Unduh PDF Unduh PDF

Kamu memergoki perselingkuhan orang tuamu? Akuilah, pengalaman tersebut terasa sangat menyakitkan, bukan? Secara khusus, kamu mungkin akan mulai mempertanyakan hubunganmu dengannya, pun mulai menjaga jarak karena merasa sangat marah terhadapnya. Namun, pahamilah bahwa apa pun situasinya, dia tetaplah orang tuamu sehingga kamu tidak bisa serta-merta memutuskan ikatan dengannya. Oleh karena itu, cobalah mengemukakan seluruh kekecewaan dan keluhanmu melalui percakapan yang produktif, dan tentukan berbagai batasan yang akan mendefinisikan hubunganmu dengannya di kemudian hari. Alhasil, cepat atau lambat kamu pasti bisa memperbaiki hubungan dengannya.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Memproses Perasaan

Unduh PDF
  1. Cari seseorang yang tidak terlibat secara langsung di dalam kehidupan keluargamu. Oleh karena itu, sebaiknya jangan menceritakan perasaanmu kepada kerabat seperti om atau tantemu. Alih-alih, cobalah berbagi cerita dengan teman terdekat yang tidak akan menghakimi perasaanmu dan dapat membantumu memproses informasi dengan lebih baik. [1]
  2. Mengetahui perselingkuhan orang tua akan meninggalkan berbagai jenis emosi di dalam diri Anda, dimulai dari kemarahan, kesedihan, sampai rasa frustrasi. [2] Untuk mengontrolnya, kamu bisa mencoba berkonsultasi kepada konselor yang lazim menangani masalah perselingkuhan, terutama karena mereka dapat memberikan sudut pandang yang segar. Selain itu, mereka juga dilatih untuk tidak menghakimi perilaku orang tuamu. Alhasil, perspektif yang diberikan pun pasti akan terasa lebih objektif.
    • Konselor ahli juga bisa merekomendasikan berbagai kiat praktis untuk menyikapi situasi tersebut dengan cara yang positif.
  3. Menulis jurnal merupakan cara yang sempurna untuk memproses perasaanmu dan meredakan stres, lho ! [3] Lagi pula, kamu bebas menuliskan apa pun karena tulisan tersebut toh tidak akan dilihat oleh orang lain. Ini merupakan metode yang baik untuk memproses perasaanmu dan merancang pendekatan yang tepat untuk mengonfrontasi orang tuamu.
  4. Ingat, kamu bukanlah orang tuamu dan kemungkinan besar, kamu tidak mengetahui seluruh cerita yang mewarnai kehidupan pernikahan mereka. Pernikahan sejatinya merupakan ikatan yang sangat rentan, dan kesuksesan sebuah hubungan pernikahan harus didukung oleh kedua belah pihak di dalamnya. Jika orang tuamu mengalami masalah, kemungkinan besar mereka tidak akan menceritakannya kepadamu. Itulah mengapa, terburu-buru mengambil kesimpulan adalah langkah yang tidak bijaksana dan tidak akan membawa dampak positif apa pun.
  5. Sebesar apa pun godaan untuk menemukan bukti perselingkuhan, jangan melakukannya karena itu bukan hakmu. Ingat, ini bukan pernikahanmu! Meski kamu merasa tersakiti dan terkhianati, pahamilah bahwa posisimu di dalam keluarga adalah sebagai anak, bukan suami atau istri orang tua yang berselingkuh. Oleh karena itu, hindari dorongan untuk membaca pesan teks atau surel orang tuamu secara diam-diam demi menemukan bukti yang relevan.
  6. Jika situasi tersebut sudah tercium olehnya, cobalah mengecek kondisinya. Jika saudaramu masih berusia sangat muda dan masih tinggal serumah denganmu, cobalah mengajaknya bepergian berdua agar kalian dapat mengobrol dengan lebih privat. Pada kesempatan tersebut, cari tahu soal perasaannya dan caranya untuk menyikapi perselingkuhan tersebut.
    • Jika saudaramu belum mengetahui peristiwa yang terjadi, berpikirlah matang-matang sebelum menceritakannya. Lagi pula, sejatinya kamu tidak memiliki hak untuk menyampaikan berita tersebut, dan saudaramu pun dapat sangat tersakiti setelah mendengarnya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Memperbaiki Hubungan dengan Orang Tua

Unduh PDF
  1. Memergoki salah satu orang tua berselingkuh pasti akan mengubah cara pandangmu terhadap pihak yang bersalah secara drastis. Dengan kata lain, kamu pasti akan merasa marah dan tersakiti terhadap perbuatan tersebut, serta kehilangan rasa hormat terhadapnya. Jika situasi tersebut terjadi, cobalah mengingat kembali perannya di dalam hidupmu selama ini. Jika dia adalah orang tua yang baik dan perhatian, manfaatkan ingatan tersebut, bukan perselingkuhannya, untuk mendefinisikan hubunganmu dengannya. [4]
  2. Dalam banyak kasus, perselingkuhan adalah akhir dari kepaduan sebuah keluarga. Dengan kata lain, kedua orang tuamu mungkin akan memutuskan untuk tinggal terpisah setelah peristiwa tersebut. Jika situasi tersebut terjadi, cobalah membangun hubungan yang “baru” dengan masing-masing orang tua agar hidupmu pun dapat bergerak ke fase yang baru, yaitu fase ketika kamu memandang kedua orang tuamu sebagai individu yang mandiri alih-alih sebuah tim yang solid. [5]
    • Berikan kasih sayang dan dukungan kepada kedua orang tuamu. Ingat, ini adalah situasi yang menyulitkan dan membingungkan bagi kedua pihak, dan mengetahui bahwa kamu selalu ada untuk menyayangi serta mendukung mereka akan memudahkan mereka untuk melewati proses tersebut.
  3. Jika kamu ingin melanjutkan hidup dan memperbaiki hubungan dengan orang tuamu, cobalah menentukan sikap terhadap perselingkuhan yang dilakukannya. Ingat, kamu boleh memaafkan perilakunya tersebut, boleh juga tidak. Namun, jangan pernah memanfaatkan kesalahan tersebut sebagai senjata untuk melawan orang tuamu ketika kalian beradu argumentasi, atau mendapatkan semua hal yang kamu inginkan di masa depan.
    • Tidak perlu mengubur perselingkuhan tersebut seakan-akan kesalahan itu tidak pernah terjadi. Namun, jangan pula terus-menerus mengungkit peristiwa tersebut ketika harus beradu argumentasi dengan orang tuamu.
  4. Ingat, situasi hubunganmu dengan salah satu pihak tidak boleh mengacaukan hubunganmu dengan pihak yang lain. Jika orang tua yang menjadi korban merasa tersakiti karena kamu terlihat memihak orang tua yang lain atau bersedia memaafkan dan memperbaiki hubungan dengannya, sangkal asumsi tersebut melalui proses diskusi yang sehat. Ajak setiap orang tua untuk berkomunikasi secara terpisah, dan jelaskan posisimu di dalam hubungan kalian.
    • Tegaskan bahwa situasi hubunganmu dengan salah satu orang tua tidak akan memengaruhi hubunganmu dengan orang tua yang lain
  5. Meski perselingkuhan orang tua dapat mengancam masa depan keluargamu, pahamilah bahwa roda hidupmu tetap akan berputar. Itulah mengapa, jangan takut mengambil kendali terhadap hal-hal tertentu yang terjadi dalam hidupmu. Percayalah, metode ini akan terasa sangat membantu untuk diterapkan jika merasa ada peristiwa yang sulit kamu jangkau dan kontrol di dalam hidup.
    • Mintalah nasihat dan panduan dari kedua orang tuamu untuk memperbaiki hubunganmu dengan mereka di masa depan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Membuat Batasan

Unduh PDF
  1. Dalam sebuah hubungan pernikahan yang diwarnai oleh perselingkuhan, sayangnya beberapa orang tua justru akan memanfaatkan anaknya sebagai tameng untuk melawan pasangannya. Situasi tersebut lebih sering terjadi jika usia anak masih sangat kecil, dan jika anak masih tinggal di rumah yang sama dengan mereka.
    • Alih-alih, mintalah kedua orang tuamu untuk berkonsultasi dengan konselor ahli. Meski boleh menjadi pendengar untuk kedua orang tuamu, kamu tetap tidak boleh menjadi satu-satunya bahu yang mereka miliki untuk bersandar.
  2. Ingat, kamu tidak bertanggung jawab untuk memperbaiki hubungan mereka atau memastikan hubungan mereka berjalan dengan lancar. Meski perselingkuhan salah satu orang tua pasti akan memengaruhimu, selalu ingat bahwa keputusan yang dibuat sepenuhnya adalah milik mereka, bukan milikmu.
    • Jangan melaporkan aktivitas salah satu pihak ke pihak yang lain, dan jangan pula menyimpan rahasia salah satu pihak dari pihak yang lain. Meski terkesan tidak merepotkan, sejatinya kamu sedang dimanfaatkan secara implisit oleh orang tuamu, dan situasi tersebut dapat benar-benar membuatmu stres!
  3. Metode ini pasti akan sangat sulit untuk diterapkan, terutama karena kamu merasa perlu melindungi pihak yang dikhianati. Namun, pahamilah bahwa setiap hubungan pernikahan dibangun oleh dua orang, dan mungkin ada peristiwa lebih besar yang sejatinya tidak kamu sadari. Oleh karena itu, berusahalah untuk tetap netral karena itu bukanlah hubungan pernikahanmu. [6]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mengonfrontasi Orang Tua

Unduh PDF
  1. Sebelum melakukan konfrontasi, cobalah memikirkan hasil yang ingin kamu capai setelahnya. Ingat, mengangkat isu tersebut memiliki konsekuensi yang serius terhadap kelangsungan hubungan kekerabatanmu, lho . Oleh karena itu, pikirkan baik-baik mengenai hasil yang ingin kamu capai dengan melakukannya. Bebeapa tujuan yang mungkin kamu miliki adalah:
    • Mendapatkan informasi yang ingin kamu ketahui.
    • Mengekspresikan perasaanmu kepada orang tuamu.
    • Memperbaiki hubungan dengan orang tuamu.
    • Mencari tahu status perselingkuhan orang tuamu saat ini.
  2. Tanyakan waktu yang tepat untuk berdiskusi kepada orang tuamu. Secara khusus, pilih waktu ketika seluruh pihak tidak sedang sibuk atau terburu-buru menuju ke suatu tempat, dan ketika seluruh pihak dapat meluangkan waktu dan energi sepenuhnya di dalam percakapan.
  3. Dengan kata lain, deskripsikan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang kamu rasakan. Jangan terburu-buru menyampaikan tuduhan, tetapi berfokuslah untuk menjelaskan perasaanmu. Kemungkinan, orang tuamu bahkan tidak menyadari seberapa menyakitkannya situasi tersebut untukmu, lho . Dengan melakukannya, niscaya orang tuamu dapat lebih mudah memahami asal kemarahanmu saat kamu mulai menyinggungnya.
    • Awali percakapan dengan berkata, “Aku merasa sangat tersakiti dengan perbuatan Ayah/Ibu sampai-sampai aku nggak bisa tidur dan terus menangis. Aku khawatir dengan masa depan keluarga kita.”
  4. Berfokuslah untuk mengemukakan perasaanmu, bukan untuk menghakiminya. Alih-alih sibuk menyalahkannya, cobalah mendeskripsikan pengaruh perilakunya terhadap perasaanmu. Dengan kata lain, alih-alih berkata, “Ayah/Ibu jahat sekali. Kok bisa sih , berbuat begini?,” kamu bisa berkata, “Aku merasa kesal dan sakit hati karena perbuatan Ayah/Ibu.”
  5. Ingat, ini adalah momen yang sangat emosional, baik untukmu maupun orang tuamu yang telah berselingkuh. Namun, percayalah bahwa percakapan akan berlangsung dengan lebih produktif jika kamu tidak terus-menerus berteriak, menghina orang tuamu, atau menghakiminya.
  6. Ingat, perselingkuhan bukanlah topik yang sederhana atau ringan! Kemungkinan besar, orang tuamu akan terkejut karena ternyata masalah tersebut tercium olehmu. Kemungkinan lainnya, dia akan bersikap sangat gugup atau defensif. Apa pun reaksinya, cobalah menjelaskan perasaanmu sejujur mungkin. Kemudian, berikan waktu kepada dirimu, dan kepada orang tuamu, untuk memproses situasi yang terjadi serta perasaan satu sama lain.
    • Jika orang tuamu tidak bersedia mendiskusikan isu tersebut, jelaskan bahwa kamu tetap ingin membahasnya tetapi bersedia memberikannya waktu untuk melanjutkan percakapan. [7]
  7. Biarkan topik percakapan berpusat pada perilaku orang tua yang bersalah, dan bahwa perilaku tersebut tidak merepresentasikan tanggung jawabnya sebagai orang tua di dalam hidupmu. Ingat, tujuanmu bukan untuk menyerangnya, tetapi untuk mengemukakan perilaku yang menurutmu tidak pantas.
  8. Sejatinya, ada beberapa situasi yang mungkin terjadi. Pertama, orang tua yang menjadi korban mungkin akan memaafkan pelaku perselingkuhan. Kedua, orang tua yang menjadi korban mungkin akan mengusir pelaku perselingkuhan. Ketika, orang tua yang menjadi korban mungkin akan menutup mata dan berpura-pura tidak mengetahui perselingkuhan tersebut. Meski solusi yang dipilih tidak kamu setujui, pahamilah bahwa ini bukan hubungan pernikahanmu. Oleh karena itu, biarkan kedua orang tuamu mencari jalan keluar yang mereka anggap paling baik.
    • Jika kamu masih tinggal serumah dengan mereka, atau memiliki saudara kandung yang masih melakukannya, cobalah menyampaikan kekhawatiranmu mengenai dampak perilaku orang tuamu terhadap perkembanganmu dan/atau saudaramu.
  9. Meski perilaku orang tuamu sangat buruk dan berakhir merusak hubungan kekerabatan yang terjalin di antara kalian, pahamilah bahwa perselingkuhan tersebut adalah masalah kedua orang tuamu. Dengan kata lain, sebaiknya kamu tidak ikut campur atau bahkan bersedia dimanfaatkan sebagai pion dalam masalah tersebut. [8]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.022 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan