PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apakah Anda autistik atau salah satu orang yang Anda sayangi masuk ke dalam spektrum ini? Apakah Anda merasa kesepian atau ingin mempelajari lebih lanjut mengenai autisme? Cara yang sangat baik untuk mengedukasi diri dan mencari teman yang sepikiran adalah dengan memperkenalkan diri Anda pada budaya autistik.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Merasakan Budaya

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Sadari bahwa orang-orang autistiklah yang menciptakan budaya autistik, bukan orang lain. Jika orang-orang autistik tidak bisa menyuarakan pendapatnya dengan jelas di dalam sebuah organisasi atau acara, mungkin itu bukanlah tempat yang tepat untuk bertemu orang-orang autistik. Carilah tempat yang mendukung, mengikutsertakan, dan memberdayakan orang-orang autistik sebagai anggota dewan atau panitia.
    • Jika organisasi dijalankan sebagian atau sepenuhnya oleh orang-orang autistik, biasanya laman “tentang” organisasinya akan mencantumkannya.
    • Carilah mitra organisasi dan cek apakah mereka mengayomi atau malah tidak memperlakukan orang-orang autistik dengan baik.
    • Jauhi kelompok-kelompok berstigma seperti “Autism Speaks”.
  2. 2
    Bacalah buku-buku ramah autisme yang ditulis oleh orang-orang autistik dan orang lain yang peduli juga. Ada banyak orang autistik dewasa yang sudah menuliskan pengalamannya. Selain itu ada juga buku-buku yang ditulis oleh ahli autisme dan teman atau keluarga orang-orang autistik.
    • Perpustakaan Umum Autisme Ed Wiley memiliki daftar koleksi buku yang bisa berguna untuk mencari buku yang ingin dibaca. [1]
  3. 3
    Carilah tagar ramah autisme di internet. Ada banyak orang autistik di internet yang mencari teman-teman dan membangun komunitas. Jadi, Anda bisa menemukan banyak orang yang ada di dalam spektrum ini di internet jika Anda tahu tempat mencarinya. Tagar-tagar tertentu sangat ramai dipenuhi aktivitas orang-orang autistik dan pendukungnya.
    • #AskAnAutistic merupakan tagar di mana siapa pun bisa menanyakan sesuatu, lalu orang autistik akan menjawabnya. Anda juga bisa mencoba #AskingAutistics .
    • #REDinstead adalah tagar tempat orang-orang berswafoto atau berfoto dengan warna merah di dalamnya. Warna ini ditujukan untuk mempromosikan penerimaan autisme. Kampanye ini diciptakan sebagai alternatif dari #LightItUpBlue , kampanye yang menyakiti hati orang-orang autistik. #ToneItDownTaupe dan #LightItUpGold juga merupakan alternatif yang baik.
    • #ActuallyAutistic adalah tempat khusus untuk orang-orang autistik. Di sini mereka bisa memublikasikan sesuatu tanpa harus ditenggelamkan publikasi orang-orang yang tidak autistik. Jika Anda tidak autistik, jangan memublikasikan sesuatu menggunakan tagar ini (tapi jika Anda hanya membacanya, mencuitkannya ulang atau menuliskannya ulang di blog, itu tidak apa-apa).
    • #DoILookAutisticYet adalah tagar orang-orang autistik untuk mengunggah swafotonya, menciptakan representasi bagaimana uniknya orang-orang autistik serta bagaimana wajahnya juga unik. #YouCantBeAutisticBecause juga sama. Di sini, orang-orang autistik bisa mengunggah sesuatu yang berhubungan dengan asumsi tentang mengapa atau bagaimana mereka tidak “terlihat” autistik.
  4. 4
    Carilah orang-orang terkenal dan penting di dalam komunitas autistik. Komunitas ini dipenuhi orang-orang bijak, iba, dan berpendidikan. Beberapa penulis autistik terkenal antara lain:
    • Cynthia Kim
    • Amy Sequenzia
    • Ari Ne'eman
    • Julia Bascom
    • Emma Zurcher Long
    • Jim Sinclair
    • Lydia Brown
    • Judy Endow
  5. 5
    Berpartisipasilah pada acara-acara yang berhubungan dengan autisme. Acara semacam ini memang jarang, tetapi jika Anda tinggal di area perkotaan, Anda bisa mencari acara semacam ini yang positif. Carilah acara-acara seperti jalan santai, penggalangan dana, festival antidiskriminasi, dan lain-lain.
    • Cari tahulah lebih lanjut mengenai suatu acara sebelum ikut berpartisipasi. Beberapa acara memang dijalankan oleh organisasi yang tidak baik dan uang yang dikumpulkannya bisa digunakan untuk menyakiti lebih banyak orang. [2]
  6. 6
    Pelajari terminologi umum. Orang-orang autistik menggunakan terminologi khusus untuk mendiskusikan isu-isu dan pengalaman yang berkaitan dengan autisme. Contohnya:
    • Stimming : gerakan berulang seperti bergerak ke kiri dan kanan, bertepuk tangan, ekolalia (latah), dan lain-lain. Ada gestur yang bisa dilakukan untuk mengatasinya dan untuk mengekspresikan diri, contohnya senyuman. [3]
    • Neurodivergent : memiliki disabilitas neurologis seperti autisme, Down Syndrome , disleksia, atau gangguan bipolar.
    • Neurotipikal/NT: tidak memiliki disabilitas neurologis.
    • Allistic : tidak autistik, tetapi bukan berarti neurotipikal. [4]
    • Neurodiversitas: keanekaragaman biologis otak manusia. [5]
    • Paradigma Neurodiversitas: pandangan bahwa orang-orang autistik dan neurodivergent tidak sakit, hanya berbeda. Mereka harus diterima dan diakomodasi, bukan dipaksa untuk berubah tanpa kehendaknya.
    • Curebie : orang yang percaya bahwa autisme merupakan penyakit yang parah dan harus disembuhkan (tanpa memikirkan keinginan orang-orang autistik). [6] [7]
  7. 7
    Pelajari bahasa-bahasa simbol yang harus dihindari. Beberapa bahasa autisme dianggap menyakiti hati orang atau ketinggalan zaman. Terkadang, kita tidak bisa mengetahui kata mana yang memiliki konotasi buruk, terutama karena orang-orang autistik sering tidak dimasukkan ke dalam percakapan. Berikut adalah beberapa frasa dan kata berkonotasi negatif:
    • Orang dengan tingkat intelegensi tinggi/rendah atau dikenal sebagai High/Low-Functioning : [8] [9] Jangan mengklasifikasikan orang berdasarkan hal tersebut karena perbuatan ini dianggap tidak sopan, terutama jika mereka berkemampuan di area-area tertentu tetapi tidak mampu melakukan hal yang lain dengan baik. [10] [11]
    • Orang dengan autisme : tidak disukai komunitas autistik secara umum karena hal ini memberi kesan bahwa autisme bukanlah bagian dari dirinya. Sementara itu, hal ini tidak etis dari sisi perikemanusiaan. Autisme merupakan bagian dari orang autistik sehingga keistimewaan ini perlu diterima dan dihormati, sebagaimana kita menghormati mereka sebagai individu. [12] [13] Gunakan istilah ini hanya jika orang tersebut memilih untuk dipanggil begitu.
    • Menderita autisme : Ada banyak orang autistik yang tidak menderita. [14] Mereka memang memiliki beberapa hambatan, tetapi begitu pun semua orang. Orang-orang autisme menilai diri mereka baik-baik saja.
    • Autisme bersifat epidemis : autisme tidak membunuh orang dan bukanlah penyakit sehingga tidak menular.
  8. 8
    Pelajari simbol-simbol positif dan simbol yang berkaitan dengan autisme. Simbol-simbol yang berbeda membawa konotasi yang berbeda tergantung pada cara penggunaannya. Pemahaman mengenai simbol-simbol ini bisa membantu Anda mengenali apa yang boleh dan tidak boleh dimasukkan ke dalam media yang Anda buat. Selain itu, kenali juga tanda-tanda yang digunakan komunitas berbeda.
    • Kepingan puzzle [15] [16] [17] dan warna biru [18] [19] [20] memiliki konotasi negatif. [21]
    • Simbol neurodiversitas (simbol tidak terhingga berwarna pelangi), pelangi secara umum, warna merah untuk #REDinstead, dan Autisticat memiliki konotasi positif. Simbol-simbol tersebut digunakan di komunitas autistik. [22] [23]
  9. 9
    Dengarlah bagaimana orang-orang autistik mendeskripsikan autisme. Beberapa deskripsi mengenai autisme tidaklah benar karena tidak ditulis oleh orang yang benar-benar memahami autisme. Mereka juga termotivasi oleh keinginan untuk mengontrol orang-orang autistik. Sementara itu, orang-orang autistik menggambarkan situasi ini dengan lebih faktual dan berterima.
    • Bacalah banyak karya orang-orang autistik untuk mendapatkan gambaran terbaik. Anda perlu membaca banyak karya orang yang bisa berbicara dan tidak, yang bisa menyetir dan tidak, yang aktif dalam kehidupan sosial dan tidak, dan masih banyak lagi. Pemahaman mengenai autisme berarti memahami keberagaman pengalaman yang bisa jadi dialami orang-orang autistik.
  10. 10
    Tandai acara-acara autisme di kalender. Beberapa acara diadakan setiap tahun dan Anda bisa ikut serta menulis pos tentangnya untuk menyebarkan positivisme dan keberterimaan seputar autisme.
    • Bulan Kesadaran Autisme diperingati setiap bulan April [24]
    • Hari Antidiskriminasi Autistik diperingati pada tanggal 18 Juni [25]
    • Hari Berbicara Autistik diadakan pada tanggal 1 November [26] [27]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menjadi Kawan

PDF download Unduh PDF

Jika Anda bukan orang autistik, pasti Anda akan bertanya-tanya bagaimana caranya menjadi kawan orang-orang autistik dan menghormati budayanya.

  1. 1
    Ingatlah bahwa Anda boleh ikut hampir semua diskusi. Anda juga mungkin mau berkomentar untuk menunjukkan apresiasi Anda atau bertanya. Komunitas autistik merupakan tempat untuk autistik, tetapi pengunjung yang ramah akan selalu disambut hangat.
    • Anda boleh menyebarkan artikel, menulis kembali blog atau mencuit ulang hal-hal yang Anda temukan lewat tagar #actuallyautistic. Anda bisa mengatakan bahwa Anda bukan autistik sehingga orang-orang tidak akan bingung
    • Anda boleh mengatakan bahwa Anda setuju dengan salah satu artikel atau jika artikelnya membantu Anda.
    • Anda boleh bertanya. Namun, orang-orang autistik bukanlah mesin pencari sehingga mereka tidak harus memberikan jawaban.
    • Ingatlah, ada banyak kawan yang mau berpartisipasi di dalam diskusi dan menuliskan sesuatu yang berhubungan dengan autisme!
  2. 2
    Gunakan mesin pencari untuk pertanyaan-pertanyaan mudah. Ada banyak pertanyaan yang bisa dijawab orang-orang autistik, tetapi beberapa pertanyaan (contoh: apakah orang-orang autistik memiliki pusar juga?) dianggap terlalu frontal atau merendahkan. Jika ada pertanyaan, masuklah ke internet terlebih dahulu karena ada banyak jawaban yang sudah tersedia di sana.
  3. 3
    Perhatikan etiket umum. Komunitas autistik memiliki beberapa etiket tidak tertulis, sama seperti semua subbudaya lain. Berikut adalah beberapa tip mengenai apa saja yang harus dihindari:
    • Jangan menuliskan pos bertagar #ActuallyAutistic jika Anda bukanlah orang autistik. Tagar ini dibuat khusus untuk orang-orang autistik untuk berdiskusi mengenai berbagai hal tanpa interupsi dari nonautistik. [28] Orang-orang nonautistik bisa menuliskan pos bertagar #Autism, #AskingAutistics, dan #AskAnAutistic.
    • Hormati setiap orang autistik. Semua orang autistik, terlepas dari kemampuannya, berhak untuk dihormati dan ditinggikan. Orang-orang autistik pada umumnya ingin menghormati semua orang, termasuk orang-orang yang lebih “mampu” daripada mereka atau yang tidak semampu mereka.
    • Jangan berasumsi Anda mengerti perjuangan orang lain. Jangan pernah menghiraukan seseorang dengan alasan dia “terlalu sering berbicara” atau “terlalu cerdas” untuk mengerti bagaimana autisme yang sebenarnya terlihat. Anda tidak tahu perjuangannya setiap hari dan mungkin mereka sebenarnya menghadapi masalah serius. Terlebih lagi, bahkan jika hidupnya baik-baik saja, bukan berarti mereka tidak boleh beropini atau dianggap belum pernah mendengarkan orang autistik lain yang kasusnya lebih buruk.
    • Jangan masukkan curhat orang lain ke dalam hati. Kadang-kadang orang autistik bisa berbicara mengenai pengalaman buruk yang dialaminya dan mungkin juga menggeneralisasi situasi saat itu. Sama saja tidak sopannya seperti ketika ada orang yang mengatakan “Tidak semua laki-laki!” atau “Tidak semua orang kulit putih!” mengatakan “Tidak semua NT” atau “Tidak semua terapis!”. Ucapan seperti ini mudah sekali diambil hati oleh banyak orang. [29] Ucapannya bukanlah mengenai Anda jika Anda tidak melakukan hal buruk yang diceritakannya. Namun, jika Anda melakukan hal tersebut, gunakan informasi ini untuk mengevaluasi ulang perilaku Anda.
  4. 4
    Janganlah takut untuk menolong! Kawan sangat disambut dengan baik dan orang-orang autistik selalu membutuhkan bantuan untuk mengorganisasi acara, mencari sumber, atau mengedukasi komunitas. Jika Anda melihat orang autistik mengorganisasi sesuatu, tanyalah “Apakah saya bisa membantu?” atau “Bolehkah saya ikut membantu?”.
  5. 5
    Carilah sumber tertulis untuk orang-orang nonautistik. Beberapa penulis autistik memiliki artikel yang ditulis untuk orang-orang yang ingin tahu cara membantu orang-orang kesayangannya dan menjadi kawan yang baik. Janganlah takut untuk meminta tip!
    Iklan


Metode 3
Metode 3 dari 3:

Bersikap Pengertian

PDF download Unduh PDF

Jika Anda bukan orang autistik, khususnya, Anda bisa saja mendengar hal-hal yang mengagetkan atau membuat Anda marah ketika mempelajari budaya autistik. Beberapa orang autistik pernah mengalami perlakuan kejam di hidupnya sehingga Anda bisa saja terlibat ke dalam diskusi ini. Lakukan semampu Anda untuk bisa memahaminya dan bersifat peka.

  1. 1
    Pahamilah berbagai hal buruk yang bisa dialami orang-orang autistik. Selain tantangan lain di hidupnya, orang-orang autistik juga berisiko untuk tidak diperlakukan dengan baik. Hal ini bisa berujung pada isu kesehatan mental seperti depresi atau PTSD ( post-traumatic stress disorder ) yang dikenal juga sebagai gangguan stres pascatrauma. Selain itu ada juga kesulitan untuk memercayai orang lain, kemarahan, dan efek lainnya. Anda bisa memperhatikan bahwa beberapa orang autistik yang Anda temui bisa bersikap sangat sinis, ketakutan, atau ragu-ragu untuk memercayai orang lain. Bersikap pekalah dan ingat bahwa mereka mungkin pernah disakiti atau diperlakukan dengan tidak baik sebelumnya. Mereka juga mungkin pernah mengalami:
    • Penganiayaan : Dianiaya di dalam terapi seperti ABA , pendidikan spesial atau konteks lain. [30] [31]
    • Diejek dan diisolasi : perundungan di sekolah atau kantor selama bertahun-tahun, memiliki anggota keluarga yang mengatakan hal-hala buruk mengenai mereka, menemukan media yang menganggap orang-orang autistik sebagai beban.
    • Diabaikan : mereka diberi tahu bahwa mereka “terlalu cerdas” untuk diberi rekomendasi atau untuk diberi ceramah mengenai autisme, [32] [33] atau sebaliknya, mereka diberi tahu bahwa mereka “terlalu lemah” untuk mengerti apa-apa. [34]
    • Gaslighting : diberi tahu bahwa mereka terlalu lebai ketika menghadapi masalahnya, atau bahwa masalahnya tidaklah nyata. [35] [36] [37] [38]
  2. 2
    Berhati-hatilah ketika membicarakan topik-topik kontroversial. Semua subjek kontroversial bisa menyulut emosi yang kuat dan menyakitkan, terutama jika dimulai lewat internet. Sehingga, penting sekali untuk mengingat bahwa ada banyak orang autistik yang mengidap PTSD (terkadang lebih parah) akibat perundungan atau penganiayaan. [39] [40] PTSD bisa melibatkan emosi yang kuat dan kesulitan untuk memercayai orang lain. [41] [42] Jadi, mereka bisa menganggap sesuatu sebagai ancaman walau pun sebenarnya tidak ada apa-apa. Lakukan yang terbaik untuk berkomunikasi dengan niat positif dan membantu mereka agar merasa aman di sekitar Anda. [43]
    • Contohnya, Anda bisa bilang, “Tidak semua terapis ABA sosok yang suka menganiaya”. Orang autistik bermental sehat mungkin akan setuju serta mengerti bahwa masalahnya berbeda. Namun, seseorang yang sangat trauma bisa saja panik dan teringat akan hal-hal yang dilakukan mantan terapisnya. Dia tidak bisa menceritakannya dan akan mulai berpikir bahwa Anda hanya mencari-cari alasan atau meminimalisasi tipe penganiayaan macam itu.
    • Setelah trauma yang parah, beberapa orang bisa beraksi seperti binatang yang terluka. Mereka akan panik ketika merasakan ancaman sekecil apa pun. Hal ini sama saja dengan Anda yang tidak akan menyalahkan anjing yang diambil dari tempat pengembangbiakan anjing, mungkin anjing tersebut tidak akan bisa diam. Janganlah menyalahkan pejuang traumanya jika mereka bereaksi terhadap hal-hal tertentu. Jangan juga mengambil hati sikapnya, ingatlah mengapa mereka seperti ini.
    • Tentu saja trauma tidak bisa membenarkan perlakuan buruk, atau berarti Anda mengizinkan seseorang menyakiti Anda. Boleh saja untuk mengatur batasan seperti, “Anda boleh marah, tetapi berhentilah mengumpat”.
  3. 3
    Validasi perasaan orang lain, bahkan jika Anda tidak memahaminya sekarang. Tunjukkan sikap empati dan cobalah untuk mengerti mengapa mereka seperti itu. Sikap seperti ini bisa membuat diskusi bersifat produktif dan peduli. Ada berbagai jenis pengalaman di dunia ini yang mungkin tidak Anda ketahui. Perlakukan mereka dengan kasih sayang dan pengertian sebagaimana Anda ingin diperlakukan orang ketika berbicara mengenai masalah Anda.
    • Contohnya, jika seseorang mendiskusikan penganiayaan di dalam terapi ABA, daripada mengatakan, “Hal itu tidak pernah terjadi”, katakan “Saya tidak tahu hal itu bisa terjadi” atau “Kejadian itu terdengar sangat buruk. Anda mau membicarakannya?”
  4. 4
    Ketika tidak yakin, bersikap baiklah atau dengarkan saja. Kadang-kadang, Anda akan mendengar hal-hal yang sangat berbeda dari apa yang Anda pahami tentang autisme. Tidak apa-apa jika Anda terkejut mendengarnya. Jagalah kesopansantunan Anda, lalu tunjukkan empati dan kebaikan ketika merespons jika Anda memilih untuk mengatakan sesuatu. Namun jika tidak, dengarlah baik-baik, atau pergilah jika Anda tidak mau menjadi bagian percakapan. Kebaikan Anda berharga sehingga lebih baik bersikap baik atau diam.
    • Anda tidak harus terlibat percakapan jika Anda tidak mau.
    • Jika Anda tidak mengatakan apa pun, lalu seseorang bertanya mengapa, bilang saja “Saya hanya mendengarkan” atau “Saya tidak familier dengan topiknya, jadi saya belajar lewat mendengarkan pendapat orang”.
  5. 5
    Pilihlah tempat diskusi dengan berhati-hati. Tidak apa-apa jika Anda memikirkan grup apa yang Anda ikuti, berdasarkan umur, kesehatan mental, pilihan personal, dan lain-lain. Beberapa tempat diskusi dibuat untuk pendatang baru dan anak-anak muda, sementara grup lain bersifat politis dan dibuat berdasarkan aktivitas. Grup ini berekspektasi bahwa Anda sudah mengerti pengetahuan dasarnya. Carilah tempat diskusi yang tepat untuk Anda.
    • Perhatikan tanda peringatan. Hal ini menandakan bahwa topik yang sedang didiskusikan bersifat sensitif dan materinya mungkin tidak cocok untuk anak muda atau orang dengan gangguan kesehatan mental.
    • Lihatlah siapa yang berpartisipasi. Beberapa komunitas diciptakan spesial untuk orang autistik, sementara komunitas lain untuk orang autistik dan orang yang menyayanginya juga.
    • Perhatikan jumlah kata yang tidak familier dan apakah kata-kata tersebut dijelaskan atau tidak. Jika Anda mendengar ada banyak bahasa yang tidak umum, tetapi tidak dijelaskan, Anda bisa berasumsi bahwa komunitas ini dibuat untuk orang-orang yang lebih berpengalaman dalam komunitas autistik.
  6. 6
    Ingatlah bahwa orang-orang autistik manusia juga. Jika Anda memperlakukannya dengan baik dan hormat, menghargai kompetensi dan mendengarkannya , mereka akan merespons Anda dengan baik juga. Jika Anda bersikap baik, semuanya akan baik-baik saja juga.
    Iklan
  1. Amy Sequenzia on functioning labels
  2. Cynthia Kim: Decoding the High Functioning Label
  3. Jim Sinclair: Why I Dislike Person-First Language
  4. Golden Hearted Rose speaks strongly in favor of identity-first language
  5. Jim Sinclair: Don't Mourn For Us
  6. http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1362361317727125
  7. https://learnfromautistics.com/the-problem-with-the-autism-puzzle-piece/
  8. https://ollibean.com/goodnight-autism-puzzle-pieces/
  9. https://www.scienceaf.com/trump-autism-awareness-day-light-it-up-blue-hypocrisy
  10. https://the-orbit.net/teacosy/2016/04/11/sunday-links-dont-light-blue/
  11. https://emmashopebook.com/tag/do-not-light-it-up-blue/
  12. https://www.meriahnichols.com/light-it-up-blue-is-bad-this-is-why/
  13. https://nsadvocate.org/2018/04/30/alex-kronstein-what-is-autistic-culture/
  14. http://myautisticpov.com/post/162975072529/strangerdarkerbetter-meet-autisticat-ive
  15. Autism Acceptance Month
  16. http://www.autismacceptancemonth.com/resources/101-3/autism-acceptance/autistic-culture/autistic-pride/autistic-pride-day/
  17. http://www.autismacceptancemonth.com/resources/101-3/autism-acceptance/neurodiversity/autistics-speaking-day/
  18. https://www.forbes.com/sites/emilywillingham/2015/10/31/autistics-speaking-day-is-november-1-so-it-is-really-time-to-listen/#6f0eb29c5c3c
  19. The Actuallyautistic Tag: Etiquette
  20. TIME Magazine: Not All Men
  21. Lydia Brown: What They Should Be Talking About
  22. Quiet Hands by Julia Bascom
  23. John Elder Robinson: "High-Functioning Aspies Don't Know What Real Autism Is" (note: contains the r-word)
  24. "Not Really Autistic" from Yes, That Too
  25. Autistic Hoya: 15 Things You Should Never Say to an Autistic
  26. Parenting Autistic Children with Love and Acceptance: Gaslighting
  27. The Gaslighting of Women and Girls on the Spectrum
  28. Are You Being Gaslighted?
  29. A Message to Women from a Man Yashar Ali looks at gaslighting in sexism
  30. https://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/AIA-08-2017-0016
  31. https://iancommunity.org/aic/abuse-and-ptsd-among-youth-autism
  32. https://www.bbrfoundation.org/content/ptsd-brain-overreacts-cues-not-directly-linked-negative-experiences
  33. https://skywoodrecovery.com/trust-issues-after-trauma/
  34. https://theaspergian.com/2019/07/03/angry-autistics/
  35. Autism Help: Autism Politics, Culture, and Community
  36. NPR: Autism Movement Seeks Acceptance, Not Cures

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.688 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan