PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bersosialisasi dengan orang lain bisa membantu Anda membangun hubungan yang mendalam, keluar dari "cangkang," dan mengurangi perasaan terisolasi. Anda tidak perlu sampai mengumbar diri untuk bisa membuka percakapan dengan orang lain; Anda hanya perlu memiliki insting yang tajam, kepercayaan diri, dan kemampuan berkomunikasi dasar. Setelah merasa nyaman berbicara dengan orang lain, Anda bisa mulai membuat rencana bersama mereka dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersosialisasi. Untuk mengetahui cara mudah bersosialisasi, silakan baca artikel ini mulai dari Langkah 1.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Membuka Percakapan

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu alasan kenapa orang cenderung antisosial adalah karena mereka takut ditolak ketika mencoba bergaul dengan orang lain. Memang, kemungkinan ditolak selalu ada, dan kita semua pasti akan merasa gondok ketika hendak mengajak seseorang mengobrol, tetapi orang itu malah bersikap kasar atau berpaling. Namun, jangan sampai ketakutan ini menghentikan Anda untuk menyapa, mengajak bergabung, atau melakukan percakapan ringan dengan seseorang yang tidak terlalu Anda kenal. Sebenarnya, sebagian besar orang akan bersikap cukup baik setelah diberi kesempatan. Abaikan saja orang-orang yang mengabaikan Anda, karena toh mereka juga tidak layak mendapatkan perhatian Anda.
    • Walaupun kalimat ini terdengar sangat klise, tetapi memang Anda tidak akan pernah tahu sebelum mencoba. Jika Anda mencoba bergaul dengan seseorang dan mereka mengabaikan, bukan berarti Anda adalah orang yang buruk. Namun, jika orang tersebut ternyata mengiyakan, maka Anda sudah dalam proses mendapatkan teman. Ada banyak keuntungan jika Anda bersosialisasi dengan orang lain, alih-alih menarik diri. Jadi, apa salahnya mencoba?
    • Kita semua takut menghadapi penolakan dalam hidup. Jika Anda sering menghadapi penolakan dari waktu ke waktu, gunakan itu untuk mengembangkan kedewasaan dan "ketebalan muka." Hidup ini adalah tentang bagaimana kita merespons penolakan, bukan malah menghindarinya.
    • Tarik napas panjang, rileks, dan ingatkan diri sendiri bahwa hal terburuk yang mungkin terjadi saat bersosialisasi adalah ditolak atau diabaikan. Menyedihkan? Bisa jadi. Tetapi penolakan hanya akan berpengaruh kecil.
  2. Salah satu cara sederhana untuk bersosialisasi adalah dengan terlihat lebih mudah didekati oleh orang lain yang akan berinteraksi dengan Anda. Berdirilah dengan postur terbuka, letakkanlah kedua tangan di samping tubuh, dan jangan menyilangkannya di dada. Selain itu, lakukan kontak mata dengan orang lain ketika mereka berbicara dengan Anda. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah didekati dibandingkan jika membungkuk dan tenggelam di dalam ponsel, atau memilin-milin ujung sweter dengan gelisah. Jika wajah Anda menunjukkan kesan positif dan sikap Anda tampak ramah, kemungkinan besar orang-orang akan lebih suka mengobrol dengan Anda dan berpikir bahwa Anda mungkin ingin mengobrol dengan mereka.
    • Anda bisa saja memiliki bahasa tubuh yang tertutup tanpa menyadarinya. Sifat alami orang pemalu umumnya menarik diri ke dalam "cangkang," sebagai salah satu cara untuk menghindari orang lain. Berlatihlah sedikit demi sedikit untuk menunjukkan gestur terbuka, untuk menghadapi orang alih-alih berpaling dari mereka, dan memberikan kesan bahwa Anda ingin orang lain mengajak ngobrol, alih-alih membiarkan Anda sendiri.
    • Tersenyumlah lebih sering untuk memberikan efek besar. Jika orang lain melihat Anda ramah, kemungkinan besar mereka akan menyapa atau memulai percakapan.
  3. Seperti kata pepatah, basa basi itu takkan pernah basi. Anda mungkin merasa alergi berbicara dengan orang lain tentang cuaca atau tim olahraga lokal, tetapi inilah cara untuk mengembangkan ikatan yang lebih serius dan untuk mengenal seseorang dengan lebih dalam. Meskipun Anda ingin langsung melompat ke diskusi tentang apakah Tuhan itu ada atau tiada, atau tentang hubungan cinta yang rumit, Anda harus bisa membuat percakapan yang lebih ringan dengan orang baru sebelum membahas hal yang lebih berat. Jangan malas berbasa-basi atau menganggapnya hanya buang-buang waktu. Sebaliknya, anggaplah itu sebagai cara untuk mengenal orang lain lebih jauh. Berikut ini beberapa contoh untuk berbasa-basi:
    • Mungkin mengobrol tentang cuaca tidaklah menarik, tetapi Anda bisa menggunakan cuaca untuk membicarakan topik yang lebih menarik. Misalnya, jika seseorang mengeluh tentang hujan yang telah membuat mereka terkurung di rumah sepanjang akhir pekan, Anda bisa bertanya apakah mereka sempat menonton sesuatu yang bagus di TV. Gunakan hal itu sebagai alasan untuk membahas film atau acara TV favorit.
    • Jika seseorang mengenakan perhiasan yang unik, Anda bisa memuji dan bertanya apakah ada kisah menarik di baliknya. Mungkin cerita dia akan mengarah ke kisah tentang bagaimana sang nenek memberikan perhiasan tersebut kepadanya, atau bagaimana dia mendapatkan kalung kaca Murano itu di Italia, tempat yang setengah mati ingin Anda kunjungi.
    • Ketika berbasa-basi, hindarilah mengajukan pertanyaan ya atau tidak, karena percakapan akan jadi buntu. Sebaliknya, ajukan pertanyaan yang menuntut jawaban lebih panjang. Alih-alih bertanya, "Anda bersenang-senang akhir pekan ini?", Anda bisa bertanya, "Apa yang Anda lakukan akhir pekan kemarin?" agar dia memiliki lebih banyak ruang untuk bicara.
    • Hindari menanyakan hal-hal yang terlalu pribadi di awal. Tetaplah bahas topik ringan, seperti hobi, olahraga, band, atau binatang peliharaan, dan tunggulah hingga dia lebih sedikit terbuka.
  4. Mungkin Anda menyangka bahwa cara terbaik untuk bersosialisasi adalah membuat orang lain berpikir bahwa Anda keren, karena itulah mereka perlu sering-sering bergaul dengan Anda. Boleh-boleh saja berpikir begitu. Tetapi sebenarnya, orang-orang lebih suka bergaul dengan orang yang tertarik kepada mereka, alih-alih dengan orang yang menarik secara umum. Walaupun Anda boleh mengungkapkan sejumlah informasi tentang diri sendiri, tetapi salah satu cara untuk bersosialisasi dengan lebih baik adalah menunjukkan minat nyata kepada orang lain dengan mengajukan pertanyaan kepada mereka, dan memperlihatkan bahwa Anda peduli pada kehidupan mereka. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda tanyakan:
    • Band, tim olahraga, film, atau acara TV favorit mereka.
    • Hobi atau minat mereka selain di kantor atau kampus.
    • Tempat favorit yang pernah mereka kunjungi.
    • Apakah mereka memiliki binatang peliharaan.
    • Apakah mereka menyukai tempat mereka tinggal.
    • Bagaimana wawancara/pertandingan basket/jalan-jalan akhir pekan mereka.
    • Rencana mereka untuk akhir pekan atau liburan.
  5. Orang-orang yang kesulitan bersosialisasi biasanya merasa takut, curiga, atau skeptis pada orang baru. Mereka mungkin menganggap orang baru tidak akan memberi manfaat apa-apa dan lebih baik bergaul dengan orang-orang yang sudah dikenal saja. Anda seharusnya berpikir dari sudut pandang sebaliknya. Bagi si kenalan baru, Anda pribadi jelas layak untuk dikenal, dan Anda juga merupakan kenalan baru bagi mereka. Alih-alih bersikap skeptis kepada orang baru hingga mereka membuktikan dirinya kepada Anda, lebih baik Anda berasumsi bahwa sebagian besar orang memiliki niat baik. Jadi berbaiksangkalah kepada mereka. Jika Anda mendekati orang baru sebagai calon teman alih-alih calon musuh, Anda sudah setengah jalan untuk bisa bersikap lebih sosial.
    • Jika Anda berada di tengah sekelompok orang dan melihat seseorang yang tidak dikenal, cobalah perkenalkan diri. Jangan hanya tersenyum canggung atau malah berpaling dari orang tersebut. Semua orang akan terkesan dengan inisiatif Anda.
    • Jika Anda melihat orang baru yang tidak mengenal siapa-siapa, berkenalanlah dan buat orang tersebut merasa nyaman. Ini adalah kebaikan dasar yang akan sangat dihargai.
  6. Cara lain untuk bersikap sosial ketika mengobrol dengan orang lain adalah belajar “membaca” mereka, sekalipun mereka mengatakan sesuatu yang merupakan kebalikan dari perasaan sesungguhnya. Anda harus ahli dalam memahami bahasa tubuh dan harus bisa mengetahui perasaan seseorang hanya dari cara orang itu berdiri atau dari mimik mukanya ketika dia tidak sedang bicara. Jika dia berkata bahwa dia baik-baik saja, tetapi Anda melihat bahwa matanya sembap atau pakaiannya agak compang-camping, Anda harus menyadari bahwa sebenarnya dia membutuhkan bantuan.
    • Ketika membuka percakapan dengan orang lain, lihatlah lebih dalam untuk mengetahui apa yang sebenarnya ingin dia katakan. Jika Anda berada di tengah sekelompok orang dan ada seseorang yang malah menarik diri atau hanya celingak-celinguk, bisa jadi dia bosan atau tidak nyaman, dan mungkin saja dia membutuhkan bantuan.
    • Jika Anda sedang mengobrol dengan seseorang yang terus-menerus melihat jam atau menggonta-ganti tumpuan kakinya, mungkin orang itu sudah terlambat atau sedang gelisah. Lebih baik Anda mempersilakan orang itu jika dia sedang ada keperluan lain, dan Anda bisa mengobrol nanti.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membangun Hubungan

PDF download Unduh PDF
  1. Anda mungkin kesulitan bersosialisasi karena tidak ada seorang pun yang layak diajak bergaul atau tidak ada orang di sekitar yang mau bergaul dengan Anda. Di situlah Anda salah. Hidup ini penuh dengan teman-teman potensial dan Anda tinggal mencari mereka. Keputusan tersebut sepenuhnya ada di tangan Anda. Anda mungkin tidak menyadari, gadis yang duduk di belakang Anda di kelas, pria di tim renang, atau bahkan tetangga, bisa menjadi salah sahabat. Carilah orang yang agak Anda kenal dan ajak mereka minum kopi atau bersenang-senang santai. Dengan cara ini, Anda akan segera mendapatkan teman baru.
    • Jangan malu-malu. Mengajak seseorang bersenang-senang santai, seperti minum kopi, menghadiri seminar, menonton bioskop bersama, tidaklah sulit. Toh bukan seperti mengajak seseorang ke pesta dansa atau meminta dia untuk menikahi Anda. Anda hanya meminta sedikit waktu mereka.
    • Pikirkan ini: apakah ada seorang kenalan yang tampak keren dan selalu ingin Anda kenal lebih dekat? Apa hal terburuk yang mungkin terjadi jika Anda mendekati orang itu?
  2. Cara lain untuk membangun hubungan dengan lebih banyak orang adalah menekuni hobi atau minat baru. Cara ini bisa Anda lakukan di kampus, kantor, atau lingkungan. Anda bisa mengikuti kelas yoga dan berkenalan dengan orang di sebelah. Anda bisa mengikuti tim bola voli dan berkenalan dengan orang-orang setim. Anda bisa mengikuti kelas seni dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat sama. Semakin sering keluar rumah, semakin besar kemungkinan Anda menemukan orang-orang yang menarik.
    • Jika Anda meluangkan lebih banyak waktu menekuni sesuatu yang disenangi, kemungkinan Anda juga bisa berkenalan dengan orang lain. Sekalipun hanya mengembangkan minat untuk hobi baru, Anda bisa saja menemukan seseorang yang memiliki minat sama.
    • Mencari hobi atau minat baru juga akan membantu Anda dalam bersosialisasi, karena Anda akan terbiasa keluar dari zona nyaman dan lebih sering berada di luar. Dan tepat kedua hal itulah yang Anda perlukan untuk bisa bersosialisasi.
  3. Seseorang yang bersikap sosial selalu mengundang orang lain untuk bergaul dengannya. Anda tidak perlu mengadakan pesta besar untuk memperbanyak jumlah orang yang diundang. Jangan malu untuk mengajak orang lain bersenang-senang bersama dan pikirkan kegiatan apa saja yang bisa Anda lakukan dengan mereka. Tersenyumlah, undang lebih banyak orang, dan jelaskan bahwa jika orang itu terlalu sibuk untuk ikut bersenang-senang pun, itu takkan jadi masalah. Berikut ini adalah beberapa cara mengundang lebih banyak orang untuk bersenang-senang bersama:
    • Ajaklah seseorang di kelas untuk ikut serta dalam kelompok belajar.
    • Ajak seseorang yang Anda kenal untuk bekerja bersama-sama di kafe.
    • Jika ada seseorang yang sama-sama suka band atau artis tertentu, ajaklah dia menonton konser atau film.
    • Ajak rekan kerja untuk makan siang atau minum kopi di luar.
    • Adakan acara bersenang-senang bersama di kantor.
    • Undang beberapa orang untuk menonton acara TV favorit dan pesanlah piza.
    • Selenggarakan pertandingan sepakbola, futsal, atau basket nonformal.
    • Mintalah seorang teman untuk mengatur acara pembacaan puisi di rumah Anda atau di sebuah kafe.
  4. Kalau tidak suka bersosialisasi, kemungkinan Anda adalah tipe orang yang suka menolak datang jika diundang. Walaupun Anda tidak perlu bergaul dengan orang yang tidak nyaman, tetapi sebaiknya berilah mereka kesempatan. Jika seseorang mengundang Anda ke sebuah kelompok belajar, pesta, atau acara bersenang-senang, jangan langsung bilang tidak, tetapi cobalah. Jika ternyata Anda tidak menyukainya, tinggal pergi saja—tidak ada orang yang akan memaksa Anda untuk tinggal. Dengan datang saja, Anda sudah setengah berhasil.
    • Jika Anda gugup ketika menerima undangan karena tidak tahu apa yang akan terjadi, tanyakan saja beberapa hal sebagai gambaran agar Anda merasa lebih nyaman. Jika Anda diundang ke sebuah pesta, cari tahu apa ada kenalan Anda yang juga diundang. Jika Anda diundang ke sebuah konser, tanyakanlah tempatnya seperti apa. Setelah tahu lebih banyak mengenai situasinya, tentu Anda tidak akan terlalu gugup menghadapinya.
  5. Walaupun Anda tidak mungkin langsung menyelonong ke sebuah pesta pada kali kedua keluar rumah, tetapi Anda jelas tidak akan punya kesempatan untuk bersosialisasi jika hanya mengurung diri di dalam rumah. Dengan pergi ke luar saja, kesempatan untuk bercakap-cakap dengan seseorang atau bertemu dengan orang baru akan tercipta. Alih-alih belajar di rumah, cobalah belajar di kafe. Mungkin di sana Anda bisa bercakap-cakap dengan orang yang duduk di sebelah. Minum teh atau makan siang di luar akan memberi Anda kesempatan untuk berpapasan dengan orang yang Anda kenal dan mengobrol selama beberapa menit. Semakin banyak waktu yang Anda luangkan di luar, semakin besar kemungkinan untuk terhubung dengan orang lain.
    • Pergi ke luar saja sudah akan membantu membentuk kebiasaan untuk berada di tengah orang. Semakin banyak waktu yang Anda habiskan di tengah orang lain, Anda pun akan semakin terbiasa menyapa orang, berbasa-basi, dan mengurangi kecemasan sosial yang mungkin dimiliki.
    • Selain itu, hanya dengan pergi ke luar untuk mencari sinar matahari dan udara segar, Anda sudah akan merasa tidak terlalu terisolasi, dan ini juga menambah kemungkinan untuk terhubung dengan orang lain. Bersosialisasi akan terasa lebih sulit jika Anda terbiasa sendirian.
  6. Jika Anda ingin membangun lebih banyak hubungan dengan orang lain, maka salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah melibatkan diri di tempat kerja atau di kampus. Jika Anda bekerja, berusahalah untuk terlibat dalam penyelenggaraan acara bersenang-senang, pesta hari raya, acara-acara sukarela kantor, atau pertandingan olahraga pada akhir pekan. Pasti ada kepanitiaan yang bisa diikuti atau acara yang bisa dibantu. Cara-cara seperti ini bisa membantu Anda mengenal lebih banyak orang. Jika Anda masih kuliah atau sekolah, maka bergabung dengan ekskul koran sekolah, pembuatan buku tahunan, BEM atau OSIS, atau tim olahraga juga akan membantu Anda untuk lebih terlibat dan mengenal lebih banyak orang.
    • Sekalipun semua itu tidak akan serta-merta membuat Anda langsung memiliki sahabat, tetapi jelas akan membantu untuk belajar bekerja berdampingan dengan orang lain, menjadi bagian dari tim, dan memiliki interaksi sosial harian dengan orang lain.
    • Untuk bisa bergabung dengan OSIS atau BEM, Anda tidak harus mencalonkan diri sebagai ketuanya. Mulailah dari hal kecil dan bergabunglah dengan kepanitiaan sekolah atau bagian organisasi lain yang bisa memberi Anda pengaruh baik tanpa harus menjadi pusat perhatian.
  7. Jika Anda merupakan bagian dari komunitas online yang bermanfaat, tempat bertukar ide nyata dengan orang lain yang memiliki minat sama, itu bagus. Tetapi jika Anda sejenis orang yang hanya menghabiskan waktu berjam-jam di Facebook, g-chat, Twitter, atau bentuk media sosial dan interaksi lain tanpa benar-benar berbicara dengan orang secara personal, berarti Anda bermasalah. Walaupun foto yang disukai seseorang atau komentar pada lini masa Facebook bisa menghadirkan kebahagian sesaat, tetapi semua itu tidak bisa menggantikan interaksi personal yang sesungguhnya.
    • Bahkan, terlalu banyak bersosialisasi di media sosial bisa menghambat Anda untuk memiliki interaksi nyata secara personal. Jangan menggunakan media sosial sebagai sandaran, dan luangkan lebih banyak waktu untuk mengobrol secara langsung.
    • Anda bisa menggunakan Facebook untuk tetap terhubung dengan orang lain, tetapi ketika hendak mengajaknya bersenang-senang, sampaikanlah secara pribadi. Gunakan Facebook untuk mengundang orang lain ke acara sungguhan, dan berusahalah untuk bertemu muka dengan orang-orang di dunia nyata. Kalau tidak begitu, Anda tidak akan benar-benar bersosialisasi—Anda hanya memiliki ukuran superfisial untuk merasa terhubung dengan orang lain.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menciptakan Hubungan yang Tahan Lama

PDF download Unduh PDF
  1. Walaupun membangun hubungan dan belajar terlibat dalam percakapan bermakna itu penting, Anda juga harus tahu cara menyelam lebih dalam dan menciptakan hubungan yang lebih tahan lama. Kuncinya, bagian ini membutuhkan waktu. Bahkan orang yang pintar bersosialisasi pun tidak selalu bisa menciptakan ikatan yang berarti. Yang paling penting adalah Anda memberi diri sendiri waktu untuk terbuka dan keluar dari cangkang, dan jangan langsung berharap akan mendapatkan lima sahabat sekaligus dalam waktu sebulan. Bersabarlah terhadap diri sendiri maupun orang-orang di sekitar, dan sadarilah bahwa membangun pertemanan yang mendalam akan membutuhkan waktu.
    • Pada awalnya, mungkin Anda dan orang tersebut hanya sebatas kenalan. Tetapi setelah beberapa kali minum kopi atau makan siang bersama, dia sudah bisa disebut teman. Setelah beberapa bulan, mungkin Anda dan dia sudah mulai saling terbuka. Tidak akan butuh waktu lama hingga akhirnya dia menjadi salah satu sahabat terdekat dan terkasih Anda. Tetapi jika Anda terburu-buru, hubungan tersebut bisa-bisa malah gagal. Mendapatkan teman sejati memang membutuhkan waktu.
  2. Cara lain untuk membangun hubungan sosial yang sesungguhnya adalah menjaga silaturahmi dengan orang-orang yang berarti bagi Anda. Berbasa-basi dan mendatangi sejumlah pesta memang akan menambah jumlah kenalan, tetapi jika ingin terus berteman, Anda harus menjaga silaturahmi. Jika Anda sampai menolak tiga atau empat undangan dari seseorang, orang itu bisa saja kapok mengajak Anda. Jika Anda tidak menjawab telepon atau pesan teks, hubungan kalian mungkin akan berakhir. Namun, jika Anda berusaha untuk bertemu dengan teman-teman setidaknya seminggu sekali, membuat rencana rutin, dan menunjukkan bahwa Anda peduli pada mereka, maka Anda akan membuat ikatan sosial yang nyata.
    • Walaupun tidak harus selalu hadir, tetapi Anda tentu tidak ingin memiliki reputasi “tidak bisa diandalkan.” Jika ingin membangun hubungan yang nyata dengan orang lain, mereka harus merasa bahwa mereka bisa mengandalkan Anda.
  3. Cara lain untuk membuat hubungan Anda dengan orang lain bertahan lama adalah memaksakan diri untuk mengisi kalender dengan aktivitas sosial. Anda tidak perlu memaksakan diri untuk bergaul dengan orang lain setiap hari, tetapi buatlah rencana setidaknya dua kali seminggu untuk tetap memelihara hubungan sosial. Hanya dengan menyebutkan bahwa Anda akan datang ke pesta atau konser dan menandainya di kalender, Anda sudah akan merasa kehidupan sosial Anda berkembang dengan baik. Setelah tanggalnya ditandai di kalender, berarti Anda telah membuat komitmen dan harus menjalankannya.
    • Jika Anda menghadapi minggu yang sangat sibuk, lihatlah apa bisa menggabungkan acara sosial dengan kegiatan yang harus Anda lakukan. Mungkin Anda bisa mengundang teman untuk belajar bersama menjelang ujian sejarah, atau ajaklah dia mengikuti kelas yoga mingguan yang Anda ikuti.
    • Meluangkan waktu untuk diri sendiri juga sama pentingnya. Jika sifat alami Anda adalah introver atau tidak terlalu suka bersosialisasi, tentu tidak akan mudah berubah dari yang biasanya selalu sendirian mendadak dikelilingi oleh banyak orang sekaligus. Luangkan waktu untuk diri sendiri dan jangan sampai mengorbankan waktu tersebut untuk apa pun.
  4. Anda mungkin berpikir bahwa bersosialisasi itu berarti mengobrol dengan banyak orang sepanjang hari dan malam. Pada kenyataannya, lebih penting bersosialisasi secara teratur dengan beberapa orang yang benar-benar Anda sayangi, alih-alih mengisi hidup dengan banyak orang yang tidak memiliki arti bagi Anda. Beberapa orang teman baik sudah cukup untuk membuat Anda merasa tidak terlalu kesepian dan jadi lebih sosial. Carilah orang-orang yang benar-benar berarti bagi Anda dan luangkan waktu bersama mereka.
    • Sekali-kali, bersenang-senang dengan banyak orang memang seru. Anda bisa mengombinasikannya dengan acara personal yang lebih akrab bersama teman-teman karib.
  5. Cara lain untuk mengembangkan ikatan sosial yang lebih akrab adalah belajar mendengarkan orang lain dengan sungguh-sungguh. Artinya, sisihkan ponsel dan pengganggu lainnya ketika seseorang sedang bicara dengan Anda, buatlah kontak mata, dan jangan memotong orang yang hendak menceritakan sesuatu. Anda juga harus mengingat hal yang diceritakan orang lain, agar bisa membahasnya kembali nanti. Mengobrol dengan seseorang yang Anda sayangi dan meluangkan waktu untuknya adalah tanda bahwa Anda adalah teman yang layak dipertahankan.
    • Jika teman Anda bercerita mengenai cobaan yang tengah dia hadapi, jangan membanding-bandingkan hidupnya dengan hidup Anda, karena akan membuat masalah dia jadi terlihat lebih sepele. Sebaliknya, pandanglah situasi yang dia hadapi secara terpisah dan gunakan pengalaman Anda sebagai nasihat.
    • Jika teman Anda bercerita bahwa dia sedang menghadapi sesuatu yang penting, Anda harus menghubunginya sebelum momen itu terjadi untuk memberi selamat atau menanyakan perkembangannya. Itu menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dan peduli.
  6. Cara lain untuk menjalin ikatan sosial yang lebih bermakna adalah menunjukkan betapa mereka sangat berarti bagi Anda. Artinya, Anda harus meluangkan waktu untuk berterima kasih kepada teman-teman yang telah membantu, atau minimal beri tahu mereka betapa berartinya pertemanan kalian bagi Anda. Walau mungkin Anda merasa malu ketika mengungkapkan betapa Anda menghargai mereka, tetapi cara ini bisa sangat membantu mengembangkan ikatan sosial yang tahan lama dan mendalam.
    • Anda bisa membantu teman dengan mambawakannya kopi atau makan siang, misalnya, untuk menunjukkan betapa berartinya dia bagi Anda.
    • Jangan menganggap kartu ucapan terima kasih itu sudah kuno. Menulis ucapan terima kasih untuk seorang teman yang telah membantu Anda bisa menciptakan perbedaan besar.
    • Sebarkan cinta, hal-hal positif, dan pujian kepada teman-teman Anda. Beri tahu mereka kenapa mereka hebat, mulai dari memuji selera humor hingga kesabaran mereka untuk mendengarkan.
    Iklan


Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 32.483 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan