PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Berurusan dengan hidung berair memang menjengkelkan, mengganggu, dan membuat Anda frustrasi. Walaupun terkadang diakibatkan oleh alergi atau perubahan musim, hidung berair juga bisa merupakan gejala penyakit yang lebih serius, misalnya infeksi sinus, selesma ( cold ), dan bahkan flu. Mulailah dengan menangani hidung berair menggunakan solusi rumahan dan obat tanpa resep dokter, sambil mengamati gejala lain yang mungkin mengarah ke penyebab tertentu. Pergilah ke dokter jika gejalanya tidak hilang atau bertambah parah. Dengan banyak beristirahat, meminum cairan dalam jumlah yang cukup, serta menggunakan tips dan trik yang tepat, Anda bisa membersihkan hidung dan bernapas dengan lega kembali.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menggunakan Solusi Rumahan Alami

PDF download Unduh PDF
  1. Menerapkan akupresur di area sekitar hidung bisa meringankan sakit kepala dan hidung tersumbat yang disebabkan oleh hidung berair. [1]

    Tekan setiap sudut hidung sebanyak 10 kali (dengan tekanan yang sangat ringan). Lakukan tindakan yang sama pada area di atas mata. Lakukan tindakan ini sebanyak dua hingga tiga kali sehari untuk melegakan sinus.

  2. Mengeluarkan lendir dari hidung merupakan cara terbaik untuk menghentikan hidung berair. Jika Anda perlu melakukannya, tiuplah hidung dengan lembut dan tampung lendirnya ke dalam tisu. Apabila hidung Anda mengeluarkan lendir dengan parah, robeklah tisu menjadi dua bagian, dan lumat menjadi dua buah bola kecil. Selanjutnya, tempatkan bola tersebut di masing-masing lubang hidung. Bernapaslah seperti biasa, atau melalui mulut. [2]

    Jika memungkinkan, tiuplah hidung dengan tisu pelembap agar kulit sensitif yang ada di bawah hidung tidak kering. Jika kulit mengalami iritasi, oleskan sedikit losion pelembap.
    Lendir mungkin juga akan Anda rasakan di bagian belakang tenggorokan yang tidak bisa dikeluarkan dengan meniup hidung. Cobalah menelannya untuk menyingkirkan perasaan tidak nyaman karena adanya sumbatan.

  3. Untuk meringankan dan menghentikan tekanan pada hidung, berendam atau mandilah dengan air hangat, dan biarkan kamar mandi penuh dengan uap. Anda juga bisa menempatkan handuk di atas kepala, dan membungkukkan badan di atas mangkuk atau panci berisi air panas. Atau, alirkan air panas di pancuran dan duduklah di dalam kamar mandi tanpa masuk ke dalam bak mandi. Lakukan ini sebanyak dua hingga empat kali dalam sehari. [3]
    • Anda juga bisa menggunakan vaporizer (alat penghasil uap) atau humidifier (alat pelembap ruangan) untuk mendapatkan efek yang sama.
    • Agar lebih manjur, tambahkan minyak eukaliptus, kapur barus, atau minyak pepermin. Tuang sedikit minyak ke dalam mangkuk yang telah diisi air panas, atau cipratkan di sekitar pancuran sebelum Anda menyalakannya.
  4. Celupkan waslap ke dalam air hangat, atau alirkan air hangat pada waslap hingga basah kuyup. Peras kelebihan airnya, kemudian tempelkan waslap pada wajah selama 2 hingga 3 menit. [4]
    • Sebagai alternatif, basahi waslap , kemudian panaskan di dalam microwave selama 30 sampai 45 detik, atau hingga hangat.
  5. Beristirahat merupakan hal yang penting ketika tubuh sedang berupaya keras melawan gejala-gejala yang mengganggu seperti hidung berair. Ketika Anda beristirahat dengan berbaring, tinggikan kepala dengan mengganjalnya menggunakan beberapa bantal agar cairan di dalam hidung mengalir keluar secara alami. [5]
    • Posisi ini juga membuat Anda bisa bernapas dengan mudah.
  6. Menjaga agar tubuh tetap terhidrasi akan mendorong keluarnya cairan sehingga hidung tidak berair lagi. Usahakan meminum satu gelas air putih setiap satu jam atau lebih, dan minumlah juga cairan panas seperti teh herbal atau bahkan sup agar hidung terasa lebih lega. [6]
  7. Campur 1 cangkir (250 ml) air hangat, ½ sendok teh (3 gram) garam, dan sedikit soda kue. Gunakan bola suntik karet ( bulb syringe ), botol semprot kecil, atau neti pot untuk mengalirkan larutan garam ke dalam hidung sebanyak 3 hingga 4 kali sehari. [7]
    • Hati-hati, jangan menggunakan larutan garam secara berlebihan karena bisa membuat hidung berair menjadi semakin parah.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Membersihkan Hidung Berair dengan Obat

PDF download Unduh PDF
  1. Semprotan dan pencuci hidung dari larutan garam bisa dibeli di apotek, dan bisa digunakan untuk menghilangkan lendir yang terus mengalir keluar dari hidung. Pilih larutan yang lembut dan dirancang untuk hidung berair dan tersumbat. Gunakan sebanyak 3-4 kali dalam sehari dan ikuti petunjuknya dengan saksama. [8]
    • Jangan menggunakan semprot hidung selama lebih dari 5 hari karena bisa membuat hidung Anda kembali tersumbat.
  2. Belilah plester ini di apotek untuk membersihkan hidung dan melegakan sumbatan. Pilih plester yang dirancang khusus untuk selesma dan hidung tersumbat, dan ikuti petunjuk yang tercantum di kemasan ketika Anda ingin menempelkannya di jembatan hidung. Gunakan sesering mungkin, tetapi selalu ikuti petunjuk di kemasannya. [9]
    • Plester hidung biasanya digunakan pada malam hari. Namun, jika hidung Anda terus mengeluarkan banyak lendir, Anda juga bisa menggunakannya pada siang hari.
  3. Pergilah ke toko obat dan beli dekongestan (biasanya dalam bentuk pil) yang bisa mengeringkan dan mengerutkan saluran hidung. Obat ini sangat berguna jika Anda sedang berupaya keras untuk menyembuhkan hidung berair atau tersumbat. Periksa kemasan produk untuk mengetahui dosis pemakaiannya. [10]
    • Gunakan dekongestan hanya selama 2 hingga 3 hari. Jika digunakan secara berlebihan, dekongestan bisa membuat hidung menjadi tersumbat kembali, bahkan dengan kondisi yang lebih parah.
  4. Jika hidung berair yang Anda derita disebabkan oleh alergi, gunakan produk antihistamina untuk meringankan gejalanya. Minum obatnya sesuai petunjuk yang tercantum di kemasan, dan bacalah juga efek sampingnya dengan saksama. Ingat, beberapa antihistamina bisa menyebabkan kantuk. [11]
    • Antihistamina yang biasa digunakan di antaranya Zyrtec, Benadryl, dan Allegra.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengobati Penyebab yang Mendasari

PDF download Unduh PDF
  1. Obati infeksi sinus apabila Anda menderita sakit kepala atau hidung membengkak. Kadang-kadang infeksi sinus bisa membuat hidung mengeluarkan ingus, khususnya jika cairan yang keluar berwarna kuning atau kehijauan. Gejala lain yang bisa muncul di antaranya hidung tersumbat, lendir mengalir ke bagian belakang tenggorokan, serta rasa nyeri, bengkak, atau adanya tekanan di sekitar pipi, hidung, mata, atau dahi. Cobalah melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengatasi infeksi sinus: [12]
    • Melakukan terapi uap sendiri di rumah atau menempelkan kompres hangat pada wajah.
    • Menggunakan semprot hidung dari larutan garam atau corticosteroid hidung, yang bisa mengobati radang.
    • Meminum dekongestan tanpa resep dokter selama dua hingga tiga hari.
    • Meminum obat pereda nyeri tanpa resep dokter, misalnya aspirin, asetaminofen (Tylenol), atau ibuprofen (Advil).
    • Pergi ke dokter apabila infeksinya tidak kunjung sembuh selama satu minggu atau lebih.
  2. Hidung berair merupakan gejala umum alergi, yang bisa diakibatkan oleh beberapa iritan, misalnya bulu hewan peliharaan, serbuk sari, tungau debu ( dust mite ), atau makanan. Amati apakah hidung mengeluarkan lebih banyak lendir ketika Anda berada di sekitar benda-benda tertentu. Sebisa mungkin hindari benda tersebut, atau minumlah obat antialergi untuk mengurangi gejalanya. [13]
    • Gejala alergi yang lain di antaranya bersin, rasa gatal di sekitar wajah, dan mata bengkak atau merah.
    • Anda juga bisa mengatasi hidung berair yang disebabkan alergi dengan mengalirkan larutan garam ke dalam hidung dan mengurangi alergen (penyebab alergi) dengan menyedot debu secara rutin, serta mencuci seprai dan boneka menggunakan air panas.
  3. Selesma biasa merupakan salah satu penyebab paling umum hidung berair. Gejalanya relatif mudah dikenali, seperti nyeri tenggorokan, bersin, batuk, dan tubuh terasa pegal. Lakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengobati selesma : [14]
    • Meminum obat pereda nyeri, misalnya asetaminofen (seperti Tylenol).
    • Menggunakan obat tetes atau semprotan dekongestan sampai maksimal 5 hari.
    • Meminum sirop obat batuk untuk meringankan batuk atau nyeri tenggorokan.
  4. Flu bisa mempunyai gejala yang mirip dengan selesma biasa di saat awal (termasuk hidung berair). Perbedaannya, gejala flu datang secara tiba-tiba, tidak seperti selesma. Gejala lain yang muncul di antaranya demam dengan suhu badan lebih dari 38 °C, nyeri otot, sakit kepala, menggigil dan berkeringat, serta hidung tersumbat. Jika Anda menganggap telah terserang flu, segera pergi ke dokter dan berhati-hatilah jangan sampai menularkannya ke orang lain. Cegah hal ini dengan mencuci tangan, menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk, dan tidak pergi ke tempat yang ramai. Lakukan beberapa hal berikut ini untuk meringankan gejalanya: [15]
    • Beristirahat dan meminum banyak cairan.
    • Meminum obat antivirus apabila diresepkan oleh dokter.
    • Meminum obat pereda nyeri, misalnya asetaminofen (seperti Tylenol) atau ibuprofen (Advil) untuk meringankan nyeri.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.598 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan