Unduh PDF
Unduh PDF
Apakah kepala Anda selalu terasa sakit sebelum hujan badai menyerang atau ketika menaiki pesawat terbang? Jika iya, kemungkinan besar sakit kepala tersebut disebabkan oleh tekanan barometrik. Meski jenis sakit kepala tersebut disebabkan oleh perubahan tekanan udara, sejatinya Anda bisa memperlakukannya sebagaimana jenis sakit kepala yang lain. Dengan kata lain, Anda tetap boleh mengobatinya dengan mengonsumsi obat bebas atau menggunakan obat pereda nyeri alami. Untuk mencegah sakit kepala terulang kembali, tingkatkan kewaspadaan Anda terhadap perubahan tekanan udara dan lakukan berbagai perubahan hidup sederhana yang diperlukan.
Langkah
-
Kenali gejala sakit kepala akibat tekanan barometrik. Kemungkinan, gejala sakit kepala akan muncul sampai dengan dua hari sebelum terjadi perubahan cuaca. Misalnya, Anda mungkin akan menyadari munculnya rasa nyeri di area pelipis, dahi, atau bagian belakang kepala. Gejala lain yang mungkin juga akan menyertai sakit kepala akibat tekanan barometrik adalah: [1] X Teliti sumber
- Mual
- Gangguan perut seperti diare atau muntah
- Depresi
- Sensitivitas terhadap cahaya
- Rasa kebas atau tergelitik di wajah atau salah satu sisi tubuh
- Rasa nyeri yang intens dan menusuk
-
Cobalah mengonsumsi obat yang dijual bebas di apotek. Jika ingin, Anda bisa membeli beberapa jenis obat dari apotek terdekat untuk mengobati sakit kepala akibat tekanan barometrik. Secara khusus, cobalah membeli obat golongan antiradang nonsteroid (NSAID) seperti aspirin atau ibuprofen . Selain itu, Anda juga bisa membeli obat pereda nyeri bebas seperti asetaminofen.
- Ikuti aturan dosis yang tertera pada kemasan obat.
- Untuk mengatasi migrain akibat tekanan barometrik, cobalah mengonsumsi obat bebas kombinasi yang secara khusus ditujukan untuk mengobati migrain. Umumnya, migrain diawali oleh fase aura dan menimbulkan rasa sakit yang intens dan menusuk.
-
Oleskan produk analgesik di area yang terasa sakit. Oleh karena sakit kepala yang sangat intens dapat memperlambat kinerja pencernaan, kemungkinan besar tubuh akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merasakan efeknya jika dibandingkan dengan ibuprofen atau aspirin. Untuk mendapatkan efek yang lebih instan, cobalah membeli produk analgesik dalam bentuk krim atau gel, kemudian oleskan produk tersebut ke area pelipis, leher, kepala, atau dahi sesuai aturan pakai yang tertera di kemasannya. [2] X Teliti sumber
- Jika ingin, Anda juga bisa menggunakan semprotan nasal yang mengandung capsaicin , sejauh penggunaannya disesuaikan dengan anjuran pakai yang tertera di kemasan obat. Penelitian menunjukkan bahwa metode tersebut dapat meredakan sakit kepala hebat secara instan.
- Cobalah membeli obat pereda nyeri topikal alami, seperti produk yang mengandung capsaicin . [3] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Konsumsi obat antimual. Jika sakit kepala yang muncul membuat Anda merasa mual dan kesulitan mengonsumsi obat pereda sakit, cobalah mengonsumsi obat pereda mual pada saat yang bersamaan. Dengan melakukannya, Anda tidak akan muntah sehingga obat pereda sakit pun dapat bekerja lebih cepat untuk meredakan nyeri di kepala Anda. [4] X Teliti sumber
- Kedua jenis obat tersebut dapat dikonsumsi secara berurutan. Misalnya, minum obat pereda mual 15 menit sebelum mengonsumsi obat pereda sakit.
-
5Lakukan pemijatan kranial . Dengan kata lain, cobalah memijat tengkorak kepala Anda untuk merelakskan otot dan memperbaiki sirkulasi darah di area tersebut. Pemijatan rutin mungkin dapat mengurangi frekuensi munculnya sakit kepala dalam waktu satu minggu. [5] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Jika mengalami sakit kepala akibat tekanan barometrik, cobalah melakukan pemijatan kranial setiap hari untuk meredakan intensitasnya.
-
6Hirup aroma pepermin. Cobalah menuangkan beberapa tetes minyak pepermin ke pelipis dan pergelangan tangan Anda, kemudian hidup aromanya dalam-dalam. Aroma pepermin juga dapat membantu meredakan sakit kepala Anda, lho ! [6] X Teliti sumber Faktanya, Anda mungkin menyadari bahwa intensitas nyeri akan berkurang dalam waktu 15 menit setelah menggunakan minyak esensial. [7] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Berkonsultasilah kepada dokter jika sakit kepala yang Anda alami tidak kunjung membaik atau justru memburuk. Jika sakit kepala tak kunjung hilang setelah mengonsumsi obat bebas atau mengubah gaya hidup, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Langkah ini terutama penting untuk diterapkan jika rasa sakitnya sangat intens atau mulai mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Temui pula ahli medis jika mengalami: [8] X Teliti sumber
- Gejala yang parah atau terjadi beberapa detik setelah tekanan udara berubah
- Demam
- Diare berdarah
- Kehilangan ingatan atau penglihatan
- Tubuh yang terasa melemah atau mati rasa
Iklan
-
Kompres kepala atau leher Anda dengan bantalan dingin atau es batu. Untuk meredakan rasa nyeri yang muncul secara instan, cobalah membebat kantong berisi es batu dengan handuk, kemudian tempelkan handuk tersebut ke area kepala yang terasa sakit. Diamkan selamma 20 menit. [9] X Teliti sumber
- Aplikasikan kembali kompres dingin jika sakit kepala Anda kembali muncul.
-
Mandi atau berendamlah dengan air hangat. Bagi beberapa orang, kegiatan tersebut dapat merelakskan tubuh sekaligus meredakan sakit kepala akibat tekanan barometrik yang mereka alami. Jika ingin, gunakan air panas agar uap yang keluar dapat membantu membuka jalur sinus Anda. [10] X Sumber Tepercaya MedlinePlus Kunjungi sumber
- Mandi atau berendamlah selama tubuh Anda masih merasa nyaman.
-
Latih kemampuan bernapas dalam atau terapkan teknik relaksasi . Izinkan tubuh dan pikiran Anda untuk relaks dengan cara menarik napas perlahan melalui hidung. Setelah menarik napas sebanyak dan sedalam mungkin, embuskan perlahan melalui hidung. Ulangi proses tersebut atau lakukan teknik relaksasi favorit lain untuk mengelola sakit kepala yang Anda alami. Beberapa teknik relaksasi lain yang bisa Anda coba adalah: [11] X Teliti sumber
- Pijat
- Yoga
- Taici
- Berjalan kaki atau berenang
- Bermeditasi atau melakukan teknik imajinasi terbimbing ( guided imagery )
-
Hindari pemicu lain yang dapat memperparah sakit kepala Anda. Jika mengetahui adanya faktor lain yang dapat membuat kepala semakin sakit, berusahalah menghindarinya selagi mengalami sakit kepala akibat tekanan barometrik agar kondisi Anda tidak semakin memburuk. Beberapa pemicu sakit kepala yang umum adalah: [12] X Teliti sumber
- Kafeina
- Alkohol
- Gula
- Lemak trans atau lemak jenuh
- Cahaya yang terlalu terang
- Suara yang terlalu bising
- Aroma yang terlalu kuat
Iklan
-
1Eliminasi gluten dari asupan harian Anda. Penyakit celiac yang tidak didiagnosis juga dapat mendorong terjadinya sakit kepala atau migrain yang intens. [13] X Teliti sumber Jika ingin mengetahui relevansi sakit kepala Anda dengan kemungkinan menderita penyakit celiac , cobalah memeriksakan diri ke dokter. Jika dugaan adanya penyakit celiac ternyata benar, berhentilah mengonsumsi gluten untuk meminimalkan potensi sakit kepala.
- Meski tidak memiliki penyakit celiac , sensitivitas terhadap gluten juga dapat membuat Anda terserang sakit kepala pascamengonsumsi gluten.
-
2Konsumsi vitamin B-kompleks. Vitamin B dapat membantu mengurangi efek stres dan mungkin akan mencegah serangan sakit kepala. [14] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber Oleh karena itu, cobalah mengonsumsi multivitamin B-kompleks dan amati apakah tindakan tersebut dapat mengurangi frekuensi serta intensitas sakit kepala Anda.
-
Beli barometer untuk memantau perubahan tekanan udara di sekitar Anda. Cobalah membeli barometer berukuran kecil yang bisa dipasang di rumah Anda. Kemudian, manfaatkan alat tersebut untuk mengamati ada atau tidaknya perubahan tekanan udara sebelum sakit kepala mulai menyerang. Di masa depan, cobalah mengonsumsi obat sakit kepala ketika menyadari adanya perubahan pada tekanan udara. [15] X Teliti sumber
- Cari aplikasi barometer di ponsel Anda. Aplikasi tersebut dapat mengingatkan Anda ketika tekanan udara mulai meningkat atau menurun.
- Jika ingin, Anda juga bisa menonton berita ramalan cuaca secara rutin untuk memprediksi potensi perubahan tekanan udara.
-
Minum lebih banyak air putih. Oleh karena dehidrasi adalah pemicu sakit kepala yang paling lazim, salah satu kunci untuk mengatasi sakit kepala adalah menghidrasi tubuh dengan baik. Secara umum, pria harus mengonsumsi 3,5 liter air, sementara wanita harus mengonsumsi 2,6 liter air setiap harinya. [16] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
- Menghidrasi tubuh adalah langkah yang sangat penting untuk dilakukan jika menyadari bahwa sakit kepala Anda dipicu oleh meningkatnya kelembapan udara.
-
Santap makanan yang kaya akan magnesium. Magnesium dapat merelakskan otot sehingga mampu mengobati dan mencegah sakit kepala. [17] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber Jika tahu cuaca akan berubah, segeralah mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium atau suplemen magnesium untuk memblokir reseptor nyeri dan mencegah penyempitan pembuluh darah di otak. Sebelum mengonsumsi suplemen (umumnya suplemen magnesium sitrat dengan dosis 400-500 mg), pastikan Anda selalu mengonsultasikannya kepada dokter. Untuk menambah asupan magnesium secara alami, cobalah memperbanyak konsumsi:
- Sayuran berdaun hijau gelap
- Ikan
- Kacang kedelai
- Avokad
- Pisang
-
Hindari cahaya yang terlalu silau atau perubahan pencahayaan yang tiba-tiba. Jika menyadari bahwa cahaya yang terlalu terang, terlalu silau, atau sensitivitas terhadap lampu fluorescent memicu munculnya sakit kepala Anda, cobalah memberikan perhatian yang lebih besar terhadap perubahan cuaca. Misalnya, jika hari itu cuaca diramalkan akan cerah, persiapkan diri Anda dengan mengonsumsi obat-obatan, berdiam diri di dalam ruangan, atau mengenakan kacamata hitam. [18] X Teliti sumber
- Perubahan cuaca yang ekstrem juga dapat mengubah kadar kelembapan, tekanan udara, serta suhu yang berpengaruh terhadap intensitas sakit kepala Anda.
Iklan
Referensi
- ↑ https://blog.themigrainereliefcenter.com/barometric-pressure-and-migraines-what-you-need-to-know
- ↑ https://blog.themigrainereliefcenter.com/the-guide-to-topical-migriane-medications
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3169333/
- ↑ https://www.medicalnewstoday.com/articles/320038.php
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1447303/
- ↑ https://nccih.nih.gov/health/peppermintoil
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8805113
- ↑ https://www.medicalnewstoday.com/articles/320038.php
- ↑ https://www.medicalnewstoday.com/articles/320038.php
- ↑ https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000421.htm
- ↑ https://www.medicalnewstoday.com/articles/320038.php
- ↑ https://migraine.com/migraine-triggers/
- ↑ https://celiac.org/celiac-disease/understanding-celiac-disease-2/celiacdiseasesymptoms/
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21905094
- ↑ https://blog.themigrainereliefcenter.com/barometric-pressure-and-migraines-what-you-need-to-know
- ↑ https://health.clevelandclinic.org/do-you-get-a-migraine-headache-when-it-rains/
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29571016
- ↑ https://blog.themigrainereliefcenter.com/barometric-pressure-and-migraines-what-you-need-to-know
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 1.343 kali.
Iklan