PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Entah Anda menemukan kelinci liar atau hewan peliharaan kesayangan yang cedera, penting untuk tidak mencoba merawatnya sendirian. Bagi kelinci liar, usahakan untuk tidak sering memegangnya ketika dibawa ke dokter hewan atau pusat rehabilitasi. Anda bisa membuat kelinci merasa aman dan nyaman selagi membawanya ke klinik dokter hewan, termasuk memeriksa kelinci, membersihkan luka dangkal, dan mengontrol pendarahan.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Merawat Kelinci Peliharaan

PDF download Unduh PDF
  1. Anda boleh merawat sayatan dangkal atau cakar yang cedera pada kelinci sendirian, tetapi untuk lainnya, prioritaskan membawa kelinci ke dokter hewan. Tugas Anda adalah meminimalkan kerusakan dan menjaga keamanan dan kenyaman kelinci saat dibawa. Ketahui jam praktik dokter dan persiapkan rencana cadangan. Seandainya dokter hewan langganan tidak bisa ditemui di luar jam praktiknya, Anda harus memiliki nomor kontak dokter hewan lainnya.
    KIAT PAKAR

    Pippa Elliott, MRCVS

    Veterinarian
    Dr. Elliott, BVMS, MRCVS adalah dokter hewan dengan 30 tahun pengalaman dalam bedah hewan dan membuka praktik untuk hewan peliharaan. Dia lulus dari University of Glasgow pada 1987 dengan gelar dokter hewan dan bedah. Dr. Elliot bekerja di sebuah klinik hewan di kota kelahirannya selama lebih dari 20 tahun.
    Pippa Elliott, MRCVS
    Veterinarian

    Dokter hewan Pippa Elliott menyarankan: "Kelinci adalah hewan yang gampang stres sehingga penting untuk menjaganya tetap merasa aman dan terlindungi selama perjalanan ke dokter hewan. Gunakan carrier (kandang jinjing) atau kotak untuk membawa kelinci, dan tutupi dengan handuk supaya gelap sehingga kelinci merasa nyaman karena seakan berada di dalam liang."

  2. Apabila kelinci mengalami pendarahan, tergigit, atau terinjak, sebaiknya bawa ia ke dokter hewan. Cedera tidak selalu tampak jelas, terutama karena kelinci cukup kuat dalam menahan rasa sakit dan menyembunyikannya secara insting. Gejala cedera pada kelinci yang menyembunyikan rasa sakitnya di antaranya: [1] [2]
    • Berbaring menyamping dalam waktu lama.
    • Jatuh.
    • Tidak mampu berjalan lurus.
    • Pincang atau cara jalannya berubah.
    • Postur canggung.
    • Menjilati, menggosok, atau menggaruk area tertentu.
    • Tidak makan atau minum dalam 24 jam.
    • Tidak buang air besar dalam 8 jam atau lebih.
  3. Cara merawat kelinci bergantung pada cedera yang dialaminya. Apabila cedera tidak gawat darurat, misalnya kelinci mengalami pendarahan berat, lumpuh, atau syok (terkejut parah), lakukan pemeriksaan berikut: [3]
    • Hidung dan kumis: Kedua sisi harus tampak sama. Periksa keluarnya cairan atau pembengkakan.
    • Mata: Mata berkaca atau tertutup merupakan gejala syok . Sorotkan cahaya pada kedua mata kelinci untuk melihat penyempitan pupil. Jika bagian putih pada mata kelinci berwarna kuning, artinya kemungkinan kelinci mengalami gangguan hati serius.
    • Gusi dan gigi: Angkat bibir kelinci untuk memeriksanya. Gusi harus selalu berwarna merah muda dan warnanya selalu kembali setelah ditekan dengan ujung jari. Gusi yang pucat menandakan syok . Pastikan tidak ada gigi yang patah.
    • Kepala dan leher: Rasakan benjolan, tonjolan, atau pembengkakan. Kepala yang miring dapat menjadi gejala syok atau cedera tulang punggung.
    • Kaki: Periksa kemerahan, panas, atau pembengkakan. Apabila tidak ditemukan, raba setiap kaki kelinci mulai dari bahu sampai jari kaki, melemaskan setiap sendinya. Segera berhenti jika kelinci sepertinya kesakitan. Kaki dingin biasanya merupakan gejala syok .
    • Torso: Rabalah sepanjang tulang rusuk dan punggung dan rasakan keberadaan pembengkakan atau keabnormalan. Rasakan perut kelinci dengan lembut, cari pembengkakan atau kemerahan. Periksa napas dan detak jantung cepat yang merupakan gejala syok .
  4. Syok dapat membunuh kelinci. Jika mata kelinci berkaca atau tertutup, ekstremitasnya dingin, dan detak jantung serta napasnya cepat, balutkan tubuh kelinci dengan handuk bersih, masukkan ke carrier , hubungi dokter hewan, dan bawa ke klinik. [4]
    • Selalu siapkan handuk dan carrier di dekat kelinci karena kelinci tidak boleh terlalu lama dipegang.
    • Apabila Anda merasa kelinci mengalami syok , jagalah kehangatannya dan minimalkan stres sebisa mungkin. Kalau memungkinkan, berikan botol air panas yang dibungkus handuk (supaya tidak terbakar). Masukkan ke kotak berpenutup supaya kelinci tidak merasa terpapar dan rentan sehingga menjadi stres.
  5. Kelinci cenderung mudah kehilangan panas karena stres akibat cedera. Apabila Anda yakin kelinci mengalami cedera,misalnya akibat tertendang, terinjak, atau terduduk, balutkan dengan lembut menggunakan handuk bersih dan bawa ke dokter hewan.
    • Minimalkan stres dengan memberikan tempat gelap yang aman untuk bersembunyi. Kelinci dikenal mudah mati akibat stres sehingga selagi menilai cederanya, atau menunggu hasil pemeriksaan dokter, buat kelinci merasa seaman mungkin.
  6. Jangan membelat kaki kelinci yang patah karena dapat memperparah cedera. Masukkan kelinci ke kotaknya sehingga tidak melompat atau bergerak. Jika ujung fraktur tulang mencuat menembus kulit, tutupi dengan kasa steril dari kotak P3K. Kalau tidak ada kasa, tutupi tulang tersebut dengan saputangan bersih untuk mengurangi peluang kontaminasi bakteri di udara. Jika Anda tidak memiliki kain apa pun, biarkan tulang tetap terbuka tetapi beri tahu dokter hewan sehingga beliau bisa menentukan apakah antibiotik diperlukan. Dalam situasi apa pun, jangan pernah mencoba mendorong tulang masuk kembali ke kulit.
    • Apabila kaki menggantung dalam sudut aneh, atau tidak bisa bergerak dengan baik, hal ini menandakan cedera tulang punggung. Anda harus ekstra hati-hati saat memindahkan kelinci ke handuk dan masuk ke carrier .
  7. Jika kelinci telah tergigit, lukanya hanya sedalam kulit, atau tidak mengalami syok , Anda bisa meluangkan waktu untuk membersihkan luka cedera sebelum membawa kelinci ke dokter hewan. Bilas luka dengan larutan iodin yang diencerkan dengan air hangat sampai berwarna es teh. Anda bisa memakai sabun antiseptik dan air hangat sebagai pengganti iodin, [5] atau buat larutan air garam yang terdiri dari satu sendok teh garam dan satu cangkir air mendidih.
    • Pastikan Anda memakai air hangat karena air dingin dapat menyebabkan syok .
    • Jika luka sayatan cukup minor, Anda bisa membersihkan dan memakaikan antibiotik pada luka kelinci. Pastikan untuk mengeceknya secara teratur untuk memastikan luka sembuh dengan baik. [6]
  8. Apabila darah dari luka menyemprot atau memuncrat, tekanlah pendarahan untuk menyelamatkan nyawa kelinci. Gunakan kasa steril atau kain bersih untuk menekan luka secara lembut tetapi kokoh. Jangan kendurkan tekanan walaupun kain sudah kuyup oleh darah. Taruh kain baru di atas kain lama selagi terus memberikan tekanan. Bawalah kelinci ke dokter hewan sesegera mungkin. [7]
    • Jika Anda tidak bisa menemukan bantuan, atau harus berkendara menuju dokter hewan, rekatkan kain atau kasa dengan plester supaya tidak bergerak.
  9. Apabila kelinci tertumpah cairan panas atau zat kimia kaustik, siramlah dengan air leding dingin pada bagian yang terbakar selama minimal 10 menit. Lakukan sebelum kelinci dibawa ke dokter hewan karena Anda perlu meminimalkan komplikasi akibat luka bakar baru. [8]
    • Jangan mengoleskan salep karena akan mengganggu kerja dokter hewan pada hewan peliharaan.
    • Apabila kelinci menderita luka bakar akibat menggigit kabel, mulutnya bisa terbakar atau ada cairan dalam paru-parunya. Apabila kelinci bernapas cepat, kemungkinan paru-parunya terisi cairan. Minimalkan tingkat stres kelinci dan letakkan di tempat beraliran udara baik selagi mencari bantuan.
  10. Jika cakar kelinci sudah putus sepenuhnya, sebaiknya kunjungi dokter hewan. Namun untuk cedera cakar patah atau terpotong terlalu dalam, dapat dirawat di rumah. Bubuhkan bubuk tasak untuk menghentikan pendarahan (Anda perlu memberikannya beberapa kali), dan cek secara teratur untuk memastikan cakar sembuh dengan baik.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menangani Kelinci Liar

PDF download Unduh PDF
  1. DI Amerika Serikat, membawa hewan liar hukumnya ilegal, kecuali diizinkan oleh Departemen Perlindungan Lingkungan. Selain itu, merawat hewan liar membutuhkan latihan dan keahlian yang cermat. Tanpanya, Anda justru memperparah kondisi kelinci. [9]
  2. Hampir semua kelinci liar memiliki ekor cokelat putih. Kalau Anda melihat kelinci dengan warna berbeda, misalnya putih polos, hitam legam, bergaris-garis, bertotol-totol, atau campuran, kemungkinan ia adalah hewan peliharaan yang lepas atau dilepaskan. Kelinci-kelinci ini membutuhkan bantuan Anda dan harus ditangkap walaupun tidak cedera, serta dibawa ke dokter hewan untuk diperiksa kesehatannya. Setelah itu, Anda bisa merawat atau memeliharanya sendiri. [10]
  3. Dalam sebagian besar kasus, hewan liar sebaiknya dibiarkan saja. Penanganan yang sembrono dapat membuat tulang punggung kelinci mengalami fraktur saat diangkat. Selain itu, tidak jarang stres akan mempercepat kematian kelinci. Jika Anda ingin membawa kelinci liar keluar dari habitat alaminya, pastikan ia dalam keadaan cedera dan membutuhkan bantuan Anda. Beberapa gejala cedera pada kelinci di antaranya: [11]
    • Berbaring menyamping dalam waktu lama.
    • Jatuh atau tidak mampu berlari lurus.
    • Pendarahan atau luka tusuk.
  4. Jika kelinci bisa bergerak dan tidak banyak berdarah, sebaiknya ia dibiarkan saja. Jauhkan kelinci dari jangkauan anjing dan anak-anak. [12]
  5. Hubungi dokter hewan apabila kelinci berdarah, berbaring menyamping dan tidak bisa bergerak, atau tergigit anjing atau kucing. Anda harus memastikan sebelumnya bahwa dokter hewan mau merawat hewan liar. Kalau tidak, dokter biasanya akan merujukkan dokter hewan liar atau pusat rehabilitasi. [13]
  6. Kelinci dapat terjangkit tularemia, penyakit yang bisa menular ke manusia. Gejalanya termasuk ulser, radang mata, sakit tenggorokan, diare, dan pneumonia. Penyakit ini bisa membahayakan jiwa kalau tidak dirawat. Untuk melindungi diri sendiri, selalu tangani kelinci liar dengan sarung tangan dan cuci tangan memakai sabun dan air hangat.
  7. Bagi kelinci liar, dipegang manusia tidak ubahnya dicengkeram predator sehingga ia akan merespons dengan rasa takut. Anda harus memegang kelinci dengan baik untuk meminimalkan rasa takit dan mengurangi peluang cedera lebih lanjut: [14]
    • Jangan ambil kelinci di telinga, kaki, atau tengkuknya. Alih-alih, letakkan satu tangan di bawah dadanya, dan satu lagi di bokong. Bawa kelinci dengan kepalanya lebih tinggi dari bokongnya supaya tidak mudah menendang atau menggigit Anda.
    • Jaga kelinci tetap dekat tanah. Kelinci berada jauh dari tanah hanya ketika ditangkap oleh elang. Berada jauh dari tanah membuat kelinci takut.
    • Pindahkan kelinci ke carrier secepat mungkin. Sebaiknya jarak untuk membawa kelinci sedekat mungkin. Anda bisa membawa kelinci ke klinik dokter hewan menggunakan keranjang, kotak sepatu, atau carrier . Jangan gunakan carrier yang sudah pernah dipakai anjing atau kucing karena baunya membuat kelinci gelisah.
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Bantalan kasa steril
  • Iodin
  • Salep antibiotik
  • Bubuk tasak
  • Kandang
  • Kain
  • Nomor telepon dokter hewan.
  • Sayuran (untuk diberikan kepada kelinci seandainya lapar atau ketakutan)

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 55.261 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan