dengan tepuk tangan yang sangat meriah dari penonton. [1]
    • Sebagai contoh mengenai hal-hal apa saja yang “tidak boleh” Anda lakukan, perhatikan pidato penerimaan piala Oscar oleh Hilary Swank untuk film "Boys Don't Cry" pada tahun 2000. Swank menerima penghargaan tersebut dengan penuh rasa syukur, mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pendukungnya, dengan pengecualian “suami-nya”, sungguh tangis bahagia berhasil ditangkap oleh kamera pada saat ia berpidato. [2]
    • Sebagai contoh yang eksentrik, perhatikan pidato penerimaan Joe Pesci pada ajang penghargaan piala. Saat naik podium piala Oscar pada tahun 1991 dengan karyanya yang berjudul "Goodfellas," Pesci hanya menyampaikan kata-kata sederhana, “Ini adalah kehormatan bagi saya, terimakasih.” [3] Hal ini membuat Pesci dicerca dan dipuji atas pidato lima kata-nya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menyempurnakan Pidato Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Tidak seperti teks tertulis, pidato lisan tidak dapat “dibaca ulang” — setiap Anda mengucapkan sesuatu, maka hal itu akan berlanjut terus-menerus dengan diikuti kata-kata lainnya tidak peduli apakah penonton akan memahaminya atau tidak. Untuk meminimalisir kesalahpahaman dan mempertahankan perhatian penonton, rangkailah kata-kata yang sederhana. Gunakan bahasa yang jelas. Untuk menyampaikan inti dari pidato Anda jangan gunakan kalimat (atau keseluruhan isi pidato) secara berlebihan. Orang-orang lebih tertarik dengan pidato yang singkat, padat, namun jelas daripada piadto yang panjang, tidak jelas, dan bertele-tele.
  2. Untuk pidato yang panjang, hal ini akan terdengar mustahil untuk menghafalkan setiap kata yang ada. Oleh karena itu gunakanlah skema atau salinan pidato Anda, namun Anda harus tetap menguasai setiap gagasan utama di luar kepala dan urutannya serta kata penghubung dan contoh-contoh yang Anda gunakan.
    • Mengetahui outline dari pidato Anda sebelumnya sangat berguna untuk beberapa alasan. Misalnya, tidak hanya akan mencegah teknik tertentu yang kacau (misalnya, Anda tiba – tiba lupa tentang pidato yang akan Anda sampaikan) dari memelesetkan pidato Anda, tetapi hal itu juga bisa membantu supaya Anda membawakan pidato Anda dengan lebih penuh percaya diri. Selebihnya, jika Anda tau “pada dasarnya” apa yang perlu Anda katakan sebelumnya, apa yang perlu Anda khawatirkan?
  3. Pidato yang biasa – biasa saja banyak dan mudah di dapat. Buatlah pidato Anda menjadi sesuatu yang mengesankan dengan membuatnya menjadi sesuatu yang hanya “Anda” yang bisa menyampaikannya. Buatlah keahilan pidato Anda menjadi sebuah hasil dari pribadi Anda dan memberikan penonton kesempatan untuk tidak hanya mengingat pidato itu sendiri, tetapi juga orang yang menyampaikannya. Salah satu hal yang mudah untuk melakukan ini adalah menyertakannya secara singkat, anekdot pribadi yang mengesankan didalam pidato Anda yang berhubungan dengan kehormatan yang Anda terima atau tema yang Anda tunjukkan dalam pidato Anda. Sertakan hal ini sesuka Anda, tetapi jangan lupa untuk melatih pengendalian diri, mengingat, pidato sederhana dan singkat merupakan berkat bagi seluruh penonton.
  4. Humor memiliki tempat tersendiri untuk medukung sebuah pidato. Kata – kata yang lucu adalah cara yang sangat baik untuk pemanasan pada permulaan sebuah pidato dan dibumbui sedikit lelucon selama dapat membantu menjaga perhatian penonton. Bagaimanapun, kendalikanlah jumlah (dan jenis) humor yang Anda gunakan. Jangan bergantung terlalu sering pada lelucon yang terus menerus dan jangan memasukan hal cabul, penghinaan, atau lelucon yang kontroversil. Kecuali jika Anda seorang penghibur profesional, penonton mungkin mengharapkan sebuah pidato yang menyenangkan, sanjungan, daripada hal cabul, lelucon dengan semburan kata – kata marah yang terus menerus, jadi berikan apa yang diinginkan.
    • Serta, jangan lupa bahwa mungkin saja para penonton yang sedang dalam proses menghormati Anda akhirnya akan menerima. Karena hal ini, Anda tidak akan merendahkan organisasi yang menghormati Anda atau dengan tidak sungguh – sungguh menyatakan bahwa Anda adalah pilihan yang buruk. Pertahankan kehormatan diri Anda, organisasi yang menghormati Anda, dan para penonton seperti Anda menerima penghargaan diri Anda.
  5. Seperti menulis, menyanyi, atau berakting, menyampaikan pidato adalah bentuk sebuah seni. Semakin banyak Anda berlatih, semakin baik pula Anda melakukannya. Meskipun hal itu tidak mungkin untuk mengulangi pengalaman berdiri didepan para penonton dan menyampaikan pidato “secara nyata” sebelum Anda benar – benar harus melakukannya, berlatih sendiri atau didepan penonton yang lebih kecil bisa membantu Anda untuk mengingat poin – poin utama dari pidato Anda dan mendapat pengalaman yang cukup untuk menyampaikannya dan hal itu menjadi hal yang lazim untuk Anda. Tambahan pula, berlatih bisa juga membantu Anda mengurangi masalah – masalah sebelumnya. Sebagai contoh, jika ada bagian dari pidato Anda yang Anda ujikan ke penonton dan tidak mendapat reaksi sebaik yang Anda pikirkan, Anda bisa saja menjadikan hal ini sebagai tanda bahwa hal itu harus dihilangkan atau di edit sebelum melakukan pidato yang sesungguhnya.
    • Saat Anda berlatih, aturlah waktu Anda sendiri. Anda mungkin akan terkejut melihat seberapa lama (seberapa singkat) pidato Anda lebih daripada yang Anda pikirkan. Jika Anda memiliki kesulitan terhadap waktu Anda berpidato, gunakan hasil dari waktu saat anda berlatih untuk mengedit pidato Anda seperlunya.
  6. Jika anda menggunakan catatan yang di copy dari pidato Anda atau outline untuk menjaga Anda agar tetap dijalur, pastikan untuk mengedit nya baik untuk ketepatan isinya dan untuk ketentuan tata bahasa yang benar, ejaan, dan alur kalimat. Salah satu hal paling memalukan yang bisa Anda temui untuk sebuah kesalahan didalam pidato Anda adalah berada di podium ketika Anda menyampaikannya, jadi hindari situasi canggung seperti ini dengan memeriksa secara menyeluruh konsep awal Anda “minimal” sekali atau dua kali sebelum Anda berpidato.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyampaikan Pidato Anda Dengan Bermartabat

PDF download Unduh PDF
  1. Ketika Anda menunggu waktu Anda untuk berbicara di atas podium, tenang, ketenangan mungkin akan menjadi hal terakhir di fikiran Anda. Bagaimanpun, mengetahui bagaimana cara untuk menenangkan kegugupan Anda sebelum waktunya bisa membuat sebaliknya ketegangan berpidato perlahan-lahan menghilang. Dibawah ini adalah beberapa teknik untuk membantu mengurangi masalah yang disebabkan oleh kegugupan yang luar biasa selama Anda berpidato: [4]
    • Jantung berdetak cepat: Tarik nafas yang dalam dan perlahan. Konsentrasi pada seseorang di dalam ruangan yang membuat Anda merasa nyaman berada disekitarnya, seperti teman atau anggota keluarga. Mulailah menyampaikan kata – kata dari pidato Anda; Anda akan secara natural merasa rileks ketika Anda mulai berbicara.
    • Kecepatan, pkiran panik: Tarik nafas yang dalam. Lihat lah para penonton dan lihatlah hal yang menghibur didalam kekosongan mereka, dengan wajah tanpa ekspresi. Sebagai alternative lain, bayangkan bahwa para penonton bagaimanapun mereka tidak penting atau bisa menjadi bahan tertawaan ( misalnya mereka hanya menggunakan pakaian dalam mereka, dan sebagainya)
    • Mulut kering: Bawalah sebotol air bersama Anda di atas panggung agar Anda bisa minum ketika Anda butuh. Anda juga bisa mengunyah permen sebelum (tetapi bukan selama) anda berpidato. Meniru saat proses makan bisa membuat efek tenang terhadap emosi. Tambahan pula, hal itu bisa merangsang produksi air liur, untuk mencegah mulut kering.
    • Gemetaran: Tarik nafas yang dalam dan perlahan – lahan. Jika perlu, cobalah secara perlahan merenggangkan dan lepaskan otot-otot pada bagian tubuh yang gemetar untuk mengeluarkan kelebihan energi dari adrenalin Anda yang tinggi.
    • Diatas itu semua,”tenang”. Anda harus sudah siap, jadi tidak ada alasan Anda untuk khawatir bagaimana jadinya pidato Anda. Khawatir hanya akan membuatnya sulit untuk menyampaikan pidato yang sangat bagus yang mampu Anda sampaikan secara smepurna.
  2. Bahkan orang –orang yang tidak gugup atau kadang – kadang membuat tingkah laku yang aneh berualang kali ketika berada dibawah tekanan di depan umum. Hal yang paling baik untuk menghilangkan ketegangan adalah bersikap santai dengan teknis yang terdapat pada daftar di atas. Bagaimanapun, sebagai tambahan, membuat sebuah daftar mental sebelum menyampaikan pidato bisa membuat Anda menangkapnya jika Anda menyadari bahwa hal itu muncul ketika Anda menyampaikan pidato. Di bawah ini adalah beberapa hal umum yang mungkin bisa Anda hindari:
    • Terlalu cepat atau terburu – buru dalam menyampaikan pidato Anda
    • Bergumam
    • Gelisah atau melakukan sesuatu dengan tangan anda
    • Bergoyang ke kiri dan ke kanan
    • Terlalu sering batuk atau pilek
  3. Seperti yang tertera di atas, salah satu masalah paling umum yang dialami oleh pembicara yang kurang berpengalaman adalah mereka cenderung terburu – buru atau bergumam dalam menyampaikan pidato mereka tanpa disengaja. Cara anda berbicara ketika anda memberikan pidato tidak sama seperti cara anda berbicara dengan orang – orang yang dekat dengan anda dalam keadaan yang biasa saja; anda ingin berbicara lebih pelan, lebih jelas, dan sedikit lebih keras dari yang biasanya anda lakukan. Ini bukan berarti anda harus terdiam di setiap kata dan mengambil jeda panjang diantara kalimat anda, anda hanya harus membuat usaha untuk memastikan bahwa bahkan penonton yang sulit mendengar agar bisa memahami apa yang anda sampaikan.
  4. Ketika Anda memberikan sebuah pidato sambutan, Anda menujukannya ke penonton, sehingga Anda akan melihat ke penonton hampir selama wkatu anda berpidato sama seperti halnya Anda melihat ke seseorang yang anda tujukan jika Anda sedang berbicara hanya dengan satu orang. Tidak masalah untuk melihat secara sekilas pada catatan atau outline yang Anda miliki untuk menjaga agar pidato Anda tetap pada jalurnya. Cobalah untuk membatasi pandangan sekilas Anda pada catatan tidak lebih dari beberapa detik atau sangat lama. Pada sisa waktu, tetap biarkan kepala Anda tegak dan bebicarlah secara langsung kepada penonton di depan Anda.
    • Jika Anda ingat untuk melakukannya, cobalah sedikit – sedikit untuk mengarahkan pandangan anda ke sisi kiri maupun ke sisi kanan terhadap penonton. Sapulah pandangan anda berulang kali berikan kepada penonton kesan yang Anda tujukan terhadap mereka semuanya secara individual. Jika gerakan “menyapu” ini rumit unruk Anda, cobalah memilih seorang penonton secara acak untuk melihatnya beberapa detik pada saat Anda berbicara.
  5. Bagi seseorang yang gugup dalam memberikan pidato, penonton bisa terlihat seolah – olah besar, menakutkan, memaksakan untuk yang harus dihadapi dan ditenangkan. Pada kenyataanya, penonton adalah segalanya “tapi” ini sebenarnya dibuat dari banyak individu yang berbeda – beda, semuanya yang memiliki motivasi dari dalam diri mereka sendiri dan keasyikan (seperti Anda!) beberapa orang di antara para penonton mungkin memikirkan masalah mereka sendiri atau berkhayal ketika Anda sedang memberikan pidato. Yang lainnya mungkin bahkan tidur. Beberapa mungkin tidak cukup pandai untuk mengerti pidato Anda! Disisi lain, beberapa diantaranya mungkin menganggap bahwa pidato Anda menyenangkan atau penting. Beberapa bahkan seperti menemukan hal yang sama pentingnya dengan yang “Anda” lakukan, jadi jangan takut oleh penonton Anda! Pikirkan bahwa penonton Anda sebagai sekumpulan kenyataan, orang yang tidak sempurna, daripada sebagai wajah, penonton monolitis yang banyak adalah hal yang pasti untuk membuatnya mudah menjadi rileks.
    Iklan

Tips

  • Jangan sampai Anda lupa untuk menyebutkan nama seseorang. Akan lebih baik untuk menyebutkan kelompok, atau tim, dan hindari pembicaraan tentang individu, daripada hal itu akan mengabaikan seseorang secara tidak disengaja.
  • Jaga agar setiap lelucon bersih dan menyanjung. Jangan merendahkan derajat Anda sendiri atau orang lain.
  • Ketika menulis pidato Anda, tetap sadar akan penonton. Pengetahuan Anda tentang pakaian dan kelompok usia harus mendikte kosa kata Anda.
  • Jika ada lebih dari satu pembicara, pastikan untuk membatasi pidato Anda agar memungkinkan orang lain untuk berbagi.
  • Bersikaplah rendah hati tanpa menunjukkan Anda tidak pantas mendapatkan penghargaan. Bersikap seperti jika Anda tidak memperoleh penghargaan adalah hal yang tidak sopan bagi orang yang telah memilih Anda untuk menerimanya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 23.443 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan