Unduh PDF
Unduh PDF
Mual adalah salah satu reaksi tubuh yang paling lazim terjadi jika seseorang merasa cemas, takut, stres, atau tersakiti. [1] X Teliti sumber Banyak orang selalu merasa mual setiap kali harus melakukan aktivitas tertentu, seperti mempresentasikan suatu materi, berpidato, atau berkendara jarak jauh menggunakan mobil. Adakalanya, ketakutan untuk muntah di tempat umumlah yang justru memicu munculnya rasa mual! Untuk mengatasinya, langkah terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengurangi kadar stres dan kecemasan Anda.
Langkah
-
Konsumsi sesuatu untuk menyiapkan tubuh menghadapi mual. Jika akan memasuki situasi yang rentan membuat rasa mual kembali muncul, siapkan perut Anda sedari awal. Misalnya, cobalah melakukan diet BRAT yang hanya memperbolehkan Anda untuk mengonsumsi pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang. [2] X Teliti sumber Selain itu, hindari makanan yang digoreng, bercita rasa pedas, atau beraroma kuat. Santap pula makanan Anda dengan porsi kecil agar lebih mudah dicerna oleh lambung. [3] X Teliti sumber
- Cobalah mengonsumsi jahe mentah atau meminum jahe seduh. Jahe ampuh menenangkan perut yang terasa bergejolak, lho ! [4] X Teliti sumber
- Untuk mengetahui kiat lebih lengkapnya, cobalah membaca artikel wikiHow yang berjudul Cara Menangani Mual .
-
Lakukan pernapasan dalam. Ketika diserang rasa mual, menarik dan mengembuskan napas dalam dapat membantu melepaskan sebagian kecemasan yang muncul. [5] X Teliti sumber Oleh karena itu, latih teknik bernapas dalam agar Anda lebih mudah mengontrol rasa mual dan kecemasan yang kerap membebani tubuh dan pikiran Anda. Di mana pun Anda berada, cobalah untuk berfokus pada pernapasan Anda, dan buat pola pernapasan Anda lebih bermakna. Tingkatkan durasi menarik dan mengembuskan napas, lalu ulangi prosesnya selama 3-6 kali atau sampai tubuh benar-benar terasa relaks.
- Seperti apa sensasi yang tubuh Anda rasakan sebelum dan sesudah bernapas? Apakah tubuh dan pikiran Anda terasa berbeda setelah bernapas dalam? Apakah pemikiran Anda masih sama atau sudah berubah ke arah yang lebih positif?
-
Lakukan teknik visualisasi. [6] X Teliti sumber Merasa ketakutan setiap kali harus melakukan presentasi atau mengerjakan ujian? Cobalah mengatasinya dengan melakukan teknik visualisasi. Caranya, bayangkan diri Anda sedang berdiri dengan penuh percaya diri di tengah ruangan, dan mampu menyampaikan materi presentasi dan/atau menjawab pertanyaan dari audiens dengan lancar. Bayangkan sensasi keberhasilan yang muncul setelahnya agar tubuh dan pikiran Anda semakin relaks.
-
Manfaatkan indra Anda. Kapan pun kecemasan dan rasa mual muncul, berusahalah mengalihkan pikiran ke situasi yang terjadi di sekitar Anda. Dengan kata lain, amati seluruh detail yang ada di sekitar Anda. Jika perlu, foto pemandangan sekitar untuk merelakskan tubuh dan pikiran Anda. Selain itu, buka telinga lebar-lebar untuk mendengarkan suara apa pun yang ada di sekitar Anda, seperti senandung seseorang atau kicau burung di depan kamar. Jika ingin, Anda juga bisa mendengarkan musik favorit, lho ! Manfaatkan indra penciuman Anda untuk menghidu lilin aromaterapi atau aroma bunga yang menyenangkan. Manfaatkan pula indra perasa untuk menikmati setiap suap makanan yang masuk ke mulut Anda. Selain itu, manjakan kulit dengan menenggelamkan diri dalam selimut yang tebal dan hangat, mengelus hewan peliharaan tersayang, atau duduk di teras dan membiarkan semilir angin menyentuh pori-pori kulit Anda. [7] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Manfaatkan seluruh pancaindra untuk menghubungkan diri Anda dengan hal-hal yang terjadi di sekitar dan membuat tubuh terasa lebih relaks setelahnya.
-
Sediakan kantong plastik khusus untuk menampung muntahan. Kemungkinan, Anda tidak tahu situasi apa yang terjadi terlebih dahulu: mual atau muntah. Terkadang, keduanya hadir secara bersamaan, seperti ketika Anda melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan mobil dan takut mengalami mabuk darat. Saat mual menyerang, Anda akan mulai khawatir akan muntah. Untuk menenangkan tubuh dan pikiran Anda, bekali diri dengan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan pada saat itu. [8] X Teliti sumber
- Misalnya, Anda bisa membawa obat-obatan, biskuit, air, atau asupan apa pun untuk meredakan mual.
- Selain itu, Anda juga bisa membawa bola lunak yang bisa digenggam untuk meredakan stres atau benda lain yang bisa membuat Anda merasa lebih nyaman.
Iklan
-
Pandang rasa mual sebagai alarm alami tubuh Anda. Sejatinya, mual adalah salah satu gejala kecemasan yang mampu menegaskan kondisi emosional Anda saat itu. [9] X Teliti sumber Oleh karena itu, alih-alih memandangnya sebagai gangguan kesehatan atau masalah yang mengganggu, cobalah menganggap rasa mual sebagai petunjuk alamiah bahwa kondisi emosional atau mental Anda sedang tidak seimbang. Kemungkinan besar, Anda terlalu sering mengalami gangguan kecemasan sehingga tidak mampu benar-benar memahami reaksi emosional tubuh Anda saat itu, dan mual adalah cara tubuh Anda untuk berkata, “Perhatikan ini baik-baik!”
- Akui kecemasan Anda. Setelah itu, pilih cara yang paling bijaksana untuk mengatasinya dan mengurangi stres Anda.
-
Buang stresor Anda. [10] X Teliti sumber Jika ada situasi (atau orang) yang selalu membuat stres, mengapa tidak membuangnya jauh-jauh dari hidup Anda? Misalnya, jika ada kerabat yang terus-menerus meminta Anda menyelesaikan masalahnya dan tindakannya tersebut mulai terasa keterlaluan, tegaskan kepadanya bahwa Anda tidak lagi sanggup untuk menjalankan peran tersebut.
- Cobalah berkata, “Aku menghargai hubungan kita. Tapi , akhir-akhir ini aku merasa kamu selalu meminta bantuan untuk hal-hal yang aku pun bahkan nggak bisa mengatasinya. Coba deh, cari orang lain yang lebih tepat untuk membantumu, ya.”
- Apakah rasa stres muncul karena Anda harus selalu berhadapan dengan kemacetan jalanan ketika berangkat ke kantor? Jika iya, cobalah mencari rute yang lebih lancar atau naik transportasi umum yang bebas macet seperti kereta.
-
Pikirkan tanggung jawab Anda. Dengan kata lain, pikirkan segala hal yang membuat Anda merasa frustrasi seperti pekerjaan di kantor, tanggung jawab akademis, keluarga, pasangan, anak-anak, kerja sosial, rapat, presentasi, rencana bepergian, sakit yang sedang dialami, dsb. Jika rasa stres atau bahkan muak mulai muncul, pertimbangkan tanggung jawab apa saja yang bisa dikurangi atau bahkan dihapuskan. Ingat, semakin minim stres Anda, semakin kecil pula kemungkinan kecemasan Anda akan terpicu. [11] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Jika merasa terbebani oleh pekerjaan di kantor, cobalah meminta bantuan atasan untuk mengurangi beban kerja Anda atau membagi tanggung jawab Anda dengan rekan kerja lain.
-
Luangkan waktu untuk beristirahat. Jika kesulitan menghindari stresor, cobalah mengambil cuti beberapa hari untuk beristirahat. Pada momen tersebut, pulihkan energi Anda, lakukan hal-hal yang Anda sukai, dan hindari hal-hal yang rentan memicu stres meski dampaknya temporer. Jangan pula memikirkan stres yang Anda alami di rumah atau kantor, dan nikmati waktu istirahat Anda semaksimal mungkin!
- Ketika beristirahat, cobalah melakukan berbagai hal yang selama ini ingin, tetapi belum sempat, Anda lakukan. Misalnya, berkunjunglah ke museum, bersepedalah menyusuri jalanan di tengah kota, atau mendakilah bersama anjing tersayang. Percayalah, melakukannya ampuh mengembalikan senyum ke wajah Anda!
- Kesulitan mengambil cuti? Meluangkan waktu beberapa saat untuk beristirahat di tengah-tengah kesibukan Anda pun dapat membantu. [12] X Teliti sumber Misalnya, cobalah berjalan-jalan mengitari kantor pada jam makan siang, berkebun di akhir pekan, atau bermain dengan hewan peliharaan ketika senggang.
Iklan
-
Latih teknik relaksasi. Sejatinya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk merelakskan tubuh dan pikiran Anda. Beberapa di antaranya adalah menulis buku harian, bermain atau mendengarkan musik, serta menyalakan lilin selagi berendam air hangat. Selain itu, Anda juga bisa melakukan relaksasi otot progresif dengan mengencangkan lalu merelakskan kelompok otot tertentu di tubuh Anda. [13] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber Awalilah dengan mengencangkan otot di telapak kaki selama beberapa detik, lalu merelakskannya. Setelah itu, beralihlah ke area pergelangan kaki, betis, paha, lutut, pantat, perut, lengan, dada, dan berakhir pada wajah.
- Setiap hari, luangkan waktu sebanyak 5-10 menit untuk melakukannya.
-
Bermeditasilah. Bermeditasi secara rutin ampuh mengaktifkan bagian otak yang bertanggung jawab terhadap rasa senang dan relaks. [14] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber Salah satu jenis meditasi yang lazim dilakukan untuk mengatasi stres dan kecemasan adalah meditasi kesadaran diri. Untuk melakukannya, Anda hanya perlu menikmati setiap momen yang terjadi dan mengamati kondisi sekitar tanpa berusaha menghakimi atau mengevaluasinya.
- Latih kesadaran diri Anda ketika sedang berjalan. Dengan kata lain, sadari setiap langkah yang Anda ambil berikut tempo berjalan dan pergerakan tubuh Anda. Selain itu, meditasi kesadaran diri juga bisa dilakukan sambil duduk. Selagi duduk, sadari pemikiran apa pun yang melintas di benak Anda tanpa mencoba menghakimi atau mengevaluasinya.
- Latih kesadaran diri Anda ketika makan. Biasakan diri untuk menghidu aroma makanan sebelum memasukkannya ke mulut Anda. Setelah makanan masuk ke dalam mulut, rasakan tekstur, rasa, dan suhunya baik-baik. Lakukan proses ini di setiap suapan!
-
Hindari alkohol dan nikotin. Keduanya mampu menimbulkan sensasi lega dan relaks secara temporer, tetapi sejatinya justru akan memperburuk kecemasan Anda ketika efeknya beranjak menghilang. [15] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber Oleh karena itu, hindari dorongan untuk mengatasi kecemasan dengan mengonsumsi alkohol atau nikotin. Alih-alih, gunakan teknik relaksasi yang lebih positif dan menyehatkan seperti meditasi.Iklan
Referensi
- ↑ http://www.anxietycentre.com/anxiety-symptoms/nausea.shtml
- ↑ https://healthandcounseling.unca.edu/nausea-vomiting-diarrhea
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000122.htm
- ↑ https://www.g-pact.org/gastroparesis/alternative-nausea-treatment
- ↑ http://www.webmd.com/parenting/features/anxiety-stress-and-stomachaches
- ↑ http://www.webmd.com/parenting/features/anxiety-stress-and-stomachaches
- ↑ http://www.helpguide.org/articles/anxiety/generalized-anxiety-disorder-gad.htm
- ↑ http://blogs.psychcentral.com/panic/2013/06/how-can-i-treat-anxiety-related-nausea/
- ↑ http://www.webmd.com/parenting/features/anxiety-stress-and-stomachaches
- ↑ http://www.anxietycentre.com/anxiety-symptoms/nausea.shtml
- ↑ http://www.helpguide.org/articles/stress/stress-management.htm
- ↑ http://www.webmd.com/parenting/features/anxiety-stress-and-stomachaches?page=2
- ↑ http://www.helpguide.org/articles/stress/relaxation-techniques-for-stress-relief.htm
- ↑ http://www.helpguide.org/articles/anxiety/generalized-anxiety-disorder-gad.htm
- ↑ http://www.helpguide.org/articles/anxiety/generalized-anxiety-disorder-gad.htm
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 3.771 kali.
Iklan