PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pencinta popok ( diaper lover ) adalah orang dewasa yang suka memakai popok, baik untuk alasan medis atau lainnya. Pencinta popok mungkin mengenakannya untuk kenyamanan, kenikmatan seksual, atau karena lebih menyukai popok daripada pakaian dalam konvensional. Menerima kenyataan bahwa Anda seorang pencinta popok mungkin tidak mudah dan terkadang bahkan traumatis. Namun, Anda bisa belajar untuk menerima diri sendiri dan mengeksplorasi kecintaan Anda terhadap popok.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menerima Kenyataan sebagai Pencinta Popok

PDF download Unduh PDF
  1. Anda mungkin merasa terasing atau aneh ketika menyadari bahwa Anda suka memakai popok. Namun, penting untuk mengetahui bahwa banyak orang yang juga memiliki kecintaan terhadap popok seperti Anda. Jadi, Anda bukan satu-satunya orang yang memiliki perasaan dan perilaku tersebut. Tidak ada yang “aneh” atau “tidak normal” dalam diri Anda.
    • Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa ada komunitas yang menyatukan orang-orang penggemar popok. Tidak mustahil untuk bertemu orang lain yang memiliki perasaan dan perilaku yang sama seperti Anda.
  2. Anda mungkin merasa aneh atau malu karena memakai popok dan tidak tahu dari mana preferensi ini berasal. Terimalah perasaan positif yang Anda rasakan karena memakai popok dan kenyataan bahwa Anda seorang pencinta popok, seperti kesenangan, kegembiraan, dan kepuasan. Jika Anda diliputi rasa bersalah, malu, dan ketakutan karena memakai popok, perhatikan perasaan ini juga. Mungkin lebih mudah untuk mengabaikan emosi-emosi ini, tetapi Anda harus merangkulnya. [1] Alih-alih mengkhawatirkan apa yang mungkin dipikirkan orang lain jika mereka mengetahui kondisi ini, sebaiknya Anda belajar untuk merasa nyaman dengan diri sendiri dan dengan perasaan Anda terlebih dahulu.
    • Dalami perasaan yang Anda miliki tentang preferensi ini dan terimalah sepenuhnya, baik yang bersifat positif atau negatif. Tanyakan kepada diri sendiri bagaimana kegemaran memakai popok bisa berkontribusi terhadap persepsi diri dan identitas Anda.
    • Beberapa perasaan negatif yang mungkin muncul di antaranya rasa takut bahwa orang lain akan mengetahuinya, atau rasa bersalah atau malu. Anda mungkin juga akan banyak mengkritik diri sendiri.
    • Penting bagi Anda untuk terlebih dahulu memahami motivasi dan perasaan Anda sendiri, terutama jika Anda ingin orang lain memahami Anda.
    • Menulis jurnal merupakan salah satu cara untuk menghadapi dan mengatasi perasaan ini. Proses menulis jurnal memungkinkan Anda menentukan emosi dan menjauhkan diri darinya. [2] Meluangkan waktu beberapa menit saja setiap hari untuk menuliskan perasaan Anda dapat membuat pikiran dan perasaan menjadi lebih jelas. [3]
  3. Untuk dapat menerima diri sendiri sepenuhnya, Anda harus bisa berlapang dada untuk menerima bagian diri sendiri yang sulit untuk diakui. [4] Periksalah setiap perasaan negatif yang dirasakan terhadap fakta bahwa Anda memakai popok dan hindari mengkritik diri sendiri karena preferensi tersebut. Jika Anda kesulitan mengatasi kecintaan Anda terhadap popok, tunjukkan rasa belas kasih kepada diri sendiri.
    • Saat Anda berurusan dengan rasa malu, katakan saja, “Aku merasa malu karena masyarakat memandang rendah orang dewasa yang memakai popok, tetapi aku tidak berkewajiban memenuhi harapan sosial” dan “Aku menerima diriku apa adanya.”
    • Ingat, tidak ada salahnya mencari kesenangan dan kepuasan dengan memakai popok.
    • Cobalah untuk memperlakukan diri sendiri seperti yang Anda lakukan terhadap teman dekat. Tunjukkan perhatian dan kasih sayang yang sama seperti yang Anda tunjukkan kepada teman.
  4. Belajarlah untuk menangani rasa bersalah dan malu . Anda mungkin merasa bersalah dan malu dengan gaya hidup Anda. Rasa bersalah adalah perasaan yang datang ketika Anda merasa telah melakukan sesuatu yang melanggar nilai moral, atau merasa ada sesuatu yang “salah”. Rasa malu adalah perasaan jengah, tidak berdaya, yang mungkin timbul akibat ketidaksetujuan dari diri sendiri atau orang lain. [5] Tidak ada alasan untuk merasa bersalah atau malu karena menyukai popok. Jika berhasil mengatasi perasaan-perasaan ini, Anda akan merasa lebih bisa menerima diri sendiri.
    • Rasa bersalah seharusnya menjadi sinyal untuk menunjukkan bahwa Anda melakukan sesuatu yang salah atau berbahaya. Contohnya, jika Anda merasa bersalah setelah melahap seluruh kue, otak akan memberi tahu bahwa perilaku ini tidak sehat dan berbahaya. [6] Dengan kata lain, rasa bersalah adalah perasaan bahwa Anda telah melakukan sesuatu yang buruk, sementara rasa malu adalah perasaan bahwa Anda seorang yang buruk. [7] Namun, mengalami perasaan bersalah karena jati diri Anda sebagai pencinta popok adalah rasa bersalah yang “tidak sehat” karena Anda tidak menyakiti siapa pun, termasuk diri sendiri. Jika rasa bersalah membantu Anda belajar dari kesalahan, artinya Anda harus mengubah pola pikir dan menerima kondisi ini sebagai bagian diri Anda..
    • Salah satu cara untuk menyembuhkan rasa malu adalah menerima kenyataan bahwa Anda tidak memiliki kendali atas perasaan dan perilaku orang lain. Orang memiliki pilihan untuk bersikap terbuka dan maklum, menghakimi dan tertutup, dan pilihan ini tidak ada hubungannya dengan Anda. Setelah Anda tidak lagi memusingkan apa yang dilakukan atau dipikirkan orang lain, rasa malu akan mulai berkurang. [8]
  5. Anda bisa mengasosiasikan kecintaan terhadap popok atau perilaku yang menyimpang dari “norma” sebagai sesuatu yang memalukan. Mungkin sulit menghilangkan dorongan untuk memakai popok. Jadi, berhentilah melakukannya. Upaya untuk menekan emosi dan kebutuhan dapat menyebabkan kerusakan yang serius. [9] Berikan kesempatan kepada diri sendiri untuk merasakan kenikmatan dan kepuasan saat memakai popok.
    • Jika Anda khawatir orang lain akan mengetahui bahwa Anda memakai popok, cobalah untuk mengenakannya di area pribadi atau saat Anda sendirian.
  6. Carilah teman yang memiliki minat dan perasaan yang sama seperti Anda. Ada komunitas di internet untuk pencinta popok dan “bayi” dewasa. Jika Anda mencari pemahaman dan persahabatan dengan orang lain sesama pencinta popok, bergabunglah dengan komunitas yang menganut nilai-nilai yang sama.
    • Jika selama ini Anda merasa disalahpahami atau merasa terbebani karena menyimpan rahasia sebagai pencinta popok, menjadi bagian dari komunitas pencinta popok dapat memberi rasa lega luar biasa dan membantu Anda menyadari bahwa Anda tidak sendirian.
    • Tidak semua pencinta popok ingin menjadi bagian dari komunitas. Anda bebas memutuskan apakan ingin berhubungan dengan orang yang juga menyukai popok atau tidak.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memahami Perilaku Pencinta Popok

PDF download Unduh PDF
  1. Banyak orang dewasa yang memakai popok dan berperilaku seperti bayi mengatakan bahwa keinginan untuk mengadopsi gaya hidup ini dimulai sebelum masa remaja, sekitar umur 11 atau 12 tahun. [10] Kasus pencinta popok lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Perilaku ini termasuk memakai popok, buang air (kecil atau besar) di popok. [11]
    • Kebanyakan pencinta popok adalah pria, memiliki pekerjaan, dan berusia pertengahan 30an. [12]
    • Beberapa orang dewasa yang memakai popok mengadopsi jenis kelamin berbeda dari yang ditetapkan saat kelahiran atau mengekspresikan ketidakstabilan gender. [13]
  2. Memakai popok tidak secara otomatis berarti Anda ingin berperilaku seperti bayi. [14] Bayi dewasa suka berperilaku atau diperlakukan seperti bayi, misalnya mengedot, bermain dengan mainan bayi, atau tidur di boks bayi. Beberapa pencinta popok hanya ingin menikmati sensasi memakai popok dan mungkin mengenakannya secara diam-diam dan menjalani kehidupan “normal”. Anda mungkin ingin, atau mungkin tidak, berperilaku seperti bayi dewasa. Anda bebas mengeksplorasi dan memutuskan apa yang Anda inginkan.
    • Sebagian orang memakai popok agar merasa nyaman atau sebagai pemanasan sebelum bercinta. Perilaku ini tidak selalu berkaitan dengan bayi atau gaya hidup bayi.
  3. Anda mungkin mulai menyukai memakai popok saat mengalami peningkatan inkontinesia (kondisi urine keluar tanpa terkontrol). Kemudian, Anda mulai menikmati memakai popok dan mengeksplorasi perannya dalam seksualitas dan kesenangan.. [15]
    • Tidak masalah jika Anda menikmati memakai popok, entah karena alasan inkontinesia atau lainnya.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menghormati Privasi

PDF download Unduh PDF
  1. Anda mungkin ingin memberi tahu orang lain bahwa Anda memakai popok, atau menyimpannya sendiri. Andalah yang memutuskan apakah perlu membicarakannya dengan orang-orang terdekat atau tidak. Jika Anda terlibat hubungan romantis, tidak ada salahnya mengungkapkan informasi ini sebelum hubungan berkembang mencapai tahap yang membuat topik ini menjadi terlalu memalukan. Anda juga bisa memberi tahu teman dekat atau keluarga tentang preferensi ini atau memilih untuk merahasiakannya.
    • Jangan takut untuk membangun hubungan atau memberi tahu pasangan bahwa Anda memakai popok. Meskipun sebagian orang tidak akan memahaminya, Anda mungkin akan terkejut mengetahui bahwa banyak orang bersedia menerima perilaku dan gaya hidup seperti itu.
  2. Jika memakai popok sudah menjadi bagian integral dari identitas Anda atau menjadi kegiatan rutin, penting untuk memberi tahu pasangan mengenai hal ini. Apalagi jika Anda suka memakai popok saat berhubungan seks. Bisa jadi ini merupakan subjek yang sensitif untuk dibicarakan, tetapi Anda harus melakukannya. Jangan membiarkannya “menggantung” jika hal itu merupakan sesuatu yang penting bagi Anda.
    • Beri tahu pasangan bahwa Anda ingin mendiskusikan sesuatu yang bersifat pribadi dan sangat penting bagi Anda. Katakan, “Aku rasa penting untuk bersikap jujur dan memberitahumu siapa diriku yang sesungguhnya. Aku seorang pencinta popok.” Tunjukkan sikap terbuka untuk menjawab pertanyaan yang mungkin dia ajukan.
    • Pancing ketertarikan pasangan. Jika pasangan suka mencoba hal-hal baru dalam berhubungan seks, katakan, “Aku tahu kamu suka mencoba hal-hal baru di tempat tidur, dan ini adalah petualangan baru yang dapat kita lakukan bersama-sama.” [16]
    • Tetapkan batasan yang membuat Anda dan pasangan merasa nyaman. Contohnya, Anda mungkin bisa memulai dengan skala kecil dan meningkatkan intensitasnya, misalnya mulailah memakai popok di sekitar rumah terlebih dahulu, kemudian membawanya ke konteks yang lebih intim. Gunakan komunikasi yang jelas untuk memastikan Anda berdua merasa nyaman dan senang dengan batasan yang ditetapkan.
  3. Pencinta popok dan bayi dewasa adalah kelompok besar yang masih marginal dan belum “terang-terangan”. Banyak orang tidak memahami perasaan dan motivasi pencinta popok. Anda bebas memutuskan apakah ingin memakai popok di depan umum atau di rumah. Hal ini sangat tergantung pada motivasi Anda memakai popok, apakah untuk alasan kenyamanan atau seksual.
    • Jika Anda ingin memakai popok secara diam-diam di depan umum, kenakan pakaian longgar untuk menyembunyikan ketebalan popok dan usahakan untuk minimalkan suara yang ditimbulkan kerutan popok.
    • Memakai popok di tempat tidur adalah pilihan populer.
  4. Jika Anda lebih suka memakai popok secara diam-diam, buatlah perencanaan jauh-jauh hari sebelum menerima tamu di rumah. Simpan popok di tempat yang tersembunyi dan tidak bisa ditemukan. Anda bisa menyimpannya di mesin cuci/pengering, kamar tidur, atau tempat rahasia di rumah yang hanya Anda ketahui sendiri.
    • Jika bisa membuat Anda merasa lebih nyaman, karanglah cerita untuk mengantisipasi situasi jika orang lain berhasil menemukan popok secara tidak sengaja.
    Iklan

Peringatan

  • Meskipun Anda sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyembunyikannya, orang lain bisa saja mengetahuinya. Jika itu terjadi, jangan khawatir. Itu bukan hal terburuk di dunia dan lanjutkan hidup Anda. Jangan menganggapnya terlalu serius.
Iklan
  1. Hawkinson, K., & Zamboni, B. D. (2014). Adult baby/diaper lovers: An exploratory study of an online community sample. Archives of Sexual Behavior, 43(5), 863-877.
  2. Hawkinson, K., & Zamboni, B. D. (2014). Adult baby/diaper lovers: An exploratory study of an online community sample. Archives of Sexual Behavior, 43(5), 863-877.
  3. https://www.psychologytoday.com/blog/in-excess/201310/childs-play
  4. https://www.psychologytoday.com/blog/in-excess/201310/childs-play
  5. http://www.wearing-adult-diapers.com/Adult-Diaper-Lover.html
  6. http://www.wearing-adult-diapers.com/Adult-Diaper-Lover.html
  7. https://www.psychologytoday.com/blog/the-attraction-doctor/201111/getting-kinky-how-share-your-fetish-or-fantasy

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.636 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan