PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Episiotomi adalah insisi atau irisan pada perineum (kerampang) yaitu bagian tubuh di antara vagina dan anus. Prosedur ini acap kali dilakukan untuk membantu wanita mendorong keluar bayinya saat persalinan. Perineum adalah bagian tubuh yang lembap dan tertutup, suatu kondisi yang sempurna untuk infeksi atau sulit pulih. Namun, dengan mengikuti beberapa strategi sederhana, Anda dapat mengurangi risiko infeksi, mempercepat waktu kesembuhan dan mengurangi ketaknyamanan serta nyeri.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengatasi Nyeri

PDF download Unduh PDF
  1. Banyak pengobatan yang tidak aman untuk diminum oleh ibu yang tengah menyusui karena mungkin ikut terkonsumsi oleh bayi lewat ASI. [1] Bicarakan dengan dokter mengenai opsi pengobatan yang aman untuk membantu Anda mengendalikan nyeri setelah episiotomi.
    • Parasetamol kerap diresepkan untuk ibu menyusui yang memerlukan pengobatan nyeri setelah episiotomi. [2]
  2. 2
    Letakkan bantalan es di perineum saat Anda beristirahat. Perineum adalah bagian tubuh di antara vagina dan anus, tempat dibuatnya episiotomi. Anda dapat menggunakan bantalan es untuk membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan nyeri. Bungkus bantalan es dengan handuk dan tempatkan di antara kedua tungkai Anda sementara Anda berbaring di tempat tidur atau bersandar di kursi. [3] [[Image:Care for an Episiotomy Postpartum Step 2 Version 3.jpg|center]
    • Pastikan Anda tidak membiarkan bantalan es selama lebih dari 15 menit setiap kalinya. Sekali-sekali Anda harus mengangkat bantalan itu dari kulit Anda agar tidak kedinginan.
  3. Mengencangkan bokong saat Anda duduk akan membantu menarik jaringan di perineum. Langkah ini akan membantu jaringan pada bagian jahitan insisi tidak meregang dan tertarik. [4]
    • Anda juga mungkin mendapatkan bahwa duduk di atas bantal atau ban plastik terpompa akan mengurangi tekanan dan nyeri pada perineum.
  4. Tergantung kondisi Anda, dokter mungkin merekomendasikan Anda melakukan duduk pasu setiap hari. Duduk pasu dapat membantu mengurangi nyeri, pembengkakan, dan memar di sekitar daerah luka. [5]
    • Isi bak berendam dengan air hangat atau dingin. Air hangat meningkatkan sirkulasi dan mungkin terasa nyaman, tetapi air dingin dapat mengurangi nyeri sedikit lebih cepat.
    • Duduklah di bak itu sampai sekitar 20 menit.
  5. Kemih dapat menimbulkan rasa perih dan nyeri di daerah luka. Urin yang melintas pada luka juga mungkin menghadirkan bakteri ke dalam luka.
    • Untuk mengurangi ketaknyamanan dan menjaga agar jahitan tetap bersih, kucurkan air di daerah luka dengan menggunakan botol pencet atau botol air pada saat Anda berkemih. Setelah Anda selesai buang air kecil, percikkan sedikit lagi air pada daerah bersangkutan agar bersih tuntas. [6]
  6. Buang hajat mungkin menjadi masalah pelik setelah episiotomi. Untuk membantu Anda saat buang air besar, tekan perineum dengan pembalut wanita yang masih baru dan tahan tekanan itu sementara Anda berhajat. [7] Dengan cara ini Anda akan terbantu untuk mengurangi nyeri dan ketaknyamanan.
    • Pastikan Anda membuang tampon itu setelah selesai dan gunakan yang baru baru setiap kali Anda harus buang air besar.
  7. Sembelit akan meningkatkan tekanan terhadap perineum saat buang hajat. Peningkatan tekanan ini akan menyebabkan bertambahnya ketaknyamanan dan meregangnya alur insisi. Untuk mengurangi kemungkinan terkena sembelit, pastikan Anda minum banyak air, menyantap makanan kaya serat, dan melakukan olahraga ringan pada siang hari.
    • Minum paling tidak delapan gelas air per hari jika Anda memberi susu botol dan beberapa gelas tambahan jika Anda tengah memberi ASI. [8] Cobalah untuk tidak bersikap kompulsif dalam hal minum air karena kelebihan cairan dapat mengurangi produksi ASI. Usahakan saja agar Anda tidak kehausan pada siang hari.
    • Santap makanan yang kaya serat. Makanan kaya serat akan membuat feses Anda lebih lunak sehingga lebih memudahkan buang hajat. [9] Buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan sumber serta yang baik.
    • Lakukan olahraga ringan pada siang hari. [10] Olahraga membantu usus besar memindahkan makanan. Cobalah lakukan 15 sampai 30 menit olahraga ringan per hari pada masa pascapartum.
    • Bicarakan dengan dokter jika Anda tetap mengalami sembelit. Hubungi dokter jika semua upaya Anda tidak membawa perubahan pada kebiasaan buang air besar Anda dalam beberapa hari. Dokter mungkin merekomendasikan pelembut feses ringan hingga tubuh Anda menjadi teratur kembali. [11] Jangan menggunakan pelembut feses yang dapat dibeli bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mendukung Proses Penyembuhan

PDF download Unduh PDF
  1. Karena luka tersebut berada di antara vagina dan anus, Anda perlu ekstra hati-hati untuk menjaganya sebersih dan sekering mungkin. [12]
    • Bilas selalu daerah bersangkutan dengan air setelah berkemih dan seka bokong Anda dari depan ke belakang setelah buang air besar. Dengan demikian, bagian itu akan terjaga kebersihannya dan potensi infeksi yang berasal dari bakteri di feses pun berkurang.
  2. Mulailah lakukan senam Kegel sesegera mungkin setelah Anda melahirkan sepanjang dokter membolehkan. Senam Kegel akan membantu memperbaiki sirkulasi dan mempercepat waktu kesembuhan. Senam itu juga akan membantu tubuh Anda memperbaiki sebagian kerusakan jaringan yang terjadi karena melahirkan. [13]
    • Senam Kegel memperkuat otot dasar pelvik yang menopang kandung kemih, rahim, dan rektum. Selain membantu penyembuhan luka episiotomi, senam ini juga dapat membantu mengurangi inkontinensia urin pada wanita dan memperkuat kontraksi saat orgasme. [14]
    • Untuk melakukan senam Kegel, awalilah dengan kandung kemih yang kosong dan bayangkan Anda tengah mencoba menyetop diri Anda sendiri dari berkemih dan membuang gas pada saat bersamaan. Anda mencoba melisutkan (squeeze) dan mengangkat daerah tersebut. Pastikan Anda melisut dan mengangkat tanpa menggunakan otot lain. Jangan mengencangkan otot perut, merapatkan kedua tungkai bawah, mengencangkan bokong, atau menahan napas Anda. Hanya otot dasar pelvik yang seharusnya bekerja. [15]
  3. Karena luka episiotomi tidak banyak terpapar pada udara saat kegiatan normal sehari-hari, maka sekali-sekali Anda perlu memaparkan luka tersebut pada udara. Pemaparan luka pada udara selama beberapa jam per hari akan membantu mengurangi kelembapan terhadap jahitan. [16]
    • Ketika Anda tidur pada siang atau malam hari, copot pakaian dalam Anda sehingga luka Anda akan sedikit terpapar pada udara.
  4. Anda perlu mengenakan pembalut wanita saat luka episiotomi Anda dalam proses pemulihan. Jika Anda mengenakan pembalut wanita, luka akan terbantu untuk tetap kering, selain itu darah tidak akan mengenai pakaian dalam. Dengan menjaga daerah tersebut bersih dan kering, luka akan lebih cepat sembuh. [17]
    • Pastikan Anda mengganti pembalut wanita setiap dua sampai empat jam, bahkan kalaupun pembalut itu tampak bersih.
  5. Walaupun luka episiotomi seharusnya sembuh dalam waktu 10 hari, struktur internal Anda mungkin telah regang dan mengalami koyak minor di dalamnya. Kebanyakan dokter merekomendasikan untuk menunggu enam sampai tujuh minggu setelah melahirkan sebelum Anda dapat melakukan hubungan seks kembali. [18]
    • Tanyakan pada dokter sebelum Anda kembali melakukan aktivitas seksual untuk memastikan bahwa hal itu aman untuk dilakukan.
  6. Infeksi pada luka episiotomi dapat memperlambat proses penyembuhan serta meningkatkan nyeri. Jika terkena infeksi, Anda perlu segera mendapat penanganan medis untuk mengurangi potensi konsekuensi yang serius. Untuk tujuh sampai 10 hari pertama setelah episiotomi, lakukan pemeriksaan visual terhadap jahitan dan daerah luka setiap hari. Hubungi dokter jika Anda mendapati salah satu gejala berikut: [19]
    • Peningkatan nyeri
    • Luka tampak robek terbuka
    • Ada sekret (discharge) dengan bau menyengat
    • Ada benjolah yang keras atau nyeri di daerah bersangkutan [20]
    • Kulit di antara vagina dan anus tampak lebih merah dibandingkan biasanya
    • Kulit di antara vagina dan anus tampak membengkak
    • Ada nanah yang keluar dari jahitan [21]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memahami dan Mencegah Episiotomi

PDF download Unduh PDF
  1. Pada pelahiran vagina, kepala bayi harus melewati saluran kelahiran, melalui vagina, dan keluar dari tubuh. Selama proses ini, kepala bayi biasanya akan menekan perineum dan meregangkan jaringan di daerah ini sehingga cukup untuk dilewati oleh kepala. Dokter mungkin akan melakukan episiotomi jika: [22]
    • Bayi Anda besar dan memerlukan ruang lebih lebar untuk keluar dari tubuh Anda
    • Bahu bayi Anda terganjal selama proses pelahiran
    • Persalinan berjalan sangat cepat sehingga perineum tidak sempat meregang sebelum si bayi siap untuk keluar
    • Laju denyut jantung bayi Anda mengindikasikan bahwa ia dalam kesulitan dan perlu dikeluarkan secepat mungkin
    • Bayi Anda berada dalam posisi abnormal [23]
  2. Ada dua jenis insisi yang dapat dibuat oleh dokter. Keduanya memerlukan perawatan serupa setelah pelahiran dan saat di rumah. Jenis insisi yang dilakukan tergantung pada anatomi tubuh Anda, seberapa besar ruang yang diperlukan, dan kecepatan pelahiran. [24]
    • Insisi garis tengah atau median dibuat dari ujung vagina ke belakang, ke arah anus. Ini merupakan insisis yang paling mudah diperbaiki oleh dokter bedah setelah kelahiran bayi, tetapi juga berisiko tinggi untuk meluas atau robek sampai anus selama kelahiran.
    • Insisi mediolateral dilakukan dengan sudut tertentu dari bagian belakang bukaan vagina dan menjauh dari anus. Metode ini menawarkan perlindungan terbaik terhadap robekan ke anus tetapi lebih nyeri bagi si ibu setelah pelahiran. Insisi jenis ini juga lebih sulit untuk diperbaiki dokter bedah setelah kelahiran si anak.
  3. Beritahukan dokter bahwa Anda ingin memberikan cukup waktu bagi perineum untuk meregang dengan sendirinya selama kelahiran. Mintalah rekomendasi dari dokter tentang bagaimana cara mengurangi kebutuhan untuk episiotomi. [25]
    • Pastikan keinginan Anda dicatat dalam rencana persalinan sehingga staf rumah sakit dapat mengikutinya saat pelahiran. Anda dapat menyusun rencana ini ketika berkonsultasi dengan dokter atau saat pra-admisi.
    • Selama persalinan tempelkan kompres hangat pada perineum untuk membantu jaringan agar lebih mudah meregang selama pelahiran.
    • Tanyakan pada dokter apakah Anda boleh berdiri atau berjongkok untuk mendorong. Posisi ini lebih memberi tekanan pada perineum dan membantu peregangannya.
    • Dorong selama lima sampai tujuh detik dengan lembut sambil mengembuskan napas pada tahap-tahap awal mendorong untuk memperlambat pelahiran bayi dan memberikan lebih banyak waktu bagi kepala untuk menekan perineum dan memungkinkan perineum meregang.
    • Mintalah agar perawat menekan balik perineum secara lembut selama pelahiran sehingga perineum tidak robek.
  4. Anda juga dapat mengurangi risiko perlunya episiotomi dengan melakukan senam Kegel sepanjang kehamilan. Senam Kegel memperkuat otot dasar pelvik dan mempersiapkan tubuh Anda untuk pelahiran anak Anda. [26]
    • Luangkan waktu 5-10 menit setiap hari untuk melakukan senam Kegel.
  5. Pada enam sampai delapan minggu terakhir sebelum kelahiran, lakukan pijat perineal sekali dalam sehari. Pijatan ini akan membantu mengurangi potensi robekan atau perlunya episiotomi selama kelahiran. Anda dapat melakukan pijat perineal sendiri atau dengan pasangan Anda. [27]
    • Terlentang dengan kepala di atas bantal dan lutut tertekuk.
    • Balurkan sedikit minyak pada kulit perineum. Anda dapat menggunakan minyak berbahan dasar sayuran atau minyak kelapa untuk membantu melembutkan jaringannya dan membuatnya meregang.
    • Tempatkan jari-jari Anda sekitar lima sentimeter di dalam vagina dan tekan ke bawah ke arah anus. Gerakkan jari Anda membentuk huruf U untuk meregangkan kulit di antara vagina dan anus. Anda mungkin akan merasa kesemutan atau timbul rasa panas.
    Iklan
    1. Tahan regangan ini selama 30 sampai 60 detik, lalu lepaskan. Lakukan peregangan ini dua sampai tiga kali setiap kali Anda melakukan pijat perineal.

Tips

    • Perlu diingat bahwa daerah luka memerlukan waktu sekitar 10 hari untuk sembuh, tetapi bisa juga satu bulan. Cobalah bersabar pada saat Anda merawat luka.
  • Ingatlah untuk ekstra hati-hati dalam menjaga daerah episiotomi agar tetap bersih dan kering dalam upaya mengurangi infeksi dan mempercepat kesembuhan.
  • Diskusikan dengan dokter seberapa sering ia melakukan prosedur ini, dan alasan yang membuat dia melakukannya. Pada waktu-waktu tertentu, episiotomi memang benar-benar diperlukan, tetapi seharusnya bukan prosedur yang kerap dilakukan dan bukan sesuatu yang rutin.
Iklan

Peringatan

  • Segera hubungi dokter jika Anda mendapati nanah keluar dari daerah luka, mendapati jahitan terbuka, atau mengalami demam.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.631 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan