PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Luka bakar kimiawi terjadi apabila mata, hidung, mulut, atau kulit mengalami kerusakan akibat kontak dengan suatu bahan kimia. Luka ini dapat terjadi akibat kontak dengan bahan kimia secara langsung maupun dengan asapnya. Bahan kimia industri dan rumah tangga sama-sama dapat menyebabkan luka bakar berat pada manusia maupun hewan. [1] Meskipun tidak banyak kasus meninggal dunia akibat luka bakar kimiawi, hal itu mungkin saja terjadi. Luka bakar kimiawi akan terus berdampak pada tubuh setelah kontak awal, dan bahkan dapat menimbulkan masalah di dalam tubuh jika tidak segera ditangani. Memberikan informasi apa yang terjadi dan berapa banyak bahan kimia yang terpapar ke tubuh Anda dapat membantu dokter menentukan pilihan perawatan terbaik. Luka bakar kimiawi adalah kondisi darurat sehingga Anda sebaiknya selalu menghubungi unit gawat darurat . Anda juga boleh menghubungi Sentra Informasi Keracunan (Siker) melalui telepon (021)4250767 atau (021)4227875. Jika kulit Anda terkena bahan kimia, ada beberapa hal yang bisa segera Anda lakukan untuk mengatasinya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Merawat Luka Bakar Kimiawi

PDF download Unduh PDF
  1. Jika bahan kimia masih berpotensi membahayakan, pastikan untuk menjauhkan korban dari sekitar lokasi paparan. Misalnya, jika bahan kimia itu mengeluarkan asap, atau jika korban berisiko terkena percikan bahan kimia, bawalah ia ke ruangan lain atau keluar.
    • Pastikan untuk melindungi diri sendiri selama membantu korban luka bakar kimiawi. Sebagai contoh, Anda mungkin harus mengenakan pakaian lengan panjang, sarung tangan, masker, kacamata pelindung, atau peralatan pelindung lainnya untuk menghindari cedera serupa.
    • Jika ada bahan kimia kering yang masih menempel di kulit korban, singkirkan terlebih dahulu sebelum membilasnya dengan air. [2]
  2. Jika korban mengenakan pakaian, perhiasan, atau benda lain yang terkontaminasi bahan kimia dan/atau mempersulit Anda mengakses lukanya, pastikan untuk melepaskan benda itu terlebih dahulu sebelum memberikan perawatan. [3]
    • Jika dibiarkan, benda-benda itu berpotensi memperparah luka. Anda juga harus bisa mengakses luka bakar untuk menyingkirkan sisa bahan kimia dan membilasnya dengan air.
  3. Jika Anda mengalami luka bakar akibat bahan kimia, pertama-tama Anda harus mengencerkan senyawa kimia penyebabnya terlebih dahulu. Inilah langkah terbaik yang bisa Anda lakukan untuk segera merawat luka bakar kimiawi. [4] Untuk melakukannya, bilas luka bakar dan area kulit di sekitarnya dengan air banyak-banyak. Air yang Anda gunakan sebaiknya sejuk. Biarkan air mengaliri luka bakar selama 10 menit atau lebih. [5]
    • Jangan gunakan aliran air bertekanan tinggi untuk membilas kulit. Tekanan air yang terlalu tinggi akan memperparah luka bakar karena justru mendorong bahan kimia masuk semakin jauh ke dalam kulit. Cukup bilas luka bakar dengan mengalirkan air perlahan-lahan selama beberapa saat.
    • Sebagian kasus luka bakar kimiawi tidak boleh dibilas dengan air. Kasus ini meliputi luka bakar akibat kapur tohor (kalsium oksida), unsur logam, dan fenol karena jika bercampur dengan air, bahan kimia tersebut akan bereaksi eksotermik (mengeluarkan panas) dan/atau mengeluarkan produk sampingan yang berbahaya.
  4. Setelah luka bakar dibersihkan, Anda mungkin perlu melindunginya dengan perban bersih dan steril seperti kain kasa. Lapisan ini akan membantu melindungi luka. [6]
    • Jika luka terasa sakit, penggunaan kompres dingin juga mungkin bermanfaat. Basahi waslap bersih dengan air dingin, kemudian tempelkan ke atas luka untuk menyejukkan dan menenangkannya.
  5. Untuk meredakan sebagian nyeri luka bakar, penggunaan obat pereda nyeri bebas seperti parasetamol atau ibuprofen mungkin akan membantu. [7] Namun, untuk mengatasi nyeri berat, Anda mungkin membutuhkan obat pereda nyeri resep dokter.
    • Segera cari pertolongan medis jika luka bakar menimbulkan nyeri hebat.
  6. Vaksinasi tetanus sering kali dianjurkan bagi korban luka bakar. Jika korban sudah lama tidak divaksin tetanus, ia mungkin membutuhkan vaksinasi ulangan. Vaksinasi tetanus biasnaya diberikan 10 tahun sekali. [8]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencari Pertolongan Medis

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda mengalami luka bakar kimiawi, Anda sebaiknya mencari pertolongan medis segera. Hubungi unit gawat darurat, atau 112 jika korban luka bakar menunjukkan salah satu gejala serius berikut ini: [9]
    • Kulit yang pucat
    • Pingsan
    • Napas dangkal
    • Luka bakar yang cukup luas, misalnya berdiameter 8 cm atau lebih
    • Luka bakar di sekitar telapak kaki, wajah, mata, selangkangan, bokong, atau sendi utama tubuh.
  2. Anda juga boleh menghubungi Sentra Informasi Keracunan sekitar jika luka bakar tidak terlalu berat. Jika Anda mengetahui senyawa penyebabnya, siapkan informasi tersebut. Operator telepon akan memberikan langkah perawatan secara khusus untuk bahan kimia yang melukai Anda. Jika Anda tidak mengetahui senyawa penyebabnya, Anda sebaiknya tetap menghubungi Sentra Informasi Keracunan. Operator telepon akan mengajukan pertanyaan untuk mencari tahu penyebabnya.
    • Jika luka bakar yang Anda alami serius, dan Anda dibawa ke rumah sakit sebelum menghubungi Sentra Informasi Keracunan, usahakan agar ada seseorang di rumah sakit yang menghubunginya untuk mengetahui langkah perawatan selanjutnya. Dokter seharusnya mengetahui dasar-dasar perawatan luka bakar, tetapi Sentra Informasi Keracunan dapat memberikan informasi yang lebih terperinci.
    • Informasi ini akan sangat bermanfaat karena beberapa senyawa harus dibiarkan terpapar udara, sementara senyawa lainnya harus ditutup dengan perban kedap udara dan kedap air. [10]
  3. Setelah tiba di rumah sakit, Anda akan menjalani beragam perawatan yang sesuai tingkat keparahan luka. Jika kulit Anda melepuh cukup luas atau ada area yang perlu dibersihkan, obat pereda nyeri akan diberikan dan luka bakar Anda akan dibersihkan. Sementara itu, luka lepuh kecil mungkin akan dibiarkan.
    • Luka bakar kemudian akan diolesi dengan krim Silvadene menggunakan spatel kayu. Selanjutnya, kain kasa 4x4 akan dipasangkan untuk melindungi luka. Kain kasa gulung juga akan dipasangkan mengelilingi luka bakar. [11]
  4. Luka bakar kimiawi di bagian mata yang disebut dengan luka bakar okular sangatlah serius sehingga Anda harus segera menghubungi 112. Anda juga sebaiknya sesegera mungkin membilas mata dengan air banyak-banyak untuk mengencerkan senyawa kimia penyebab luka bakar. Langkah ini juga akan membantu mencegah kerusakan permanen pada kornea dan konjungtiva mata yang berpotensi menyebabkan kebutaan.
    • Luka bakar kimiawi di bagian mata yang disebabkan oleh senyawa asam atau basa membutuhkan perawatan dan pertolongan darurat. Jika tidak mendapatkannya, Anda berisiko mengalami kehilangan penglihatan permanen.
    • Dalam kasus luka bakar okular, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis mata untuk menjalani pemeriksaan ketajaman mata dan tingkat kerusakan pada mata.
    • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembilasan mata dengan air memberikan hasil yang bagus terhadap luka bakar okular akibat senyawa asam. Penggunaan tetes mata steroid, vitamin C, dan antibiotik juga membantu menyembuhkan mata. [12]
  5. Anda sebaiknya terus mengikuti panduan perawatan yang dianjurkan dokter untuk mencegah infeksi atau komplikasi. Meskipun demikian, kedua risiko ini masih mungkin terjadi. Jadi, Anda sebaiknya mengamati beberapa hal setelah mengalami luka bakar. Amatilah tanda-tanda infeksi seperti meluasnya kemerahan pada kulit, demam, keluarnya nanah, atau cairan berwarna hijau. Jika salah satunya terjadi, Anda harus segera mencari pertolongan darurat.
    • Lanjutkan perawatan dengan dokter atau dokter spesialis keracunan jika perlu. Beberapa bahan beracun dapat diserap oleh kulit dan menyebabkan keracunan sistemik. Sementara itu, uap yang terhirup dapat menyebabkan keracunan sistemik sekaligus masalah paru-paru seperti asma. Sementara itu, sebagian senyawa yang terhirup lainnya dapat berakibat fatal. [13]
    • Jika Anda menderita diabetes, menggunakan steroid, menjalani kemoterapi, atau memiliki sistem imun tubuh yang lemah akibat hal tertentu, Anda berisiko mengalami infeksi sehingga harus sangat berhati-hati mengamati tanda-tandanya.
    • Anda sebaiknya memeriksa luka bakar setiap hari juga membersihkan dan mengganti perbannya. Bergantung pada jenis luka bakar, kulit Anda seharusnya akan mulai mengelupas dan digantikan dengan yang baru dalam waktu 10-14 hari. [14]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengetahui Jenis Luka Bakar

PDF download Unduh PDF
  1. Ada dua jenis luka bakar kimiawi. Sebagian luka bakar bersifat basa, seperti yang diakibatkan oleh larutan pupuk, pembersih saluran dan pipa air, amonia, serta baterai. Bahan kimia ini sangat berbahaya.
    • Meskipun ditakuti, luka bakar asam seperti yang diakibatkan oleh asam hidroklorida dan asam sulfat, justru lebih tidak beracun. [15]
  2. Ada dua jenis luka bakar derajat dua. Jenis yang pertama luka bakar permukaan. Luka bakar ini ditandai dengan kemerahan dan kerusakan pada seluruh lapisan terluar dan sebagian lapisan kedua kulit. Luka bakar ini mengakibatkan kulit melepuh dan nyeri, dan ini adalah pertanda bagus. Luka bakar permukaan mungkin tampak memerah dan mengeluarkan darah. Namun, biasanya akan pulih tanpa meninggalkan luka parut dalam waktu 2 minggu.
    • Anda bisa juga mengalami luka bakar derajat dua dalam. Dalam kasus ini, kerusakan terjadi hingga mencapai lapisan dermis. Luka bakar ini tidak lagi tampak memerah, tetapi justru putih, yang menandakan adanya kerusakan pada pembuluh darah hingga mengganggu sirkulasi. Luka bakar ini tidak akan terasa sakit karena saraf juga mengalami kerusakan. Kulit Anda mungkin akan melepuh, mungkin juga tidak. Pemulihan luka ini membutuhkan waktu melebihi 2 minggu dan kemungkinan akan menyisakan luka parut.
    • Jika luka bakar derajat dua dalam terjadi pada persendian, luka parutnya akan berdampak pada rentang gerak tubuh yang terhubung dengan sendi tersebut. [16]
  3. Luka bakar ini adalah yang paling berat dan menyebabkan kerusakan paling lama. Luka bakar derajat tiga menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit atas dan bawah, sama seperti luka bakar lainnya, tetapi meluas hingga jaringan subkutan. Kerusakan pada lapisan jaringan ini menyebabkannya tampak seperti bahan kulit. Untuk memulihkan luka bakar ini dibutuhkan tindakan operasi.
    • Anda mungkin akan menjalani tindakan debridement atau transplantasi kulit. [17]
    Iklan

Tips

  • Pencegahan adalah langkah utama dalam penanganan bahan kimia. Asam kuat dan larutan pembersih adalah bahan kimia keras. Jadi, sarung tangan karet dan pelindung mata harus selalu digunakan. Jangan remehkan dampak bahan kimia terhadap tubuh, mata, hidung, mulut, dan kulit Anda.
  • Dalam semua kemasan bahan kimia tercantum nomor telepon layanan informasi bebas pulsa.
  • Informasi mengenai potensi dampak kontak dan paparan bahan kimia tertentu terhadap manusia juga tercantum dalam Material Safety Data Sheets (MSDS).
Iklan
  1. R Palaoro, I Monge, M Ruiz, et al Chemical Burns Pathophysiology and Treatment, Burns May 2010 Vol 36 (3), 396-364
  2. Emillia C Lloyd, Michael Michner, and Michael Williams, Outpatient Burns American Family Phyisian, Jan 2012, 85(1) 25-32
  3. Harminer S Dua, Anthony J King, and Annie Joseph, A New Update for Ocular Burns, British Journal of Opthamology 2001, 85, 1379-1383
  4. http://www.lung.org/our-initiatives/healthy-air/indoor/indoor-air-pollutants/cleaning-supplies-household-chem.html
  5. Emillia C Lloyd, Michael Michner, and Michael Williams, Outpatient Burns American Family Phyisian, Jan 2012, 85(1) 25-32
  6. R Palaoro, I Monge, M Ruiz, et al Chemical Burns Pathophysiology and Treatment, Burns May 2010 Vol 36 (3), 396-364
  7. Ziyad Alharbi, Andrezj Pialkowski, Rolf Dembiaski, et al Treatment of Bun in the First 24 Hours: A Simple And Practical Guide by Answering Ten Simple Questions In A Step By Step Form, Review 2012 World Journal of Emergency Surgery, 7:13 doi 10 1186/1749 7922-7-13.
  8. Ziyad Alharbi, Andrezj Pialkowski, Rolf Dembiaski, et al Treatment of Bun in the First 24 Hours: A Simple And Practical Guide by Answering Ten Simple Questions In A Step By Step Form, Review 2012 World Journal of Emergency Surgery, 7:13 doi 10 1186/1749 7922-7-13.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.742 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan