PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Dalam sebuah hubungan, terkadang masalah muncul karena berbagai alasan. Akan tetapi, sering kali komunikasi yang buruk menjadi alasan mengapa beberapa orang kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang ada. Jika Anda sedang menghadapi masalah dalam hubungan yang dijalani, ada baiknya Anda memperbaiki komunikasi antara Anda dan pasangan agar masalah yang ada dapat diselesaikan dengan lebih mudah. Anda juga dapat mempelajari cara menangani masalah yang muncul agar Anda dapat mengabaikan pertengkaran-pertengkaran yang dulu pernah terjadi dan lebih berfokus pada pencarian solusi masalah. Setelah segala sesuatunya membaik, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memastikan hubungan yang dijalani tetap berjalan dan berkembang.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memperbaiki Komunikasi

PDF download Unduh PDF
  1. Ketika masalah muncul, sering kali komunikasi terputus dan Anda menyadari bahwa Anda dan pasangan tidak banyak berkomunikasi seperti biasanya. Untuk memperbaiki komunikasi, cobalah saling meluangkan waktu untuk berbicara mengenai hal-hal kecil. [1] [2] [3]
    • Sebagai contoh, sisihkan waktu selama 15 menit di pagi hari untuk duduk dan saling memberitahu rencana pada hari tersebut. Atau, Anda dapat menghubungi pasangan pada jam istirahat untuk menanyakan kabarnya.
    • Mengatur waktu untuk berbicara mengenai masalah yang dihadapi juga dapat menjadi hal yang bermanfaat. Dengan membatasi waktu untuk membicarakan mengenai masalah yang ada, Anda dapat mengurangi ketegangan dalam hubungan dan lebih cepat menemukan solusi. Sebagai contoh, Anda dan pasangan dapat meluangkan waktu dari pukul 7 hingga 8 malam untuk membicarakan mengenai masalah tertentu.
    • Usahakan percakapan tetap bersifat ringan dan hindari topik apa pun yang dapat membuat pasangan Anda kesal. Tujuan dari percakapan tersebut adalah agar hubungan yang dijalani dapat kembali berjalan dengan baik. Jika pasangan Anda mengalami hari yang buruk atau merasa tertekan karena sesuatu, tentu saja Anda harus mendengarkannya, mendukung dan memberinya semangat.
  2. Jika Anda dan pasangan cenderung saling berteriak atau memaki ketika bertengkar, cobalah pergi ke tempat umum untuk membicarakan masalah yang dihadapi. Pergilah ke perpustakaan, kedai kopi, atau mal untuk membicarakannya. Tentunya Anda tahu bahwa jika Anda dan pasangan saling berteriak, Anda dan pasangan akan mendapatkan masalah karena mengganggu orang lain. Hal tersebut dapat membuat Anda dan pasangan sebisa mungkin menjaga volume suara agar tetap pelan, dan mengobrol dengan lebih sopan. [4]
  3. Dalam hubungan, masalah dapat muncul jika salah satu pihak merasa tidak didengarkan dengan baik. Untuk mencegahnya, latihlah kemampuan mendengar secara aktif ketika pasangan Anda sedang berbicara. [5]
    • Tunjukkan kontak mata dengan pasangan Anda ketika ia sedang berbicara. Jangan memalingkan pandangan Anda, melihat ke arah ponsel, atau arah lain. Berikan ia perhatian secara penuh.
    • Anggukkan kepala Anda dan tunjukkan ketertarikan Anda dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat netral seperti “Ya”, “Ah, begitu ya?” dan “Oke. Lanjutkan ceritamu.”
    • Ulangi kembali apa yang pasangan Anda katakan untuk memastikan bahwa Anda memahami ucapannya.
  4. Pernyataan yang diawali dengan pronomina “Kau” atau “Kamu” dapat membuat pasangan Anda merasa disalahkan atau dituduh, sehingga ia akan bersikap defensif dan bahkan memulai pertengkaran. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menggunakan pernyataan yang diawali dengan pronomina “Aku” agar ia tahu apa yang selama ini membuat Anda merasa terganggu atau kesal. [6]
    • Sebagai contoh, daripada mengatakan “Kau tidak pernah merapikan kembali tempat tidur di pagi hari”, Anda dapat mengatakan “Aku akan senang jika kau mau merapikan kembali tempat tidur jika kau bangun tidur setelah aku.”
  5. Rasa tidak dihargai dapat memicu masalah dalam hubungan. Inilah mengapa penting bagi Anda agar selalu ingat untuk mengatakan hal-hal sederhana seperti “Terima kasih” dan “Aku menghargai usahamu” sesering mungkin. [7]
    • Sebagai contoh, jika pasangan Anda sering mencuci peralatan makan yang kotor setelah makan malam dan merapikan kembali dapur, tunjukkan penghargaan Anda atas perbuatannya. Cobalah katakan, “Aku ingin berterima kasih karena kau menjaga dapur kita selalu bersih dan rapi. Aku sangat menghargai usahamu.”
  6. Terkadang, pertengkaran dapat memanas dan Anda terpicu untuk mengatakan (atau ingin mengucapkan) hal-hal yang dapat membuat pasangan Anda merasa berkecil hati atau tidak nyaman, dan bukan hal-hal yang dapat menyelesaikan masalah yang ada. Jika Anda terdorong untuk mengatakan hal-hal yang dapat melukai perasaan pasangan Anda, tenangkan diri Anda sejenak dan pikirkan mengenai masalah yang ada, serta apa yang dapat Anda katakan agar Anda dan pasangan lebih mudah mendapatkan solusi untuk masalah tersebut. [8]
    • Sebagai contoh, daripada menghina atau memanggil pasangan Anda dengan sebutan yang buruk, jelaskan apa yang menurut Anda perlu ia lakukan.
  7. Memotong perkataan salah satu pihak sebelum pihak tersebut selesai berbicara juga merupakan salah satu penyebab masalah dalam hubungan. Jika Anda sering memotong pembicaraan pasangan Anda, cobalah hentikan kebiasaan ini dan biarkan ia menyelesaikan perkataannya sebelum Anda mengatakan apa pun. Dengan begini, pasangan Anda akan merasa didengarkan dan Anda pun dapat memahami apa yang ia keluhkan. [9]
  8. Terkadang, Anda perlu meminta maaf agar dapat kembali menjalani hubungan dengan baik dengan pasangan Anda. Cobalah jujur pada diri sendiri dan cari tahu apakah Anda memang bersalah dan perlu meminta maaf. Ketika meminta maaf, pastikan Anda melakukannya dengan tulus, jelas, dan tunjukkan apa yang akan Anda lakukan agar segalanya membaik. [10]
    • Sebagai contoh, Anda dapat mengatakan “Maaf karena aku tidak sempat mengabari bahwa aku akan pulang terlambat. Lain kali, aku akan memberi tahu.”
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mencari Solusi

PDF download Unduh PDF
  1. Langkah pertama dalam menyelesaikan masalah tertentu dalam hubungan adalah menentukan seperti apa masalah yang sebenarnya sedang dihadapi. Sebagai contoh, jika Anda dan pasangan akhir-akhir ini banyak bertengkar, cobalah untuk mencari tahu alasan dari pertengkaran tersebut. Alasan atau pemicu pertengkaran mungkin berbeda bagi Anda dan pasangan. [11]
    • Sebagai contoh, Anda mungkin merasa bahwa pasangan Anda tidak banyak membantu merapikan atau mengurus rumah seperti seharusnya, sementara pasangan Anda merasa Anda terlalu banyak menuntut. Luangkan waktu untuk memikirkan tentang apa yang membuat Anda merasa kesal dan mintalah pasangan Anda untuk melakukan hal yang sama.
  2. Setelah Anda mengenali masalah yang ada, Anda perlu menunjukkan apa yang Anda rasakan. Ketika menunjukkan perasaan, pastikan Anda memulai kalimat dengan pronomina “Aku” untuk menunjukkan perasaan Anda dan mencegah pasangan Anda merasa tersudutkan atau disalahkan. [12]
    • Sebagai contoh, Anda dapat mengatakan “Aku selama ini kewalahan dengan urusan rumah dan aku membutuhkan lebih banyak bantuanmu.” Setelah itu, pasangan Anda mungkin mengatakan “Aku juga merasa kewalahan dengan jadwal kerjaku dan kurasa kau tidak menghargai kerja kerasku.”
  3. Menerima bahwa Anda mendengarkan pasangan Anda dan memahami apa yang ia rasakan merupakan cara yang baik untuk menyelesaikan permasalahan. Jangan bersikap defensif karena hal tersebut hanya akan memicu pertengkaran dan kekesalan yang mendalam. Sebaliknya, tunjukkan padanya bahwa Anda mendengar dan memahaminya. [13]
    • Sebagai contoh, Anda dapat mengatakan “Baiklah, aku mendengarkan ucapanmu. Aku tak tahu bahwa selama ini kau merasa seperti itu.”
    • Jangan bersikap defensif, bahkan ketika pasangan Anda menanggapi Anda secara defensif, seperti “Kau selalu mengomeliku dan tidak pernah menghargai kerja kerasku.” Terimalah perasaannya dan tetap selesaikan masalah yang ada.
  4. Setelah Anda menunjukkan perasaan dan saling menerima perasaan satu sama lain, Anda dan pasangan perlu membuat rencana untuk mengurangi munculnya ketidaksepakatan dan pertengkaran. Cobalah berkompromi dengan pasangan Anda agar keinginan atau kebutuhan Anda berdua dapat saling terpenuhi. [14]
    • Sebagai contoh, jika pasangan Anda merasa kurang dihargai, berjanjilah untuk lebih sering menerima dan menghargai usaha-usahanya. Anda juga dapat membuat aturan untuk tidak meminta pasangan Anda melakukan apa pun sampai ia tidak terlalu sibuk. Di sisi lain, pasangan Anda juga dapat berjanji untuk lebih konsisten dalam melakukan pekerjaan rumah tertentu.
  5. Setelah Anda dan pasangan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah yang ada, pastikan Anda menepati janji-janji yang dibuat. Jika tidak, Anda akan kembali menghadapi masalah yang sebelumnya dihadapi. [15]
    • Sebagai contoh, jika Anda berjanji untuk membuat sampah setiap malam setelah makan malam, pastikan Anda benar-benar melakukannya. Jika tidak, pasangan Anda akan kembali merasa kesal dan mungkin ikut melupakan janji-janji yang ia buat.
  6. Agar hubungan tetap berjalan, setiap pihak perlu mempertahankan hubungan yang dijalani dengan konsiten. Komunikasi yang produktif, tegas, terbuka, saling percaya, dan didasari dengan rasa hormat, serta penggunaan kemampuan-kemampuan pemecahan masalah bermanfaat dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam hubungan. Hubungan selalu menjadi sebuah perkembangan dan, seiring berjalannya waktu, tantangan-tantangan baru dalam hubungan akan muncul. Bekerja samalah dengan pasangan Anda untuk menjaga hubungan yang sehat dan suportif.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menjaga Hubungan yang Sehat

PDF download Unduh PDF
  1. Luangkan satu malam dalam seminggu atau, setidaknya, sebulan sekali untuk berkencan di malam hari bersama pasangan. Pergilah makan malam, menonton film, berjalan-jalan di alam atau bersepeda, atau lakukan apa pun yang Anda berdua sukai. Adanya jadwal malam kencan dapat membantu meningkatkan kemesraan dan menjaga hubungan yang dijalani tetap menyenangkan. [16]
  2. Jalan-jalan di akhir pekan merupakan cara yang menyenangkan untuk meningkatkan kemesraan dalam hubungan. Jadwalkan dua akhir pekan dalam satu tahun untuk keluar sejenak dari rutinitas yang ada dan luangkan waktu yang ada bersama pasangan Anda. [17]
    • Anda tidak perlu pergi jauh. Cobalah kunjungi kota terdekat selama beberapa malam. Setelah itu, pergilah makan malam di tempat yang menarik, tontonlah pertunjukan, atau kunjungi museum.
  3. Kontak fisik merupakan aspek penting dalam menjaga hubungan yang positif, serta meredakan stres. Seks merupakan cara yang menyenangkan untuk menjaga hubungan fisik, meskipun kontak fisik ringan pun dapat memberikan efek positif yang sama baiknya. [18]
    • Sebagai contoh, Anda dapat menggenggam tangan pasangan Anda ketika menonton film bersama, memberikannya ciuman sebelum Anda berangkat ke kantor, atau memeluknya sebelum tidur setiap malam.
  4. Memiliki ruang atau waktu pribadi merupakan cara yang baik untuk menjaga agar hubungan tetap sehat dan menyenangkan. Pastikan Anda tetap menjaga persahabatan dan mengikuti minat-minat lain agar Anda tidak terlalu banyak bergantung pada pasangan. Penting bagi Anda untuk memiliki kehidupan Anda sendiri, seperti halnya kehidupan bersama pasangan. Sisihkan waktu setiap minggu untuk mengejar minat Anda dan meluangkan waktu bersama teman-teman. [19]
    • Sebagai contoh, Anda dapat pergi berjalan-jalan bersama teman-teman seminggu sekali, mengikuti kelas atau les tertentu sendiri, atau bergabung dengan kelompok minat tertentu.
  5. Agar hubungan tetap berkembang, melakukan kegiatan hobi bersama atau melakukan sesuatu yang benar-benar baru, baik bagi Anda maupun pasangan, merupakan cara yang tepat untuk memperkuat hubungan. Pilihlah aktivitas yang Anda berdua ingin lakukan, namun pastikan aktivitas tersebut belum pernah dilakukan oleh Anda berdua sebelumnya. [20]
    • Sebagai contoh, Anda dapat mengikuti kelas memasak bersama, bergabung dengan klub jelajah alam, atau mempelajari bahasa baru bersama-sama.
  6. Jika Anda masih belum dapat menyelesaikan masalah yang ada, terlepas dari usaha yang Anda tunjukkan, terapi pasangan dapat menjadi pilihan yang tepat. Terkadang, komunikasi terasa dipaksakan dan kekesalan terasa begitu mendalam. Dalam hal ini, bantuan pihak profesional memang diperlukan. Carilah terapis yang secara khusus mendalami bidang konseling pasangan untuk mendapatkan bantuan dan saran terbaik bagi Anda dan pasangan. [21]
    Iklan

Tips

  • Cobalah bersabar. Menyelesaikan masalah dalam hubungan dapat memakan waktu yang lama, terutama jika masalah tersebut telah berlangsung cukup lama.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 14.415 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan