Unduh PDF Unduh PDF

Bagi kebanyakan orang, baik yang berusia muda atau sudah memasuki usia dewasa, memiliki ketertarikan terhadap orang lain merupakan perasaan yang menyulitkan. Anda sepakat? Situasinya akan terasa semakin membingungkan jika ketertarikan tersebut justru tertuju kepada sesama jenis Anda! Jika usia Anda masih relatif muda dan belum pernah merasakan hal yang sama sebelumnya, kemungkinan besar benak Anda akan dipenuhi berbagai pertanyaan yang sulit dijawab. Apakah ini artinya Anda adalah seorang homoseksual? Apakah Anda harus menyatakan perasaan kepadanya? Apa pun jawaban Anda, sadarilah bahwa perasaan Anda sangat alamiah dan normal, Untuk itu, hargai dan perlakukan diri Anda dengan baik.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengelola Perasaan

Unduh PDF
  1. Meski sangat wajar untuk merasa panik saat mengalami situasi semacam ini, sebaiknya luangkan waktu untuk menghentikan apa pun yang Anda lakukan dan menarik napas dalam-dalam. Ingat, yang Anda rasakan sangatlah normal dan tidak salah! [1]
    • Ingat, memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis tidak secara otomatis membuat Anda gay. Percayalah, konsep seksualitas jauh lebih rumit daripada itu. [2]
  2. Sejatinya, orientasi seksual tidak terdiri dari beberapa kotak yang masing-masingnya dilabeli istilah gay, heteroseksual, dan/atau biseksual. Alih-alih memandangnya sebagai kelompok atau kategori yang konstan dan tidak cair, cobalah membayangkan orientasi seksual sebagai jembatan yang menghubungkan homoseksual dan heteroseksual. Dengan kata lain, Anda bisa berada di titik mana saja pada jembatan tersebut. [3]
    • Mungkin saja Anda memiliki ketertarikan yang kuat kepada perempuan, tetapi pada saat yang bersamaan juga sedikit menyukai laki-laki.
    • Selain itu, orientasi seksual bukanlah faktor yang menentukan ketertarikan romantis Anda kepada orang lain. Orientasi seksual juga mendasari cara pandang Anda terhadap diri Anda sendiri (homoseksual, heteroseksual, biseksual, atau identitas lainnya), dan cara Anda bersikap. Misalnya, seseorang mungkin saja memiliki ketertarikan romantis kepada pria dan wanita, tetapi memutuskan untuk menganggap dirinya heteroseksual dan hanya mengencani lawan jenisnya. [4]
    • Cara pandang Anda terhadap identitas diri dan siapa yang nantinya akan Anda kencani sepenuhnya terletak di tangan Anda. Berita baiknya, Anda memiliki sangat banyak waktu untuk membuat keputusan karena masih berusia muda! Suatu hari nanti, Anda pun berhak berubah pikiran jika menginginkannya! Ingat, Anda tidak perlu melabeli diri dengan identitas apa pun jika tidak ingin melakukannya. [5]
  3. Sebesar apa pun kebingungan Anda saat ini, tetaplah menghargai perasaan Anda. Ingat, perasaan itu ada dan benar; toh tidak ada aturan khusus yang mengatur cara yang benar untuk merasakan sesuatu, bukan? [6]
    • Anda mungkin akan mendengar komentar seperti, “Ah, ini cuma fase yang harus kamu lewati, kok” dari beberapa orang. Mereka mungkin benar, mungkin juga tidak. Pada akhirnya, keputusan sepenuhnya terletak di tangan Anda, bukan di tangan orang lain. Terimalah apa pun perasaan Anda saat ini; jika nantinya berubah, terimalah pula perubahan tersebut. [7]
  4. Perasaan yang saat ini Anda alami pasti akan terasa menyulitkan. Jangan memaksakan diri untuk melewatinya sendirian jika Anda memang tidak mampu melakukannya. Jika ingin mengomunikasikannya kepada orang lain, cobalah menceritakannya kepada sosok yang berpikiran terbuka, bisa dipercaya, dan menyayangi Anda dengan tulus. [8]
    • Percayalah, memiliki sistem pendukung akan memudahkan Anda untuk mengatasi perasaan dan situasi yang terasa menyulitkan. Kapan pun Anda siap, bicaralah kepada sosok yang Anda tahu mampu menerima homoseksualitas dan tidak akan menceritakan situasi Anda kepada orang lain yang tidak berkepentingan.
    • Lakukan ini hanya jika Anda merasa benar-benar siap! Tidak perlu memaksakan diri jika Anda merasa belum yakin atau kurang nyaman. [9]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Membuat Keputusan untuk Menyatakan Perasaan

Unduh PDF
  1. Jika Anda belum benar-benar mengenalnya, sekaranglah saat yang tepat untuk meningkatkan intensitas hubungan dengannya. Cobalah mengenalnya lebih dekat dan membuat diri Anda lebih nyaman di dekatnya. Ingat, kenyamanan dan kedekatan merupakan dua faktor yang sangat penting untuk dibangun sebelum menyatakan perasaan! [10]
    • Selain itu, Anda juga akan terbantu untuk semakin mengenali perasaan Anda yang sesungguhnya. Mungkin saja, setelahnya Anda justru menyadari bahwa dia lebih cocok dijadikan teman daripada pasangan. Sebaliknya, mungkin saja rasa suka Anda kepadanya justru akan semakin kuat setelahnya. [11]
    • Pada tahap ini, jangan berfokus untuk mengajaknya berkencan atau bahkan berpacaran. Dengan kata lain, perlakukan dia seperti teman-teman Anda yang lain dan ajak dia bepergian secara kasual.
  2. Setelah berhubungan lebih dekat dengannya, cobalah mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui pandangannya terkait homoseksualitas. Lakukan ini saat Anda berdua tidak sedang bepergian beramai-ramai, ya! [12]
    • Jangan mengajukan pertanyaan yang terlalu eksplisit seperti, “Bagaimana pendapatmu soal gay?" atau "Kamu gay, nggak?" Alih-alih, ajukan pertanyaan yang bermakna lebih samar seperti, “Bagaimana perasaanmu kalau dicium sama laki-laki/perempuan (sesuaikan dengan jenis kelamin Anda berdua)?" atau "Pernah suka sama orang, nggak? Siapa, tuh? Eh, kamu pernah suka sama laki-laki/perempuan (sesuaikan dengan jenis kelamin Anda berdua) nggak, sih?" [13]
    • Jika dia merespons pertanyaan Anda dengan negatif, berhentilah berusaha. Ingat, tidak semua orang memiliki pandangan yang positif terhadap ketertarikan sesama jenis. Jika dia pun demikian, menyerahlah dan langsung baca langkah terakhir dalam artikel ini.
  3. Jika Anda merasa dia juga memiliki perasaan yang sama, cobalah sesekali menggodanya. Jangan melakukannya dengan berlebihan; alih-alih, cukup lontarkan godaan atau rayuan ringan untuk mengetahui perasaannya kepada Anda. [14]
    • Misalnya, cobalah menatap matanya saat Anda berdua sedang mengobrol dan sedikit sandarkan tubuh Anda di bahunya. Amati reaksinya! Jika dia membalas kontak mata Anda dan tidak menjauhkan diri, kemungkinan dia juga menyukai Anda. [15]
  4. Jika Anda yakin dia bersedia memahami situasi Anda, jangan ragu menyatakan perasaan kepadanya. Tidak ada cara yang paling mudah atau paling benar untuk melakukannya; yang terpenting, lakukan ini pada saat yang menurut Anda tepat. [16]
    • Berhati-hatilah dalam membuat keputusan. Jika selama ini Anda selalu menerima sinyal negatif darinya, jangan memaksakan diri! Hati-hati, seseorang yang tidak mampu memahami situasi Anda justru bisa mencemooh Anda atau menceritakan pengakuan Anda kepada orang lain. Jika Anda tidak ingin semakin tersakiti, pastikan Anda benar-benar yakin bahwa dia bisa menerima situasi Anda dengan pikiran terbuka. [17]
    • Kemungkinan besar, dia akan membutuhkan waktu untuk mencerna pengakuan Anda. Jika situasinya demikian, berikan waktu sebanyak yang dia butuhkan untuk mencerna kata-kata Anda dan memikirkan keputusannya. [18]
  5. Jika dia menolak cinta Anda, satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan adalah melepaskannya. Meski sangat menyakitkan, berusahalah semampu Anda untuk melanjutkan hidup tanpa bayang-bayangnya.
    • Ingin tetap menjalin hubungan pertemanan dengannya? Keputusan sepenuhnya terletak di tangan Anda. Toh dalam banyak kasus, hubungan romantis yang tidak berakhir sukses justru dapat bertransformasi menjadi persahabatan yang manis. Setidaknya, Anda tahu bahwa ada seseorang yang bersedia menerima situasi Anda dan dapat dijadikan sistem pendukung kapan pun diperlukan. [19]
    • Namun, adakalanya menjaga pertemanan justru akan semakin menyakiti Anda atau menyulitkan Anda untuk berpaling. Jika situasinya demikian, kemungkinan besar Anda harus rela menjauhkan diri sejenak (atau bahkan selamanya) dari sang pujaan hati. [20]
    Iklan

Tips

  • Jika orang tua Anda tidak bersedia merestui hubungan sesama jenis, cobalah menceritakan perasaan Anda kepada orang dewasa lain yang tepercaya. Bangun kepercayaan diri sebelum menyampaikan orientasi seksual Anda kepada kerabat dan orang-orang terdekat.
  • Jika Anda membutuhkan teman bicara dan merasa benar-benar terbebani dengan situasi tersebut, cobalah menelusuri laman internet untuk mencari informasi terkait LSM atau komunitas yang mengusung isu gender di wilayah tempat tinggal Anda.
  • Jika dia tidak juga memberikan kepastian meski waktu sudah berlalu cukup lama sejak Anda menyatakan perasaan kepadanya, atau jika dia selalu mengubah subjek percakapan saat Anda mencoba membahasnya, kemungkinan besar dia tidak menyukai Anda. Jika situasinya demikian, berusahalah untuk melanjutkan hidup tanpanya. [21]
Iklan

Peringatan

  • Kemungkinan terburuknya, perasaan Anda tidak berbalas. Untuk menghindari sakit hati yang berlebihan, pastikan dia benar-benar mampu memahami perasaan dan situasi Anda meski tidak memiliki perasaan yang sama dengan Anda. Jangan memaksakan diri untuk menyatakan perasaan tanpa mempertimbangkan faktor tersebut!


Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 52.628 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan