Unduh PDF Unduh PDF

Wawancara kerja bukanlah sesuatu yang harus Anda lakukan dengan cepat. Mempekerjakan orang yang salah bisa membuat Anda sakit kepala – dan mahal – jadi penting untuk memanfaatkan wawancara sebagai cara untuk memisahkan yang bagus dan yang tidak. Melakukan riset tentang kandidat, mengajukan pertanyaan yang tepat dan menciptakan suasana yang bersahabat dapat membantu Anda mendapatkan gambaran jelas apakah orang tersebut merupakan orang yang tepat. Silakan terus membaca untuk mempelajari cara mewawancarai seseorang dengan sukses.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Bersiap Mengevaluasi Kandidat

Unduh PDF
  1. Anda mempunyai surat lamaran dan resume yang menyajikan informasi yang dikatakan faktual. Sebelum kandidat tersebut memasuki kantor Anda, luangkan waktu untuk memverifikasi informasi yang ia berikan. Pasar kerja itu keras, dan bukan tidak mungkin kandidat sedikit memperindah resume mereka untuk mengungguli selusin orang lain yang melamar pekerjaan yang sama. Melakukan riset sebelumnya adalah cara mempersiapkan diri untuk wawancara sehingga Anda bisa mengajukan pertanyaan khusus daripada hanya menanyakan hal umum tanpa persiapan.
    • Hubungi referensi kandidat. Tanyakan hal-hal yang secara spesifik berhubungan dengan informasi dari resume dan surat lamaran.
    • Lakukan riset daring. Cari orang tersebut di google dan cek LinkedIn, jika profil mereka untuk umum.
    • Apabila Anda tahu seseorang yang mengenal kandidat tersebut, ajukan beberapa pertanyaan dengan santai tentang riwayat pekerjaannya.
    • Lakukan riset terhadap perusahaan yang merupakan tempat kerja kandidat sebelumnya – Anda bisa mengetahui banyak hal mengenai apa yang mungkin dibawa kandidat itu.
  2. Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui kepribadian seorang kandidat dan menentukan apakah ia merupakan pilihan yang "cocok." Ini merupakan kesempatan Anda untuk mengetahui lebih banyak daripada yang disajikan di atas kertas. Anda mungkin mewawancarai lima orang dengan tingkat pendidikan dan pengalaman yang persis sama, jadi ini adalah waktu untuk memikirkan lebih dalam apa yang Anda butuhkan dari kandidat yang akan dipekerjakan. Orang seperti apa yang akan melakukan pekerjaan tersebut dengan baik? Apa yang akan membuat satu orang lebih menonjol dari lainnya?
    • Apakah Anda mencari seseorang dengan kepribadian hebat yang akan mendorong batasan tradisional? Apakah akan lebih baik mendapatkan tipe serius dan pekerja keras yang dapat diandalkan untuk selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik? Cari tahu gaya bekerja seperti apa yang Anda inginkan dari seorang kandidat.
    • Tentukan apakah Anda membutuhkan seseorang yang berorientasi pada detail atau pemikir yang berkonsentrasi pada gambaran besar.
    • Pikirkan orang yang sebelumnya memegang posisi yang kosong tersebut. Apa yang bagus, dan apa yang tidak?
    • Ingat bahwa kecocokan dengan orang lain bukan alasan yang cukup untuk mempekerjakan mereka. Anda harus yakin bahwa orang itu akan melakukan pekerjaan yang hebat. Ada banyak orang yang membuat kesan pertama yang luar biasa, tetapi melemah ketika harus bekerja.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Melakukan Wawancara

Unduh PDF
  1. Setelah memperkenalkan diri dan bertukar basa basi, ajukan pertanyaan umum yang diarahkan untuk memverifikasi informasi dalam resume dan surat lamaran. Ini membantu Anda dan juga kandidat memasuki wawancara sebelum melanjutkan lebih dalam dengan pertanyaan yang lebih rumit. Pastikan jawaban kandidat sesuai dengan apa yang Anda ketahui dari riset.
    • Tanyakan berapa tahun kandidat bekerja pada perusahaan terakhir, dan mengapa ia pergi.
    • Minta kandidat menjelaskan posisi di tempat sebelumnya.
    • Minta kandidat membicarakan tentang pengalaman yang relevan untuk posisi yang ia lamar sekarang.
  2. Pelajari lebih banyak mengenai cara kandidat mengatasi situasi profesional dengan meminta ia memberi contoh situasi yang menunjukkan beberapa keterampilan dan sikap yang Anda cari. Jawaban untuk pertanyaan ini akan mengungkapkan banyak tentang gaya kerja dan kemampuannya. Selain itu, pertanyaan tingkah laku terbukti mengeluarkan jawaban jujur dari kandidat, karena jawaban tersebut berdasarkan pengalaman yang konkret [1] .
    • Buat pertanyaan yang spesifik mengenai keterampilan. Sebagai contoh, "Coba ceritakan kapan Anda memakai kreativitas untuk memperoleh solusi masalah pemasaran yang membingungkan." Bila Anda hanya bertanya, "Apakah Anda kreatif?" Anda mungkin hanya akan mendapat jawaban yang memberi informasi yang Anda butuhkan [2] .
    • Pertanyaan tingkah laku juga dapat memberi tahu banyak tentang kepribadian kandidat. Meminta kandidat untuk menceritakan pada Anda kapan ia dihadapkan pada dilema etika, misalnya, dapat memunculkan jawaban yang menarik.
  3. Beberapa pewawancara senang mengajukan beberapa pertanyaan yang membuat kandidat tidak nyaman, untuk melihat cara mereka menangani stres. Apabila situasi seperti itu akan dihadapi dalam pekerjaan, Anda mungkin ingin tahu apakah kandidat tersebut akan kesulitan.
    • "Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?" adalah pertanyaan klasik yang menegangkan. Namun banyak kandidat sudah mempersiapkan jawaban pertanyaan ini sebelumnya, jadi Anda mungkin ingin mengajukan pertanyaan yang lebih rumit dengan mengatakan sesuatu seperti, "Saya melihat Anda tidak mempunyai pengalaman dalam menulis siaran pers. Apa yang membuat Anda berpikir bahwa Anda orang yang tepat untuk posisi humas?"
    • Mengajukan pertanyaan menyelidik mengenai alasan ia tidak lagi dengan perusahaan sebelumnya juga memberi kandidat kesempatan untuk bersinar atau menyerah di bawah sedikit tekanan.
    • Hipotesis tidak nyaman seperti "Apa yang akan Anda lakukan bila Anda menyaksikan seorang rekan menunjukkan perilaku yang tidak etis?" juga akan berguna.
  4. Kebanyakan orang menyiapkan daftar pertanyaan cerdas untuk ditanyakan pada pewawancara, jadi Anda harus siap memberi jawaban. Jika kandidat berkata, "Saya tidak mempunyai pertanyaan," dengan sendirinya itu mengungkapkan sesuatu; Anda mungkin mempertanyakan ketertarikan orang itu dengan prospek bekerja pada perusahaan Anda.
    • Siapkan detail spesifik untuk disampaikan pada kandidat. Jam kerja, tunjangan, gaji, tugas spesifik, dan informasi lain yang mungkin timbul, jadi pastikan Anda mempersiapkan jawaban, meskipun jawabannya adalah, "Kita akan diskusikan itu nanti."
    • Apabila kandidat menanyakan sesuatu seperti, "Bagaimana peluang saya?", jangan memberi jawaban yang akan membuat ia berharap kecuali bila Anda 99% yakin bahwa Anda akan menawarkan pekerjaan tersebut padanya.
  5. Biarkan ia tahu bahwa Anda akan menghubungi dalam beberapa hari atau minggu ke depan, apa pun hasilnya. Ucapkan terima kasih pada kandidat karena ia telah datang wawancara, berdiri, dan berjabat tangan. Ini merupakan isyarat baginya untuk pergi.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menggunakan Strategi Efektif

Unduh PDF
  1. Mendiskriminasi pelamar berdasarkan ras, jenis kelamin, agama, usia, ketidakmampuan fisik, kehamilan, kebangsaan, dan faktor lain itu melanggar hukum [3] . Jangan mengajukan pertanyaan yang diarahkan untuk mencari tahu informasi dalam salah satu area tersebut. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan pewawancara, meskipun tidak semestinya:
    • Anda tidak boleh bertanya pada seorang wanita apakah ia hamil, atau apakah ia berencana memiliki keluarga dalam beberapa tahun ke depan.
    • Jangan menanyakan apakah seseorang pergi ke gereja atau dibesarkan dalam ajaran agama apa.
    • Jangan menanyakan usia seseorang.
    • Jangan menanyakan apakah masalah kesehatan mereka akan memengaruhi kemampuan untuk bekerja.
  2. Jika Anda membicarakan tentang diri sendiri atau perusahaan sepanjang waktu, kandidat tidak akan bisa mendapat kesempatan bicara. Anda mungkin merasa itu merupakan wawancara luar biasa, dan kemudian menyadari bahwa Anda tidak memperoleh informasi baru. Ajukan pertanyaan dan biarkan kandidat bicara lebih banyak dalam wawancara.
  3. Anda akan mendapat lebih banyak informasi dari kandidat jika Anda ramah, hangat, dan memikat. Mengambil pendekatan yang kaku akan membuat beberapa orang menutup diri dan menjawab pertanyaan dengan waspada. Doronglah keterbukaan dan kejujuran melalui bahasa tubuh Anda. Tersenyum, mengangguk, dan jangan mengernyit bila kandidat tergagap atau kesulitan menjawab pertanyaan.
  4. Ingat bahwa kandidat memiliki pilihan apakah ia akan menerima pekerjaan tersebut apabila ditawarkan. Anda mungkin mendapati bahwa orang enggan mengambil pekerjaan bila perusahaan itu sendiri bukan tempat yang bagus untuk bekerja, atau bila Anda tampak sebagai manajer yang tidak menyenangkan. Kartu kemenangan tidak semuanya milik Anda, jadi jangan memamerkan kekuasaan selama wawancara.
  5. Catat informasi penting selama wawancara, jadi Anda bisa mengecek lagi apabila dibutuhkan. Bila kandidat memberi Anda detail tentang proyek besar yang ia kerjakan untuk perusahaan sebelumnya, tidak ada salahnya menghubungi pemberi referensi sekali lagi untuk mengecek bahwa informasi itu benar.
    Iklan


Tips

  • Beberapa orang tidak hebat dalam membuat kesan pertama yang positif. Ajukan pertanyaan yang bertujuan untuk menarik orang pendiam keluar dari cangkangnya – mereka mungkin orang yang memiliki kemampuan dan kualifikasi tinggi. Jika Anda memiliki orang yang mengesankan, pastikan Anda tidak terkecoh oleh lelucon dan anekdot – minta orang tersebut memberi contoh konkret keterampilan dan prestasinya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 22.709 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan