Unduh PDF
Unduh PDF
Prapaskah adalah tradisi Kristiani yang dirayakan oleh seluruh umat Kristiani. Ini adalah masa pengorbanan 40 hari yang sakral sebelum Kematian dan Kebangkitan Yesus. Selama Masa Prapaskah, umat Katolik dan beberapa jemaat Kristen bersiap untuk merayakan Minggu Suci dengan berpuasa, berdoa, dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Empat puluh hari ini adalah masa yang tepat bagi kita untuk merenungkan kembali semuanya dan menopang salib kita seperti yang telah dilakukan oleh Kristus.
Langkah
-
Tentukan pantangan masa Prapaskah Anda. Prapaskah adalah masa yang khidmat dan masa berpantang untuk memeringati Yesus berpuasa di padang gurun; pantangan kita adalah pengingat akan pengorbanan diri yang dibuat oleh Yesus untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Oleh karena itu, pada Masa Prapaskah, kita berpantang sesuatu selama 40 hari ini.
- Pikirkan hal-hal kecil dalam hidup Anda yang mengalihkan fokus Anda dari Tuhan. Apakah Anda menyadari bahwa Anda mendedikasikan lebih banyak waktu untuk mengirim sms dan memposting pembaruan status daripada berdoa dan meluangkan waktu dengan Tuhan? Apakah Anda punya kebiasaan makan makanan cepat saji yang berlebihan? Adakah kebiasaan yang membuat hidup Anda menjadi lebih baik jika Anda tidak lagi melakukannya?
- Sebagai catatan, pada tahun 2014, Masa Prapaskah dimulai pada hari Rabu Abu yang jatuh pada tanggal 5 Maret, dan berakhir pada hari Kamis Putih yang jatuh pada tanggal 17 April. Kemudian dilanjutkan dengan Hari Paskah pada hari Minggu.
-
Selain berpantang sesuatu, “tambahkan” sesuatu yang spesial juga dalam Masa Prapaskah Anda. Berpantang cokelat atau Facebook selama 40 hari adalah hal yang bagus, tapi mengapa tidak melakukan sesuatu yang positif juga, bukan hanya menghilangkan yang negatif? Bertekadlah untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk menjadi sukarelawan, berkumpul bersama keluarga, lebih banyak berdoa, atau melakukan sesuatu untuk mendalami iman Anda.
- Beberapa keluarga memutuskan untuk menyisihkan sedikit uang selama 40 hari ini dan menggunakan uang tersebut untuk melakukan sesuatu. Bisa berupa mendonasikan uang itu ke gereja atau yayasan sosial setempat, atau membelikan barang-barang untuk orang yang membutuhkan. Ini adalah sentuhan yang bagus untuk Masa Prapaskah, berfokus pada mereka yang memang kekurangan.
-
Ikuti misa sesering mungkin. Selain misa mingguan pada hari Minggu, merupakan hal yang bagus jika Anda sering pergi ke gereja, khususnya selama Masa Prapaskah. Masa Prapaskah dimulai sejak Rabu Abu saat kita mengingat bahwa kita berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu. Banyak yang mengadakan misa pada pertengahan minggu, dan menghadiri misa tersebut adalah cara yang bagus untuk berpartisipasi dalam Masa Prapaskah.
- Jika Anda memilih untuk lebih sering ke gereja selama masa ini, Rabu Abu dan Kamis Putih/Jumat Agung (atau keduanya) adalah pilihan-pilihan yang pasti.
-
Datanglah ke pengakuan dosa. Pengakuan dosa adalah cara yang bagus untuk berbalik dari dosa dan berkumpul kembali dengan Tuhan. Jika belum, usahakan membuat kebiasaan melakukan pengakuan dosa secara rutin. Gereja Katolik mewajibkan semua umatnya menerima Sakramen Tobat setidaknya sekali setahun dan sekali selama Masa Prapaskah, meskipun direkomendasikan Anda menghadiri Pengakuan Dosa setidaknya sekali sebulan jika bisa.
- Gereja Anda kemungkinan melayani pengakuan dosa setiap minggu, jika tidak lebih sering selama Masa Prapaskah ini. Jika Anda tidak yakin kapan ada pengakuan dosa, ambillah buletin lokal atau cari tahu melalui telepon! Anda juga dapat menjadwalkan sendiri pengakuan dosa Anda.
-
Luangkan waktu untuk devosi. Meskipun tidak diwajibkan, devosi adalah cara yang bagus untuk memfokuskan pikiran Anda pada Masa Prapaskah. Gereja sangat mendukung pelaksanaan Adorasi Sakramen Maha Kudus atau devosi kepada Bunda Perawan Maria dan para santo-santa. Paroki di tempat Anda mungkin menyelenggarakan Adorasi Ekaristi secara rutin, di mana Anda dapat duduk dan terlibat dalam doa yang khidmat, dengan kehadiran Sakramen Maha Kudus. Untuk melakukan adorasi, Anda dapat melakukan doa rosario harian, atau berdoa kepada santo/santa pelindung Anda.
- Doa apa pun, selama berarti bagi Anda, adalah sebuah langkah ke arah yang diinginkan Tuhan. Jika Anda mempunyai doa yang berarti bagi Anda semasa Anda tumbuh dewasa, bertekadlah untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk fokus pada makna sebenarnya doa tersebut dan bagaimana Anda dapat mewujudkan doa tersebut dalam kehidupan Anda sehari-hari.
-
Luangkan waktu untuk memeriksa batin Anda dan melakukan refleksi. Natal dan Paskah adalah masa-masa sukacita dan bahagia; meskipun masa-masa tersebut cerah dan ceria, lain halnya dengan Masa Prapaskah. Ini adalah masa kesederhanaan dan kekhidmatan. Ini adalah masa untuk merefleksikan ketergantungan Anda pada belas kasih Tuhan dan pengertian Anda akan iman. Gunakan momen pada masa ini untuk memikirkan tentang bagaimana Anda mewujudkan pesan Tuhan.
- Sebagai pelengkap, Masa Prapaskah, di sebagian besar daerah, biasanya berlangsung pada saat musim dingin -- hanya dengan melihat ke luar jendela merupakan pengingat akan penderitaan yang dijalani Yesus demi kebahagiaan kita.
Iklan
-
Puasa dan pantang. Semua umat katolik yang berusia 14 tahun ke atas diminta untuk berpantang makan daging setiap hari Jumat selama Masa Prapaskah, meskipun ikan diperbolehkan untuk dimakan. Selain itu, semua orang katolik yang berusia 18 - 59 tahun wajib untuk berpuasa pada hari Rabu Abu, Jumat Agung, dan setiap hari Jumat selama Masa Prapaskah, yang berarti hanya makan kenyang satu kali pada hari-hari puasa tersebut. Tentu saja, lakukan ini dengan cara apa pun yang menurut Anda aman dan efektif. [1] X Teliti sumber
- Beberapa orang “tidak” diperbolehkan untuk berpuasa (ibu hamil atau orang tua, misalnya). Jika berpuasa bukan pilihan yang masuk akal bagi Anda, berpuasalah dari sesuatu selain makanan. Pastikan sesuatu tersebut merupakan tantangan -- seperti ponsel atau email Anda -- sehingga Anda dapat merasakan pengorbanan yang Anda buat.
- Berpuasa lebih menjadi tindakan sukarela daripada kewajiban. Pada tahun 1966, Paus Paulus VI menetapkan berpuasa “hanya” wajib pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung -- yang lainnya terserah Anda. [2] X Teliti sumber
-
Lakukan sesuatu yang positif. Sementara banyak orang yang memilih meninggalkan hal negatif selama Masa Prapaskah, Anda dapat menggunakan masa ini untuk membantu Anda membangun kebiasaan yang “baik”. Misalnya, Anda dapat berjanji untuk lebih sabar dan ramah kepada tetangga Anda, atau Anda dapat berjanji untuk membantu orang yang membutuhkan. Apakah Anda memilih untuk meninggalkan kebiasaan buruk atau membangun kebiasaan baru yang baik, memperkuat kebiasaan baik, janji-janji Masa Prapaskah Anda dapat membantu Anda menumbuhkan iman dan kebaikan Anda.
- Selain memperbaiki hidup Anda, gunakan juga waktu ini untuk membangun kebiasaan yang memperbaiki hidup orang lain. Anda dapat menjadi sukarelawan di rumah sakit atau tempat penampungan, atau hanya menjadi lebih aktif di gereja Anda dengan menawarkan untuk melakukan sapaan, pembacaan, atau mengurus persembahan.
-
Adakan jamuan paskah. Meskipun beberapa orang melihat ini sebagai tradisi Yahudi, sebenarnya tidak! Pada hari Kamis Putih, banyak umat katolik yang mengadakan jamuan paskah, sebagai peringatan akan Jamuan Terakhir Yesus -- hari terakhir Masa Prapaskah. Anda makan “santapan” dalam keheningan, merefleksikan pengalaman Masa Prapaskah Anda dengan roti tak beragi dan anggur (atau jus anggur). Bagaimana Masa Prapaskah ini telah mengubah Anda?
- Jika Anda ingin lebih historis, cobalah menyajikan matzah (roti tak beragi), maror (akar lobak pedas), telur, atau haroset (campuran apel, bumbu, dan anggur merah) sebagai bagian dari santapan Anda. [3] X Teliti sumber
-
Promosikan proyek sedekah bersama. Banyak komunitas memilih untuk berpartisipasi dalam sesuatu seperti Operasi Mangkok Nasi selama masa ini, menawarkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Gereja Anda kemungkinan sudah mempunyai proyek semacam ini -- tapi jika tidak, Anda dapat memulainya! Ini adalah saat yang sempurna untuk fokus memperbaiki dunia, seperti yang dilakukan oleh Yesus.
- Yayasan sosial apa pun di daerah Anda dapat menjadi basis proyek Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengajak paroki Anda untuk turut serta. Bicaralah dengan Romo Anda dan lihat apakah Romo dapat membantu mengajak jemaat turut melakukan proyek kebaikan ini.
Iklan
-
Tambahkan hiasan berwarna ungu di rumah Anda. Warna Masa Prapaskah adalah ungu - kunjungan singkat ke gereja mana pun akan menunjukkan fakta ini dengan sangat jelas. Tambahkan beberapa sentuhan warna ungu gelap yang kaya di dalam rumah Anda untuk mengingatkan Anda bahwa 40 hari ini cukup berarti.
- Tapi jagalah agar tetap sederhana -- Masa Prapaskah bukanlah saatnya untuk berlebihan. Beberapa lilin ungu, taplak meja loper ungu -- jangan ada yang terlalu mencolok, menarik perhatian, atau tidak perlu. Ini adalah masa kesederhanaan dan persiapan untuk berkembang. Simpan kelebihan-kelebihan untuk Paskah!
-
Buat kalender Masa Prapaskah. Kalender itu akan membantu Anda fokus pada kemajuan Masa Prapaskah dan menjadi pengingat praktis untuk melihat hari-hari berlalu, dan semakin dekat dengan Kebangkitan Yesus. Masa Prapaskah berlangsung selama 40 hari, tidak termasuk hari Minggu. Masa Prapaskah berakhir pada hari Jumat sebelum Paskah (hari terakhirnya yaitu Kamis Putih); hitung mundur dari situ.
- Gantung kalender di ruangan umum rumah Anda. Setiap hari, tandailah satu kotak. Semakin mendekati Paskah, bagaimana perasaan Anda? Apakah pantang dan puasa Anda menjadi semakin sulit atau semakin mudah untuk dilakukan?
-
Santap makanan Prapaskah. Seperti tradisi-tradisi lainnya, “selalu” ada keterlibatan makanan. Berikut ini adalah sejumlah ide untuk merayakan masa ini:
- Buat roti manis. Biasanya ini untuk Jumat Agung -- tapi Anda sebaiknya membuat roti ini sebelum hari tersebut!
- Buat sendiri pretzel empuk. Bentuknya melambangkan tangan-tangan yang terlipat untuk berdoa. [4] X Teliti sumber
- Tentu saja, Anda selalu dapat menyiapkan makanan untuk keluar-keluarga yang membutuhkan atau mereka yang ada di tempat penampungan setempat.
-
Adakan santapan pengorbanan setiap minggu. Selain juga berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung, adakan “santapan pengorbanan” sekali seminggu. Misalnya, hanya semangkuk nasi dan segelas susu, bukannya sajian lengkap yang menjadi kebiasaan keluarga Anda. Membatasi diri Anda seperti ini akan mengingatkan Anda pada apa yang normal bagi Anda -- menekankan bahwa itu “tidak” normal bagi orang lain. Hal-hal yang dengan mudah kita lupakan!
- Sekali lagi, turut serta dalam pembatasan makan hanya jika memungkinkan bagi Anda. Jika Anda tidak yakin, lebih baik Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu. Yesus tidak ingin Anda mengorbankan kesehatan Anda!
-
Bakar daun palem dari Minggu Palem tahun lalu. Pada awal Masa Prapaskah, Rabu Abu, bakar palem yang Anda miliki sejak Minggu Palem tahun lalu. Simpan di dalam mangkok dan letakkan di atas meja makan Anda (atau di mana pun yang dapat menjadi pengingat) untuk merefleksikan kehidupan dan kematian Yesus. Setiap kali Anda makan, Anda akan merasakan keinginan otomatis untuk bersyukur atas apa yang Anda miliki.Iklan
Tips
- Berpantang sesuatu untuk Masa Prapaskah bukan lagi sebuah kewajiban rohani. Daripada melakukan itu, beberapa komunitas atau individu memilih membuat kebiasaan baru yang baik, mengubah tradisi, atau menyederhanakan suatu bagian dalam hidup mereka. Inti dari kedisiplinan tersebut adalah untuk memfokuskan diri ke dalam pada perjalanan spiritual dengan Kristus dalam persiapan menyambut Paskah.
- Masa Prapaskah secara tradisional adalah saat di mana mereka yang berpikir untuk menjadi umat Kristiani belajar tentang iman Kristiani dan menyiapkan diri untuk dibaptis. Ini berarti, banyak gereja mengadakan kelas-kelas tambahan untuk mempelajari iman. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk pertama kalinya mulai belajar, atau untuk menyegarkan pemahaman Anda, tentang menjadi seorang pengikut Kristus.
Iklan
Peringatan
- Mereka yang berumur di luar 18 - 59 tahun, atau yang mempunyai masalah kesehatan, atau tidak dapat berpuasa/berpantang tidak dituntut untuk melakukannya.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.americancatholic.org/features/lent/faqle9902.asp
- ↑ http://www.prayerfoundation.org/lent_40_days_of_prayer_&_fasting.htm
- ↑ http://www.catholicculture.org/culture/liturgicalyear/activities/view.cfm?id=544
- ↑ http://www.passionatehomemaking.com/2012/02/intentionally-celebrating-lent-easter-as-a-family.html
- http://www.americancatholic.org/features/lent/faqle9902.asp
- http://en.wikipedia.org/wiki/Lent
- https://www.rca.org/sslpage.aspx?pid=5283
- http://worship.calvin.edu/resources/resource-library/practices-for-observing-lent
- http://dreconnect.loyolapress.com/teach/helping-families-celebrate-lent.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 27.058 kali.
Iklan