Unduh PDF Unduh PDF

Ketidakseimbangan hormon cukup lazim terjadi dan berhubungan dengan beragam masalah, dari infertilitas dan depresi, hingga kehilangan fokus dan penurunan kekuatan otot. Untungnya, ada cara—baik medis maupun alami—untuk mengatasi masalah ini dan kembali menyeimbangkan hormon. Perubahan kecil dalam pola makan dan gaya hidup saja bahkan bisa membantu. Meskipun begitu, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika Anda menduga ada masalah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengubah Pola Makan untuk Menyeimbangkan Hormon

Unduh PDF
  1. Seng adalah nutrisi yang berperan penting dalam keseimbangan hormon, terutama hormon seksual. Oleh karena itu, makanlah 1 atau 2 sajian makanan yang kaya kandungan seng setiap hari. Makanan yang kaya kandungan seng meliputi: [1]
    • Cokelat hitam
    • Kacang tanah
    • Daging sapi
    • Daging sapi muda
    • Daging domba
    • Kepiting
    • Tiram
  2. Asam lemak omega 3 akan membentuk sel membran yang sehat sehingga memudahkan hormon mencapai targetnya di dalam tubuh. Beberapa contoh makanan yang bagus untuk dikonsumsi, antara lain: [2]
    • Kacang walnut
    • Telur
    • Ikan sarden
    • Ikan forel
    • Ikan salmon
    • Ikan tuna
    • Tiram
  3. Serat bisa mengikat kelebihan estrogen. Dengan begitu, tubuh akan lebih mengeluarkan kelebihan estrogen. Makanan kaya serat, antara lain: [3]
    • Buah bit
    • Bayam
    • Serealia utuh
    • Buah mentah
    • Sayur mentah
    • Polong-polongan
    • Kacang-kacangan
    • Biji-bijian
    • Brokoli
  4. Yodium penting bagi fungsi tiroid, tetapi sebagian besar orang bisa memenuhi kebutuhan nutrisi ini dari makanan tanpa perlu menggunakan suplemen. Namun, konsultasikan dengan dokter jika ada hal yang Anda khawatirkan dan pastikan untuk menyertakan makanan berikut ini ke dalam menu sehari-hari: [4]
    • Kacang brazil, ikan tuna, kepiting, dan lobster untuk memenuhi kebutuhan selenium.
    • Susu, telur, ikan salmon, dan jamur untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.
    • Daging, produk olahan susu, dan sereal sarapan yang difortifikasi untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12 harian.
  5. Meskipun secara umum dianggap menyehatkan, makanan berikut ini bisa memengaruhi produksi hormon tiroid apabila dikonsumsi secara berlebihan. Berusahalah membatasi asupan makanan berikut ini 1-2 sajian saja per minggu. Contoh makanan kubis-kubisan dan olahan kedelai, meliputi: [5]
    • Brokoli
    • Kembang kol
    • Kale
    • Kubis brussel
    • Tofu
    • Susu kedelai
    • Produk olahan kedelai seperti hamburger sayur
  6. Makanan ini dapat mengganggu hormon dan memicu ketidakseimbangan hormon. Contoh makanan yang sebaiknya dihindari, antara lain: [6]
    • Makanan olahan dan kemasan seperti kuki, keripik, dan kraker .
    • Makanan beku seperti es krim, wafle beku , dan paket makanan siap makan.
    • Makanan cepat saji seperti kentang goreng, hamburger, dan piza.

    Ingin mengubah pola makan secara keseluruhan? Pertimbangkan untuk mencoba diet khusus keseimbangan hormon, misalnya diet tiroid untuk menyeimbangkan hormon tiroid.

    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengubah Gaya Hidup

Unduh PDF
  1. Asupan minuman yang mengandung kafeina atau alkohol secara berlebihan bisa memengaruhi keseimbangan hormon wanita dan hal ini bisa ikut berperan menyebabkan infertilitas. Minumlah kopi atau teh tanpa kafeina, dan minuman nonalkohol sebagai gantinya. [7]
    • Sebagai contoh, gantilah secangkir kopi di pagi hari dengan kopi atau teh herbal tanpa kafeina, misalnya chai pepermin nonkafeina.
    • Cobalah menyajikan minuman nonalkohol di acara yang Anda buat, misalnya soda dengan percikan sari buah dan potongan jeruk nipis.
  2. Dalam diet puasa, Anda tidak boleh makan selama waktu tertentu, entah itu 1-2 hari atau seharian. Puasa ini akan memperbaiki ritme sirkardian tubuh dan menyeimbangkan hormon. [8]
  3. Tidurlah 7-9 jam setiap malam . Kurang tidur juga bisa mengakibatkan ketidakseimbangan hormon. Jadi, pastikan untuk cukup tidur setiap malam. Cobalah bersiap tidur sedikit lebih awal jika Anda biasanya terjaga hingga larut malam. [9]
    • Sebagai contoh, jika biasanya Anda tidur pada pukul 11:30 malam, dan bangun pada pukul 6:00 pagi, geserlah waktu tidur Anda menjadi pukul 10:30. Dengan begitu, Anda bisa tidur selama minimal 7 jam.
    • Tidurlah dalam ruangan yang sangat gelap untuk meningkatkan produksi melatonin dan tidur lebih nyenyak.
    • Biasakan tidur dan bangun di waktu yang sama untuk membantu menstabilkan ritme sirkadian dan hormon tubuh.
  4. Stres juga bisa ikut menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Untuk mengendalikan stres, luangkan waktu minimal 15 menit setiap hari sehingga Anda bisa merelakskan diri. Berikut ini adalah beberapa cara efektif untuk merelakskan diri: [10]
  5. Olahraga teratur bisa membantu menstabilkan hormon yang mengontrol rasa lapar, stres, dan metabolisme tubuh. Jadi, cobalah biasakan berjalan, bersepeda, berlatih aerobik, atau melakukan olahraga apa pun yang Anda sukai. [11]
    • Berolahraga sejenak juga akan bermanfaat! Cobalah berjalan santai selama 10 menit, menari di kamar selama 10 menit, atau sekadar lompat-jongkok sembari menunggu jeda iklan di TV.
  6. Jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, hal ini juga bisa ikut memengaruhi ketidakseimbangan hormon. Menurunkan berat badan dan mempertahankan berat badan sehat akan membantu menyeimbangkan hormon. Namun, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai program penurunan berat badan dan pastikan langkah ini cocok untuk Anda. [12]
    • Anda bisa menghitung indeks massa tubuh (IMT) dengan kalkulator daring untuk menentukan apakah berat badan Anda tergolong sehat, berlebih, atau obesitas.
    • Banyak mengonsumsi gula dan karbohidrat olahan, serta stres bisa menyebabkan berat badan Anda naik. Berusahalah semaksimal mungkin untuk menjauhkan gula dan karbohidrat dari menu sehari-hari serta mengendalikan stres.

    Tip : Ingatlah bahwa berat badan Anda mungkin berlebih, tetapi kadar hormon Anda normal. Periksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah hal ini merupakan penyebab ketidakseimbangan hormon yang Anda alami.

    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencari Pertolongan Medis

Unduh PDF
  1. Dokter akan menganjurkan Anda menjalani tes laboratorium untuk memastikan ketidakseimbangan hormon serta defisiensi nutrisi. Defisiensi nutrisi bisa mengakibatkan ketidakseimbangan hormon. [13]
    • Contohnya, jika Anda mengalami defisiensi yodium, hal ini mungkin memengaruhi hormon tiroid Anda.
  2. Kontrasepsi oral (pil KB) memiliki efek yang lebih luas daripada menghambat reproduksi. Pil ini mengandung hormon sintetis yang bisa menyeimbangkan kadar estrogen yang tinggi dan progesteron yang rendah. Tanyakan kepada dokter apakah perawatan ini sesuai untuk Anda. [14]
    • Ingatlah bahwa menggunakan kontrasepsi oral juga memiliki risiko dan efek samping. Bicarakan hal ini dengan dokter sebelum memutuskan perawatan yang tepat.
  3. Terapi penggantian hormon pada dasarnya sama dengan penggunaan suplemen hormon, tetapi dengan resep dokter. Wanita yang sudah menopause terkadang mendapatkan perawatan kombinasi estrogen, progesteron, dan progestin-estrogen. [15]
    • Anda mungkin bisa memilih menggunakan perawatan ini dalam bentuk pil, plester, krim, atau alat IUD.
    • Beberapa efek samping lazim terapi ini adalah perut kembung, kram kaki, sensitivitas pada payudara, sakit kepala, perubahan emosi mendadak, depresi, nyeri punggung, dan pendarahan vagina. [16]
  4. Terapi ini bisa menjadi pilihan bagi pria dengan kadar testosteron rendah. Kadar testosteron yang rendah pada pria bisa menyebabkan gangguan tidur, peningkatan berat badan, depresi, dan penurunan libido. Jika Anda mengalami masalah ini, berkonsultasilah dengan dokter mengenai terapi penggantian testosteron. [17]
    • Dokter akan memastikan penyebabnya adalah kadar testosteron yang rendah dengan tes laboratorium.
    • Ingatlah, menggunakan testosteron juga memiliki risiko, seperti pembesaran prostat, apnea tidur, penurunan jumlah sperma, pembesaran payudara, dan penggumpalan darah. Bicarakan risiko ini dengan dokter sebelum memulai perawatan.

    Tip : Testosteron juga ada dalam tubuh wanita, tetapi tidak masalah jika kadarnya rendah. Pada wanita, testosteron ikut memengaruhi libido dan bertanggung jawab terhadap beberapa perubahan selama pubertas, seperti jerawat, perubahan suara, dan pertumbuhan tubuh.

  5. Sebagian besar obat antidepresan bekerja dengan menyeimbangkan kadar serotonin yang turun sebagai respons terhadap kadar estrogen yang rendah. Sebagian obat antidepresan juga terbukti cukup efektif untuk mengurangi sensasi panas pada wanita menopause yang mengalami ketidakseimbangan hormon. Anda boleh mempertimbangkan penggunaan antidepresan jika mengalami gejala depresi akibat ketidakseimbangan hormon. [18]
    • Ingatlah bahwa antidepresan mungkin memiliki efek samping lain. Bicarakan hal ini dengan dokter sebelum memutuskan apakah obat ini cocok untuk situasi Anda.
    Iklan

Peringatan

  • Sebelum memulai perawatan untuk menyeimbangkan hormon, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter. Ketidakseimbangan hormon ringan saja bisa berdampak serius dalam jangka panjang. Jadi, Anda harus mengetahui diagnosis yang akurat dan menentukan perawatan yang tepat sesuai kondisi Anda saat ini.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 167.693 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan