PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ada beberapa alasan khusus yang membuat Anda harus merangsang munculnya batuk, ketika banyak orang justru ingin menyingkirkannya. Beberapa alasan tersebut, misalnya untuk membersihkan dahak di tenggorokan saat flu atau ketika Anda harus mempersiapkan diri untuk berbicara di depan umum. Adapun “menciptakan” batuk ini juga diperlukan oleh orang berpenyakit paru-paru kronis seperti fibrosis kistik atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dengan tujuan membersihkan lendir dalam paru-paru. Hal yang sama berlaku pada orang-orang difabel, seperti tunadaksa (lumpuh)—yang mungkin tidak memiliki kemampuan otot untuk batuk secara produktif.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengubah Cara Anda Bernapas

PDF download Unduh PDF
  1. Mengubah cara Anda bernapas dan mengombinasikannya dengan membatasi aliran udara ke tenggorokan bisa memicu munculnya batuk. Ambil napas dalam-dalam secara cepat dan tajam dengan tujuan mengeringkan area mulut dan tenggorokan. Kencangkan tenggorokan, lalu cobalah mengembuskan napas. Kencangkan pula otot perut dan dorong udara keluar sembari menjaga jalur udara ke tenggorokan tetap tertutup. Hal ini bisa membantu memicu batuk.
  2. Cobalah melakukan huff cough (teknik bernapas dan “latihan” batuk bagi pasien pascaoperasi; diawali dengan menarik napas perlahan, lalu mengembuskannya secara tajam hingga menciptakan suara “ huff ”). Huff cough merupakan jenis batuk yang lembut dan rendah tekanan, terutama bagi Anda yang tidak mampu atau tidak memiliki kapasitas paru-paru yang cukup untuk “batuk” secara normal. Biasanya, cara ini diterapkan pada penderita fibrosis kistik atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). [1] Terdapat beberapa langkah untuk melakukan huff cough , meliputi:
    • Perlambat pernapasan Anda dengan mengembuskan napas dalam hitungan keempat.
    • Tarik napas kira-kira sebanyak 75% persen dari cara (penarikan napas) normal.
    • Bentuk mulut menyerupai huruf “O”. Cobalah untuk menjaga agar kotak suara (laring) dalam posisi terbuka.
    • Kontraksikan otot perut untuk memaksa udara naik melalui mulut. Di sini, Anda harus menghasilkan suara “ huff ” yang lembut.
    • Tariklah napas secara cepat dan dangkal, lalu ciptakan suara “ huff ” lainnya.
  3. Menciptakan “batuk palsu” mungkin akan memicu munculnya batuk sungguhan. Untuk memulainya, bersihkanlah tenggorokan Anda. Kencangkan otot-otot perut untuk mendorong udara ke tenggorokan, yang pada akhirnya keluar melalui mulut.
  4. Saat musim dingin, sering kali udara bersifat dingin dan kering. Hal ini bisa Anda manfaatkan untuk menciptakan batuk. Udara yang dingin dan kering bisa menghilangkan uap air dari tenggorokan dan mulut sehingga menimbulkan “kejang” di saluran napas. Adapun cara ini akan memicu munculnya batuk, terutama jika Anda rentan terhadap asma. [2]
    • Ambil napas besar dan dalam. Pastikan udara masuk ke saluran napas, bahkan hingga mencapai paru-paru.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menghirup Zat

PDF download Unduh PDF
  1. Rebuslah air dengan cerek (atau pemanas air lainnya), lalu tuangkan air ke dalam mangkuk. Sembari tetap berhati-hati akan panasnya, posisikan wajah tepat di atas mangkuk. Bernapaslah dalam dan cepat, agar uap air terhirup, masuk, kemudian mengembun di dalam paru-paru. Sistem tubuh Anda sendiri akan menganggap uap air yang mengembun sebagai air, sehingga tubuh akan berusaha mengusirnya dengan merangsang batuk. [3]
  2. Asam sitrat memang telah digunakan dalam sejumlah uji coba medis sebagai tussive agent (zat pemicu refleks batuk). Anda bisa memasukkan bahan yang mengandung asam sitrat seperti jus jeruk atau lemon ke dalam nebulizer (alat untuk menguapkan bahan atau obat), sehingga menghasilkan “kabut” yang kemudian bisa dihirup ke dalam paru-paru. Secara lebih lanjut, cara ini bisa memicu respons batuk. [4] , [5]
  3. Sebuah studi medis terdahulu menujukkan, menghirup minyak moster bisa memicu batuk. Masukkan beberapa tetes minyak moster ke dalam botol, lalu enduslah baunya untuk menciptakan batuk. [6]
  4. Cabai mengandung senyawa bernama capsaicin (kapsaisin) yang bisa mengiritasi mulut, tenggorokan, dan saluran udara. Memasak cabai akan mengubah beberapa molekulnya menjadi udara, yang kemudian akan Anda hirup. Pada saat itu, terjadi iritasi di tenggorokan dan paru-paru, yang bagi banyak orang, bisa memicu batuk. [7] , [8]
  5. Jika Anda terkena flu dan hidung dalam keadaan tersumbat, tarik dahak kembali ke dalam mulut dan tenggorokan untuk merangsang batuk. Hal ini bisa memengaruhi postnasal drip , yakni kondisi ketika lendir (ingus) akan merembes ke dalam tenggorokan melalui saluran hidung. [9] Adapun cara ini bisa memicu timbulnya batuk, bahkan berpotensi memperpanjang batuk.
  6. Sengaja menghirup alergen seperti debu, serbuk sari, atau asap biasanya akan memicu timbulnya batuk, terutama jika Anda termasuk orang yang sensitif terhadap alergen. Tempatkan wajah Anda di depan kemoceng lalu bukalah mulut Anda. Bernapaslah dengan cepat, dan dalam.
    • Secara bergantian, mintalah seseorang untuk mengepulkan asap rokok di hadapan wajah Anda. Bernapaslah melalui mulut untuk mengantarkan asap ke paru-paru. Bagi Anda nonperokok, umumnya cara ini bisa langsung merangsang batuk. Namun, jika Anda seorang perokok, cara ini mungkin tidak akan terlalu efektif.
  7. Paru-paru memiliki cara untuk mendeteksi bau busuk dan mengganggu yang menimbulkan reaksi batuk, seperti bahan kimia beracun atau bau busuk. Dalam prosesnya, sebagai cara melindungi diri, paru-paru cenderung “merekam” memori akan bau. Inilah sebabnya, Anda kerap memiliki respons tajam dan tiba-tiba, seperti tersedak atau batuk, saat menghirup bau busuk yang mengganggu. [10]
    • Cari dan temukan sesuatu yang benar-benar berbau busuk, semisal makanan basi atua kotoran. Sebagai reaksi atas bau busuk, Anda mungkin akan tersedak atau batuk.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengusahakan Batuk untuk Tujuan Medis

PDF download Unduh PDF
  1. Jenis perangkat ini digunakan untuk para penyandang tunadaksa yang tidak memiliki kemampuan untuk batuk normal. Biasanya, perangkat ini ditanam di bawah kulit dekat leher atau dada bagian atas. Fungsinya, adalah mengirimkan sinyal elektronik ke saraf frenikus (terletak di leher), sehingga terjadi kontraksi pada diafragma dan menimbulkan tarikan napas. Melanjutkan sinyal ini akan menyebabkan kejang kecil yang memicu batuk. [11]
  2. Seorang pengasuh atau justru perawat bisa membantu pasien difabel batuk dengan menekan kuat bagian torso (batang tubuh) di bawah tulang rusuk. Pada saat yang sama, pasien harus mengembuskan napas atau mencoba untuk batuk. Tekanan ini haruslah memicu batuk yang selanjutnya bisa membantu membersihkan paru-paru saat terjadi infeksi bagian dada. [12]
    • Seorang pengasuh haruslah berhati-hati dalam memberikan tekanan untuk menghindari cedera atau luka pada pasien.
  3. Fentanil adalah obat nyeri yang diberikan sebagai obat bius oleh seorang perawat kesehatan profesional. Sebuah suntikan fentanil melalui pembuluh darah cenderung mampu menginduksi batuk pada pasien. [13] , [14]
    • Suntikan fentanil hanya digunakan saat pasien menjalani anestesi untuk prosedur medis. Adapun cara ini tidak akan menjadi metode umum dalam merangsang batuk.
    Iklan

Peringatan

  • Menghirup banyak bahan atau zat bisa sangat merusak tubuh. Menghirup uap air baik polos atau dengan minyak esensial adalah satu-satunya cara yang direkomendasikan dari teknik menghirup napas dengan partikel zat. Semua jenis inhalasi (metode penghirupan napas) termasuk zat alergen, harus dihindari.
  • Menghirup asap rokok bisa sangat berbahaya dan harus dihindari.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.382 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan