Unduh PDF Unduh PDF

Kita semua pernah mengalaminya. Anda berdiri dan mendengarkan seorang pria di sebuah pesta membicarakan koleksi kumbang eksotisnya, atau mendengarkan rekan kerja membicarakan penyakit ruam sarafnya untuk ke-80 kalinya. Anda benar-benar ingin menyudahi obrolan itu—tetapi Anda tidak mau bersikap tidak sopan atau menyakiti perasaan mereka. Jadi, bagaimana caranya menyudahi obrolan tanpa terlihat seperti orang yang brengsek? Bacalah Langkah 1 untuk mengetahuinya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengikutsertakan Orang Lain dalam Pembicaraan

Unduh PDF
  1. Ini adalah cara yang mudah dan cepat untuk menyudahi pembicaraan. Cara ini bisa dilakukan saat berada di pesta atau acara sosial. Carilah seseorang yang bisa diikutsertakan pada pembicaraan lalu tanyakan kepada orang yang sedang mengobrol dengan Anda apakah ia sudah bertemu dengan orang tersebut dan langsung kenalkan mereka berdua. Idealnya, kedua orang itu harus memiliki sebuah alasan untuk saling mengenal, seperti adanya kesamaan atau kesempatan bisnis. Anda bisa diam dulu selama beberapa saat untuk melihat keduanya saling mengenali satu sama lain lebih jauh lalu mintalah izin untuk pergi. Inilah beberapa hal yang bisa Anda ucapkan:
    • "Hey, kamu udah ketemu Kris? Dia juga gabung di grup akapela. Dunia memang sempit ya?”
    • "Kamu udah aku kenalin ke Markus Panggabean belum? Dia kepala Perusahaan Bosan Jaya”.
  2. Meski ini adalah cara yang paling tidak dewasa di dunia, Anda mungkin merasa sangat putus asa sehingga Anda bertemu pandang dengan seorang teman dan menunjukkan tatapan “tolong aku”. Teman Anda harus mengerti bahwa itu adalah sinyal darurat sosial dan harus segera datang membantu Anda. Jika Anda sering terjebak dalam obrolan yang membosankan, Anda harus membuat isyarat pada teman Anda, seperti menarik daun telinga atau sering berdeham. Meskipun tidak boleh dilakukan dengan mencolok, Anda harus membuat teman Anda mengetahui bahwa ia harus datang dan membantu Anda menyingkir dari obrolan itu.
    • Teman Anda bisa datang dan berkata, “Maaf, tapi aku harus ngomong sama kamu”. Lalu, Anda bisa meminta maaf dengan sopan saat pergi.
    • Teman Anda juga bisa ikut serta dalam pembicaraan tersebut dan membuatnya lebih menyenangkan, jika Anda tidak mungkin bisa kabur.
  3. Ini adalah cara kreatif lainnya untuk menyudahi pembicaraan yang membosankan. Lihatlah ke sekeliling ruangan untuk mencari seseorang yang ingin Anda kenal—meskipun Anda tidak benar-benar ingin dikenalkan pada orang tersebut. Orang tersebut bisa saja orang yang berhubungan dengan pekerjaan atau seseorang dari lingkungan sosial Anda yang belum pernah berkenalan sebelumnya. Mintalah lawan bicara Anda untuk mengenalkan Anda berdua, dan Anda bisa mulai mengobrolkan hal yang menarik dengan orang tersebut. Inilah beberapa hal yang bisa dikatakan:
    • "Hey, itu Jajang pacarnya Mirna, ‘kan? Aku udah sering denger tentang dia tapi belum pernah ketemu langsung. Kamu mau enggak ngenalin kami berdua?”
    • "Itu Pak Soni direktur produksi, kan? Aku udah ngirim email ke beliau tapi belum pernah kenalan . Bisa enggak kamu kenalin kami? Makasih banget kalau kamu mau”.
  4. Meskipun akan membutuhkan beberapa saat sampai ini terjadi, jika Anda terlalu malu untuk mempersilakan diri, ini adalah langkah yang optimal. Tunggulah sampai orang lain datang dan mengubah alur percakapan menjadi seperti sebelumnya. Setelah hal itu terjadi, katakan permisi pada semua orang dan pergilah. Dengan begitu, orang yang Anda ajak bicara tadi tidak akan mengambil hati sikap Anda dan hanya akan berpikir bahwa sekarang memang saatnya Anda untuk pergi.
  5. Ini adalah cara klasik lain yang serupa dengan mempersilakan diri sendiri, tetapi lebih baik. Katakan kepada orang tersebut bahwa Anda akan melakukan sesuatu dan memintanya untuk bergabung. Jika ia tidak mau bergabung, selamat!—Anda baru saja menyelamatkan diri dari obrolan yang membosankan. Jika ia mau bergabung, lihatlah hal tersebut sebagai kesempatan untuk bertemu dengan orang lain dan akhirnya menyudahi obrolan membosankan tadi. Inilah beberapa hal yang bisa Anda katakan:
    • "Aku sebenarnya lapar banget —aku mau ambil camilan. Kamu mau ikut?”
    • " Kayaknya minuman aku mau habis. Mau ikut ke bar sama aku?”
    • "Oh itu ada Tere Liye, penulis terkenal itu. Aku ingin memperkenalkan diri ke dia semalaman ini dan dia akhirnya sendirian juga. Kamu mau ikut?”
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membuat Alasan untuk Pergi

Unduh PDF
  1. Ini adalah cara klasik lainnya yang tidak pernah gagal. Jika Anda benar-benar ingin menyudahi obrolan yang membosankan, Anda bisa mengatakan bahwa Anda harus bertemu atau berbicara pada orang lain. Meskipun Anda akan terdengar sedikit kasar, buatlah seakan hal itu sangat penting, jadi lawan bicara Anda akan merasa bahwa Anda benar-benar serius. Inilah cara untuk mengatakannya:
    • "Aku ingin bertanya ke Pak Putu soal laporan tahunan. Permisi ya”.
    • "Aku harus bicara sama Marni tentang nebeng ke Surabaya bulan depan. Kita ngobrol lagi nanti ya”.
  2. Ini mungkin cara termudah untuk menyudahi obrolan yang membosankan. Anda mungkin merasa sedikit canggung untuk mengatakan, “Aku harus ke kamar mandi” atau “Aku mau kencing”, jadi Anda bisa mengatakan, “Permisi” lalu tunjuklah arah kamar mandi dengan kepala Anda atau tunjukkan dengan jelas bahwa Anda memang mau ke kamar mandi. Tidak ada yang bisa melarang Anda untuk buang air dan cara ini mungkin alasan terkuat yang Anda miliki.
    • Anda bisa membuat alasan yang lebih jelas untuk pergi ke kamar mandi, seperti harus meminum obat alergi, kelilipan, atau harus melakukan hal lain yang hanya bisa dilakukan di tempat tertutup.
    • Pastikan saja Anda benar-benar masuk ke kamar mandi jika Anda memang mengatakannya. Jika tidak, Anda akan menyinggung perasaannya.
  3. Cara ini juga bisa menjadi pilihan yang kuat untuk menyudahi obrolan yang membosankan. Jika Anda berbicara kepada seseorang dan merasa bahwa obrolannya semakin membosankan, secara sembunyi-sembunyi minumlah sampai habis lalu katakan bahwa Anda harus mengisi kembali gelas Anda atau mengambil camilan lain. Ini selalu menjadi alasan yang bisa diterima untuk menyudahi pembicaraan di sebuah pesta, jika Anda mengatakannya secara baik-baik. Cara ini akan lebih baik jika Anda bisa melihat seorang teman atau kenalan berdiri di sebelah bar atau meja camilan. Inilah yang bisa Anda katakan:
    • "Aku haus banget . Permisi ya—Aku harus minum dulu”.
    • "Aku enggak bisa berhenti makan kue itu! Enak banget dan bikin ketagihan. Kita ngobrol lagi nanti ya”.
  4. Ini adalah alasan yang lebih terkesan aneh, tetapi bisa dilakukan. Anda harus cerdik dan bersikap seolah-olah teman Anda, yang sedang mengobrol asyik, adalah seseorang yang harus diselamatkan dari obrolan yang membosankan. Lihatlah teman itu lalu tataplah lawan bicara Anda dan katakan:
    • "Aduh! Hana ngasih aku sinyal kalau dia harus cepat diselamatkan. Senang bisa ngobrol sama kamu, tapi dia butuh aku di sana”.
    • "Aduh, aku udah janji sama Elisa kalau aku enggak akan ngebiarin dia ngobrol sama mantan pacarnya di pesta ini. Aku harus ke sana sebelum dia marah sama aku”.
  5. Meskipun ini bukanlah alasan yang terbaik untuk menyudahi pembicaraan, Anda masih bisa melakukannya. Jika Anda pandai berakting dan bisa membuat cerita yang meyakinkan, atau bisa mengucapkannya dengan santai, lawan bicara Anda tidak akan berpikir dua kali untuk mempersilakan Anda. Ada banyak alasan untuk menelepon, terutama jika Anda sedang mengobrol tentang membuat kue dari mentimun. Inilah beberapa cara sopan untuk mempersilakan diri:
    • "Maaf, aku sekarang lagi telpon-telponan sama agen perumahan seharian. Aku harus nelpon dia lagi untuk nanyain harga rumah”
    • " Kayaknya ibuku baru nelpon aku. Aku harus nelpon dia sebentar. Aku mau nanya aku harus bawa apa buat makan malam”.
    • " Kayaknya atasan aku yang tadi ngewawancara aku nelpon. Permisi ya aku mau dengarkan voicemail -nya dulu.”
  6. Ini adalah alasan kuno lain untuk menyingkir dari percakapan yang membosankan. Tentu saja, jika Anda sedang berada di pesta ulang tahun, alasan ini tidak bisa digunakan. Tetapi, Anda bisa menggunakannya di situasi yang lain, baik saat sedang berkebun atau istirahat makan siang di sekolah atau kantor Anda. Inilah beberapa cara untuk menyudahi pembicaraan menggunakan alasan ini:
    • "Maaf, tapi aku harus kerja lagi. Aku harus balas 30 email sebelum boleh pulang”.
    • "Aku ingin ngobrol banyak, tapi besok ada ujian kimia nih dan aku belum belajar sama sekali”.
    • "Aku ingin dengar lagi cerita tentang koleksi perangkomu, tapi aku janji sama ayahku buat bantu-bantu di rumah malam ini”.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyudahi Pembicaraan

Unduh PDF
  1. Saat percakapan sudah hampir berakhir, Anda bisa menggunakan tubuh Anda untuk membantu Anda. Mundurlah secara perlahan, mulailah untuk mengambil jarak dari lawan bicara Anda, dan cobalah arahkan tubuh Anda untuk sedikit menjauh dari orang tersebut. Anda harus melakukan ini tanpa terlihat tidak sopan, tetapi hanya untuk membuat isyarat bawa Anda harus pergi. Anda bisa melakukan ini sebelum berdalih atau mempersilakan diri untuk pergi.
  2. Jika Anda berbicara pada orang tersebut untuk alasan tertentu, Anda harus kembali membahasnya untuk menyimpulkan pembicaraan sehingga semuanya sudah jelas. Cara ini akan membuat lawan bicara Anda melihat bahwa Anda benar-benar memedulikan subjek pembicaraan, dan Anda tidak merasa bosan. Ini juga bisa memberikan rasa penutupan pada percakapan itu. Inilah beberapa cara untuk mengatakannya:
    • "Senang bisa dengar cerita liburan kamu ke Lombok. Kalau kamu ke sana lagi, telpon aku ya!”
    • "Kayaknya kamu sudah ngerti soal laporan Peterson itu ya. Aku enggak sabar untuk baca”.
    • "Aku senang kamu mulai suka tinggal di Bandung. Aku selalu suka lihat wajah baru di kota kesayanganku”.
  3. Setelah percakapan benar-benar selesai, Anda harus menyalami orang tersebut, melambaikan tangan, atau menepuk pundak orang tersebut, tergantung pada konteks situasinya. Cara ini akan membantu mengirimkan sinyal bahwa Anda harus pergi. Jika Anda sebenarnya menyukai orang tersebut dan ingin bertemu dengannya lagi, Anda berdua bisa saling bertukar nomor telepon atau kartu nama. Berprasangka baiklah pada orang tersebut—mungkin ia tidak akan semembosankan ini nantinya.
  4. Meksipun orang tersebut sangat membosankan, tidak ada alasan untuk bersikap tidak sopan kepadanya jika ia hanya berusaha bersikap baik. Pujilah orang tersebut, katakan bahwa Anda senang mengobrol atau bertemu dengannya. Ini hanyalah bagian dari bersikap sopan dan Anda tidak akan merasa bersalah jika berbicara pada orang itu terasa sama seperti saat menunggu cat kering. Tidak ada salahnya untuk bersikap baik kepada orang tersebut. Satu-satunya alasan Anda boleh sedikit kasar adalah jika orang tersebut tidak mau meninggalkan Anda; jika begitu, Anda harus menjelaskan dengan sopan bahwa Anda tidak punya waktu banyak dan ingin mengobrol dengan orang lain. Inilah cara mengucapkan selamat tinggal dengan baik:
    • "Aku senang kita akhirnya ketemu . Aku juga senang Sam punya banyak teman yang baik”.
    • "Senang bisa ngobrol sama kamu—sedikit susah buat ketemu fans Persija di Bandung!”
    • "Senang bisa ngobrol sama kamu. Kita ketemu lagi nanti ya”.
  5. Ini adalah salah satu bagian terpenting dalam menyudahi pembicaraan. Cara ini mungkin sudah tidak aneh lagi, tetapi banyak orang langsung merasa lega untuk mengakhiri pembicaraan dengan orang yang membosankan sehingga mereka lupa untuk melakukan alasan yang mereka buat. Jika Anda mengatakan bahwa Anda harus ke toilet, pergilah ke sana. Jika Anda mengatakan akan mengobrol dengan Chandra, mengobrollah dengannya. Jika Anda mengatakan bahwa Anda sangat lapar, makanlah sedikit camilan. Jangan sampai lawan bicara Anda tadi merasa kecewa saat melihat bahwa Anda jelas-jelas berbohong hanya untuk menjauhinya.
    • Setelah Anda melakukannya, Anda sudah bebas! Nikmati sisa hari atau malam Anda tanpa ancaman dari obrolan yang membosankan.
    Iklan

Tips

  • Ingatlah jika Anda berada dalam obrolan kelompok yang membosankan, Anda bisa langsung pergi. Menyudahi pembicaraan dalam acara kumpul besar-besaran akan lebih diterima.
  • Tersenyumlah dengan sopan dan mengangguk dalam cara yang menunjukkan bahwa Anda tidak tertarik.
  • Berpura-puralah seseorang menelepon Anda dari sisi ruangan lain atau ponsel Anda bergetar. Katakan permisi dan pergilah.
  • Jika Anda tidak menyukai orang tersebut dan tidak ingin bicara dengannya, katakan bahwa Anda tidak tertarik untuk mengobrol dengannya.
Iklan

Peringatan

  • Berhati-hatilah saat memberi tahu seseorang bahwa Anda tidak tertarik. Mungkin ia hanya mengajak Anda mengobrol karena merasa kesepian, atau ingin mencoba memulai pembicaraan.
  • Jangan langsung berhenti berbicara dan mengabaikannya. Ini adalah sikap yang jahat dan bisa membuatnya memusuhi Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.842 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan