Unduh PDF Unduh PDF

Berteriak adalah teknik yang populer yang biasa digunakan oleh para penyanyi rok ( rock ) dan berbagai jenis musik lainnya. Namun, jika Anda berteriak menggunakan teknik yang salah, Anda dapat mengalami cedera pada kerongkongan dan menyakiti tenggorokan Anda. Bacalah terus untuk mempelajari beberapa teknik paling aman yang dapat digunakan untuk menyanyi sambil berteriak.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menyanyi Sambil Berteriak dengan Cara Sederhana

Unduh PDF
  1. Meniru sering kali merupakan cara tercepat untuk mempelajari dasar-dasar segala hal, dan berteriak termasuk di antaranya. Carilah penyanyi yang tidak terus-menerus berteriak di sepanjang nyanyiannya. Sebaliknya, untuk mempelajari cara penguasaan kemampuan ini, dengarkan lagu yang mengandung suara teriakan, tetapi tanpa terus-menerus berteriak di sepanjang liriknya.
    • Sambil melatih teriakan Anda sendiri, Anda dapat mencoba berbagai gaya untuk menemukan yang sesuai dengan warna suara Anda dan kesan yang Anda ingin tampilkan. Namun, untuk saat ini, berfokuslah hanya pada mengeluarkan suara dasar dan lakukan penyesuaian sesuai selera di tahap selanjutnya saja.
  2. Anda dapat mengurangi efek negatif berteriak dengan memberikan kelembapan pada tenggorokan Anda lebih dahulu. Minuman yang hangat atau suam-suam kuku lebih disarankan daripada yang dingin karena cairan hangat dapat menenangkan tenggorokan (sedangkan cairan dingin justru dapat menyebabkan otot-otot tenggorokan menegang dan terasa lebih sakit saat digunakan).
    • Teh hangat dengan madu adalah salah satu pilihan yang terbaik, namun Anda dapat juga meminum air suam-suam kuku atau sari buah dengan suhu ruang.
    • Hindari minuman dingin.
    • Jauhi minuman yang mengandung kafeina atau alkohol. Minuman-minuman ini dapat membuat tenggorokan Anda lebih kering lagi.
  3. [1] Dorong sebanyak mungkin udara saat Anda berbisik, tetapi pastikan bahwa Anda dapat mempertahankan volume udara yang cukup untuk tetap mengeluarkan suara selama 15-30 detik.
    • Tarik napas dalam-dalam melalui hidung sebelum mengeluarkan suara, untuk memasukkan sebanyak mungkin udara ke dalam paru-paru. Semakin banyak udara yang Anda dapatkan untuk mulai berbisik, semakin lama durasi suara Anda nantinya.
    • Bernapaslah dari dalam diafragma. Anda perlu mendorong udara naik dari dasar paru-paru, dan Anda perlu melakukannya dengan gerakan dorongan yang terkontrol dan tetap, bukan menghentakkan seluruh udara sekaligus.
  4. Persempit tenggorokan Anda hingga celahnya mengecil dan mengeluarkan udara. Berikan tenaga yang lebih kuat pada suara “aaa” yang Anda bisikkan hingga Anda akhirnya dapat merasakan suara itu bergerak di antara tenggorokan dan dada.
    • Tenggorokan Anda haruslah terkatup serapat mungkin, tetapi masih memungkinkan adanya celah sedikit untuk udara bergerak keluar.
  5. Jangan terburu-buru, karena Anda membutuhkan latihan yang konsisten selama beberapa minggu sebelum menguasai teknik berteriak ini. Anda harus tetap berlatih perlahan-lahan, agar tidak membuat tenggorokan Anda justru cedera.
    • Jika tenggorokan Anda mulai terasa sakit saat digunakan berlatih berteriak, segera hentikan latihan dan konsumsilah minuman hangat. Teh hangat dengan madu akan sangat bermanfaat pada kejadian seperti ini.
    • Lanjutkan latihan Anda hanya setelah tenggorokan Anda benar-benar terasa sembuh dan sama sekali tidak sakit.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Berteriak dengan Gaya Pterodactyl

Unduh PDF
  1. Anda dapat mempertahankan suara jauh lebih jelas dan menjaga kondisi tenggorokan jauh lebih baik jika Anda memastikan bahwa tenggorokan Anda lembap saat mulai berlatih. Minuman hangat dan suam-suam kuku cenderung lebih baik bagi tenggorokan Anda daripada minuman dingin.
    • Teh hangat dengan madu adalah salah satu pilihan yang terbaik, namun Anda dapat juga meminum air suam-suam kuku atau sari buah dengan suhu ruang.
    • Hindari minuman dingin.
    • Jauhi minuman yang mengandung kafeina atau alkohol, karena minuman-minuman ini akan membuat tenggorokan Anda lebih kering lagi.
  2. Posisikan mulut bagaikan Anda akan mengeluarkan suara huruf “iii” panjang. Anda tidak perlu mengeluarkan bunyi ini dahulu.
    • Bunyi huruf “iiii” ini sama dengan bunyi “I” pada kata “pipi”.
    • Hembuskan napas dengan lembut sebelum bagian selanjutnya. Teknik berteriak ini mengeluarkan suara sambil Anda menarik napas, sehingga paru-paru Anda perlu dikosongkan terlebih dahulu sebelum Anda dapat melakukannya.
  3. Katupkan tenggorokan hingga ada hanya sedikit saja celah untuk Anda dapat mendorong udara melaluinya. Yang terpenting, Anda harus berusaha membuat celah ini sesempit mungkin, sambil tetap dapat mengeluarkan suara melaluinya.
    • Gerakkan lidah Anda mengatup ke arah langit-langit mulut sambil melakukannya, tanpa menyentuh langit-langit itu. Cara menggerakkan lidah seperti ini akan membuat Anda lebih mudah mempersempit celah jalan udara.
  4. Berikan tenaga yang kuat pada tarikan napas ini, untuk mengaktifkan pita suara Anda dalam prosesnya. Anda seharusnya akan mengeluarkan suara teriakan tertarik atau teriakan dengan gaya pterodactyl .
    • Perhatikan bahwa, sama seperti teknik dasar berteriak yang dijelaskan di panduan ini, teknik ini hanya akan menghasilkan suara satu teriakan di dalam seluruh nyanyian. Anda tidak akan dapat menggunakan teknik ini untuk berteriak di sepanjang lirik lagu.
  5. Anda mungkin perlu berlatih selama beberapa minggu secara konsisten namun bertahap, sebelum mampu menampilkan teriakan ini dengan benar.
    • Perhatikan bahwa dibandingkan teknik teriakan dasar, teknik ini lebih sulit, dan tidak semua orang dapat menguasainya. Jika Anda tetap tidak berhasil melakukannya setelah beberapa minggu, Anda lebih baik menggunakan teknik teriakan yang dasar saja.
    • Teriakan tertarik seperti ini seharusnya tidak akan membuat tenggorokan Anda sakit seperti pada teriakan dasar, tetapi Anda tetap disarankan untuk beristirahat di sela-sela waktu berlatih dan meminum teh hangat dengan madu, atau minuman hangat lainnya, untuk menenangkan tenggorokan Anda.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Berteriak dengan Teknik Lanjutan

Unduh PDF
  1. Pilih nada yang dapat Anda pertahankan dengan mudah, namun cukup tinggi untuk jangkauan falseto Anda. Ini haruslah merupakan nada tertinggi yang dapat Anda nyanyikan dan pertahankan tanpa terlalu tegang.
    • Berteriak dengan teknik falseto biasanya lebih mudah dipelajari daripada berteriak dengan jangkauan suara normal Anda.
    • Dengan teknik ini, Anda dapat belajar memasukkan teriakan-teriakan tertentu ke dalam lagu yang Anda nyanyikan, atau meneriakkan bagian-bagian tertentu dari lirik lagu itu.
    • Sebagai bantuan tambahan dalam langkah ini, pertimbangkan untuk memainkan nada yang Anda nyanyikan pada alat bantu tangga nada atau alat musik keyboard atau gitar.
    • Anda tidak boleh mengalami ketegangan suara sama sekali pada nada ini. Jika Anda harus memaksa diri untuk mengeluarkan dan mempertahankan nada ini, turunkan nada dan cobalah ulangi.
  2. Setelah menentukan nada yang Anda pilih, cobalah menyanyikannya selama mungkin tanpa tenggorokan Anda terasa sakit. Idealnya, Anda perlu mempertahankan nada ini selama 30 detik.
    • Teruslah berlatih hingga Anda dapat mempertahankan nada ini selama 30 detik penuh. Bertahan tanpa tersendat berarti suara Anda tidak pecah, bergelombang, atau berubah dalam kualitas nada ataupun intensitasnya.
  3. Sesap sedikit air bersuhu suam-suam kuku tanpa menelannya, lalu berkumurlah dengan air itu sambil mengeluarkan suara “aaa” seperti yang Anda lakukan sebelumnya. Pertahankan kualitas suara dan tinggi nada Anda.
    • Perhatikan baik-baik getaran anak tekak ( uvula ) Anda. Anak tekak adalah daging yang menjuntai dari bagian atas belakang langit-langit mulut Anda.
    • Getaran ini akan sangat Anda andalkan saat mengeluarkan suara teriakan yang serak.
    • Teruslah berkumur sambil mengeluarkan suara “aaa” hingga Anda dapat mempertahankan, menghafal dan merasa nyaman dengan getaran ini.
  4. Yang terpenting adalah Anda berusaha mengeluarkan suara yang sama dengan saat Anda melakukannya sambil berkumur, tetapi tanpa berkumur lagi. Keluarkan suara “uuu” sambil mengarahkan udara ke langit-langit lunak pada mulut Anda. Tekanan napas haruslah secara langsung diarahkan pada bagian tengah langit-langit mulut Anda.
    • Bunyi huruf “uuu” ini sama dengan bunyi “u” pada kata “duduk”.
    • Langit-langit lunak adalah lapisan lunak yang terletak pada langit-langit mulut Anda.
    • Gerakan ini akan menyebabkan anak tekak bergetar, sama seperti pada gerakan sebelumnya. Suara yang dihasilkan akan menyerupai suara dekukan burung merpati.
    • Pastikan bahwa suara ini pun dinyanyikan pada tinggi nada yang sama dengan suara sebelumnya, dan bahwa Anda dapat mempertahankannya selama 30 detik tanpa kualitas suara berubah.
    • Teknik ini melatih Anda untuk menempatkan nada pada langit-langit lunak, yang adalah sangat penting jika Anda ingin bertahan mengeluarkan suara teriakan yang panjang saat menyanyikan sebuah lagu.
  5. Nyanyikan suara “aaa” dengan tinggi nada dan kualitas suara yang sama dengan sebelumnya, sambil memastikan bahwa nada ini terdengar tetap konsisten. Arahkan lebih banyak udara ke langit-langit lunak untuk mengaktifkan anak tekak, sambil menciptakan nada “teriakan” yang terdengar terdistorsi.
    • Anda dapat mengarahkan udara sebanyak yang Anda inginkan ke langit-langit lunak, sejauh tenggorokan Anda tidak terasa sakit.
    • Gerak-gerakkan lidah dan pertahankan tenggorokan serta cara bernapas Anda dengan teknik yang sama ini, untuk menghasilkan suara, bunyi huruf hidup dan bunyi huruf mati yang berbeda-beda.
  6. Anda perlu berlatih sedikit-sedikit namun konsisten selama dua minggu, sebelum dapat benar-benar menguasai teknik berteriak ini. Jangan terburu-buru, agar tenggorokan Anda tidak cedera.
    • Jangan terburu-buru, karena Anda membutuhkan latihan yang konsisten selama beberapa minggu sebelum menguasai teknik berteriak ini. Anda harus tetap berlatih perlahan-lahan agar tenggorokan Anda tidak cedera.
    • Jika tenggorokan Anda mulai terasa sakit saat digunakan berlatih berteriak, segera hentikan latihan dan konsumsilah minuman hangat. Teh hangat dengan madu akan sangat bermanfaat pada kejadian seperti ini. Lanjutkan latihan hanya setelah tenggorokan Anda benar-benar terasa sembuh.
    • Dengan latihan yang cukup, Anda akan mampu mengeluarkan suara teriakan yang kuat dan serak, tanpa mengandalkan anak tekak. Anda juga akan mampu menggunakan teknik ini untuk seluruh jangkauan nada yang Anda miliki, bukan hanya untuk nada-nada falseto saja.
    Iklan


Tips

  • Saat belajar untuk menyanyi sambil berteriak, kuasai dasar-dasar teknik menyanyi yang baik lebih dahulu. Anda harus memahami cara bernapas dengan doafragma dan cara mempertahankan nada tertentu.
  • Banyak-banyaklah minum, meskipun Anda tidak sedang aktif berlatih dengan teknik ini. Cobalah mengonsumsi enam hingga delapan gelas (masing-masing seukuran 250 mililiter) air setiap hari.
  • Jangan merokok. Merokok dapat merusak paru-paru dan tenggorokan Anda, dan berusaha berteriak dengan segala kerusakan itu dapat mempercepat kehancuran paru-paru dan tenggorokan Anda.
Iklan

Peringatan

  • Berteriak dapat merusak pita suara Anda. Untuk menghindari kerusakan jangka panjang, latih teriakan Anda dengan interval pendek masing-masing selama maksimal 5 menit setiap harinya pada tahap awal. Tambahkan durasi ini secara bertahap, tetapi Anda harus selalu berhenti saat tenggorokan mulai terasa sakit.
  • Jika Anda menyanyi dengan terlalu banyak berteriak dan terlalu banyak mengakibatkan cedera pada tenggorokan, Anda mungkin akan membutuhkan penanganan berupa operasi tenggorokan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 25.790 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan