Unduh PDF Unduh PDF

Keahlian menyusun esai sangat penting bagi siapa saja yang menggunakan kata-kata tertulis untuk menguraikan tesis atau argumen, baik untuk mereka yang baru menulis esai pertama maupun esai keseratus. Esai yang jelas dan kuat memerlukan kecermatan dalam pemikiran, penjabaran, dan penataan struktur kalimat. Bagian esensial dari esai adalah pernyataan tesis yang menentukan uraian dalam bagian-bagian berikutnya. Berikut strategi penting yang perlu diingat ketika menyusun esai.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Menentukan Pokok Esai

Unduh PDF
  1. Secara umum, semua esai memiliki komponen dasar yang sama, yaitu pendahuluan yang memperkenalkan isi esai, batang tubuh yang membahas gagasan dan argumen, dan kesimpulan yang merangkum semuanya. Akan tetapi, Anda mungkin perlu memilih skema pengaturan lain tergantung tipe esai yang ditulis. [1] [2]
    • Misalnya, esai sekolah memiliki struktur yang jelas, diawali dengan pendahuluan dan pernyataan tesis, kemudian 3–4 paragraf batang tubuh yang mendiskusikan argumen, dan kesimpulan yang merangkum semua pembahasan.
    • Di sisi lain, esai nonfiksi kreatif mungkin saja tidak menyajikan tesis sampai akhir esai, tetapi mendiskusikan masalah yang sedikit demi sedikit mengarah ke sana.
    • Esai perbandingan dan kontras disusun sedemikian rupa sehingga Anda membandingkan dua hal dalam satu paragraf dan kemudian membahas kekontrasan dalam paragraf berikutnya, atau menyatukan perbandingan dan kontras dalam paragraf yang sama.
    • Anda juga dapat menyusun esai secara kronologis yang dimulai dari awal karya atau periode sejarah, dan terus membahasnya sampai akhir. Cara ini sangat membantu untuk esai yang mementingkan urutan kronologis dalam argumen (seperti makalah sejarah atau laporan lab), atau esai bercerita.
    • Esai persuasif memiliki beberapa struktur penyusunan yang berbeda:
      • Struktur “dukungan” dimulai dengan penjabaran tesis secara jelas di awal dan mendukungnya sampai akhir esai.
      • Struktur “penemuan” membahas gagasan yang mengarah pada tesis dengan menelusuri berbagai poin diskusi sampai tesis terlihat jelas dan benar.
      • Struktur “eksplorasi” melihat pro dan kontra topik. Struktur ini menyajikan berbagai sisi dan biasanya disimpulkan dengan tesis.
  2. Jika Anda mendapat lembar tugas, baca dengan hati-hati. Anda harus memahami apa yang diminta instruktur sebelum menyusun dan menulis esai. [3]
    • Jika tidak ada lembar tugas, Anda selalu dapat mencari ide bersama instruktur atau penasihat.
    • Tanyakan apa pun yang tidak Anda pahami. Lebih baik bertanya sebelum mengerjakan esai berjam-jam daripada harus mulai dari awal lagi karena Anda tidak mengklarifikasi sesuatu. Selama ditanyakan dengan sopan, hampir semua instruktur akan senang menjawab pertanyaan Anda.
  3. Cara menyusun esai juga bergantung pada apa yang harus dikerjakan. Penjelasan ini biasanya dimuat dalam lembar tugas. Carilah kata kunci seperti “jelaskan”, “analisis”, “diskusikan”, atau “bandingkan”. Kata kunci tersebut menentukan apa yang harus ditulis dan apa yang harus dibahas dalam esai. [4]
  4. Jika Anda masih sekolah, tidak sulit menentukan siapa yang akan membaca esai Anda, yang biasanya adalah guru. Akan tetapi, Anda harus mempertimbangkan kepada siapa tulisan itu ditujukan, dan pertimbangan itu makin penting apabila si pembaca tidak disebutkan dalam lembar tugas. [5]
    • Misalnya, apakah Anda menulis esai opini untuk koran sekolah? Dalam hal ini, pembaca adalah teman sekolah. Akan tetapi, jika Anda menulis esai opini untuk koran daerah , pembaca adalah warga kota, orang yang setuju dengan Anda, orang yang tidak setuju, orang yang terpengaruh oleh topik yang Anda angkat, atau kelompok yang ingin Anda fokuskan.
  5. Jangan menunda penyusunan esai sampai di menit terakhir. Makin awal Anda mulai, makin mudah menuliskannya. Sediakan banyak waktu untuk merencanakan esai dalam berbagai tahapannya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menulis Dasar Esai

Unduh PDF
  1. Buat pernyataan tesis . Tuliskan pengamatan unik, argumen kuat, interpretasi karya atau peristiwa tertentu, atau pernyataan relevan lain yang tidak hanya menyatakan hal yang sudah jelas atau meringkas karya lain yang lebih besar. [6] [7]
    • Penyataan tesis adalah “peta” untuk tulisan Anda. Fungsinya adalah memberi tahu pembaca apa yang akan mereka dapatkan dari esai Anda.
    • Pernyataan tesis yang bagus biasanya dapat diperdebatkan. Artinya, mungkin akan ada orang yang menantang atau membantah gagasan Anda. Meskipun kedengarannya menakutkan, tesis yang bisa diperdebatkan sangat penting karena jika tidak, Anda hanya akan membahas sesuatu yang sudah jelas dan tidak layak untuk ditulis.
    • Masukkan poin-poin terpenting dalam pernyataan tesis. Misalnya, jika tesis Anda membahas kemiripan antara dua karya sastra, gambarkan kemiripan tersebut secara umum.
    • Pikirkan pertanyaan “Lalu kenapa?” Tesis yang bagus menjelaskan mengapa gagasan atau argumen Anda penting. Jika ada yang menanggapi tesis Anda dengan bertanya, “Lalu kenapa?”, apakah Anda punya jawabannya?
    • Salah satu tesis yang paling sering digunakan dalam esai sekolah adalah “tesis 3 bagian”, tetapi biasanya tidak disambut baik untuk pendidikan tinggi dan penulisan lanjut. Jangan merasa terpaksa menerapkan bentuk terbatas ini.
    • Revisi penyataan tesis. Jika selama penulisan Anda menemukan poin penting yang belum disebutkan dalam tesis, silakan mengedit pernyataan tesis awal.
  2. Penyusunan esai tidak bisa dimulai jika Anda belum memiliki pengetahuan tentang topik yang akan dibahas. Jika argumen atau analisis Anda membutuhkan riset, lakukan sebelum memulai penyusunan.
    • Jika ada pustakawan yang bisa membantu, jangan takut berkonsultasi dengannya. Pustakawan dilatih untuk membantu mencari sumber riset tepercaya dan dapat mengarahkan Anda ke jalur yang benar.
  3. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan penulis pemula adalah menguraikan esai sebelum mengkaji apa pun. Anda bisa frustrasi karena belum tahu apa yang akan dikemukakan. Dengan mencoba beberapa teknik pengkajian ide, Anda dapat menemukan materi yang cukup untuk dikerjakan. [8]
    • Cobalah menulis bebas. Teknik penulisan bebas mendorong Anda untuk terus menulis, tanpa berhenti atau mengedit. Anda hanya perlu menuliskan apa pun yang ada di kepala (katakanlah selama 15 menit setiap kali).
    • Cobalah peta pikiran ( mind map ). Mulailah dengan menuliskan topik atau gagasan sentral, kemudian gambar kotak di sekelilingnya. Tuliskan ide lain dan hubungkan untuk melihat kaitannya. [9]
    • Cobalah metode cubing . Dengan metode ini, Anda mempertimbangkan topik dari 6 perspektif, yaitu menggambarkan, membandingkan, mengasosiasikan, menganalisis, mengaplikasikan, dan mendebat atau melawan.
  4. Setelah selesai melakukan riset dan pengkajian ide, Anda mungkin menemukan perspektif baru yang memengaruhi argumen. Jika ya, baca ulang tesis dan buat perubahan yang diperlukan.
    • Jika tesis awal sangat luas, kesempatan ini juga bisa digunakan untuk menjadikannya lebih sempit. Misalnya, tesis tentang “kerja paksa dan penjajahan Jepang” mungkin terlalu luas, bahkan untuk disertasi doktor. Fokuskan tesis pada topik yang lebih spesifik, yang akan memudahkan Anda ketika menyusun uraian. [10]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Menyusun Esai

Unduh PDF
  1. Gunakan pernyataan tesis untuk menentukan kerangka. Misalnya, jika Anda ingin membandingkan dan mengontraskan dua topik, tuliskan kemiripan dan perbedaan keduanya.
    • Tentukan urutan diskusi tiap poin. Jika Anda berencana membahas 3 tantangan dalam strategi manajemen tertentu, Anda dapat memikat perhatian pembaca dengan pembahasan berurut dari masalah paling besar hingga paling kecil. Atau, bangun intensitas esai dengan mulai dari problem terkecil.
  2. Tidak perlu meniru struktur sumber yang Anda gunakan atau bahas dalam esai. Misalnya, kesalahan paling umum dalam esai pemula tentang karya sastra adalah mengulang plot poin demi poin dan membangun argumen seiring poin tersebut. Sebaliknya, berfokuslah pada ide paling penting dari tiap paragraf. Meskipun Anda menyajikan bukti dalam urutan berbeda dengan yang ada dalam sumber, paragraf Anda akan mengalir lebih lancar. [11]
    • Misalnya, paragraf solid tentang kegilaan Hamlet dapat diambil dari beberapa adegan yang menampilkan kegilaannya. Meskipun adegan tersebut bukan merupakan rangkaian dalam sandiwara orisinal itu sendiri, pembahasan sekaligus akan jauh lebih masuk akal daripada mendiskusikan keseluruhan sandiwara dari awal hingga akhir.
  3. Kalimat tema yang jelas akan membantu penyusunan esai. Khususkan tiap paragraf untuk membahas poin dalam kalimat tema saja. Pembahasan yang meluas akan menghasilkan esai yang tidak teratur. [12]
    • Pastikan kalimat tema berkaitan langsung dengan argumen utama. Hindari pernyataan yang mungkin umum, tetapi tidak relevan dengan tesis.
    • Pastikan kalimat tema menawarkan “pratinjau” argumen atau pembahasan dalam paragraf. Banyak penulis pemula yang lupa menggunakan teknik penulisan kalimat pertama seperti itu, dan akhirnya kalimat mereka tidak menyediakan arah yang jelas tentang isi paragraf.
    • Sebagai contoh, bandingkan dua kalimat berikut: “Mohammad Hatta lahir pada tahun 1902” dan “Mohammad Hatta, yang lahir pada tahun 1902, menjadi salah satu tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.”
    • Kalimat pertama tidak memberi arah yang baik untuk paragraf. Kalimat tersebut menyatakan fakta, tetapi tidak memberi penjelasan apa-apa mengenai relevansi fakta tersebut. Kalimat kedua menempatkan fakta dalam konteks dan memberi tahu pembaca apa yang selanjutnya akan didiskusikan dalam paragraf.
  4. Ciptakan hubungan dalam esai dengan menggunakan kata transisi yang menghubungkan tiap paragraf. Memulai paragraf dengan kata-kata seperti “demikian pula” dan “sebaliknya” memungkinkan pembaca mengikuti alur pikiran Anda. [13]
    • Transisi membantu menggarisbawahi logika pengaturan esai secara keseluruhan. Misalnya, memulai paragraf dengan kalimat, “Walaupun memiliki banyak keistimewaan, Ayam Goreng Mbah Marni juga memiliki beberapa elemen yang menghalangi peluangnya untuk menjadi restoran ayam goreng terbaik di Jogja” memungkinkan pembaca memahami hubungan paragraf ini dengan paragraf sebelumnya.
    • Transisi juga dapat digunakan dalam paragraf. Kalimat transisi membantu menghubungkan ide dalam paragraf dengan halus sehingga pembaca dapat mengikutinya.
    • Jika Anda sulit menghubungkan paragraf, penyusunan esai tidak akan mulus. Cobalah strategi revisi yang juga diuraikan dalam artikel ini untuk menentukan apakah urutan paragraf Anda sudah bagus.
    • Untuk referensi esai bahasa Inggris, cobalah mengecek daftar kata-kata transisi yang diterbitkan oleh Writing Center dari University of Wisconsin, yang juga disertai dengan tipe transisi yang diindikasikan. [14]
  5. Nyatakan ulang tesis dengan kata-kata lain dan ringkas poin utama esai. Untuk membuat kesimpulan yang menarik, berikan informasi tentang implikasi argumen Anda atau temuan yang membuka pada pemikiran atau investigasi lebih lanjut. [15]
    • Anda bisa kembali ke gagasan atau tema orisinal, dan menambahkan lapisan argumen lain. Kesimpulan dapat menunjukkan betapa pentingnya esai Anda untuk memahami sesuatu yang sebelumnya tidak siap untuk dipahami oleh pembaca.
    • Untuk beberapa tipe esai, kesimpulan bisa berupa seruan untuk bertindak atau penggugah emosi. Teknik ini biasanya digunakan dalam esai persuasif.
    • Hindari frasa basi seperti “Singkatnya” atau “Sebagai penutup”. Frasa seperti itu terkesan kaku dan klise.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Merevisi Rencana

Unduh PDF
  1. Ketika menulis esai, wajar jika argumen berkembang selama proses menulis. Perkembangan tersebut membuat argumen lebih dalam dan kaya. Akan tetapi, akibatnya susunan esai akan berantakan. Kerangka esai kedua yang dibuat setelah menulis draf akan membantu Anda menentukan seperti apa argumen itu sekarang dan bagaimana seharusnya . [16]
    • Anda dapat membuat kerangka kedua di komputer atau draf yang sudah dicetak, apa pun yang lebih mudah.
    • Sambil membaca esai, ringkas gagasan utama tiap paragraf dalam beberapa kata kunci. Anda dapat menulisnya di kertas terpisah, di draf tercetak, atau sebagai komentar dalam dokumen pengolah kata komputer.
    • Lihat kata kuncinya. Apakah gagasan dibahas secara logis? Atau, apakah argumen Anda melompat-lompat?
    • Jika Anda mengalami kesulitan meringkas ide utama tiap paragraf, itu tanda bahwa paragraf tersebut memuat terlalu banyak informasi. Cobalah memecahnya ke dalam paragraf terpisah.
  2. Jika Anda sulit mengatur paragraf, cetak esai Anda dan potong per paragraf. Cobalah meletakkan tiap paragraf dalam urutan berbeda. Apakah esai lebih masuk akal jika disusun dalam struktur berbeda?
    • Dengan teknik ini, mungkin Anda juga mendapati ternyata kalimat tema dan transisi tidak terlalu kuat. Idealnya, paragraf hanya bisa disusun dalam satu cara agar efektivitasnya maksimal. Jika Anda bisa menyusun semua paragraf dalam pengaturan lain dan esai masih masuk akal, mungkin argumen Anda tidak dibangun dengan efektif.
  3. Jangan terpaku pada kerangka awal. Setelah membuat kerangka kedua, mungkin Anda mendapati bahwa beberapa paragraf akan lebih masuk akal jika ditempatkan dalam susunan lain. Pindahkan paragraf tersebut dan buat perubahan pada kalimat tema atau transisi jika diperlukan.
    • Misalnya, ternyata menempatkan argumen yang paling tidak penting di awal mengurangi vitalitas esai. Cobalah urutan kalimat dan paragraf lain untuk memperbesar efeknya.
  4. Menyakitkan, memang, tetapi kadang paragraf panjang yang sudah Anda tulis dengan susah payah tidak tersusun dengan rapi. Jangan terpaku pada gagasan yang ada di dalam kepala sehingga Anda tidak sanggup menghapus apa yang seharusnya dihapus demi kelancaran logika, alur, dan argumen.
  5. Setelah dibaca, mungkin Anda menyadari bahwa esai tersebut berubah arah dengan drastis, atau beberapa paragraf memuat kalimat atau informasi yang tidak penting. Gunakan highlighter atau pensil untuk menandai kata atau kalimat yang tidak tepat untuk dikoreksi kemudian.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.178 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan