Unduh PDF Unduh PDF

Mengundurkan diri dari perusahaan yang selama ini menjadi lahan Anda untuk mencari uang memang tidak mudah. Meski demikian, selalu ingat bahwa melalui proses yang sulit sejatinya jauh lebih baik dan bermartabat daripada melangkah pergi diam-diam tanpa berpamitan kepada atasan! Oleh karena itu, cobalah menyampaikan rencana pengunduran diri Anda secara langsung kepada atasan, setidaknya sejak dua minggu sebelumnya, terutama karena rentang waktu tersebut umumnya merupakan kebijakan yang berlaku di sebagian besar perusahaan. Jangan lupa mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan berita tersebut kepada atasan, sebelum menyinggungnya di hadapan rekan kerja yang lain. Kemungkinan besar, Anda harus membuat surat pengunduran diri resmi, sehingga jangan lupa pula untuk menanyakan identitas penerima surat yang tepat kepada atasan, ya!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyampaikan Rencana Pengunduran Diri kepada Atasan

Unduh PDF
  1. Sejatinya, tidak ada jaminan bahwa suasana hati atasan sedang baik ketika mendengar rencana Anda. Namun umumnya, Jumat adalah hari yang baik, terutama karena atasan memiliki waktu untuk menenangkan diri dan mencerna rencana Anda di akhir pekan.
    • Jika hubungan Anda dan atasan cenderung lebih formal, cobalah mengatur janji temu dengan atasan melalui sekretarisnya. Kepada sekretaris resmi atasan, sampaikan bahwa Anda perlu menjadwalkan rapat singkat yang penting dengan atasan.
    • Pilih pula waktu ketika proyek yang sedang Anda kerjakan hampir berakhir. [1] Ingat, Anda tetap harus menjadi orang yang bermartabat, sekalipun saat akan mengundurkan diri dari perusahaan. Artinya, selesaikan terlebih dahulu seluruh tanggung jawab yang belum tuntas sebelum melakukannya.
    • Jika posisi Anda tergolong senior, sebaiknya sampaikan rencana pengunduran diri sebelum periode minimal, yaitu dua minggu, yang umumnya diterapkan oleh kantor.
  2. Kemungkinan besar, menginformasikan rencana pengunduran diri kepada atasan akan membuat Anda gugup. Itulah mengapa, Anda perlu meluangkan waktu untuk menyiapkan hal-hal yang ingin disampaikan kepada atasan. Secara khusus, cobalah mengikuti aturan berikut:
    • Jangan menunjukkan sikap yang negatif. Ingat, ini bukan saatnya menjelek-jelekkan atasan, sekalipun tidak ada hal yang menyenangkan dari pekerjaan Anda selama ini. Masa lalu biarlah tertinggal di masa lalu, dan berfokuslah untuk mengadopsi perilaku yang positif di masa sekarang.
    • Jaga agar percakapan yang terjadi tetap singkat dan sederhana. Dengan kata lain, tidak perlu bercerita terlalu panjang mengenai alasan di balik rencana pengunduran diri Anda. Pada dasarnya, atasan hanya perlu mengetahui keputusan Anda untuk berganti pekerjaan.
    • Identifkasi hal-hal yang Anda syukuri. Jika situasinya tepat, ucapkan terima kasih atas kesempatan bekerja yang telah diberikan oleh atasan. Setelah itu, singgung pula satu atau dua hal yang telah Anda pelajari di kantor.
  3. Ketika harinya tiba, ketuk pintu ruang kerja atasan, dan masuklah dengan penuh percaya diri. Kemudian, sapa atasan dengan berkata, “Maaf Pak/Bu, boleh bicara sebentar?” Setelah diizinkan, tersenyumlah dan tutup pintu ruangan agar situasi percakapan Anda berdua terasa lebih privat. Sesaat setelah duduk, angkat topik yang ringan terlebih dahulu, seperti tentang aktivitas satu sama lain di akhir pekan atau acara besar lain. [2]
    • Jika rencana Anda untuk bekerja di tempat lain sudah pernah diceritakan kepada rekan kerja di kantor, kemungkinan besar atasan juga sudah mengetahuinya. Selain itu, pihak dari kantor yang baru mungkin juga sudah menghubungi atasan untuk meminta referensi.
    • Jika atasan berkata, “Kamu mau mengundurkan diri, ya?” tersenyumlah dan anggukkan kepala Anda.
  4. Kumpulkan keberanian Anda dan sampaikan informasi tersebut dengan tegas dan lugas. Awali percakapan dengan menyampaikan hal-hal yang positif sebelum mengungkapkan keinginan Anda untuk mengundurkan diri. Setelah itu, akhiri percakapan dengan positif pula, seperti dengan menawarkan diri untuk melatih calon karyawan yang nantinya akan menggantikan posisi Anda. Gunakan bahasa yang sederhana agar kata-kata Anda mudah untuk dipahami oleh atasan, dan tidak perlu terlalu merasa bersalah, seperti dengan terus-menerus meminta maaf kepada atasan. [3]
    • Misalnya, Anda bisa sekadar berkata, “Saya sangat senang bisa bekerja di sini dan mempelajari banyak hal dari Bapak/Ibu. Sekarang, saya merasa siap untuk mengambil tantangan yang baru, Pak/Bu. Jadi, saya menerima tawaran untuk bekerja di perusahaan XYZ, dan hari pertama saya akan dimulai 2 minggu lagi. Jika diperlukan, dengan senang hati saya bersedia membantu mencari dan melatih calon karyawan yang nantinya akan menggantikan posisi saya.”
    • Berikan kesempatan kepada atasan untuk menanggapi pengakuan Anda, jika dia ingin melakukannya.
  5. Jika selama ini kinerja Anda tergolong baik, kemungkinan besar atasan akan berusaha melakukan segala cara untuk mempertahankan Anda di perusahaan tersebut. [4] Misalnya, atasan mungkin akan menawarkan gaji yang lebih tinggi atau cuti yang lebih banyak. Apa pun itu, pastikan Anda menolaknya dengan sopan dan menegaskan bahwa keputusan Anda untuk mengundurkan diri telah bulat.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Terima kasih untuk tawarannya, tapi keputusan saya sudah bulat. Motivasi saya bukan uang, Pak/Bu, melainkan kesempatan untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih baik. Kantor saya yang baru berjanji akan mempertimbangkan kemungkinan promosi jabatan setelah saya bekerja selama tiga bulan di sana, dan janji itu membuat saya bersemangat untuk segera memulai pekerjaan tersebut.”
  6. Ingat, atasan adalah orang yang nantinya akan memberikan referensi profesional untuk Anda, sekaligus mungkin dapat menjadi rekan bisnis yang potensial di bagi Anda di masa depan. Faktanya, jalan Anda berdua mungkin akan kembali bersinggungan di masa depan. Itulah mengapa, sebaiknya akhiri hubungan profesional di antara Anda dan atasan dengan cara sebaik mungkin. Itulah mengapa, jangan lupa menyampaikan rasa terima kasih Anda untuk segala bantuan yang telah diberikan oleh atasan. [5]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Saya sangat berterima kasih karena Bapak/Ibu bersedia mempekerjakan saya, bahkan sejak saya baru lulus kuliah. Segala hal yang telah saya pelajari di sini pasti akan saya jadikan fondasi untuk meraih kesuksesan di masa depan.”
  7. Sebelum Anda mengundurkan diri, jangan lupa mengonfirmasi cara yang akan digunakan oleh atasan untuk menyampaikan berita tersebut kepada seisi kantor. Jika skala perusahaan Anda cukup besar, kemungkinan besar berita tersebut akan disampaikan melalui surel. Jika tidak, atasan mungkin merasa lebih nyaman untuk menyampaikannya di dalam rapat yang melibatkan seluruh divisi.
    • Idealnya, rencana tersebut harus Anda sampaikan secara personal kepada orang-orang yang dianggap penting. Oleh karena itu, mintalah kesediaan atasan untuk menunda pengumuman pengunduran diri tersebut sampai semua orang yang penting bagi Anda telah mendengarnya dari mulut Anda sendiri.
  8. [6] Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda. Itulah mengapa, Anda mungkin juga perlu menulis surat pengunduran diri resmi kepada departemen pengembangan SDM, mungkin juga tidak. Untuk mengetahui kebijakan yang akurat, jangan ragu menanyakan identitas penerima surat yang tepat kepada atasan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menyampaikan Rencana Pengunduran Diri kepada Rekan Kerja yang Lain

Unduh PDF
  1. Pertama-tama, identifikasi orang-orang yang selama ini bertindak sebagai mentor resmi maupun tidak resmi Anda di kantor. Selain itu, identifikasi pula orang-orang yang membantu Anda untuk mendapatkan pekerjaan di kantor yang lama, atau membantu Anda untuk meraih promosi jabatan. Orang-orang itulah yang harus menjadi pihak pertama untuk mendengar rencana pengunduran diri Anda! Oleh karena itu, datangi ruang kerja mereka dan sampaikan rencana tersebut secara langsung. [7]
    • Pastikan mereka memiliki alamat surel Anda di kantor yang baru karena pada dasarnya, proses bimbingan harus tetap berlangsung sekalipun Anda sudah meninggalkan pekerjaan yang lama.
    • Ucapkan terima kasih atas seluruh bantuan yang pernah mereka berikan. Misalnya, Anda bisa berkata, “Terima kasih ya, Kathy. Kamu benar-benar mentor terbaik yang pernah aku temukan. Semoga kita bisa terus berhubungan baik ya, setelah ini.”
  2. Sebaiknya, jangan menyembunyikan rencana pengunduran diri Anda dari rekan kerja terdekat di kantor, terutama karena kemungkinan besar, Anda dan mereka masih akan membangun relasi yang bersifat personal di luar kantor. Oleh karena itu, jangan membuat mereka tersinggung karena harus mendengar rencana tersebut dari mulut orang lain! [8] Datangi ruang kerja mereka, dan segeralah menyampaikan rencana tersebut.
  3. Meski Anda tidak memiliki kewajiban untuk menjelaskan alasan di balik pengunduran diri tersebut, kemungkinan besar rekan kerja di kantor tetap akan menanyakannya. Jika situasinya demikian, jangan lupa menyampaikan informasi yang sama kepada semua orang, [9] karena rekan kerja Anda mungkin nantinya akan mendiskusikan kepergiaan Anda dan mengungkap alasan yang mereka dengar. Misalnya, jangan mengaku stres dengan beban pekerjaan yang semakin meningkat kepada satu rekan kerja, tetapi menyatakan bahwa jarak kantor Anda terlalu jauh kepada rekan kerja yang lain.
    • Idealnya, Anda harus menyiapkan satu cerita yang tidak kontroversial, seperti dengan berkata, “Kantor baruku berani menjanjikan peluang naik jabatan yang memang sudah dari dulu aku inginkan.” Percayalah, semua orang pasti akan memahami alasan di balik pengunduran diri Anda ketika mendengar alasan tersebut.
    • Apa pun yang Anda lakukan, jangan menghina siapa pun, bahkan saat Anda dan rekan kerja sedang minum-minum santai seusai bekerja. Jika ingin mengeluhkan banyak hal terkait pekerjaan Anda, sebaiknya lakukan itu di depan orang tua atau terapis pribadi.
  4. Jika merasa perlu memberitahukan rencana pengunduran diri Anda kepada rekan kerja yang lain, silakan menyampaikannya melalui surel. Pastikan isi surel tetap singkat dan bersahabat, ya! Secara khusus, informasikan tanggal bekerja terakhir Anda, dan izinkan mereka menghubungi Anda jika memiliki pertanyaan terkait rencana tersebut.
    • Misalnya, kirimkan surel kepada anggota tim yang bekerja bersama Anda. Kemungkinan besar, mereka perlu mengetahui status proyek yang sedang Anda kerjakan.
    • Jika waktu Anda terbatas, cukup kirimkan surel kepada satu penerima, lalu mengirimkan tembusan berupa BCC ( Blind Carbon Copy ) kepada penerima yang lain. Namun, sebaiknya tetaplah mengirimkan surel secara individual jika memiliki waktu.
  5. Jika skala perusahaan Anda sangat besar, kemungkinan besar tidak semua orang mengenal Anda, dan menerima surel berisi informasi pengunduran diri dari orang yang tidak dikenal tentu saja akan membuat penerima surat merasa canggung. Oleh karena itu, biarkan atasan atau pihak departemen pengembangan SDM yang menginformasikan pengunduran diri Anda kepada orang lain.
    • Tahan dorongan untuk mengejek perusahaan dalam surel Anda. Sebesar apa pun kekesalan atau kekecewaan Anda kepada perusahaan, yakinlah bahwa perilaku tersebut tidak memiliki manfaat apa pun. Terkadang, situasi tersebut bahkan akan viral dan memperburuk reputasi Anda.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membuat Surat Pengunduran Diri

Unduh PDF
  1. Gunakan format dokumen bisnis ketika menyusun surat pengunduran diri Anda. [10] Selain itu, pilih pula jenis tulisan yang mudah untuk dibaca, seperti Times New Roman, dengan ukuran 12 pt.
    • Seharusnya, atasan telah menginformasikan nama penerima surat kepada Anda. Jika tidak, cobalah menghubungi departemen pengembangan SDM untuk mengonfirmasi nama penerima surat.
    • Jangan menunda proses penulisan surat. Segeralah menyusun draf surat setelah menyampaikan rencana pengunduran diri Anda kepada atasan.
  2. Pada kalimat pertama, langsung jelaskan alasan pengunduran diri Anda, pun menyatakan tanggal terakhir Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut. [11] Jangan menunjukkan kesan bahwa Anda terbuka terhadap negosiasi atau tawaran lain yang mampu menahan Anda di perusahaan tersebut.
    • Misalnya, Anda bisa menulis, “Melalui surat ini, saya secara resmi mengundurkan diri sebagai asisten pemasaran di perusahaan ABC, dan secara efektif, pengunduran diri saya berlaku sejak 22 Mei 2017.”
  3. Sekalipun surat pengunduran diri ditujukan kepada departemen pengembangan SDM, tetaplah menunjukkan rasa syukur Anda kepada perusahaan. Oleh karena surat tersebut nantinya akan disimpan dalam kumpulan berkas karyawan, tentu saja Anda tidak ingin dikenang sebagai karyawan yang tidak tahu berterima kasih, bukan? [12] Itulah mengapa, jangan lupa mengucapkan terima kasih atas peluang bekerja yang pernah diberikan oleh atasan, dan untuk segala hal yang benar-benar Anda syukuri selama bekerja di sana.
    • Misalnya, Anda bisa menulis, “Saya benar-benar berterima kasih karena sembilan bulan yang lalu, pihak perusahaan bersedia menerima lamaran saya sebagai asisten pemasaran. Pekerjaan ini membuka pintu bagi saya untuk mengaplikasikan segala hal yang pernah saya pelajari di dunia perkuliahan, sekaligus memberikan pelajaran yang jauh lebih besar daripada materi yang pernah saya terima di kampus selama empat tahun.”
  4. Kemungkinan, atasan atau rekan kerja pernah memberikan komentar yang negatif ketika mengevaluasi performa profesional Anda selama bekerja di perusahaan tersebut. [13] Nah, inilah saat yang tepat untuk memperbaiki reputasi negatif tersebut dengan menyertakan konteks yang relevan.
    • Misalnya, jika Anda pernah menerima kritik karena dianggap kurang rajin dalam bekerja, cobalah meluruskan kesalahpahaman tersebut dalam surat pengunduran diri Anda. Misalnya, Anda bisa mencantumkan kalimat seperti, “Selama ini, saya bersyukur karena sempat bekerja dengan orang-orang yang sangat pengertian. Sekalipun saya sempat melewatkan waktu bekerja karena harus melakukan kemoterapi, atas bantuan seluruh rekan kerja yang kooperatif dan baik hati, saya tetap berhasil menyelesaikan seluruh tanggung jawab yang tertunda di kantor.”
    • Pastikan kalimat Anda tetap singkat dan terdengar profesional. Dengan kata lain, tidak perlu berpanjang-panjang dalam membela diri dengan memberikan penjelasan untuk setiap kritik yang pernah Anda terima. Alih-alih, cukup luruskan satu atau dua kritik yang menurut Anda paling penting.
  5. [14] Utarakan kembali rasa syukur Anda karena diberi kesempatan untuk bekerja di perusahaan tersebut, lalu ucapkan rasa terima kasih yang paling dalam dan tulus kepada perusahaan Anda. Jika ingin, cantumkan nomor telepon dan alamat surel Anda, lalu sampaikan bahwa mereka boleh menghubungi informasi kontak tersebut, kapan pun memiliki pertanyaan terkait pengunduran diri Anda.
    • Misalnya, Anda bisa menulis, “Terima kasih telah memberikan saya kesempatan untuk belajar dan bertumbuh bersama perusahaan ini selama sembilan bulan penuh. Sejatinya, saya tidak akan berada pada posisi ini tanpa bantuan dari supervisor divisi saya, Greg Jones, serta rekan kerja saya, Caron Smith dan Abbi Johnson.”
  6. Buat salinan surat, lalu serahkan kepada departemen pengembangan SDM. Setelah itu, serahkan pula salinan surat yang lain kepada atasan untuk menginformasikan alasan pengunduran diri Anda secara formal.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.019 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan