Tahukah Anda bahwa gigi sejatinya merupakan jaringan multilapis yang mengeras dan terkubur di balik gusi? Jika kondisi enamel (lapisan pertama gigi) dan dentin (lapisan kedua gigi) rusak akibat pembusukan yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri di sela-sela dan permukaan gigi, setelahnya lubang pun akan mulai terbentuk. Jika gangguan tersebut terjadi, sebagian besar dokter gigi akan menyarankan penderitanya untuk melakukan penambalan sebagai satu-satunya pendekatan medis yang efektif. [1] X Teliti sumber Zero, DT, Fontana, M., Martínez-Mier, EA., Ferreira-Zandoná, A., Ando, M, González-Cabezas, C., Bayne, S. The biology, prevention, diagnosis and treatment of dental caries: scientific advances in the United States. J Am Dent Assoc. 2009 Sep;140 Suppl 1:25S-34S. Namun, beberapa bukti nonilmiah menunjukkan bahwa gigi berlubang juga bisa diobati secara alami, seperti dengan melakukan perubahan pola makan. Yang terpenting, pastikan Anda juga selalu menjaga kebersihan oral untuk mencegah gigi berlubang! [2] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
Langkah
-
Tingkatkan asupan vitamin D. Sejak lama, vitamin D sudah dikenal sebagai nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan tulang, mendorong metabolisme kalsium, dan membantu tubuh untuk memproduksi cathelicidin , peptida antimikrob yang mampu membunuh bakteri penyebab gigi berlubang. [3] X Teliti sumber
- Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan cukup sulit untuk didapatkan melalui makanan, meski Anda bisa menemukannya dalam berbagai ikan berlemak seperti salmon, makerel, dan tuna. Untuk memaksimalkan asupannya, cobalah berjemur tanpa mengenakan tabir surya selama 15-30 menit di setiap sesinya. Ketika cuaca sedang mendung, cobalah mengonsumsi suplemen D untuk mendapatkan manfaat yang serupa dengan berjemur. [4] X Teliti sumber
-
Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin K 2 . Vitamin K 2 merupakan komponen yang secara alami memengaruhi pembentukan tulang pada wajah, termasuk gigi. Oleh karena kandungan vitamin K cukup langka dalam pola makan masyarakat modern, berupayalah untuk mencukupi kebutuhannya untuk mengobati lubang pada gigi Anda. Secara khusus, vitamin K 2 kerap ditemukan dalam makanan yang difermentasi dan produk hewani seperti: [5] X Sumber Tepercaya Oregon State University Linus Pauling Institute Kunjungi sumber
- Jeroan hewan (terutama kepiting dan lobster)
- Minyak hati ikan skate
- Sumsum tulang
-
Cobalah mengonsumsi minyak hati ikan kod yang sudah difermentasi untuk mendapatkan asupan vitamin berlemak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab gigi berlubang adalah kurangnya asupan vitamin berlemak (vitamin A, D, dan K) dalam pola makan masyarakat modern. [6] X Teliti sumber [7] X Teliti sumber Kenyataan bahwa minyak hati ikan kod melalui proses fermentasi, alih-alih distilasi, mengindikasikan bahwa kandungan vitamin D dan A di dalamnya masih sangat banyak, dan keduanya sangat penting untuk mengembalikan kadar mineral pada gigi Anda.
- Jika kesulitan atau tidak mau mengonsumsi minyak hati ikan kod yang sudah difermentasi, cobalah mengonsumsi lebih banyak hati ayam, keju kambing, atau susu tinggi lemak untuk mencukupi kebutuhan vitamin A dalam tubuh. Ingat, 60 gram hati ayam, 500 gram keju kambing, dan 8 liter susu sejatinya setara dengan 1 sdt. fermentasi minyak hati ikan kod . [8] X Teliti sumber
- Jika ingin, Anda juga bisa menambahkan asupan vitamin D dalam tubuh denagn mengonsumsi salmon, telur, dan susu tinggi lemak dalam porsi besar. Secara khusus, untuk mendapatkan manfaat yang setara dengan 1 sdt. fermentasi minyak hati ikan kod , Anda harus mengonsumsi 500 gram salmon, 5 lusin telur, dan 80 liter susu tinggi lemak! [9] X Teliti sumber
-
Konsumsi makanan yang tinggi akan kalsium. Oleh karena kalsium dapat membantu memperkuat gigi, cobalah meningkatkan asupannya. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan mengonsumsi lebih banyak produk dairy seperti susu, keju, dan yoghurt. Selain itu, kalsium juga dapat membantu gigi untuk membentuk kembali mineral yang hilang. [10] X Sumber Tepercaya University of Rochester Medical Center Kunjungi sumber
- Jika memungkinkan, cobalah mengonsumsi keju. Keju dapat menstimulasi produksi air liur sehingga mampu mengembalikan kadar mineral pada gigi, sekaligus membersihkan sisa makanan yang melekat.
-
Gunakan pasta gigi yang mengandung mineral. Anda bisa membeli pasta gigi yang bebas dari fluorida untuk membantu membentuk pembentukan kembali mineral pada gigi dan membuatnya lebih kuat. Ingat, pasta gigi semacam itu umumnya akan berharga lebih mahal daripada pasta gigi biasa yang sering Anda gunakan. [11] X Teliti sumber
- Jika ingin, Anda juga bisa membuat pasta gigi bermineral sendiri dengan mencampurkan 4 sdm. minyak kelapa, 2 sdm. (30 gram) soda kue, 1 sdm. (15 gram) xilitol (atau sejumput stevia), 20 tetes minyak pepermin, dan 20 tetes bubuk kalsium atau magnesium.
-
Pantau proses pemulihannya. Jika gigi berlubang, bakteri dan asam yang terbentuk akan menodai permukaannya. Sejatinya, warna noda pada gigi mampu mengindikasikan tingkat kerusakannya; misalnya, warna yang lebih gelap menandakan adanya lubang yang lebih besar dan dalam. Jika Anda sedang berusaha mengobati gigi berlubang, cobalah meluangkan waktu untuk mengamati ada atau tidaknya perubahan warna pada gigi.
- Perhatikan pula sensasi nyeri yang muncul. Jika rasa nyerinya persisten, terasa menusuk, atau sensitif terhadap makanan bersuhu panas dan dingin, kemungkinan besar kondisi gigi berlubang Anda sudah semakin serius dan harus segera diperiksakan ke dokter (terutama jika intensitas nyerinya meningkat).
- Waspadai kemungkinan terjadinya impaksi akibat makanan. Faktanya, makanan dapat dengan mudah terperangkap di dalam lubang pada gigi yang retak. Alhasil, gigi pun akan terasa lebih sensitif dan tidak nyaman, serta membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
- Waspadai retakan pada gigi. Meski sangat bergantung kepada ukuran lubang, gigi yang berlubang mungkin akan lebih lemah daripada gigi yang lebih sehat. Jika tidak ingin mengobati gigi berlubang di dokter, setidaknya waspadailah kemungkinan ini.
Iklan
-
Gosok gigi secara rutin. Idealnya, Anda harus menggosok gigi sedikitnya dua kali sehari, dan menambahkan frekuensinya setelah menyantap atau menenggak makanan dan minuman selain air putih selama 30 menit. Ketika menggosok gigi, pastikan bulu sikat berada pada posisi 45° dari gusi, dan digerakkan maju dan mundur pada permukaan gigi. Pastikan Anda juga menggosok bagian dalam, depan, dan bawah gigi ketika melakukannya.
- Jangan lupa menggosok lidah, karena bakteri dan sisa makanan umumnya juga akan menumpuk di sana. [12] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Gunakan sikat gigi berbulu lembut. Ingat, gigi juga bisa rusak akibat digosok dengan gerakan atau bulu sikat yang terlalu keras. Selain itu, pastikan Anda juga mengganti sikat gigi setiap 3 sampai 4 bulan.
- Tidak perlu membilas pasta gigi yang tertinggal di dalam mulut. Cukup buang busanya, tetapi tidak perlu membilas bagian dalam mulut dengan air agar mineral yang terkandung di dalam pasta gigi memiliki peluang untuk terserap ke dalam gigi.
- Jika gigi Anda sangat sensitif, gunakan pasta gigi yang secara khusus ditujukan untuk pemilik gigi sensitif. Dalam banyak kasus, peradangan pada gusi juga dapat berkurang karenanya. [13] X Teliti sumber Liu, Y-L., Nascimento,M., Burne, RA., Progress toward understanding the contribution of alkali generation in dental biofilms to inhibition of dental caries. Int J Oral Sci. 2012 September; 4(3): 135–140.
-
Bersihkan gigi dengan benang setiap hari. Siapkan benang gigi sepanjang 50 cm, lalu ikatkan kedua ujungnya di jari tengah kedua tangan Anda. Tekan benang dengan jempol dan jari telunjuk di kedua tangan agar kondisinya lebih regang, lalu gerakkan benang maju dan mundur di sela-sela dan bagian bawah setiap gigi. Setelah benang masuk ke sela-sela gigi, gerakkan naik dan turun secara perlahan selama beberapa kali untuk membersihkannya. Kemudian, kendurkan lebih banyak benang dan bergeraklah ke sela-sela gigi yang lain. [14] X Teliti sumber
- Jika tidak mengetahui teknik yang benar untuk membersihkan gigi, cobalah menonton video yang dibuat oleh Asosiasi Dental Amerika Serikat ini.
-
Gunakan fluorida. Kandungan fluorida di dalam pasta gigi dan obat kumur dan menggantikan komponen kalsium dalam hidroksiapatit dengan fluorapatit, substansi yang resistan terhadap proses demineralisasi oleh asam. Alhasil, penggunaan fluorida terbukti mampu mencegah pembentukan lubang pada gigi. [15] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber [16] X Teliti sumber Zero, DT, Fontana, M., Martínez-Mier, EA., Ferreira-Zandoná, A., Ando, M, González-Cabezas, C., Bayne, S. The biology, prevention, diagnosis and treatment of dental caries: scientific advances in the United States. J Am Dent Assoc. 2009 Sep;140 Suppl 1:25S-34S. Kandungan fluorida di dalam pasta gigi dapat membantu memperkuat enamel, sekaligus mencegah pembentukan gigi berlubang karena kandungan antimikrobnya mampu membunuh bakteri penyebab gigi berlubang. [17] X Teliti sumber [18] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Meski beberapa orang menyuarakan kekhawatirannya mengenai penggunaan fluorida, penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian Nasional Amerika Serikat pada tahun 2007 menemuan bahwa fluorida adalah mineral yang penting untuk menjaga kesehatan gigi serta struktur tulang yang menyangganya.
- Jika ingin, Anda juga bisa menggunakan pasta gigi yang secara khusus didesain untuk memperkuat enamel, seperti berbagai merek pasta gigi berfluorida yang dijual di pasaran.
-
Kurangi kebiasaan menyantap camilan dan mengonsumsi minuman selain air putih. Mengudap camilan atau menenggak minuman selain air putih secara berkala sejatinya dapat berdampak berbahaya bagi gigi Anda. Faktanya, setiap kali Anda menyantap atau menenggak minuman selain air putih, bakteri di dalam mulut akan menciptakan lingkungan yang asam dan dapat merusak enamel pada gigi. [19] X Teliti sumber [20] X Teliti sumber
- Jika harus mengudap makanan ringan, pilih opsi yang lebih menyehatkan seperti keju, yoghurt, atau potongan buah-buahan. Hindari makanan ringan yang tidak ramah bagi gigi, seperti kudapan manis atau keripik.
-
Batasi asupan karbohidrat dan gula. Ingat, bakteri penyebab gigi berlubang membutuhkan makanan, yaitu karbohidrat dan gula, untuk bertahan hidup. Secara khusus, mereka akan mengubah makanan tersebut menjadi asam, yang mampu melemahkan kekuatan gigi. Itulah mengapa, Anda harus membatasi asupan karbohidrat dan gula untuk membasmi eksistensi bakteri di dalam mulut! Dengan kata lain, hindari seluruh makanan olahan dan kemasan, seperti kukis, keik, keripik, biskuit, dsb. [21] X Teliti sumber [22] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Hindari pula soda dan minuman lain yang mengandung pemanis artifisial tambahan. Selain itu, soda juga sangat asam dan dapat merusak enamel gigi! [23] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Jika tetap ingin mengonsumsi makanan yang bercita rasa manis, cobalah menyantap madu yang mengandung zat antibakteri. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi stevia, yaitu herba yang rasa manisnya lebih tinggi 200 kali daripada gula biasa.
- Jika benar-benar ingin mengonsumsi gandum, cobalah memilih gandum yang telah melalui proses fermentasi, seperti roti sourdough , dalam porsi yang wajar.
- Jika telanjur mengonsumsi karbohidrat dan gula, segeralah menggosok gigi untuk membersihkan sisa makanan yang melekat pada gigi dan mampu mempercepat terjadinya pembusukan.
-
Konsumsi buah segar tertentu. Sebagian besar buah segar mengandung gula yang tidak bersahabat dengan bakteri di dalam mulut. Oleh karena itu, jangan ragu mengonsumsi lebih banyak apel, pir, persik, atau buah-buahan lain dalam porsi yang wajar. Selain itu, buah-buahan segar, sebagaimana sayuran, juga dapat meningkatkan produksi air liur yang mampu membersihkan sisa makanan di sela-sela dan permukaan gigi. [24] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Batasi konsumsi buah-buahan citrus ! Seiring berjalannya waktu, kandungan asamnya yang sangat tinggi dapat merusak enamel gigi Anda. Oleh karena itu, selalu santap buah-buahan citrus sebagai bagian dari menu makanan berat (bukan sebagai camilan), dan pastikan Anda selalu berkumur dengan air setelahnya. [25] X Teliti sumber
-
Kunyah makanan dengan baik dan benar. Pahamilah bahwa gerakan mengunyah mampu memicu produksi air liur yang secara alami mengandung zat antibakteri dan bermanfaat untuk membersihkan sisa makanan pada sela-sela serta permukaan gigi. Air liur juga mengandung kalsium dan fosfat yang ampuh menetralkan kadar asam pada makanan dan menghancurkan sebagian bakteri di dalamnya.
- Makanan yang asam memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk memicu produksi air liur. Namun, oleh karena kandungan asamnya yang lebih tinggi, pastikan makanan dikunyah sebanyak mungkin untuk meningkatkan jumlah air liur yang diproduksi. [26] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Pertimbangkan untuk membatasi asupan asam fitat. Beberapa ahli merekomendasikan Anda untuk mengurangi asupan makanan yang mengandung asam fitat (seperti kacang-kacangan dan legum), terutama karena asam fitat dapat mencegah penyerapan mineral dalam tubuh. Meski asam fitat juga mengandung mineral, sebagian besar kandungan tersebut akan hilang ketika kacang-kacangan dan legum direndam sebelum dimasak, ketika dimasak, dan ketika memasuki rongga perut yang asam. [27] X Teliti sumber
-
Konsumsi suplemen mineral. Gemar mengonsumsi multivitamin? Pastikan produk yang Anda pilih mengandung mineral, terutama kalsium dan magnesium. Ingat, keduanya (terutama kalsium) merupakan kandungan mineral utama pada gigi sehingga harus dikonsumsi untuk memperkuat kondisi gigi. [28] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber [29] X Teliti sumber Zero, DT, Fontana, M., Martínez-Mier, EA., Ferreira-Zandoná, A., Ando, M, González-Cabezas, C., Bayne, S. The biology, prevention, diagnosis and treatment of dental caries: scientific advances in the United States. J Am Dent Assoc. 2009 Sep;140 Suppl 1:25S-34S. In general a mineral supplement should contain:
- Setidaknya, konsumsi 1.000 mg kalsium setiap harinya. Secara khusus, pria yang berusia di atas 71 tahun dan wanita yang berusia di atas 51 tahun harus mengonsumsi sekitar 1.200 mg per hari!
- Pastikan tubuh juga menerima asupan 300-400 mg magnesium setiap harinya. Sementara itu, anak-anak yang baru lahir hingga berusia 3 tahun harus menerima asupan 40-80 mg magnesium per hari; anak-anak yang berusia 3-6 tahun harus menerima asupan 120 mg magnesium per hari; dan anak-anak yang berusia sampai dengan 10 tahun memerlukan asupan 170 mg magnesium setiap harinya. Pastikan Anda hanya memberikan vitamin yang ditujukan untuk anak-anak kepada mereka, ya!
-
Dapatkan asupan vitamin D yang cukup. Vitamin D mampu mengontrol keseimbangan kalsium dan fosfat pada tulang dan gigi Anda, dan beberapa makanan yang terbukti kaya akan vitamin tersebut adalah ikan berlemak sehat (seperti salmon, makerel, dan tuna), susu kedelai, santan, susu sapi, telur, dan yoghurt. Cara lain untuk mendapatkan asupan vitamin D adalah dengan berjemur di pagi hari atau mengonsumsi suplemen yang bisa dibeli di berbagai apotek dan toko kesehatan terdekat. [30] X Teliti sumber
- Orang dewasa dan anak-anak harus menerima sedikitnya 600 UI (Unit Internasional) vitamin D setiap harinya. Sementara itu, orang dewasa yang berusia di atas 70 tahun harus menerima 800 UI vitamin D per hari.
-
Minum air putih sebanyak-banyaknya. Air putih, terutama yang mengandung fluorida, diklaim sebagai salah satu minuman terbaik untuk menjaga kesehatan gigi. Secara umum, Anda direkomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 8 gelas air per hari. Dewasa ini, cukup banyak perusahaan air minum yang telah menambahkan kandungan fluorida untuk mencegah risiko pembusukan gigi. Terapkan metode ini agar tubuh tetap terhidrasi sehingga mampu terus-menerus memproduksi air liur. Selain itu, air putih juga dapat membantu membersihkan sisa makanan yang melekat di sela-sela gigi secara efektif! [31] X Teliti sumber
- Sejatinya, eksistensi air berfluorida mengundang kontroversi, terutama karena tidak adanya kejelasan perihal manfaat positif air berfluorida bagi kesehatan gigi, dan karena beberapa orang mengkhawatirkan adanya efek samping yang negatif setelah mengonsumsi air berfluorida dalam jangka waktu yang lama. [32] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Cegah gigi berlubang dengan bantuan herba. Herba antibakteri bisa digunakan untuk mengontrol dan mencegah pertumbuhan bakteri di dalam mulut, lho ! Beberapa di antaranya yang diklaim sangat efektif untuk menghasilkan efek tersebut adalah cengkih, timi, goldenseal , akar anggur oregon , dan oregano. Umumnya, berbagai herba tersebut bisa Anda olah menjadi teh yang pekat atau diencerkan dan digunakan sebagai obat kumur. [33] X Teliti sumber Fournomiti M, Kimbaris A, Mantzourani I, Plessas S, Theodoridou I, Papaemmanouil V, Kapsiotis I, Panopoulou M, Stavropoulou E, Bezirtzoglou EE, Alexopoulos A. Antimicrobial activity of essential oils of cultivated oregano (Origanum vulgare), sage (Salvia officinalis), and thyme (Thymus vulgaris) against clinical isolates of Escherichia coli, Klebsiella oxytoca, and Klebsiella pneumoniae. Microb Ecol Health Dis. 2015 Apr 15;26:23289 [34] X Teliti sumber Kumari M, Naik SB, Rao NS, Martande SS, Pradeep AR. Clinical efficacy of a herbal dentifrice dentinal hypersensitivity: a randomized controlled clinical trial. Aust Dent J. 2013 Dec;58(4):483-90.
- Untuk membuat teh : Rebus air dan tuangkan ke dalam mangkuk tertutup. Kemudian, tambahkan sekitar 2 sdt. (2 gram) herba kering untuk setiap 500 ml air. Aduk sebentar, lalu tutup mangkuk untuk menyeduh herba. Tunggu hingga suhu air benar-benar dingin, lalu tuangkan teh yang pekat ke dalam wadah tertutup melalui saringan agar ampas herba tidak ikut tertuang, dan masukkan wadah ke dalam kulkas. Habiskan teh dalam waktu 2 minggu jika disimpan di dalam kulkas.
- Untuk membuat obat kumur : Jika ingin berkumur dengan cairan antibakteri, cobalah menuangkan 1 bagian air dan 1 bagian teh pekat ke dalam sebuah gelas, lalu berkumurlah dengan larutan tersebut selama 1-2 menit. Setelahnya, jangan membilas bagian dalam mulut Anda dengan air putih selama 5 menit.
Iklan
-
Konsultasikan masalah gigi berlubang kepada dokter. Jika merasa memiliki masalah gigi berlubang (misalnya, jika gigi terasa sakit, lebih sensitif, nyeri ketika makan atau minum, atau terlihat bernoda), segeralah memeriksakan diri ke dokter! Dokter gigi ahli dapat merekomendasikan berbagai cara yang efektif untuk mencegah gigi membusuk dan memperbaiki kesehatannya secara menyeluruh. Selain itu, metode medis yang dianjurkan pasti lebih aman dan tepercaya jika dibandingkan dengan berbagai metode pengobatan rumahan yang telah Anda coba. [35] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Penambalan gigi adalah metode pengobatan gigi berlubang yang paling lazim untuk dilakukan. Pada metode tersebut, dokter akan membuang bagian gigi yang membusuk, lalu mengisi rongga yang kosong tersebut dengan komposit resin, porselen, atau material lain.
- Ingat, penelitian yang membuktikan manfaat pengobatan alami untuk mengatasi masalah gigi berlubang sangatlah terbatas. Faktanya, salah satu penelitian yang menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, daging, dan vitamin D dapat mengobati gigi berlubang dilakukan pada tahun 1932! [36] X Teliti sumber Mellanby M, Pattison CL. The Influence of a Cereal-Free Diet Rich in Vitamin D And Calcium on Dental Caries in Children. British Medical Journal 1932; 1(37): 507-510.
- Sebaiknya, tambal lubang pada gigi sesegera mungkin. Semakin cepat lubang ditambal, semakin minim pula kemungkinannya untuk bertambah parah. Selain itu, jika lubang ditambal sebelum menimbulkan rasa sakit, kemungkinan besar Anda tidak akan memerlukan pengobatan lanjutan yang berharga lebih mahal, seperti perawatan saluran akar gigi. [37] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
-
Temui dokter secara berkala untuk memeriksa dan membersihkan gigi. Secara umum, setiap orang perlu membersihkan dan memeriksakan giginya ke dokter setiap 6 bulan. Namun, aturan tersebut tentu saja akan disesuaikan dengan kondisi gigi Anda saat ini. Misalnya, jika lubang pada gigi cukup dalam, kemungkinan besar dokter akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan dan pembersihan gigi setiap 4 bulan. [38] X Teliti sumber [39] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Melakukan pembersihan gigi secara rutin ampuh mencegah pembentukan lubang baru. Selain itu, dokter juga dapat menemukan lubang baru yang keberadaannya tidak Anda sadari, dan mengobatinya sebelum kondisinya semakin parah.
- Ikuti anjuran dokter mengenai cara merawat gigi yang benar, sesuai dengan struktur dan susunannya.
-
3Segera hubungi dokter jika mengalami gejala yang serius. Beberapa masalah gigi sejatinya harus segera diobati agar kondisinya tidak semakin serius. Oleh karena itu, segeralah menghubungi dokter atau klinik gigi terdekat jika mengalami masalah gigi yang tergolong darurat seperti: [40] X Teliti sumber
- Salah satu gigi retak, patah, atau berubah posisi.
- Munculnya gejala infeksi oral seperti pembengkakan di sekitar rahang, kesulitan bernapas, atau nyeri yang sangat intens hingga selalu membuat Anda terbangun di malam hari dan tak kunjung mereda meski Anda sudah mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri bebas.
- Meningkatnya sensitivitas terhadap makanan dan minuman yang bercita rasa manis, serta bersuhu terlalu panas atau terlalu dingin.
Iklan
Tips
- Ingat, kesehatan oral berhubungan sangat erat dengan kesehatan tubuh Anda secara menyeluruh. Secara khusus, masalah pada gigi terbukti mampu meningkatkan risiko diabetes dan gangguan jantung! [41] X Sumber Tepercaya Harvard Medical School Kunjungi sumber
- Cara terbaik untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan mencegah lubang terbentuk sedari awal. Itulah mengapa, Anda harus benar-benar menjaga kebersihan oral dan membatasi konsumsi makanan serta minuman bergula. [42] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
Referensi
- ↑ Zero, DT, Fontana, M., Martínez-Mier, EA., Ferreira-Zandoná, A., Ando, M, González-Cabezas, C., Bayne, S. The biology, prevention, diagnosis and treatment of dental caries: scientific advances in the United States. J Am Dent Assoc. 2009 Sep;140 Suppl 1:25S-34S.
- ↑ http://www.cdc.gov/oralhealth/publications/factsheets/dental_caries.htm
- ↑ http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2011/10/24/vitamin-d-may-be-better-than-fluoride.aspx
- ↑ https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/
- ↑ http://lpi.oregonstate.edu/mic/articles/vitamins/vitamin-k
- ↑ http://thepaleomama.com/2013/11/how-im-healing-cavities-without-dentistry/
- ↑ http://www.healthy-holistic-living.com/how-to-heal-cavities-naturally.html
- ↑ http://thepaleomama.com/2013/11/how-im-healing-cavities-without-dentistry/
- ↑ http://thepaleomama.com/2013/11/how-im-healing-cavities-without-dentistry/
- ↑ https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=4062
- ↑ http://www.healingteethnaturally.com/tooth-remineralisation-demineralisation-saliva-ph.html
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/expert-answers/brushing-your-teeth/faq-20058193
- ↑ Liu, Y-L., Nascimento,M., Burne, RA., Progress toward understanding the contribution of alkali generation in dental biofilms to inhibition of dental caries. Int J Oral Sci. 2012 September; 4(3): 135–140.
- ↑ http://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/f/flossing
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/basics/definition/con-20030076
- ↑ Zero, DT, Fontana, M., Martínez-Mier, EA., Ferreira-Zandoná, A., Ando, M, González-Cabezas, C., Bayne, S. The biology, prevention, diagnosis and treatment of dental caries: scientific advances in the United States. J Am Dent Assoc. 2009 Sep;140 Suppl 1:25S-34S.
- ↑ http://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/f/fluoride
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/basics/prevention/con-20030076
- ↑ http://www.mouthhealthy.org/en/nutrition/
- ↑ http://www.mouthhealthy.org/en/nutrition/
- ↑ http://authoritynutrition.com/10-disturbing-reasons-why-sugar-is-bad/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1287824/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2676420/
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/basics/prevention/con-20030076
- ↑ http://www.mouthhealthy.org/en/nutrition/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1287824/
- ↑ http://authoritynutrition.com/phytic-acid-101/
- ↑ http://www.cdc.gov/oralhealth/publications/factsheets/dental_caries.htm
- ↑ Zero, DT, Fontana, M., Martínez-Mier, EA., Ferreira-Zandoná, A., Ando, M, González-Cabezas, C., Bayne, S. The biology, prevention, diagnosis and treatment of dental caries: scientific advances in the United States. J Am Dent Assoc. 2009 Sep;140 Suppl 1:25S-34S.
- ↑ https://www.vitamindcouncil.org/health-conditions/dental-caries/
- ↑ http://www.mouthhealthy.org/en/nutrition/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2001050/
- ↑ Fournomiti M, Kimbaris A, Mantzourani I, Plessas S, Theodoridou I, Papaemmanouil V, Kapsiotis I, Panopoulou M, Stavropoulou E, Bezirtzoglou EE, Alexopoulos A. Antimicrobial activity of essential oils of cultivated oregano (Origanum vulgare), sage (Salvia officinalis), and thyme (Thymus vulgaris) against clinical isolates of Escherichia coli, Klebsiella oxytoca, and Klebsiella pneumoniae. Microb Ecol Health Dis. 2015 Apr 15;26:23289
- ↑ Kumari M, Naik SB, Rao NS, Martande SS, Pradeep AR. Clinical efficacy of a herbal dentifrice dentinal hypersensitivity: a randomized controlled clinical trial. Aust Dent J. 2013 Dec;58(4):483-90.
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/basics/treatment/con-20030076
- ↑ Mellanby M, Pattison CL. The Influence of a Cereal-Free Diet Rich in Vitamin D And Calcium on Dental Caries in Children. British Medical Journal 1932; 1(37): 507-510.
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/basics/treatment/con-20030076
- ↑ http://www.mouthhealthy.org/en/dental-care-concerns/questions-about-going-to-the-dentist/
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/basics/prevention/con-20030076
- ↑ https://vitalrecord.tamhsc.edu/you-asked-what-qualifies-as-a-dental-emergency/
- ↑ http://www.health.harvard.edu/blog/treating-gum-disease-may-lessen-burden-heart-disease-diabetes-conditions-201407237293
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/basics/definition/con-20030076