Unduh PDF Unduh PDF

Mengakhiri hubungan romantis adalah situasi yang menyulitkan bagi siapa pun, terlebih jika mantan pasangan memutuskan untuk berkencan dengan salah satu teman terdekat Anda setelahnya. Akuilah, situasi tersebut dapat memunculkan rasa cemburu, rendah diri, kesedihan, dan kemarahan yang luar biasa. Jika Anda sedang berada dalam situasi tersebut dan masih dikuasai oleh emosi yang negatif, jangan ragu mendiskusikannya dengan teman Anda agar hubungan pertemanan Anda berdua tetap terjaga tanpa harus diwarnai oleh kesedihan pun ketidaknyamanan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengomunikasikan Kegelisahan kepada Teman Anda

Unduh PDF
  1. Ekspresikan kesedihan Anda, tetapi jelaskan bahwa Anda akan berusaha untuk memperbaiki emosi tersebut menjadi lebih positif. Jika ingin, sampaikan bahwa Anda mungkin perlu menjaga jarak darinya sampai perasaan negatif tersebut benar-benar hilang. [1]
    • Anda bisa berkata, “Jujur saja, ya, aku merasa sedih waktu tahu kamu pacaran sama Jen. Waktu itu sih , aku merasa kesal dan nggak aman, tapi sekarang aku sedang berusaha memperbaikinya.”
    • Jika Anda sudah menduga bahwa mantan pasangan dan teman Anda sudah saling tertarik sejak hubungan Anda belum berakhir, jangan takut mengakui kecurigaan tersebut kepada teman Anda. Setelah itu, dengarkan penjelasannya sebelum mengambil kesimpulan apa pun.
  2. Tidak ada salahnya menceritakan perasaan Anda kepadanya, lho . Jika berharap dia mau menceritakan kondisi hubungannya dengan mantan pasangan sejak awal, jangan ragu menyampaikannya. Jika Anda merasa kesal atau terkhianati, jangan ragu pula untuk menyampaikannya dengan tenang dan terkontrol. Percayalah, percakapan yang jujur dapat membuat Anda merasa lebih baik sekaligus memperbaiki pemahaman teman Anda terhadap situasi yang terjadi. [2]
    • Jika keinginan tersebut tidak ditanggapi dengan positif oleh teman Anda, tetaplah mengontrol diri dengan mengatur pernapasan dan mendengarkan tanggapannya dengan baik. [3]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku sebetulnya berharap kamu dan Maron bilang dengan jujur kalau kalian sudah berpacaran, jadi aku bisa menyiapkan diri. Soalnya aku masih belum bisa melupakan dia."
  3. Jika topik mengenai mantan pasangan membuat Anda kesal atau sedih, berusahalah menghindarinya. Sampaikan pula keinginan tersebut kepada teman Anda, jika memungkinkan. Dengan melakukannya, niscaya hubungan pertemanan Anda akan tetap terjaga, dan perasaan Anda mengenai mantan pasangan pun akan membaik. [4]
    • Anda bisa berkata, “Obrolan tentang Jen membuatku canggung. Boleh nggak , kita nggak membicarakannya dulu untuk sementara waktu?”
    • Jika Anda tidak merasa emosional ketika menyinggung mantan pasangan, kemungkinan besar Anda memang sudah melupakannya dan siap membicarakannya dalam situasi yang netral.
    • Jika sudah berhasil melupakan hubungan yang pernah terjalin dengan mantan pasangan, cobalah berkata, “Ingat nggak , waktu aku bilang malas membicarakan John? Sekarang aku sudah melupakannya, kok , jadi kamu boleh menyinggungnya kalau mau."
    • Jika benar-benar diperlukan, jangan ragu menjaga jarak dari teman Anda untuk memulihkan diri. Tegaskan bahwa Anda masih menghargai hubungan pertemanan yang terjalin, tetapi merasa memerlukan waktu dan jarak untuk memulihkan diri serta memproses perasaan yang muncul.
  4. Selain akan menyakiti hatinya, melakukannya pun berpotensi merusak hubungan Anda berdua dan mengacaukan peluangnya untuk menemukan kebahagiaan. Oleh karena itu, cobalah mengontrol kecemburuan dan kesedihan Anda dengan memahami bahwa hubungan mereka tidak ditujukan untuk menyakiti hati Anda.
    • Jika teman Anda menerima ultimatum, kemungkinan besar dia akan memilih mantan pasangan alih-alih Anda.
  5. 5
    Hindari dorongan untuk menjelek-jelekkan mantan pasangan. Jika mengetahui bahwa mantan pasangan kini berkencan dengan teman Anda, kemungkinan besar Anda akan merasakan dorongan yang luar biasa besar untuk menyabotase hubungan tersebut atau menjelek-jelekkan mantan pasangan di hadapan teman Anda. Sayangnya, tindakan tersebut justru berisiko merusak hubungan Anda dengan teman tersayang!
    • Oleh karena itu, berpikirlah sebelum membagikan informasi apa pun mengenai mantan pasangan kepada teman Anda, termasuk detail terkait hubungan Anda berdua atau riwayat hubungan mantan pasangan. Sebelum melakukannya, pikirkan terlebih dahulu manfaat positif yang akan Anda dapatkan dengan melakukannya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengelola Perasaan yang Muncul

Unduh PDF
  1. Ingin menangis atau berteriak usai mengakhiri hubungan dengan mantan pasangan? Jangan ragu melakukannya! Ingat, menghindari emosi yang negatif justru akan semakin memperpanjang durasi kemarahan atau kesedihan Anda. Oleh karena itu, jangan menekan emosi yang muncul agar Anda dapat melanjutkan hidup dengan lebih cepat. [5]
    • Jangan berkata, “Aku nggak peduli” atau “Ah, itu nggak penting, kok ,” jika Anda sesungguhnya masih merasa kesal terhadap situasi tersebut. Akui emosi yang muncul, apa pun itu!
    • Jangan mencari pelampiasan atau melakukan hal lain hanya untuk meraih kembali perhatian mantan pasangan.
  2. Cobalah mengamati hubungan tersebut dari kacamata pihak ketiga agar hasil evaluasinya dapat lebih jernih dan objektif. Pikirkan alasan yang membuat hubungan Anda berdua harus berakhir. Jika ternyata alasannya adalah ketidakcocokan yang terlampau besar, artinya Anda berdua memang tidak ditakdirkan untuk bersama. [6]
    • Meski Anda tidak ingin mengakhiri hubungan dengannya, kemungkinan ketidakcocokan itu tidak lantas hilang.
    • Jika khawatir teman Anda akan mengalami masalah yang sama, jangan takut mengekspresikannya. Namun, pastikan tindakan Anda tidak terkesan seperti upaya untuk menjelek-jelekkan mantan pasangan di hadapan pacar barunya, ya!
    • Beberapa gejala hubungan yang tidak sehat adalah ketika salah satu atau kedua belah pihak terus-menerus menginisiasi pertengkaran, meremehkan pihak yang lain, tidak bisa memberikan kepastian, memanipulasi pihak yang lain, atau mencemburui pasangannya. [7]
    • Selain itu, Anda mungkin tidak memiliki kondisi finansial atau emosional yang setara dengan mantan pasangan.
  3. Jika pernah memiliki tanda mata hubungan dengan mantan pasangan, segeralah membuangnya agar Anda terbantu untuk menjaga jarak secara emosional darinya. Melakukannya sejatinya mampu mengurangi emosi negatif yang muncul di benak Anda, dan membantu menjaga relasi yang positif dengan teman Anda. [8]
    • Membuang atau merusak barang yang mengingatkan Anda kepada mantan pasangan dapat menjadi pengalaman yang terapeutik, lho !
  4. Berhentilah mengikuti mantan pasangan di media sosialnya atau blokir profilnya agar Anda tidak lagi bisa melihat foto dan statusnya. Hati-hati, terus-menerus mengamati aktivitas mantan pasangan dan teman Anda di dunia maya dapat membawa dampak yang sangat tidak sehat bagi kesehatan emosional Anda. Oleh karena itu, bertekadlah untuk menjaga jarak dari keduanya di dunia maya agar sakit hati Anda dapat lebih cepat pulih, dan agar situasi tersebut tidak berpotensi membuat Anda marah atau sedih. [9]
    • Jika ingin, berhentilah mengikuti teman Anda di media sosial jika dia selalu mengunggah foto atau informasi terkait hubungan barunya yang membuat Anda kesal atau sedih.
    • Anda memang tidak harus memblokir profil media sosial mantan pasangan. Namun, jangan ragu melakukannya jika tindakan tersebut dapat memperbaiki suasana hati Anda!
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menjaga Jarak

Unduh PDF
  1. Berhentilah menghubunginya melalui telepon dan pesan teks, serta berhentilah mengajaknya bepergian bersama. Jika situasi mengharuskan Anda berdua untuk bertemu setiap hari, sampaikan keinginan tersebut secara langsung agar dia tidak merasa kebingungan dengan sikap Anda. Dengan menjaga jarak, niscaya Anda bisa menghindarkan diri dari rasa cemburu atau kesal saat melihat hubungan mereka berdua. Jika setelahnya emosi yang negatif masih tetap ada, sebaiknya tetaplah menghindari mantan pasangan dengan teman Anda sampai perasaan Anda benar-benar membaik. [10]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “ Sori ya, aku benar-benar sudah berusaha untuk melupakan masalah ini, tapi ternyata aku tetap merasa nggak nyaman. Jangan salah, ya, aku tetap berharap yang terbaik buat kamu. Itulah kenapa, aku merasa perlu menjaga jarak sebentar dari kamu dan dia. Moga-moga kamu mengerti, ya.”
    • Jika teman Anda terus-menerus memamerkan hubungan barunya di depan Anda atau mulai bersikap negatif, sebaiknya jaga jarak darinya secara permanen.
  2. 2
    Pahamilah bahwa hubungan baru teman Anda bukanlah serangan personal untuk Anda. Tentu saja Anda boleh merasa kesal, tetapi selalu ingat bahwa kehidupan mantan pasangan dan teman Anda sejatinya terpisah dari kehidupan Anda. Dengan kata lain, hubungan mereka adalah urusan mereka yang sama sekali tidak berhubungan dengan Anda.
    • Hargai batasan teman Anda, sebagaimana Anda ingin dia menghargai batasan personal Anda.
    • Jangan membandingkan diri dengan teman Anda atau menganggap situasi tersebut sebagai kompetisi yang memerlukan pemenang.
  3. Berfokuslah untuk menjadi pribadi yang lebih baik . Selalu ingat bahwa identitas diri Anda tidak didefinisikan oleh hubungan yang sedang atau pernah Anda jalani. Pada momen ini, berfokuslah untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan percaya diri. Alhasil, setelahnya Anda dapat melanjutkan hidup dengan lebih baik sekaligus lebih memahami jati diri yang nyata sebagai individu yang mandiri.
    • Misalnya, Anda bisa mengikuti kelas yang materi ajarnya selalu ingin dipelajari, atau mengejar target kesehatan personal yang spesifik.
  4. Cobalah mengajak teman-teman Anda yang lain untuk bepergian bersama, atau jangan ragu melibatkan diri dalam berbagai situasi sosial yang memungkinkan Anda untuk bertemu dengan orang baru. Percayalah, bersosialisasi dan menghabiskan waktu dengan orang-orang yang positif ampuh memperbaiki suasana hati Anda dalam sekejap! Selain itu, Anda juga bisa mengeluhkan emosi negatif yang membebani kepada orang-orang tersebut, bukan? [11]
    • Jika ingin menghindari drama yang tidak perlu, bepergianlah dengan orang-orang yang tidak mengenal teman Anda secara personal.
  5. Cobalah memikirkan aktivitas atau hobi yang menarik dan mampu mencegah otak Anda untuk terus-menerus terobsesi pada situasi tersebut. Faktanya, melakukannya akan menyibukkan aktivitas otak sehingga Anda tidak lagi memiliki waktu untuk memikirkan hubungan mantan pasangan dengan teman Anda. [12]
    • Beberapa aktivitas yang bisa Anda lakukan adalah bermain musik, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, bermain gim video, atau membaca buku.
    • Cobalah mengikuti kelas yang mengakomodasi hobi atau ketertarikan tersebut
  6. Pikirkan aktivitas yang dapat membuat Anda benar-benar bahagia, seperti menyantap makanan favorit, bepergian ke pantai, atau merelakskan diri di tempat spa, lalu lakukan seluruh aktivitas tersebut! jika ingin, Anda juga bisa menghabiskan waktu dengan teman lain yang dapat memberikan dukungan emosionalnya. Percayalah, melakukan aktivitas yang positif dapat membantu memfokuskan pikiran Anda pada masa kini dan mengalihkan pikiran Anda dari situasi yang negatif! [13]
    • Melakukan aktivitas yang menenangkan juga dapat menjernihkan pikiran Anda dalam situasi yang menyulitkan.
  7. Setelah mempertimbangkan situasinya dan menyadari bahwa kemarahan Anda sudah mereda, cobalah kembali menghubungi teman Anda. Bahkan, setelahnya Anda mungkin juga bisa memperbaiki hubungan dengan mantan pasangan, lho ! Alhasil, situasinya pun tidak akan terasa canggung lagi ketika Anda bertiga harus bepergian bersama. Jika ingin, cobalah menelepon teman Anda atau mengirimkan pesan teks untuk mengajaknya bertemu, meski Anda berdua sudah cukup lama tidak berkomunikasi. Pada momen tersebut, jelaskan mengapa Anda sempat merasa kesal kepadanya, tetapi tegaskan pula bahwa Anda sudah siap melanjutkan hidup ke arah yang lebih positif. [14]
    • Jika hubungan pertemanan berhasil terjalin kembali, pastikan Anda tidak menjelek-jelekkan mantan pasangan di hadapan mereka berdua.
    • Anda bisa berkata, “Hai Kendra, aku tahu kita sudah lama nggak mengobrol, tapi kamu mau ketemuan , nggak ? Aku kangen , nih !"
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 970 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan