Unduh PDF Unduh PDF

Penggunaan pewarna berbahan asam pada lantai beton dapat memberikan warna baru pada lantai datar, maupun lantai yang terlihat pudar warnanya. Pewarna asam memberikan kesan marmer pada lantai beton, juga memberikan warna yang berbeda dari kebanyakan warna lantai yang tersedia. Melakukan pewarnaan menggunakan bahan asam pada lantai beton Anda bisa menjadi proyek akhir pekan yang Anda lakukan sendiri, atau Anda dapat meminta seorang ahli untuk datang dan mengerjakannya. Saat proses rumit yang memerlukan ketelitian ini selesai, Anda akan mendapatkan motif lantai yang indah dan unik.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mempersiapkan Lantai Beton

Unduh PDF
  1. Lantai beton yang belum lama dipasang (dalam 10 tahun terakhir atau lebih) mungkin telah dihaluskan dan diratakan menggunakan mesin. Hal ini berarti bahwa proses perataan menggunakan mesin tersebut menghasilkan permukaan lantai yang baik dan halus, namun terlalu halus untuk menyerap pewarna berbahan asam. [1] Jadi, pertimbangkanlah metode perataan tersebut dan beberapa kondisi lainnya saat Anda sedang memperhitungkan apakah lantai beton Anda cocok untuk diwarnai menggunakan pewarna berbahan asam.
    • Untuk lantai beton yang sudah lama dipasang dan dibersihkan dengan cara disemprot air dengan kencang atau dicetak dengan mesin, permukaan betonnya harus benar-benar dalam kondisi aslinya sebelum ditambahkan pewarna asam. Itu berarti tidak boleh ada kerusakan yang menampakkan bagian inti beton atau butiran pasir. Jika ada area yang rusak, area-area tersebut akan menyerap pewarna asam secara abnormal dan menimbulkan area yang tidak rata pewarnaannya. [2]
    • Lempengan beton harus bebas dari bahan-bahan yang dapat menahan penyerapan air, atau asam muriatik. Pewarna berbahan asam tidak dapat bereaksi pada permukaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut. [3] Anda biasanya dapat mengetahui apakah permukaan beton tersebut memiliki lapisan tahan air atau tidak dengan melakukan uji air. Dalam uji tersebut, yang Anda lakukan adalah menuangkan air di atas permukaan beton. Jika muncul butiran-butiran air dan tidak terserap ke dalam beton, maka permukaannya menggunakan bahan tahan air. Jika airnya terserap ke dalam beton, maka lantai beton Anda siap menyerap zat pewarna tersebut.
  2. Kondisi terkini dari lantai beton Anda adalah faktor terpenting untuk dipertimbangkan saat melakukan pewarnaan asam. Pertanyaan pertama yang harus ditanyakan kepada diri Anda sendiri sebelum melakukan proses pewarnaan adalah “Apa yang ada di lantai sekarang?” Bergantung pada jawaban Anda, permukaan lantai beton Anda siap untuk dibersihkan dan langsung dilakukan pewarnaan asam (artinya melakukan pewarnaan asam secara langsung di atas permukaan beton saat itu juga), atau melakukan lebih banyak persiapan (dan mungkin dilakukan modifikasi permukaan lantai) sebelum dilakukan pewarnaan asam. [4]
    • Beberapa faktor lain yang dapat berpengaruh pada proses pewarnaan asam meliputi perbedaan material lantai yang menutupi permukaan beton, bagaimana proses perataan permukaan beton, apakah beton tersebut pernah ditambal atau diperbaiki, dan jika pada lantai beton dipasang karpet, apakah lapisan bawah karpet tersebut direkatkan pada beton.
    • Lantai beton yang ideal untuk langsung dilakukan pewarnaan asam biasanya adalah lantai beton hasil konstruksi baru (dimana tidak ada bahan apapapun yang diaplikasikan pada lantai beton tersebut dan masih bersih), dan beton untuk eksterior.
    • Mengubah bentuknya akan lebih sulit, karena beberapa kecacatan yang ditinggalkan oleh penutup lantai sebelumnya (ubin, linoleum, kayu, karpet, laminasi, dan lain-lain) akan tampak di beberapa bagian lantai setelah dilakukan pewarnaan asam. [5] Pengubahan bentuk tersebut pada umumnya memerlukan lebih banyak persiapan sebelum dilakukan pewarnaan asam.
  3. Percikkan atau semprotkan air di beberapa area pada permukaan lantai beton. Jika muncul butiran-butiran air dan warna beton pada bagian yang disemprot air tidak berubah, berarti terdapat suatu penghalang (penahan) air pada permukaan lantai beton tersebbut, dan harus dihilangkan dalam proses persiapan lantai. [6] Penghalang air ini harus dihilangkan, karena akan menghalangi pewarna asam untuk masuk ke dalam permukaan beton.
    • Anda dapat menghilangkan penghalang ini dengan cara mengampelas lapisan atas beton, atau mengaplikasikan lapisan mikro pada bagian atas beton Anda. Dalam proses menghilangkan penghalang ini diperlukan kombinasi pembersih kimia untuk melarutkan bahan-bahan tambahan pada permukaan beton.
  4. Tidak semua permukaan beton memerlukan tahap ini, tetapi untuk permukaan yang memiliki penghalang cairan dari bahan kimia pada bagian atasnya; untuk permukaan yang terlalu halus karena diratakan menggunakan mesin; atau mengandung kotoran yang berlebihan dari penutup lantai sebelumnya, mungkin memerlukan beberapa modifikasi pada permukaannya. Pada kondisi inilah dibutuhkan proses mengampelas atau penggunaan lapisan mikro.
    • Mengampelas lantai dengan alat pengampelas berkecepatan tinggi dan ampelas 80-grit akan menghasilkan permukaan beton yang kasar, sehingga menjamin pelekatan pewarna asam secara maksimal. Mengampelas juga membantu menghilangkan kotoran di permukaan seperti cat atau pewarna, sekaligus menghilangkan lapisan atas penahan air. Setelah diampelas, seluruh permukaan lantai terasa seperti permukaan kertas ampelas dan serpihan permukaan tersebut akan diampelas. [7]
    • Lapisan mikro adalah lapisan beton yang tipis dan halus, yang kembali melapisi untuk menutupi kerusakan yang ditimbulkan oleh penggunaan penutup lantai sebelumnya. Hal ini karena sisa-sisa dari penutup lantai sebelumnya (lem karpet, lubang paku, garis perekat ubin/nat) dapat meninggalkan bekas yang akan muncul kemudian dalam proses pewarnaan asam. [8]
    • Penggunaan lapisan mikro sedikit lebih mahal dibandingkan dengan pewarnaan asam secara langsung, tetapi proses pelapisan kembali benar-benar menutupi semua kekurangan pada lantai tersebut, dan bahkan melapisi beton aslinya sehingga tampak seperti lapisan kulit binatang. [9] Tahap ini dapat menjadi sesuatu yang rumit untuk seseorang yang mengerjakan proyek ini sendiri, dan mungkin akan membutuhkan bantuan seorang ahli.
  5. Saat Anda telah mempersiapkan permukaan beton untuk penyerapan pewarna asam dengan baik, Anda perlu membersihkan permukaan tersebut. Ada pembersih yang sedikit berbeda, yang dapat membersihkan kotoran pada permukaan beton dengan sendirinya.
    • Mengetahui perbedaan pembersih-pembersih ini akan membuat Anda mempertimbangkan pembersih mana yang paling sesuai dengan lantai beton Anda.
  6. Pembersih jenis ini lebih alami, dan biasanya digunakan untuk membersihkan lantai beton di dalam ruangan yang sudah tertutup. [10]
    • Pembersih dengan pH ini juga dapat digunakan untuk beton yang tidak tertutup yang terdapat di bagian eksterior dan interior, yang mengharuskan proses pembersihan yang lembut dan tidak menyebabkan kerusakan. [11]
  7. Pembersih ini adalah jenis pembersih yang paling umum digunakan. Pembersih berbahan asam utamanya digunakan untuk menghilangkan zat pewarna, tanah atau lumpur, dan kotoran lainnya yang dapat dihilangkan dengan pembersih berbahan asam ini. [12]
    • Pewarna berbahan asam termasuk pewarna yang siap digunakan atau solusi yang lebih utama, dan pewarna ini diaplikasikan tepat pada area yang terkena kotoran. Pembersih berbahan asam terkadang perlu digosokkan ke area-area yang kotor, dan mungkin akan memerlukan lebih dari satu kali proses pewarnaan. [13]
  8. Pembersih yang bersifat alkali adalah pembersih yang paling banyak digunakan untuk membersihkan noda-noda yang pekat seperti minyak, gemuk, atau noda lain berbahan hidrokarbon yang sangat sulit untuk dihilangkan. [14] Karena sifatnya yang tinggi alkali, pembersih ini sangat efektif untuk melarutkan kandungan minyak dan gemuk. Pembersih bersifat alkali ini memberikan hasil terbaik saat digosokkan pada noda yang ada pada beton. [15]
    • Kesalahan terbesar yang dilakukan seseorang ketika menggunakan bahan pembersih adalah dengan tidak memberikan cukup waktu pada pembersih ini untuk bekerja dengan baik dan menghilangkan noda. Mungkin Anda perlu menggunakan pembersih ini beberapa kali untuk benar-benarmenghapus noda, tergantung pada seberapa parah noda minyak yang ada dan seberapa jauh noda tersebut terserap ke dalam beton. Setiap pembersih ini harus didiamkan selama kurang lebih 3 jam setelah digunakan. [16]
  9. Lindungilah bagian bawah dan tepi dinding Anda dari terkena pewarna asam menggunakan kertas pelindung. [17] Tutuplah semua bagian dinding yang terbuka dengan merekatkan kertas pelindung tersebut dengan rapat melintasi dinding (menutupi area terdekat dari lantai), dan rekatkan kertas tersebut ke dinding menggunakan selotip dua sisi (selotip yang bisa direkatkan pada kedua sisinya)
    • Rekatkan selotip tersebut setiap 12 inchi untuk memastikan kertas pelindung terpasang dengan rata.
  10. Untuk proses pembersihan secara umum, sapulah lantai untuk menghilangkan kotoran-kotoran di permukaannya, kemudian gosoklah lantai menggunakan trisodium fosfat (TSP). Untuk menggosokkan TSP, gunakanlah sikat lantai bermesin dengan sikat nylo-grit yang dirancang untuk membersihkan beton agresif. [18] Kemudian gunakanlah alat penghisap air untuk menghilangkan semua air dan serpihan kotoran.
  11. Senyawa pada damar dan dempul adalah bahan-bahan yang sangat sulit dihilangkan dari beton. Gunakanlah pisau dempul atau alat pengelupas lantai untuk sebanyak mungkin mengelupasi dan menghilangkan bahan-bahan yang menempel. Kemudian gunakanlah bahan pengelupas kimia untuk beton, untuk menghilangkan sisa-sisa apapun yang tertinggal. [19] Aplikasikanlah bahan pembersih pada permukaan lantai, dan diamkanlah selama kurang lebih 1 jam, sehingga pembersih tersebut dapat meresap ke dalam beton. Kemudian bilaslah secara menyeluruh permukaan lantai tersebut dengan air, dan bersihkanlah air dan serpihan-serpihannya menggunakan alat penghisap air.
    • Anda dapat menemukan pengelupas kimia untuk beton di toko-toko bangunan.
    • Pertimbangkan juga untuk menggunakan pasta tuam untuk menghilangkan kandungan damar (pernis). Untuk membuat pasta tuam, campurkan abu atau kapur kering dengan alkohol yang di-denaturasi. Campuran ini akan menghasilkan pasta yang dapat ditambahkan pada area yang terkena kotoran. [20]
    • Setelah Anda mengaplikasikan pasta tuam pada area yang terdapat sisa-sisa damar (pernis), tunggulah sampai pasta tersebut kering (hampir satu jam dan bisa juga lebih, tergantung pada seberapa tebal Anda memberikan pasta tersebut), kemudian kikislah serpihan damar tersebut menggunakan pengikis dempul atau sikat yang keras. [21]
  12. Sangat penting membersihkan lantai sekali lagi setelah menggunakan semua pembersih kimia, untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran yang masih tertinggal. Gosoklah permukaannya sekali lagi menggunakan TSP, kemudian lanjutkan dengan membasuhnya dengan menyeluruh dan membilasnya dengan air bersih. [22]
    • Setelah bilasan terakhir pada lantai beton, gunakanlah kembali alat penghisap air untuk menghisap sisa air dan partikel-partikel yang tertinggal.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mewarnai Lantai Beton

Unduh PDF
  1. Ingatlah untuk memakai kacamata pelindung, sarung tangan dan masker saat bekerja dengan pewarna asam. Respirator mungkin menjadi pilihan terbaik untuk menghindari bau yang menyengat dari pewarna tersebut, khususnya ketika mewarnai lantai beton di area yang sirkulasi udaranya kurang baik, misalnya ruang bawah tanah. [23] Namun, sebaiknya sebisa mungkin ruang bawah tanah juga memiliki sirkulasi udara yang baik, gunakanlah kipas angin dan bukalah jendela untuk sirkulasi udara segar.
    • Juga pertimbangkan untuk memakai pakaian berlengan panjang dan celana panjang, dengan pelindung lutut, berjaga-jaga jika seandainya Anda harus bertumpu pada tangan atau lutut.
  2. Campuran pewarna asam mengandung bahan kimia yang keras dan bau yang menyengat, sehingga pastikan untuk mencampurkan pewarna tersebut di luar ruangan, atau di sebuah tempat dengan sirkulasi udara yang cukup. Tuangkan campuran pewarna asam ke dalam pompa plastik. Biasanya cukup menggunakan pompa dengan 2 tabung penampung, dan pastikan seluruhnya terbuat dari plastik. Penting untuk memastikan bahwa aplikator atau alat penyemprotnya juga terbuat dari plastik, bukan logam, karena asam hidroklorik (salah satu bahan utama pada pewarna asam) sangat mudah menimbulkan korosi pada logam. [24]
    • Untuk lantai yang diratakan dan dihaluskan menggunakan tangan, cairkan pewarna asam dengan rasio 1:4, 1 untuk pewarna asam dan 4 untuk air. [25]
    • Untuk lantai beton yang diratakan menggunakan mesin (biasanya lantai untuk industri maupun komersial), campuran pewarna asam akan lebih terkonsentrasi, dengan rasio 1:1, 1 untuk pewarna asam dan 1 untuk air. [26]
    • Saat mencampurkan dan mencairkan pewarna asam, Anda perlu menuangkannya ke dalam air. Hal ini lebih baik daripada Anda melakukan sebaliknya, menuangkan air ke dalam pewarna asam. Karena asam akan mengeluarkan banyak udara panas ketika bercampur dengan air. Kemudian tambahkan air, sehingga Anda mendapatkan campuran asam yang sangat cair tanpa perlu menambahkan air lagi. Dan Anda bisa memulai pewarnaan dengan campuran asam yang sangat kuat. [27]
  3. Anda harus selalu melakukan uji coba pewarnaan di area yang kecil dan tidak terlihat pada lantai beton Anda untuk melihat reaksinya. Karena sangat banyak faktor yang berpengaruh pada warna akhir, proses ini adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran tampilan akhir yang akurat, walaupun mungkin hasil akhirnya akan terlihat sedikit berbeda.
  4. Cara yang paling efektif dan efisien untuk mengaplikasikan pewarna asam pada lantai beton adalah menggunakan alat penyemprot. Alat penyemprot ini membantu melapisi permukaan lantai dengan rata, sekaligus melapisinya dengan cepat dan sempurna. Alat ini juga membantu menghindari terbentuknya genangan pewarna dengan menyemprotkan pewarna tersebut ke area yang luas sekaligus, tidak terpusat di satu area yang kecil. [28] Botol penyemprot yang Anda gunakan harus terbuat dari plastik, dan mempunyai partisi plastik (seperti ujung alat penyemprot). Hal ini dikarenakan asam hidroklorik pada pewarna asam bersifat sangat korosif terhadap logam, dan dapat menyebabkan reaksi asam yang berbahaya sekaligus merusak alat tersebut. [29] Anda dapat mulai menyemprotkan pewarna asam di sudut ruangan, sehingga Anda dapat menyemprotkannya ke seluruh lantai dan berjalan pada area yang akan disemprot tanpa menginjak bagian atas lapisan asam tersebut. Semprotkan pewarna asam dengan alat penyemprot pada jarak satu setengah kaki di atas lantai. Pertimbangkanlah untuk menyemprotkan pewarna secara acak namun tetap rata dengan menggunakan pola seperti huruf 8. Ketika Anda mengaplikasikan pewarna asam, kandungan kapur pada beton akan bereaksi dengan asam, sehingga memberikan warna yang berbeda pada lantai. [30]
    • Biarkanlah lapisan asam yang pertama benar-benar kering (sekitar satu jam) sebelum menambahkan lapisan yang kedua. Anda dapat menghentikan penggunaan pewarna asam setelah lapisan yang kedua, atau Anda tetap menambahkan lapisan asam sampai mendapatkan warna yang Anda inginkan.
    • Anda harus sangat berhati-hati ketika berjalan di sekitar area yang diwarnai. Jika Anda berjalan di atas pewarna asam kemudian berjalan di atas lantai beton yang tidak diwarnai, jejak kaki Anda akan meninggalkan bekas seperti terbakar pada lantai beton tersebut (terutama jejak pewarna asam dari sepatu). [31]
    • Sepatu yang bagian bawahnya bergerigi dan tahan asam (seperti sepatu sepak bola atau sepatu untuk golf, dan terbuat dari stainless steel yang tahan asam) akan sangat membantu Anda untuk berjalan selama proses pewarnaan asam, karena sepatu seperti ini akan meninggalkan sedikit bekas sepatu pada lantai. Bagian bawah sepatu yang bergerigi hanya akan menutupi sedikit bagian lantai, membuat jejak sepatunya hampir tidak terlihat dan lebih mudah untuk bercampur dengan pewarna asamnya. [32]
    • Jangan mengharapan konsistensi maupun kesempurnaan warna. Variasi warna adalah ciri khas dalam proses pewarnaan.
  5. Tunggulah sampai reaksi kimia dari pewarna asam tersebut selesai sebelum Andai menetralkan pewarnanya. Umumnya reaksi kimia ini berlangsung selama minimal 3 sampai 4 jam setelah diaplikasikan. Larutan penetralnya adalah campuran air dan amonia dengan perbandingan 4:1, 4 untuk air dan 1 untuk amonia. Semprotkanlah campuran penetral ini pada lantai menggunakan alat penyemprot dengan pompa plastik, seperti yang Anda lakukan pada pewarna asam. [33] Setelah menyemprotkan larutan penetral, lantai akan terlihat seperti saat Anda membersihkan pewarna asam. Jangan khawatir, karena ini hanyalah sisa-sisa dari pewarna. Zat asamnya sudah bereaksi dengan beton. Untuk menggosok dan menetralkan lantai dengan tepat, gunakanlah sebuah sapu dengan bulu sikat yang keras (mungkin sapu dengan tingkat kekerasan bulu sikat medium – tidak terlalu halus dan tidak terlalu kasar), atau menggunakan penggosok lantai berkecepatan rendah, dan ratakanlah larutan penetral tersebut ke seluruh permukaan lantai beton. [34]
    • Mungkin Anda perlu menggosok berulang kali untuk benar-benar menetralkan permukaan lantai, khususnya jika pewarna asam yang digunakan berwarna gelap.
  6. Gunaka alat pel yang bersih atau sikat besar dengan bulu sikat yang lembut untuk membersihkan lantai dan gosoklah dengan memberikan tambahan air, serta netralkanlah bahan-bahannya. Kemudian, gunakanlah alat penghisap untuk segera menghisap sisa kotoran di lantai sebelum lantainya kering. Setelah Anda menghisap air dan sisa kotoran menggunakan alat penghisap, Anda akan mempunyai gambaran umum bagaimana tampilan pewarnaan asam di lantai beton tersebut. Biarkanlah lantai kering dengan sempurna sebelum Anda menambahkan lapisan penutup. [35] Pada proses ini, bukanlah saat yang tepat untuk memperindah lantai Anda. Anda mungkin memiliki gambaran bagaimana tampilan lantai yang telah selesai, namun hasil akhirnya masih tidak dapat diperkirakan sampai Anda menambahkan lapisan penutup.
    • Jika masih terdapat uap lembap yang tersisa pada lantai sebelum pelapis berbahan dasar pelarut diaplikasikan, beton akan mengeluarkan uap embun yang menutupi seluruh bagian lantai. Uap ini hanya dapat dihilangkan dengan cara membuka pelapis dan memasangnya kembali. [36]
    • Salah satu cara termudah untuk memeriksa kelembapan lantai adalah dengan menggunakan selotip berwarna biru. Rekatkanlah selotip itu ke lantai. Jika selotip melekat, tandanya lantai tersebut benar-benar kering. Jika tidak melekat, tandanya lantai tersebut masih lembap dan memerlukan waktu untuk pengeringan. [37]
  7. Gunakanlah lapisan untuk menutupi bagian yang diberi pewarna asam dan tambahkan lapisan untuk melindungi lantai beton Anda. Menambahkan lapisan penutup juga dapat membantu memperindah tampilan warna. [38] Untuk proyek pewarnaan asam pada interior, lapisan berbentuk film (lapisan yang memberikan perlindungan pada bagian atas lantai beton) adalah jenis lapisan yang paling sering digunakan. Namun, ada beberapa jenis lapisan yang berbeda-beda, dan setiap jenis tersebut memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing. [39]
  8. Jenis lapisan ini meliputi silane, siloxane, dan silikat. Lapisan ini banyak digunakan pada lantai beton di luar ruangan karena dapat memberikan perlindungan terbaik terhadap permukaan yang kasar dan kondisi cuaca di luar ruangan. [40]
  9. Lapisan akrilik digunakan untuk lantai beton baik di dalam maupun di luar ruangan. Lapisan jenis ini membantu memancarkan warna dari lantai yang diwarnai, dan biasanya kering dalam waktu satu jam setelah diaplikasikan. Lapisan akrilik tersedia dalam 2 bentuk yaitu berbahan dasar pelarut dan berbahan dasar air, tetapi akrilik berbahan dasar pelarut umumnya memunculkan warna dengan lebih baik daripada yang berbahan dasar air. Ketika lapisan akrilik digunakan untuk lantai di dalam ruangan, biasanya diperlukan banyak lapisan lilin (berfungsi sebagai penghalang), mencegah lecet akibat sepatu dan injakan di lantai. [41] Akrilik biasanya lebih cepat digunakan daripada polyuretana dan epoxi.
  10. Lapisan polyuretana banyak digunakan di tempat-tempat seperti restoran atau jalan masuk karena ketahanannya terhadap hal-hal seperti jejak sepatu dan noda. Lapisan ini termasuk jenis yang banyak digunakan berdasarkan tingkat mengkilapnya, dan memberikan hasil akhir yang terang saat sudah kering. [42]
  11. Epoxi (biasanya terdiri dari campuran dua senyawa yang bersifat melindungi dengan baik) membentuk sebuah lapisan yang sangat melindungi lantai beton. [43] Karena epoxi cenderung berwarna kuning saat terkena sinar UV, maka biasanya dibatasi penggunaannya pada lantai beton yang berada di dalam ruangan.
    • Cat epoxi memberikan hasil akhir yang tahan lama dan sangat tahan air. Akan tetapi, karena sifat alaminya yang tidak menyerap air, cat epoxi kadang-kadang dapat menangkap air dan kelembapan di dalam beton. [44]
  12. Daripada menggunakan satu lapisan tebal untuk penutup, gunakanlah banyak lapisan tipis. [45] Lapisan penutup dapat diaplikasikan menggunakan kuas dan rol cat, tetapi menggunakan alat penyemprot cenderung menjadi cara termudah untuk mengaplikasikannya. Jika Anda menggunakan alat penyemprot, hindarilah menyemprot terlalu banyak di satu area dan menimbulkan kolam kecil berisi cairan pelapis. Jika Anda menggunakan rol cat, doronglah lapisan penutup tersebut ke lantai. Menarik rol cat akan menghasilkan coretan di atas beton. Berikanlah waktu pengeringan yang cukup (biasanya sekitar 1 jam) sebelum ditambahkan lapisannya. Akan tetapi, lapisan penutup yang kedua harus diaplikasikan dalam rentang waktu 4 jam setelah lapisan penutup yang pertama. Karena setelah didiamkan selama 4 jam, lapisan kedua akan sulit melekat dengan baik pada lapisan pertama.
    • Jika Anda menggunakan alat penyemprot untuk mengaplikasikan lapisan penutup, pertimbangkanlah untuk menggunakan alat penyemprot yang bagian ujungnya berbentuk kerucut daripada menggunakan alat penyemprot yang ujungnya berbentuk seperti kipas angin. [46]
    • Berilah waktu minimal 4 jam, sebelum permukaannya dapat diinjak. Dalam 3 sampai 4 hari, lapisan penutupnya akan benar-benar kering dan siap untuk digunakan sehari-hari, serta dibuka lapisan penutupnya.
  13. Untuk melindungi lapisan penutup beton, ada baiknya diakhiri dengan memberikan lapisan lilin pada bagian atas lantai beton. Cara yang lebih mudah untuk mengaplikasikan lilin pada lantai yang diwarnai dengan pewarna asam adalah dengan menggunakan sebuah pengepel lantai beserta embernya. Tuangkan lilin ke dalam ember, peraslah alat pengepelnya supaya lilinnya tidak menetes, kemudian aplikasikan lilin tersebut ke atas lantai beton dengan pola membentuk angka 8. [47] Setelah Anda memberikan lapisan lilin yang pertama dan menunggu kurang lebih setengah jam supaya kering, Anda dapat melepaskan kertas perkamen yang Anda gunakan untuk melindungi bagian bawah dinding.
    • Jika lembaran kertas penutup tersebut jatuh ke lantai beton yang baru saja diberi lapisan penutup, belum sempat dikeringkan dan belum dilapisi lilin, kertas tersebut akan menempel seperti lem di lantai. Namun, jika lembaran kertas perkamen jatuh pada lapisan lilin, kertas itu masih dapat diambil. [48]
    • Biasanya dalam waktu satu jam setelah pelapisan lilin yang terakhir, Anda sudah dapat berjalan di atas lantai beton tersebut. Namun begitu, Anda harus menunggu kurang lebih 24 jam sebelum Anda memindahkan perabotan Anda ke atas lantai yang baru saja dilapisi lilin. Semakin lama lapisan lilin ini didiamkan, maka akan menjadi semakin keras dan lebih bersifat melindungi. [49]
    • Penambahan lapisan lilin biasanya dilakukan setiap tiga sampai enam bulan sekali untuk mempertahankan tampilan terbaik dari hasil akhir tersebut. [50]
    Iklan

Tips

  • Perlu Anda ketahui bahwa lantai beton akan tetap terlihat melalui pewarna asam, dan bila tercampur dengan suatu noda, ketidaksempurnaannya akan lebih jelas terlihat. Inilah yang membuat setiap proyek pewarnaan menggunakan pewarna berbahan asam memiliki keunikan tersendiri.
  • Lantai beton bukanlah satu-satunya permukaan yang dapat dilapisi dengan pewarna berbahan asam. Bata beton, dinding beton, dan jalan mobil di halaman pun dapat diwarnai menggunakan asam.
Iklan

Peringatan

  • Anda bisa mempekerjakan kontraktor terbaik dalam pewarnaan beton menggunakan pewarna berbahan asam, semuanya tergantung pada jenis lantai yang Anda tunjukkan kepadanya untuk dikerjakan. Terkadang area yang rusak pada lantai tersebut tidak dapat ditutupi. Untuk menjamin proses pewarnaan yang Anda harapkan, lantai beton tersebut sebisa mungkin harus bebas dari noda. Ini adalah satu-satunya cara untuk memberikan hasil pewarnaan yang terbaik kepada klien.
  • Daftar pilihan warna yang disediakan oleh produsen pewarna tersebut hanyalah digunakan sebagai petunjuk. Warna-warna yang akan dihasilkan sepenuhnya tergantung pada permukaan lantai yang diwarnai.
  • Pewarna berbahan asam, seperti halnya pewarna kayu, dapat memunculkan warna yang berbeda-beda pada permukaan lantai yang diwarnai. Termasuk perbedaan warna yang terjadi secara alami, maupun yang sengaja dibuat
Iklan
  1. http://www.concretenetwork.com/concrete-cleaner/
  2. http://www.concretenetwork.com/concrete-cleaner/
  3. http://www.concretenetwork.com/concrete-cleaner/
  4. http://www.concretenetwork.com/concrete-cleaner/
  5. http://www.concretenetwork.com/concrete-cleaner/
  6. http://www.concretenetwork.com/concrete-cleaner/
  7. http://www.concretenetwork.com/concrete-cleaner/
  8. http://www.diynetwork.com/how-to/rooms-and-spaces/floors/how-to-add-acid-stain-to-a-concrete-floor
  9. http://www.concretenetwork.com/products-stains/surface-preparation.html
  10. http://www.concretenetwork.com/products-stains/surface-preparation.html
  11. http://www.concretenetwork.com/products-stains/surface-preparation.html
  12. http://www.concretenetwork.com/products-stains/surface-preparation.html
  13. http://www.concretenetwork.com/products-stains/surface-preparation.html
  14. http://www.solcrete.com/decorative-concrete-information/diy-acid-staining-guide.html
  15. http://www.diynetwork.com/how-to/rooms-and-spaces/floors/how-to-add-acid-stain-to-a-concrete-floor
  16. http://www.diynetwork.com/how-to/rooms-and-spaces/floors/how-to-add-acid-stain-to-a-concrete-floor
  17. http://www.diynetwork.com/how-to/rooms-and-spaces/floors/how-to-add-acid-stain-to-a-concrete-floor
  18. http://antoine.frostburg.edu/chem/senese/101/safety/faq/always-add-acid.shtml
  19. http://www.concretestained.com/diy/tools.html
  20. http://www.diynetwork.com/how-to/rooms-and-spaces/floors/how-to-add-acid-stain-to-a-concrete-floor
  21. http://www.diynetwork.com/how-to/rooms-and-spaces/floors/how-to-add-acid-stain-to-a-concrete-floor
  22. http://www.solcrete.com/decorative-concrete-information/diy-acid-staining-guide.html
  23. http://www.solcrete.com/decorative-concrete-information/diy-acid-staining-guide.html
  24. http://www.diynetwork.com/how-to/rooms-and-spaces/floors/how-to-add-acid-stain-to-a-concrete-floor
  25. http://www.concretestained.com/diy/neutralizing-after-staining.html
  26. http://www.diynetwork.com/how-to/rooms-and-spaces/floors/how-to-add-acid-stain-to-a-concrete-floor
  27. http://www.solcrete.com/decorative-concrete-information/diy-acid-staining-guide.html
  28. http://www.solcrete.com/decorative-concrete-information/diy-acid-staining-guide.html
  29. http://www.concretenetwork.com/concrete/interiorfloors/sealers.html
  30. http://www.concretenetwork.com/concrete/interiorfloors/sealers.html
  31. http://www.concretenetwork.com/products-sealer/comparison.html
  32. http://www.concretenetwork.com/products-sealer/comparison.html
  33. http://www.concretenetwork.com/products-sealer/comparison.html
  34. http://www.concretenetwork.com/products-sealer/comparison.html
  35. http://www.concretenetwork.com/products-sealer/comparison.html
  36. http://www.concretestained.com/diy/sealer-application.html
  37. http://www.concretestained.com/diy/sealer-application.html
  38. http://www.solcrete.com/decorative-concrete-information/diy-acid-staining-guide.html
  39. http://www.solcrete.com/decorative-concrete-information/diy-acid-staining-guide.html
  40. http://www.solcrete.com/decorative-concrete-information/diy-acid-staining-guide.html
  41. http://www.solcrete.com/decorative-concrete-information/diy-acid-staining-guide.html

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 21.312 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan