PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bagi dewasa muda, kesempatan menjadi CEO atau Chief Executive Officer yang memiliki tanggung jawab tertinggi di sebuah perusahaan tentu terdengar menggiurkan. Namun, tahukah Anda bahwa diperlukan proses yang tidak sederhana untuk bisa mencapai posisi tersebut? Faktanya, seluruh CEO di berbagai belahan dunia telah menempuh perjalanan panjang yang dimodali oleh kerja keras, kegigihan, karakteristik positif, dan kualitas diri yang sangat kuat sebagai pemimpin. Sudah berhasil menjadi CEO? Jangan berhenti sampai di situ! Alih-alih, teruslah berusaha untuk memperbaiki kualitas personal dan profesional Anda guna mempertahankan posisi tersebut.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menjadi Pemimpin yang Percaya Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Pada dasarnya, CEO perusahaan tidak harus merupakan pendiri atau pemilik perusahaan. Di sisi lain, CEO perusahaan juga bukan wiraswasta. Alih-alih, CEO merupakan sosok yang bertanggung jawab untuk menjalankan perusahaan, seperti dengan mengawasi berbagai keputusan finansial, mengatasi ketidakseimbangan dalam perusahaan, dan memastikan segala sesuatunya berjalan dengan lancar guna meningkatkan profit perusahaan dari tahun ke tahun. [1]
    • CEO yang baik umumnya merupakan perpaduan sosok yang sarat akan ide (seperti wiraswasta), bersedia mengambil risiko dan berpikir jauh ke depan, mau dan mampu berpartisipasi secara aktif di dalam bisnis, pandai mengurus finansial dan sumber daya manusia, serta selalu bersedia menyelami detail hingga segala sesuatunya menjadi sempurna.
  2. Untuk menjadi CEO yang berkualitas, Anda harus mampu mengontrol arah perusahaan, salah satunya dengan menciptakan lingkungan kerja yang unik dan “berbudaya”. Dengan kata lain, seorang pemimpin yang baik harus mampu membuat karyawan merasa terlibat dalam sesuatu yang benar-benar spesial, yang jauh lebih besar dan lebih penting daripada diri mereka sendiri. [2]
    • Susun daftar prinsip atau nilai yang mampu mendefinisikan budaya perusahaan. Nantinya, semua orang di dalam perusahaan harus mampu mengingat dan meyakini prinsip-prinsip tersebut, serta menjalankannya dalam pekerjaan sehari-hari mereka. [3]
    • Misalnya, Anda bisa menentukan 5-10 prinsip utama perusahaan. Alih-alih menggunakan diksi yang sangat umum seperti “Hargai orang lain,” cobalah menggunakan pilihan kata yang lebih spesifik, seperti “Informasikan layanan finansial perusahaan kepada setiap klien dengan cara yang mampu membuat mereka merasa didengar dan dihargai.”
  3. Salah satu karakteristik CEO yang baik adalah bersedia mencoba, mengalami kegagalan, melakukan penyesuaian, dan mencoba kembali. Artinya, orang-orang yang tidak layak menjadi CEO adalah mereka yang selalu takut akan kegagalan dan menjadikan ketakutan tersebut sebagai alasan untuk tidak mencoba. Ingat, menjadi CEO adalah tantangan yang tidak pernah berhenti, dengan risiko yang sangat tinggi dan penghargaan yang juga sangat tinggi. Jika Anda merupakan sosok yang malas bermain api, sebaiknya pertimbangkan opsi karier yang lain. [4]
    • Meski produk “ Widget 2.0 ” buatan perusahaan Anda tidak diterima dengan baik oleh konsumen, melangkahlah dengan percaya diri untuk mengembangkan “ Widget 3.0 ” sambil terus belajar dari kesalahan yang sebelumnya dilakukan. Yakinlah bahwa kali ini, Anda pasti akan sukses, dan terimalah kenyataan bahwa posisi Anda selalu bisa digantikan jika perubahan yang positif tidak segera dilakukan.
    • Jika Anda merupakan pelajar yang ingin menjadi CEO suatu hari nanti, cobalah mengidentifikasi kemampuan Anda untuk menghadapi tantangan sejauh ini. Apakah Anda adalah pihak yang selalu ingin mengambil kendali jika terjadi masalah? Apakah Anda selalu memberikan performa yang terbaik di sekolah sekalipun pertaruhannya sangat besar? Apakah Anda mampu mengatasi kegagalan dengan baik?
  4. Sebagai CEO, tanggung jawab Anda adalah untuk membuat bisnis perusahaan terus berjalan. Meski banyak tugas harian telah didelegasikan kepada karyawan lain, sejatinya Andalah satu-satunya pihak yang mampu melihat kehidupan perusahaan. Oleh karena itu, jika ada perubahan atau perbaikan besar yang harus dilakukan terkait arah bisnis perusahaan, jangan ragu untuk bertindak. [5]
    • Misalnya, Anda mungkin perlu menutup pabrik atau merelokasi kantor, yang tentu saja akan memengaruhi kehidupan banyak orang. Dalam situasi tersebut, tunjukkan rasa simpati Anda, tetapi terimalah kenyataan bahwa keputusan tersebut merupakan jalan keluar yang terbaik bagi perusahaan dan oleh karenanya, harus dilakukan.
    • Dengan mengacu kepada fakta yang ditangkap oleh perspektif unik Anda, cobalah mengomunikasikan dan menjelaskan rencana Anda kepada seluruh karyawan dengan jelas, jujur, dan terbuka. Setelah mengetahui visi Anda dengan jelas, seharusnya mereka tidak akan keberatan untuk membantu Anda dalam mewujudkan visi tersebut.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Melakukan Interaksi yang Positif dengan Karyawan

PDF download Unduh PDF
  1. Guna meningkatkan keterlibatan karyawan di dalam perusahaan, jangan hanya duduk di dalam ruangan CEO dan membuat keputusan yang menurut Anda penting. Alih-alih, seorang CEO yang efektif sejatinya hampir selalu melibatkan diri dalam segala hal, mengunjungi setiap departemen, membantu karyawan untuk menyelesaikan proyek yang sulit mereka kerjakan sendirian, mengobrol dengan karyawan secara berkala, dan mendengarkan umpan balik dari mereka. [6]
    • Terima pendapat semua orang. Tanyakan kebutuhan karyawan, dorong karyawan untuk memberikan saran terkait perubahan dan/atau peningkatan yang perlu dilakukan, dan pertegas fakta bahwa Anda menyeriusi seluruh pendapat karyawan. Namun, teruslah menegaskan bahwa keputusan terakhir tetap akan berada di tangan Anda.
    • Izinkan karyawan untuk memberikan umpan balik tanpa nama, seperti melalui formulir daring atau kotak saran konvensional. Pada saat yang sama, berikan pula kesempatan bagi mereka untuk menemui Anda guna menyampaikan umpan balik secara langsung.
  2. Sejatinya, seorang CEO tidak akan bisa menjadi pemimpin yang baik jika tidak ada seorang pun yang bersedia mengikutinya. Secara umum, karyawan hanya mau dipimpin oleh sosok yang bisa mereka percaya dan hargai. Agar menjadi sosok semacam itu, bertahanlah pada prinsip yang Anda bangun, tepati kata-kata Anda, dan perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. [7]
    • Jika, misalnya, sedari awal Anda telah menegaskan untuk tidak menoleransi perilaku yang tidak layak, tepati kata-kata tersebut. Namun, jika Anda mengaku tidak akan bertindak sebelum mendengarkan penjelasan maupun pemikiran orang lain, cobalah mendengarkan penjelasan mereka sebelum mengambil keputusan.
  3. Tunjukkan bahwa perusahaan, yang Anda wakili, menyimpan kepercayaan yang sangat tinggi kepada mereka sehingga mengizinkan mereka untuk terus mencoba hingga berhasil (sejauh kinerja mereka memang baik tentu saja). Dorong produktivitas karyawan dengan melatih mereka untuk mengambil risiko dan membuat penilaian mandiri. Toh nantinya, Anda selalu memiliki peluang untuk bertindak jika menyadari ada kesalahan yang tidak lagi bisa diperbaiki di dalam perusahaan. [8]
    • Untuk menyukseskan karier sebagai CEO, Anda harus bisa memercayai karyawan untuk melakukan tugasnya. Oleh karena itu, pastikan setiap orang telah memiliki peran yang sesuai, lalu berikan mereka ruang untuk mengembangkan perusahaan dengan cara mereka masing-masing.
    • Orang-orang yang mampu belajar dan berkembang dari kesalahan adalah orang-orang yang tidak perlu dipecat atau dipindahtugaskan.
  4. Sebagai CEO, Anda akan menjadi sasaran kritik utama dari dalam maupun luar perusahaan. Secara khusus, karyawan perusahaan, direksi perusahaan, pemegang saham, analis bisnis, dan kompetitor perusahaan akan terus-menerus mengekspresikan keraguan dan melayangkan kritiknya kepada Anda. Agar kesuksesan Anda dan perusahaan tetap terjaga, berusahalah untuk menerima kebenaran yang terselip dalam kritik tersebut, tetapi membuang hal-hal yang menyakitkan atau tidak relevan di dalamnya. [9]
    • Misalnya, jika seseorang menuding Anda terlalu kaku, mampu dan bersediakah Anda untuk meragukan kemampuan diri sebagai seorang pemimpin? Pada saat yang bersamaan, apakah Anda cukup sadar dan percaya diri untuk mengevaluasi dan mengubah strategi, jika diperlukan?
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menjaga Semangat dan Ketangkasan

PDF download Unduh PDF
  1. Sebagai CEO, Anda harus mampu memercayai karyawan untuk mewujudkan visi perusahaan tanpa perlu dipandu secara langsung. Pada saat yang bersamaan, Anda juga harus tetap mengawasi proses operasi perusahaan, meski tidak terjun langsung dalam banyak hal. Apa pun bidang bisnis yang dijalankan oleh perusahaan Anda, variabel seperti teknologi, pasar, konsumen, dan kompetitor dapat berubah dengan cepat. Pastikan Anda (dan perusahaan) tidak tertinggal di belakang ketika perubahan tersebut terjadi. [10]
    • Bagikan tanggung jawab dan wewenang, jika perlu, tetapi jangan kehilangan arah. Artinya, tetaplah melibatkan diri dan memahami berbagai informasi yang penting agar Anda bisa terjun langsung untuk melakukan penyesuaian dan/atau perubahan, jika diperlukan.
    • Misalnya, meski tidak bertugas mendesain situs perusahaan, seorang CEO tetap harus memahami preferensi konsumen dan kompetitor perusahaan guna melakukan berbagai perbaikan dan perubahan yang diperlukan.
  2. Sebagian besar CEO berhasil menjaga posisinya selama bertahun-tahun, bahkan hingga sepuluh tahun, baik di perusahaan yang sama maupun di perusahaan yang berbeda tetapi masih dalam industri yang sama. Setelah berhasil mencapai posisi tersebut, jangan menjadi kacang yang lupa akan kulitnya! Alih-alih, manfaatkan seluruh pengetahuan dan pengalaman Anda untuk menjalankan bisnis dengan cara seefisien mungkin. [11]
    • Misalnya, gunakan pengalaman yang Anda miliki untuk membedakan kebijakan tertulis dan aturan praktis, memanfaatkan koneksi yang bisa menghubungkan Anda dengan orang atau tempat yang tidak lagi terhubung dengan Anda, serta mengantisipasi perilaku dan kepercayaan karyawan di jenjang yang lebih rendah terhadap bisnis perusahaan Anda.
  3. Seorang CEO yang baik harus selalu ingin tahu alasan di balik terjadinya sesuatu, dan mungkin atau tidaknya hal tersebut ditingkatkan. Jika mendengar frasa “di sini memang begitu,” respons otomatis Anda seharusnya adalah “Kenapa?” Apa pun situasinya, jangan malas bertanya, mencari jawaban, dan kembali bertanya. Pupuk rasa penasaran Anda! [12]
    • Tingkatkan pula rasa penasaran Anda terhadap orang lain. Jangan ragu menanyakan kebutuhan mereka, tujuan mereka, hal-hal yang membuat mereka bersemangat, hal-hal yang membuat mereka frustrasi, dsb. Ingat, seorang CEO yang baik harus pandai “membaca” orang lain.
  4. Setelah menjadi CEO, pahamilah bahwa bisnis yang Anda jalankan akan menentukan masa depan perusahaan. Itulah mengapa, Anda harus mampu berpikir beberapa langkah (atau tahun) ke depan, menyadari peluang yang muncul, dan menganalisis situasi yang berpotensi terjadi di masa depan. Ingat, ada banyak orang di luar sana yang sangat berkualitas untuk mengambil peran Anda. [13]
    • Ikuti tren dan selalu pikirkan posisi perusahaan Anda di mata global. Bagaimana caranya untuk tetap menjadi pemain terbesar dalam bisnis tersebut? Jika saat ini pemain terbesar tersebut bukan perusahaan Anda, bagaimana cara menggeser posisi mereka?
    Iklan

Tips

  • Jika ingin menjadi CEO, tunjukkan performa yang maksimal di sekolah. Sebagian besar CEO bisa sampai pada posisi tersebut setelah menyelesaikan pendidikan S1, bekerja selama beberapa tahun sebagai karyawan, mengalami peningkatan jenjang karier, dan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. [14]
  • Sebagai calon CEO, ilmu finansial adalah salah satu pengetahuan yang harus terus diasah. Jika Anda tidak mempelajari ilmu akuntansi, ekonomi, atau finansial di bangku kuliah, cobalah mengambil sebanyak-banyaknya kursus atau aktivitas ekstrakurikuler di bidang-bidang tersebut. Setelah bekerja, manfatkan setiap kesempatan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk mengikuti seminar, kelas khusus, dan berbagai acara lain guna meningkatkan pengetahuan finansial Anda. [15]
  • Jika ingin menjadi CEO, berusahalah membangun jaringan profesional seluas mungkin sejak dini. Selagi menempuh pendidikan di bangku perkuliahan, hadiri seminar bisnis dan acara lain yang mampu memperluas koneksi Anda kapan pun memungkinkan. Lakukan pula kerja magang untuk menunjukkan kualitas kepemimpinan dan kesediaan Anda untuk bekerja keras kepada seluruh rekan kerja. [16]
  • Sekalipun pekerjaan Anda saat ini sangat jauh dari peluang untuk menjadi CEO, tetaplah berusaha sebaik mungkin. Jadilah karyawan yang mampu mendukung pencapaian perusahaan dan pandai bekerja sama dalam tim agar niscaya, seluruh usaha Anda akan disadari oleh atasan. Berusahalah semaksimal mungkin untuk menunjukkan keseriusan Anda dalam menapaki kehidupan profesional kepada atasan. [17]
  • Manfaatkan seluruh peluang dan tantangan tak terduga yang menghampiri Anda dalam perjalanan menuju posisi CEO. Bersikap ambisius tidak selamanya buruk, kok. Dalam proses meningkatkan kualitas karier, salah satu perwujudan sikap ambisius adalah kesediaan untuk menempuh jalur yang tidak direncanakan. Beberapa CEO bahkan berawal dari karyawan biasa yang secara bertahap mengalami peningkatan jenjang karier sebelum akhirnya berhasil menduduki jabatan tertinggi di perusahaan tersebut! [18]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 81.543 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan