Unduh PDF
Unduh PDF
Anda sering mendengar: kesan pertama sangat penting. Ungkapan universal ini terasa bagai vonis mati saat kesan pertama yang sangat penting telah dikacaukan. Entah kesan pertama saat mewakili perusahaan untuk mendapatkan pesanan yang sangat besar atau agar teman kencan mau bertemu Anda lagi, Anda dapat memperbaiki kesempatan pertama yang gagal. Hal ini tidak mudah, namun dapat diperbaiki setelah menampilkan kesan pertama yang tidak mengesankan.
Langkah
-
Jangan menghukum diri sendiri. Setiap orang berbuat salah, dan, pada satu titik dalam hidup, setiap orang berucap atau berlaku tidak sesuai seperti yang direncanakan. Jangan membesarkan masalah. Jangan terpaku pada hal tersebut secara lahir maupun batin. Setiap orang pernah melakukan kesalahan dalam pergaulan sosial. Jika terus menyesali kesalahan kecil ini, sebenarnya Anda memperburuk keadaan. [1] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber
- Jika Anda adalah jenis orang yang suka membesar-besarkan kesalahan kecil, maafkan diri Anda sendiri setelah mengacaukan kesan pertama. Mungkin frasa ini dapat menolong jika diucapkan dalam hati secara berulang-ulang: “Kamu hanya manusia biasa. Kamu hanya manusia biasa.”
-
Tunjukkan rasa humor yang menertawai diri sendiri. Saat muncul suasana canggung setelah Anda melontarkan lelucon, ucapkan sesuatu seperti “buat saya itu lucu!” atau “wah, itu tidak lucu sama sekali”. Ungkapan seperti itu menunjukkan Anda memahami tanggapan mereka dan mengetahui kalau Anda telah melontarkan lelucon yang kurang tepat.
- Ungkapan singkat yang menertawai diri sendiri menunjukkan bahwa Anda tidak serius saat melontarkannya. Pastikan tidak mengungkitnya lagi dan menghabiskan waktu dengan merendahkan diri agar membuat orang lain terkesan. [2] X Teliti sumber
-
Bangkit. Sesegera mungkin, ganti topik. Jangan biarkan kesalahan Anda menguasai pembicaraan yang hanya membuat Anda semakin tertekan. Jika percakapan bergulir, berusaha sekuat tenaga untuk terlibat, melontarkan pertanyaan dan menyatakan pendapat. Buat langkah yang lebih serius selama sisa waktu dalam pertemuan yang menunjukkan bahwa Anda tidak main-main.
- Ada beberapa cara jitu untuk mengganti topik pembicaraan. Dalam hal ini, kembali ke topik awal dapat menolong. Apapun topik awal sebelum lelucon Anda yang tidak lucu dilontarkan, menggiring semua orang kembali. Katakan sesuatu seperti “Jadi, Anda tadi sedang menceritakan pada saya tentang kedua orang tua Anda…” atau “Saya tidak percaya perusahaan membuat laba sebesar itu tahun ini. Luar biasa!”
-
Tunggu beberapa saat sebelum Anda melontarkan lelucon lagi. [3] X Teliti sumber Melontarkan lelucon saat Anda bersama orang baru dapat berhasil atau gagal. Ambil waktu untuk mengamati karakter tiap-tiap orang atau budaya kantor tempat Anda bekerja. Jika ada orang yang suka melontarkan lelucon konyol, Anda dapat ikut menceritakan satu atau dua lelucon konyol tanpa merasa kawatir. Pastikan saja agar gambar atau lelucon vulgar hanya untuk teman-teman karib friends.Iklan
-
Akui kesalahan dengan rendah hati dan disertai permohonan maaf. [4] X Teliti sumber Meskipun mungkin Anda ingin bersembunyi di balik bangku, orang lain akan merasa lebih tersinggung jika Anda bersikap seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Mengakui asumsi yang keliru atau pernyataan yang bias membutuhkan keberanian. Mengakui kesalahan dapat mengembalikan citra baik Anda.
- Dengan tenang mengakui kesalahan melalui ungkapan seperti “Itu pendapat saya saja. Maafkan saya karena berpikiran sempit.” Lalu, dengan tulus memohon tanggapan dari orang lain. “Apakah berkenan memberikan pendapat mengenai X?”
-
Hindari untuk menghakimi atau mengubah yang telah diucapkan. Hal ini dapat menambah masalah. Kadang, saat orang menyadari mereka telah menyinggung orang lain, dengan segera melakukan pembelaan diri seperti “Oh, bukan itu maksud saya!” Sesungguhnya, Anda tidak akan menyatakan hal tersebut jika tidak bermaksud demikian. Jadi, jangan mengatakan hal seperti itu karena akan terlihat munafik layaknya Anda berpindah dari satu posisi ke posisi lain berdasarkan jenis orang di sekeliling Anda.
-
Tidak minta maaf secara berlebihan. [5] X Teliti sumber Memang penting untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf, namun tidak perlu minta maaf berulang-ulang. Melakukannya dapat membuat orang merasa canggung dalam arti membuat mereka menenangkan Anda alih-alih sebaliknya.
- Permintaan maaf singkat dapat seperti ini “Oh, maaf saya sudah menyinggung Anda. Pengetahuan saya mengenai hal ini sangat terbatas. Bisakah dijelaskannya kepada saya dari sudut pandang Anda?” Dengan cara ini permintaan maaf disampaikan sekaligus memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbagi pengetahuan – dan orang melihat Anda sebagai manusia biasa yang dapat berbuat salah namun dapat mengakuinya.
-
Beri ruang untuk orang lain, jika memungkinkan. Hal ini memberi tanda pada orang lain bahwa Anda menyadari kesalahan dan memberi ruang pada mereka – dan Anda sendiri – waktu untuk menenangkan diri. Minta izin untuk menyingkir dan ambil minuman atau ke kamar kecil. Tarik nafas panjang dan embuskan bersama rasa malu atau kegelisahan Anda. Ingat bahwa mungkin Anda agak membesar-besarkan masalah dibanding orang lain, jadi saat kembali, bersikap tenang dan kompeten.
- Menyingkir tidak selalu mungkin, terutama saat presentasi atau wawancara pekerjaan. Jika demikian, terus maju dan ganti pembicaraan dengan topik yang lebih ringan. Ajukan pertanyaan mengenai posisi yang Anda lamar, atau biarkan orang tersebut menjelaskan konsepnya kepada Anda.
Iklan
-
Bersikap rendah hati. [6] X Teliti sumber Jika Anda menyinggung sisi buruk seseorang saat pertemuan pertama, sangat sukar untuk bersikap rendah hati. Umumnya orang sukar mengendalikan diri saat gugup atau kurang percaya diri. Sampaikan hal ini pada orang tersebut. Namun demikian, jangan terjebak seolah-olah Anda mengajukan pembelaan. Kabar baiknya adalah, orang tersebut sekali waktu pernah berada dalam posisi Anda; mereka akan mengerti alasan Anda.
-
Coba teknik pivot . [7] X Teliti sumber Kadang, kekeliruan tidak terlalu tampak dan tidak perlu meminta maaf untuk perkataan atau tindakan Anda. Dalam hal ini, cara terbaik adalah menampilkan perilaku pivot untuk menetralkan perilaku yang kurang sopan.
- Jika sifat pemalu Anda dianggap sebagai tindakan tidak sopan, berusahalah lebih sering tersenyum, memulai percakapan, dan mengajukan pertanyaan pada orang lain. Bagi orang lain, hal ini tidak terlihat sebagai perilaku pivot . Mereka akan beranggapan telah menilai Anda terlalu dini dan menerimanya sebagai bentuk interaksi baru dengan Anda.
- Sebaliknya jika ngin terhindar dari membuat masalah dan Anda malah menjengkelkan orang lain, segera perbaiki perilaku Anda. Mungkin perlu diam sejenak dan tidak mengomentari pernyataan apapun, sebaiknya menggangguk, tersenyum dan lebih banyak mendengar. Cara ini juga cocok untuk menangani pengajuan interupsi yang dalam beberapa kasus dipandang sebagai tindakan yang kurang sopan. Akui kesalahan dengan mengatakan “mohon maaf untuk interupsi” dan pastikan untuk selanjutnya Anda menunggu giliran dan mendengar pembicaraan orang lain hingga selesai.
-
Tidak berpura-pura menjadi orang lain. [8] X Teliti sumber Tampil berpura-pura dalam lingkup sosial terjadi saat pertama bertemu karena orang bersikap angkuh. Jadi diri sendiri saat bertemu orang lain. Atau, lebih baik lagi, menjadi yang terbaik dari diri sendiri. Jika tidak suka berbicara di depan orang banyak, jangan mengemban tugas memimpin presentasi. Cara ini akan menimbulkan kesan yang buruk dan keliru.
- Sebaliknya, menonjolkan kemampuan Anda. Jika Anda seorang organisatoris, dapat mengajukan diri untuk menyiapkan lembar presentasi atau melakukan riset gagasan yang kompleks yang memerlukan penjelasan. Anda tidak akan menjadi pusat perhatian dalam presentasi, namun diakui sebagai organisatoris, atau orang yang berpengetahuan untuk menjawab pertanyaan yang kompleks.
-
Minta bantuan. Beberapa orang merasa sungkan untuk minta bantuan. Misalkan orang yang ingin dimintai tolong adalah orang yang pernah Anda kecewakan, melakukannya akan menjadi lebih sulit. Anda mungkin berpikir orang tersebut tidak mau menolong, membuat Anda merasa dipermalukan dan ditolak. Bagaimanapun, tetap minta bantuan.
- Minta saran untuk buku panduan atau menerangkan suatu konsep.
- Riset menunjukkan orang lebih suka membantu mereka yang meminta bantuan. [9] X Teliti sumber
- Terlebih lagi, saat Anda minta bantuan dari orang yang pernah Anda kecewakan, Anda tidak hanya berkesempatan memahaminya dengan lebih baik, namun juga membuatnya merasa kompeten. Orang akan merasa tersanjung menerima permohonan Anda dan mungkin dia akan mengubah pendapatnya mengenai Anda.
Iklan
Referensi
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/the_neuroscience_of_happiness
- ↑ http://www.forbes.com/sites/dailymuse/2012/12/24/when-self-deprecation-goes-too-far/
- ↑ http://www.aath.org/assets/docs/humor-articles/what%20it%20takes%20to%20make%20people%20laugh%20-%20larry%20wilde.pdf
- ↑ http://www.lesley.edu/blog/boldness-of-love/2015/02/making-mistakes/
- ↑ http://www.umass.edu/fambiz/articles/resolving_conflict/meaningful_apology.html
- ↑ http://www.businessinsider.com/social-psychologist-explains-how-to-recover-from-bad-first-impression-2015-3
- ↑ http://www.inc.com/jessica-stillman/9-ways-to-fix-a-bad-first-impression.html
- ↑ http://www.eiu.edu/slo/files/be_yourself.pdf
- ↑ https://www.gsb.stanford.edu/insights/francis-flynn-if-you-want-something-ask-it
Iklan