PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bagi sebagian orang, pensiun di usia 50 tahun mungkin bagai mimpi di siang bolong. Sulit memang, tetapi bukan tidak mungkin, asalkan Anda menyusun rencana sejak awal dan cerdas dalam mengambil keputusan finansial. Dengan mengurangi pengeluaran sebanyak mungkin dari sekarang, Anda bisa menabung lebih banyak uang dan berinvestasi demi masa depan. Pertimbangkan juga untuk hemat dan belajar hidup apa adanya setelah tidak bekerja lagi.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menabung untuk Pensiun

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk mengatur anggaran, Anda harus punya gambaran berapa banyak uang yang bisa disimpan sampai waktunya berhenti bekerja. Hitung perkiraan biaya hidup setiap bulannya, kemudian periksa apakah nanti Anda bisa mengambil sejumlah itu setiap bulan dari tabungan pensiun. [1]
    • Sebagai eksperimen, cobalah hidup dengan anggaran itu selama enam bulan. Jika Anda bisa melakukannya tanpa kesulitan, Anda mungkin benar-benar bisa pensiun setelah target tabungan tercapai. Jika ternyata Anda mengambil tabungan atau terpaksa berutang, berarti Anda belum siap.
  2. Tidak ada kata terlalu cepat untuk menabung, sekecil apa pun tetap harus ada yang disisihkan. Dengan menabung sedini mungkin, peluang Anda untuk pensiun sesuai rencana akan lebih besar, anggaran setelah pensiun pun bisa diperbesar. [2]
    • Waktu ideal untuk mempersiapkan pensiun adalah ketika Anda sudah mulai bekerja pada usia awal 20-an, atau sejak remaja. [3]
    • Jika Anda baru menabung pada usia 30-an ke atas, berarti tidak ada pilihan selain menyisihkan uang lebih banyak.
  3. Rata-rata orang Indonesia hanya menabung 8% dari pendapatan. Akan tetapi, jika Anda berharap pensiun di usia 50, Anda harus bisa menabung 60–75%. Memang sepertinya berat, tetapi bisa dilakukan jika Anda mau mengorbankan beberapa hal. [4]
    • Buat tujuan untuk memiliki 30 kali lipat jumlah uang yang akan Anda habiskan selama tahun pertama pensiun.
    • Jumlah persis yang harus ditabung setiap orang berbeda-beda, tergantung anggaran dan gaya hidup. Idealnya, Anda harus menyimpan sedikitnya 15% dari pendapatan tahunan sebelum pajak. [5]
  4. Pengeluaran untuk anak biasanya sangat besar. Jika masih ada anak yang bergantung pada Anda secara keuangan ketika Anda mencapai usia 50, tabungan Anda mungkin tidak akan bertahan lama. Jadi, curahkan waktu dan tenaga untuk kebutuhan mereka sekarang, kemudian alihkan fokus begitu mereka sudah mandiri. [6]
    • Pertimbangan ini juga berlaku jika Anda bertanggung jawab menyokong orang tua atau kerabat lain.
    • Anda tetap harus berusaha menabung walaupun tidak banyak.
  5. Tanamkan investasi di luar dana pensiun atau Jaminan Hari Tua. Carilah peluang investasi seperti saham dividen, sewa properti, obligasi, dan pinjaman peer-to-peer . Tujuannya adalah membangun portofolio yang besar dan beragam di berbagai jenis aset. Ini adalah cara terbaik untuk memastikan dana Anda bertahan dari kerugian dan kondisi pasar yang buruk. [7]
    • Aset pajak tangguhan atau bebas pajak lebih disukai orang awam daripada aset yang dikenai pajak karena uang yang masuk lebih banyak.
    • Mulai investasi yang lebih konservatif jika usia mulai tua. Makin besar risiko portofolio mendekati usia 50, makin besar pula risiko rugi jika pasar tiba-tiba berubah. [8]
  6. Ketika banyak kebutuhan, mungkin Anda tergoda untuk mengambil tabungan. Akan tetapi, akan lebih bijak jika Anda mencari cara untuk mengurangi biaya hidup atau menambah pemasukan. Hindari dana pensiun kecuali untuk kebutuhan yang sangat mendesak. [9]
    • Apabila Anda mengambil tabungan, ada kemungkinan Anda tidak bisa menutupnya lagi. Jika mengikuti tabungan khusus pensiun, Anda mungkin akan kehilangan bunga yang semestinya didapatkan. Dalam beberapa kasus, mungkin Anda juga harus membayar penalti karena menarik uang sebelum waktunya.
    • Satu-satunya kondisi Anda bisa mengambil dana pensiun yang disimpan dalam institusi keuangan adalah ketika Anda cacat, ketika rumah akan disita, atau harus membayar biaya medis yang melebihi 10% dari pendapatan kotor.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Melunasi dan Menghindari Utang

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda masih membayar kredit rumah, prioritaskan pelunasannya. Kredit rumah atau KPR adalah pengeluaran terbesar bagi kebanyakan orang. Jika berhasil dilunasi, Anda akan bisa menyisihkan banyak uang, yang kemudian bisa dialokasikan untuk hal lain. [10]
    • Jika memungkinkan, bayar ekstra setiap bulannya atau ketika Anda mendapat dana besar seperti bonus tahunan atau THR. Jadi, jumlah tagihan berikutnya akan berkurang.
    • Opsi lain adalah membayar setiap minggu atau setiap hari, seperti yang ditawarkan oleh BTN. Daripada membayar setiap bulan yang tentunya secara psikologis lebih besar, Anda bisa memilih pembayaran harian atau mingguan. Tergantung suku bunga, ini bisa mengurangi tagihan hingga setara 8 tahun dari KPR 30 tahun. [11]
  2. Lunasi semua utang . Pastikan semua utang konsumsi atau utang bisnis sudah terbayar penuh, juga kredit kendaraan, kartu kredit, dan kredit besar lainnya. Jika masih ada utang yang belum terbayar ketika mendekati usia pensiun ideal yang Anda tetapkan, Anda harus siap berpisah dengan sebagian besar uang yang sudah ditabung. [12]
    • Mulailah menyisihkan pendapatan sebanyak-banyaknya dalam alokasi pelunasan utang.
    • Utang sangat menyulitkan kemampuan menabung. Anda tidak bisa mengumpulkan uang yang cukup banyak kalau belum melunasi (atau mengurangi) tagihan.
  3. Simpan kartu kredit untuk keadaan darurat, seperti ketika kendaraan butuh transmisi baru atau membantu biaya rumah sakit kerabat dekat. Kartu kredit juga merupakan perangkap utang yang menggiurkan. Makin banyak utang kartu kredit, makin banyak bunga dan biaya yang harus dibayar, yang semestinya bisa ditabung. [13]
    • Usahakan untuk selalu membayar apa pun dengan tunai. Harganya sama, tetapi tidak akan ada bunga dan beban yang menggerogoti Anda.
    • Apabila harus menggunakan kartu kredit, pastikan Anda melunasi tagihan tepat waktu. Sayang sekali jika Anda harus membayar bunga dan biaya keterlambatan. [14]
  4. Hadirnya anak-anak memang bukan hambatan untuk menabung, hanya saja lebih sulit. Jumlah dana yang bisa disimpan untuk pensiun dini akan lebih sedikit jika Anda punya tanggungan. Jika tidak hati-hati, Anda bisa saja akan berutang. Jadi, penting sekali untuk membuat rencana keuangan sebelum berkeluarga. [15]
    • Keluarga dengan pendapatan tahunan gabungan Rp60 juta menghabiskan rata-rata Rp11 juta per tahun untuk satu anak sampai mereka mencapai usia 18 tahun. [16]
    • Dengan kebiasaan menabung dan berinvestasi sebelum membangun keluarga, Anda akan lebih mampu mengumpulkan uang yang cukup untuk pensiun pada saat anak-anak mandiri.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Hidup Apa Adanya

PDF download Unduh PDF
  1. Evaluasi lagi pengeluaran bulanan dan tentukan apakah ada yang tidak perlu atau bisa dikurangi. Ini termasuk telepon kabel, TV kabel, atau paket data mahal. Cari cara untuk mengurangi atau pilih paket yang lebih murah. Misalnya, Anda bisa menghentikan langganan TV kabel dan memilih streaming atau mengubah paket keluarga dengan penyedia lain yang menawarkan biaya lebih rendah. [17]
    • Untuk mengurangi pengeluaran yang memang dibutuhkan, kurangi makan di luar, gunakan transportasi satu mobil bersama teman atau keluarga, dan kurangi pemakaian AC.
    • Jika benar-benar ingin memangkas pengeluaran, pertimbangkan untuk menjual mobil dan membeli sepeda atau menggunakan transportasi umum. Kendaraan ekonomis sekalipun dapat menguras anggaran bulanan apabila Anda menghitung biaya bensin, asuransi, dan perawatan rutin. [18]
  2. Daripada memanjakan tahun-tahun produktif dengan tinggal di rumah mewah, pertimbangkan untuk memilih rumah atau apartemen berukuran sedang yang menyediakan ruang secukupnya asal nyaman bagi Anda dan keluarga. Tempat tinggal yang lebih kecil biasanya juga berarti biaya perawatannya lebih rendah dan ruangan lebih sempit untuk dihiasi dengan barang tidak perlu. [19]
    • Jika Anda tidak suka dengan ide rumah kecil, alternatifnya adalah pindah ke bagian kota yang lebih murah dengan harga properti yang tidak terlalu mahal.
    • Cara lain untuk mengurangi biaya tempat tinggal adalah memilih KPR yang lebih singkat. Jika Anda bisa melunasi rumah dalam 15 tahun, bukan 30 tahun, berarti Anda bisa menabung uang yang sedianya digunakan untuk membayar bunga. [20]
    • Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menyewakan bagian rumah. Pemasukan tambahan dari sana akan membantu pembayaran KPR.
  3. Besarnya pajak daerah berbeda-beda. Jadi, jika Anda pindah ke salah satu tempat yang pajak daerahnya lebih rendah, Anda bisa hemat lebih banyak dan menikmati masa pensiun dengan biaya lebih murah. [21]
    • Manfaat lain pindah ke daerah dengan pajak rendah adalah pergantian suasana, yang merupakan napas segar jika Anda tinggal di tempat yang sama seumur hidup.
  4. Cari alternatif asuransi dengan premi yang lebih rendah, tetapi menanggung rawat jalan, resep obat, rawat inap, juga perawatan gigi dan mata. Pilih asuransi yang menanggung kondisi darurat, tetapi tidak terlalu menguras anggaran bulanan. [22]
    • Jaminan Kesehatan Nasional dari BPJS adalah alternatif yang sangat terjangkau dibanding asuransi swasta. Anda bisa menyesuaikan premi bulanan dengan kesanggupan membayar, tetapi fasilitas yang diberikan tetap sama. Selain itu, JKN juga menanggung pasien segala usia. Akan tetapi, mungkin ada beberapa tindakan dan obat tertentu yang tidak ditanggung. [23]
    • Bandingkan beberapa alternatif sampai Anda menemukan polis yang sesuai anggaran. Polis yang tidak mahal memang sulit didapatkan, tetapi ada. Jadi, jangan sungkan mencari.
  5. Lakukan barter setiap kali memungkinkan. Jika Anda memiliki keahlian khusus yang mungkin berguna bagi orang lain, tanyakan apakah ada yang mau menggunakan jasa Anda dengan barter jasa lain atau barang. Jadi, Anda tidak harus merogoh dompet untuk banyak keperluan. [24]
    • Misalnya, jika Anda ahli IT, tawarkan diri membuat desain situs untuk orang yang punya alat dan keahlian untuk memperbaiki AC rusak.
  6. Jika Anda tidak bisa berhenti kerja sepenuhnya ketika mencapai usia 50, pertimbangkan untuk tetap bekerja paruh waktu. Jadi, Anda tetap punya cukup uang untuk biaya hidup sambil menabung. [25]
    • Pekerjaan yang cocok untuk orang yang separuh pensiun adalah pegawai toko, pegawai administrasi, konsultan, tukang reparasi, dan asisten pribadi atau medis. [26]
    • Luangkan waktu mencari pekerjaan paruh waktu. Ada banyak pekerjaan menarik yang bisa Anda lakukan tanpa berbekal pelatihan atau pendidikan tertentu.
    Iklan

Tips

  • Jangan lupa menghitung inflasi dalam proyeksi keuangan setelah pensiun. Peningkatan inflasi dapat membuat pengeluaran membengkak sehingga tabungan lebih cepat berkurang.
  • Dengan mengandalkan uang hasil investasi pada tahap awal pensiun, Anda dapat menghindari penalti karena menarik dana pensiun lebih dini.
  • Zaman sekarang, pegawai swasta pun mendapatkan Jaminan Hari Tua jika didaftarkan oleh perusahaan. Akan tetapi, jika Anda pegawai negeri sipil atau anggota militer, mungkin Anda bisa mengajukan pensiun dini.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.774 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan