Unduh PDF
Unduh PDF
Rencana pelatihan atau kurikulum pelajaran memuat banyak detail dan informasi spesifik, tergantung apa yang diajarkan. Walaupun memerlukan langkah tertentu, penyusunan tujuan pelatihan dari awal akan membantu keberhasilan pelatihan. Tujuan pelatihan harus jelas dan relevan, dan yang paling penting, disampaikan kepada peserta. Tulis tujuan pelatihan, dan masukkan ke dalam manual atau kurikulum.
Langkah
-
Identifikasi sasaran pelatihan secara keseluruhan. Sebelum mengambil langkah apa pun, Anda harus mengidentifikasi sasaran atau hasil yang diinginkan dari pelatihan. Biasanya, pelatihan dirancang untuk menutup kesenjangan kinerja atau pengetahuan karyawan atau pelajar. Kesenjangan tersebut membedakan keterampilan atau pengetahuan yang mereka miliki saat ini dan keterampilan atau pengetahuan yang diperlukan dari mereka. Tentukan apa yang Anda inginkan dari pelatihan dan tuliskan daftar tujuan dari sana. [1] X Teliti sumber
- Misalnya, bisnis Anda harus melatih akuntan untuk mencatat akun kredit tipe baru yang ditawarkan kepada pelanggan. Tujuan pelatihan ini adalah melatih akuntan tersebut agar mampu mencatat entri baru dengan efisien dan akurat.
- Kesenjangan kinerja di sini adalah akuntan tersebut sudah mengetahui pencatatan semua entri lain, tetapi tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk membuat entri tipe baru.
-
Deskripsikan kinerja yang Anda harapkan. Tugas yang akan diajarkan selama pelatihan harus ditentukan dengan jelas. Tujuan tertulis harus memuat tindakan yang dapat dilihat dan diukur. Gunakan kata-kata yang menjabarkan apa yang harus dilakukan peserta, dan hindari bahasa ambigu atau subjektif. [2] X Teliti sumber
- Meneruskan contoh sebelumnya, tugas akuntan adalah mencatat entri akuntansi baru.
-
Jelaskan kondisi yang memerlukan pelaksanaan tugas tersebut. Tujuan harus memuat deskripsi situasi. Sediakan detail yang menggambarkan kapan tugas harus dilaksanakan. Dengan kata lain, apa yang semestinya terjadi sebelum peserta melaksanakan tugas yang diperlukan? Uraikan peralatan dan dukungan yang perlu digunakan, termasuk buku, formulir, tutorial, dan kondisi lain. Jika tugas harus dilaksanakan di luar, kondisi lingkungan juga harus disertakan. [3] X Teliti sumber
- Masih menggunakan contoh di atas, kondisinya adalah ketika pelanggan dengan akun tipe baru melakukan pembelian. Kondisi lainnya adalah akuntan harus mengetahui cara mencatat entri dalam perangkat lunak akuntansi yang digunakan perusahaan.
-
Tetapkan standar. Uraikan apa yang harus dicapai peserta agar dapat memenuhi tujuan pelatihan. Standar minimal yang bisa diterima harus disampaikan dalam tujuan tertulis. Jelaskan cara pengukuran dan evaluasi standar tersebut.
- Standar dapat berupa tujuan kinerja, seperti mengerjakan tugas dalam waktu tertentu, melaksanakan tugas dengan benar dalam persentase tertentu, atau menyelesaikan sejumlah tugas dalam waktu atau volume yang sudah ditentukan.
- Standar pelatihan biasanya tidak meminta peserta menguasai tugas atau melaksanakannya dengan sempurna. [4] X Teliti sumber
- Untuk contoh sebelumnya, standar pelatihan tidak hanya bahwa peserta harus mencatat entri, tetapi melakukannya dengan akurat dan benar.
Iklan
-
Gunakan bahasa yang jelas dan lugas. Usahakan agar kejelasan dan pengukuran tujuan dapat diidentifikasi dengan jelas dalam kata-katanya. Artinya, jangan menggunakan kata tidak langsung atau pasif seperti "memahami" atau "beberapa". Sebaliknya, gunakan kata-kata yang menyampaikan angka atau tindakan spesifik yang harus dipelajari. Dengan demikian, materi dan metode serta isi pelatihan akan sejalan.
- Selain itu, pemilihan kata-kata yang jelas memperbesar kemampuan Anda mengukur keberhasilan pelatihan.
- Tujuan jelas memungkinkan peserta mengikuti progresnya dan mengetahui apa yang diharapkan darinya selama dan setelah pelatihan. [5] X Teliti sumber
- Dengan contoh akuntan yang disebutkan di atas, penyusunan kata-katanya harus bernada seperti ini, "Akuntan dapat mencatat entri akun kredit dengan benar".
-
Hubungkan tujuan dengan peristiwa nyata. Tujuan dalam konteks dunia nyata akan lebih mudah dipahami. Uraikan apa yang semestinya terjadi sehingga peserta harus melaksanakan tugas yang bersangkutan. Kemudian, hubungkan tugas tersebut dengan hasil yang diinginkan dalam dunia nyata. Ini membantu peserta menempatkan pemelajaran mereka dalam konteksnya. [6] X Teliti sumber
- Melanjutkan contoh sebelumnya, kaitan hubungan dan peristiwa nyata mungkin adalah entri akun kredit tipe baru akan dibuat untuk mencatat layanan baru yang ditawarkan kepada pelanggan, didesain untuk meningkatkan penjualan dengan pelanggan yang melakukan pembelian berulang. Entri data yang benar harus dinyatakan sebagai bagian penting untuk menunjang kesehatan finansial perusahaan.
-
Jelaskan level standar kinerja secara spesifik. Standar kinerja harus berupa angka. Misalnya, persentase tindakan yang benar, kecepatan kinerja, atau matriks pengukuran kinerja lainnya. Yang penting, angka tersebut harus dituliskan dengan jelas dalam tujuan. [7] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, akuntan harus belajar membuat entri dengan akurasi 100%. Untuk tugas lain, persentasenya mungkin lebih rendah, tetapi tugas akuntansi harus sesempurna mungkin.
-
Buatlah tujuan yang seringkas-ringkasnya. Tulis tujuan dalam satu kalimat saja. Dengan demikian, tujuan tersebut ringkas dan mudah dipahami. Tugas lain yang lebih panjang atau rumit dapat dibagi menjadi beberapa tugas kecil. Tugas panjang dan rumit akan lebih sulit diajarkan dan dihitung keberhasilannya. [8] X Teliti sumber
- Misalnya, uraikan dasar-dasarnya saja. Cukup tuliskan bahwa akuntan harus mencatat entri akun kredit dengan akurasi 100% dalam perangkat lunak yang digunakan perusahaan.
Iklan
-
Gunakan akronim SMART agar tujuan pelatihan dapat dievaluasi. SMART adalah kependekan dari specific (spesifik), measurable (dapat diukur), attainable (dapat dicapai), relevant (relevan), dan time-bound (terikat waktu). Sistem SMART digunakan oleh pemimpin bisnis dan pemerintah serta manajer pelatihan untuk mengadakan dan mengajarkan program pelatihan yang efektif.
- Specific : Nyatakan apa yang harus bisa dilakukan peserta setelah pelatihan. Semua tujuan harus ditentukan dengan jelas dan tidak dapat diperdebatkan atau ditafsirkan dengan cara lain.
- Measurable : Amati dan ukur perilaku. Tujuan harus konsisten untuk tiap peserta dan mengikuti evaluasi standar.
- Attainable : Pastikan tugas atau tindakan dapat dicapai. Jika terlalu tinggi, tujuan tidak dapat dipenuhi dan peserta akan kehilangan semangat.
- Relevant : Jelaskan bahwa tugas ini penting dan diperlukan. Jangan sampai ada tugas yang bisa diubah atau bersifat opsional dalam tujuan.
- Time-bound : Tentukan tenggat dan jadwal manajemen yang dapat dipenuhi. Tujuan yang efektif harus memiliki batas waktu. Tetapkan tenggat dan patuhi. [9] X Teliti sumber
- Pengaplikasian akronim SMART dalam contoh akuntan dari bagian sebelumnya adalah seperti ini:
- Specific : Akuntan harus dapat mencatat transaksi akun kredit.
- Measurable : Akuntan mencatat transaksi dengan benar 100%.
- Attainable : Tugas akuntan tidak begitu berbeda dengan pencatatan entri saat ini.
- Relevant : Tugas akuntan penting dalam prosedur akuntansi perusahaan.
- Time-bound : Akuntan harus sudah selesai mempelajari cara membuat entri baru pada tanggal 1 Maret.
-
Jangan membuat tujuan yang tidak dapat diukur. Usahakan untuk menghindari tujuan yang tidak dapat diukur dengan objektif, seperti membuat peserta "menghargai" atau "mengetahui" sesuatu. Meskipun itu penting, tidak ada cara riil untuk mengukur keberhasilannya dalam pelatihan. [10] X Teliti sumber
- Jangan menulis tujuan seperti ini, "Akuntan harus mengetahui cara mencatat entri baru." Buat tujuan jelas dengan kata-kata, "Akuntan harus dapat mencatat entri baru."
-
Masukkan evaluasi. Evaluasi peserta, dan beri mereka kesempatan untuk mengevaluasi pelatihan. Pelatihan harus menyertakan tes pengetahuan yang didapatkan peserta. Bagaimanapun juga, pengetahuan tidak ada gunanya tanpa pengalaman dan penerapan. Ingat bahwa mungkin diperlukan beberapa kali pengulangan sebelum standar kinerja bisa terpenuhi. [11] X Teliti sumber
- Mengikuti contoh sebelumnya, akuntan diberikan beberapa contoh hipotesis transaksi dan diminta mencatatnya dengan benar.
-
Selesaikan penyusunan tujuan. Menggunakan semua kriteria yang disebutkan di atas, sempurnakan tujuan pelatihan sampai tepat seperti yang Anda inginkan. Sekali lagi, pastikan semua aspek tujuan jelas dan dapat diukur.
- Sebagai contoh, "Akuntan, dengan perangkat lunak yang digunakan perusahaan, harus dapat mencatat entri akun kredit baru dengan akurasi 100% pada tanggal 1 Maret."
Iklan
Tips
- Ingat untuk memperlihatkan tujuan dengan jelas. Jika Anda menyajikannya saat rapat atau presentasi, tulis di papan atau tampilkan di layar. Apabila tujuan tersebut dimasukkan sebagai bagian buku atau manual, cantumkan pada halaman khusus.
- Mintalah masukan setelah tujuan ditulis. Bicaralah dengan orang yang berpengalaman di bidang pelatihan untuk memastikan tujuan yang Anda susun sudah jelas.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.slideshare.net/DavidGibsonEureka/how-to-write-training-objectives
- ↑ http://www.tlcsem.com/binstrobj.htm
- ↑ http://www.slideshare.net/DavidGibsonEureka/how-to-write-training-objectives
- ↑ http://www.tlcsem.com/binstrobj.htm
- ↑ http://www.nrcs.usda.gov/Internet/FSE_DOCUMENTS/nrcs142p2_052877.pdf
- ↑ http://www.slideshare.net/DavidGibsonEureka/how-to-write-training-objectives
- ↑ http://www.k12.wa.us/CareerTechEd/WorkBasedLearning/WritingTrainingPlanObjectives.pdf
- ↑ http://www.slideshare.net/DavidGibsonEureka/how-to-write-training-objectives
- ↑ http://www.k12.wa.us/CareerTechEd/WorkBasedLearning/WritingTrainingPlanObjectives.pdf
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 7.509 kali.
Iklan