PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Baru saja melakukan pertengkaran yang sangat hebat dengan ibumu? Jika iya, kemungkinan besar kamu akan memilih untuk mengunci diri di dalam kamar dan mengasingkan diri dari semua orang. Sayangnya, metode tersebut sejatinya tidak membawa dampak positif apa pun, terutama untuk perkembangan hubunganmu dan ibumu! Alih-alih, kamu justru harus berupaya sekeras mungkin untuk memperbaiki situasi yang terjadi, terutama karena ibumu adalah orang yang sangat penting di dalam hidupmu.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Merefleksikan Pertengkaran

PDF download Unduh PDF
  1. Berikan waktu kepada ibumu untuk menenangkan diri, pun waktu kepada dirimu untuk merefleksikan situasi yang terjadi. Jika memungkinkan, keluarlah dari rumah agar kedua belah pihak memiliki ruang personal untuk menjernihkan pikiran. Habiskan waktu tersebut dengan teman-temanmu atau berjalan kakilah mengelilingi kompleks untuk menenangkan pikiranmu. Jika kamu sedang dihukum dan tidak boleh keluar dari rumah, cobalah menerapkan metode relaksasi lain seperti mendengarkan musik atau mengobrol dengan temanmu melalui ponsel.
  2. Kemungkinan besar, kamu akan melontarkan hal-hal yang negatif ketika bertengkar dengan ibumu. Bisakah kamu menemukan aspek yang sejatinya merupakan kesalahanmu di dalam pertengkaran tersebut? Apakah kamu melanggar aturannya? Apakah kamu melontarkan kata-kata yang kasar di depannya? Apakah nilai akademismu menurun? Atau, apakah kamu merasa kesal karena ibumu melarangmu untuk melakukan sesuatu? [1]
    • Pikirkan peranmu di dalam pertengkaran tersebut dan cobalah mengidentifikasi sedikitnya tiga kesalahanmu. Percayalah, melakukannya ampuh membantumu untuk menyampaikan permintaan maaf yang tulus di kemudian hari!
    • Terkadang, pertengkaran terjadi jika pihak-pihak di dalamnya sedang lelah, lapar, atau memiliki suasana hati yang kurang baik. Apakah faktor-faktor tersebut juga muncul di dalam pertengkaranmu dengan ibumu? Apakah kamu bersikap negatif karena baru saja mengalami hari yang buruk di sekolah?
  3. Setelah berhasil memahami pertengkaran yang terjadi berikut akar masalahnya dengan lebih baik, cobalah menyelami perspektif ibumu ketika kalian bertengkar. Apakah dia sedang kelelahan karena baru saja pulang dari kantor? Apakah dia sedang sakit atau kurang enak badan? Apakah kamu terus-menerus melontarkan tuduhan atau pernyataan yang ofensif ketika dia sedang merasa terbebani oleh banyak hal?
    • Selama bertahun-tahun, para konselor ahli telah menggunakan strategi HALT (singkatan dari hungry /lapar, angry /marah, lonely /kesepian, dan tired /lelah) untuk membantu pasien mengidentifikasi kebutuhan mereka untuk merawat diri dan menghindari diskusi serta pembuatan keputusan yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, cobalah mengukur kadar suasana hatimu dan ibumu di masa depan untuk menghindari pertengkaran yang tidak perlu.
  4. Sering kali, remaja dan dewasa muda tidak mampu memahami proses yang ditempuh oleh orang tua untuk menuju ke sebuah keputusan. Kamu pun mungkin demikian. Dengan kata lain, yang kamu dengar hanyalah kata “tidak”, tanpa memahami alasan di balik keputusan tersebut. Oleh karena itu, cobalah menempatkan diri di posisinya untuk memahami perspektifnya dengan lebih baik. [2]
    • Bagaimana reaksimu saat melalui pertengkaran yang sama dengan anakmu kelak? Apakah kamu akan berkata “iya” atau “tidak”? Apakah kamu bersedia menoleransi komentar yang kurang ajar atau tidak sopan darinya? Apakah kamu tetap mau mendengarkan argumentasi yang bertentangan jika merasa keamanan anakmu sedang dipertaruhkan?
    • Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu meningkatkan rasa empatimu kepada ibumu, sekaligus membangun cara pandang yang baru terhadap keputusan-keputusannya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memperbaiki Kualitas Komunikasi

PDF download Unduh PDF
  1. Hampiri ibumu dan ucapkan kata maaf . Setelah kamu dan ibumu sedikit menjaga jarak setelah bertengkar, hampiri ibumu untuk meminta maaf. Pada momen tersebut, seharusnya kadar apresiasimu kepadanya sebagai orang tua pun telah berubah. Setelah menghampirinya, tanyakan apakah dia memiliki waktu untuk berbicara denganmu sambil tetap mempertimbangkan strategi HALT yang telah dijelaskan sebelumnya.
    • Jika dia mau berbicara denganmu, awali percakapan dengan meminta maaf kepadanya. Angkat kembali satu atau dua perilaku yang menurutmu salah untuk mengutarakan permintaan maafmu secara verbal. Kemungkinan, permintaan maafmu akan terdengar seperti, “Maaf aku nggak langsung memberi tahu ibu soal uang yang diperlukan untuk sekolah."
    • Kemudian, jelaskan apa yang akan kamu lakukan untuk menebus kesalahan tersebut. Misalnya, kamu bisa berkata, “Lain kali, aku bakal mencoba memberikan informasi semacam itu dari jauh-jauh hari, ya."
  2. Tunjukkan kepada ibumu bahwa setelah merefleksikan situasi yang terjadi, kamu menyadari bahwa perilakumu memang kurang tepat atau kurang sopan ketika bertengkar dengannya. Caranya, sampaikan beberapa aspek dalam perilakumu yang sejatinya tidak membawa dampak positif apa pun terhadap pertengkaran yang terjadi. [3]
    • Kemungkinan besar, ibumu akan terkesan ketika melihatmu mampu memahami perspektifnya. Bahkan, kamu pun mungkin akan terlihat lebih dewasa di matanya, lho !
  3. Cobalah untuk membuatnya merasa dihargai dan dihormati . [4] Dengan kata lain, jangan membantahnya, bersikap kurang ajar kepadanya, atau menolak mendengarkan kata-katanya! Meskipun kamu tidak merasa bersikap demikian, sejatinya ibumu tetap akan merasa sedikit tidak dihargai setelah kalian bertengkar. Oleh karena itu, lakukan hal-hal berikut ini untuk membuat ibumu merasa dihargai dan dihormati:
    • Berusahalah untuk mendengarkan dan memperhatikan kata-katanya.
    • Jangan bermain ponsel ketika ibumu sedang berbicara.
    • Akui hal-hal yang dilakukannya untukmu.
    • Ceritakan hal-hal yang terjadi dalam hidupmu kepadanya.
    • Mintalah pendapatnya mengenai berbagai topik yang penting.
    • Jangan pernah menyela kata-katanya.
    • Selesaikan pekerjaan rumahmu tanpa diminta.
    • Panggil ibumu dengan sebutan yang diinginkannya (seperti Ibu atau Mama).
    • Jangan menyumpah ibumu atau menggunakan bahasa slang yang terdengar membingungkan di dekatnya.
  4. Kemungkinan besar, pertengkaran yang terjadi akan membuatmu merasa tidak “didengar”. Oleh karena itu, setelah mendengarkan kata-kata ibumu dan menunjukkan bahwa kamu mampu memahami perspektifnya, bantu dia untuk melakukan hal yang sama kepadamu. Gunakan ujaran “aku” untuk menegaskan perasaanmu tanpa berisiko membuat ibumu tersinggung. Kemudian, tegaskan kebutuhanmu tanpa sedikit pun merendahkan keyakinan atau perspektifnya.
    • Jika ibumu mempermasalahkan frekuensi berkunjungmu ke rumah teman yang dianggap terlalu sering, cobalah berkata, “Aku sering main ke rumah Whitney karena orang tuanya baru saja bercerai. Aku paham kekhawatiran Ibu, dan aku harap Ibu bisa membantuku biar aku bisa tetap menemani Whitney sambil tetap menyelesaikan tugas dari sekolah dan pekerjaan lain di rumah dengan baik." [5]
  5. Memangnya, apa dampak positifnya terhadap pertengkaranmu dengannya? Faktanya, menemukan aktivitas yang sama-sama diminati dapat mempererat hubungan yang terjalin di antara kamu dan ibumu, sekaligus meningkatkan kualitas komunikasimu dengannya. Oleh karena itu, cobalah menghabiskan waktu dengan ibumu untuk melakukan aktivitas yang ringan dan menyenangkan, seperti menonton televisi, lari sore, atau berkebun, untuk menemukan sisi lain dari ibumu yang mungkin selama ini belum kamu ketahui. Alhasil, penghormatan dan rasa cintamu kepadanya pun pasti akan meningkat! [6]
    Iklan

Tips

  • Dengan menunjukkan penghargaan kepada ibumu, niscaya dia pun akan lebih mudah menghargaimu dan pendapatmu.
  • Tawarkan diri untuk membantu ibumu menyelesaikan pekerjaan rumah. Lakukan ini untuk menunjukkan rasa bersalah dan penghargaanmu terhadapnya.
Iklan

Peringatan

  • Jangan menyumpah ibumu atau melontarkan kata-kata yang kasar selagi bertengkar! Ingat, keduanya menunjukkan tidak adanya penghormatan terhadap ibumu.
  • Jangan meminta maaf sampai kamu benar-benar memahami kesalahanmu. Jika disampaikan sebelum kamu mengidentifikasi peranmu di dalam pertengkaran tersebut, niscaya permintaan maafmu akan terdengar tidak tulus.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.187 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan