PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Agar terdengar pintar, Anda harus sadar akan cara Anda merepresentasikan diri Anda sendiri. Kembangkan sikap percaya diri, pengetahuan akan struktur kalimat, dan gaya bicara yang jelas, maka orang-orang akan menganggap Anda dengan serius. Pada titik tersebut, Anda bebas mengemukakan apa yang Anda ketahui.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Bercakap-cakap dalam Cara yang Pintar

PDF download Unduh PDF
  1. Tekankan setiap kata agar orang-orang bisa memahami Anda dengan mudah. Berlatihlah berbicara pada kecepatan percakapan yang stabil, dengan membuat setiap suara jelas dan nyata.
    • Permainan kata-kata merupakan cara yang baik untuk melatih lafal. Cobalah mengulangi kata-kata "Ular melingkar-lingkar di pagar bundar," dengan menjaga agar setiap bunyi yang Anda keluarkan tetap jelas dan saling berbeda.
    • Cobalah memakan selai kacang, lalu berlatihlah mengucapkan kalimat-kalimat biasa. Kelengketan yang meningkat di dalam mulut Anda akan memaksa Anda untuk berkonsentrasi pada pengucapan Anda.
  2. Bahkan para presiden dan figur publik sering mewarnai pidato mereka dengan kata-kata seperti yah, eh, hmm, dan Anda tahu, tetapi Anda sebenarnya bisa berbicara dengan lebih baik lagi. Kata-kata ini akan memperlambat percakapan dan membuat Anda terlihat ragu-ragu atau tidak yakin. Berlatihlah memikirkan seluruh kalimat sebelum Anda membuka mulut, lalu katakan kalimat itu dengan kecepatan bercakap-cakap yang stabil, tanpa berhenti atau menggunakan "kata-kata pengisi."
    • Siapkan stoples di rumah Anda, dan masukkan koin ke dalamnya setiap kali Anda menggunakan salah satu dari kata-kata pengisi tersebut. Izinkan anggota keluarga Anda untuk menukar uang ini dengan bantuan — contohnya, mereka bisa mengembalikan Rp50.000,00 dari stoples dan membuat Anda memasak untuk makan malam.
  3. Anda tidak perlu menggunakan kata-kata sulit yang tidak akan dipakai siapa pun dalam percakapan sehari-hari. Alih-alih melakukannya, pikirkan kata-kata umum yang sering Anda gunakan secara berlebihan, dan gantilah dengan istilah-istilah yang lebih spesifik serta berguna. Inilah beberapa contoh yang umum:
    • Alih-alih mengatakan "bagus," "keren," atau "asyik," jelaskan sebuah situasi dengan lebih akurat. Bicarakan tentang "hari yang rileks," sebuah "liburan yang memacu adrenalin," atau "seorang yang ramah dan rajin bekerja keras."
    • Alih-alih mengatakan "kacau," "buruk," atau "parah," pertimbangkan jika maksud Anda adalah "melelahkan," "membuat tertekan," atau "menyinggung perasaan."
    • Jangan hanya berkata "Aku menyukai film itu!" atau "Aku benci cuacanya." Ekspresikan opini yang aktual, seperti "Candaan dan urutan aksinya benar-benar diatur dengan sempurna. Kedua hal ini membuatku tertawa dan tertarik pada saat yang sama."
  4. Tentu, pengetahuan akan sebuah topik akan membantu Anda untuk bercakap-cakap dalam cara yang pintar, tetapi jangan lakukan secara berlebihan dan mengingat artikel-artikel ensiklopedia. Saat Anda mempelajari sebuah fakta baru, ajukan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri sendiri agar Anda bisa mengembangkannya daripada hanya mengulang-ulangnya:
    • Mengapa fakta ini relevan? Apa orang-orang harus mengubah perilaku atau opini mereka setelah mendengarnya? (Contohnya, apa kesaksian seorang saksi dalam sebuah kasus di persidangan akan memengaruhi naratif populer tentang apa yang terjadi?)
    • Apa ada bukti solid untuk fakta ini, dan apakah bukti ini didapatkan dari sumber yang tidak bias? Apa ada kesimpulan yang berbeda yang bisa Anda dapatkan dari bukti tersebut? (Contohnya, mengapa makanan GMO dianggap berbahaya? Apa ada buktinya, dan siapa yang mengumpulkan bukti-bukti ini?)
    • Apa ada pertanyaan-pertanyaan tidak terjawab yang masih berhubungan dengan topik Anda, yang Anda kira harus dieksplorasi lebih lanjut?
  5. Jangan coba mendominasi percakapan untuk memamerkan kepintaran Anda. Demonstrasikan rasa ingin tahu dan ketertarikan Anda pada topik-topik lainnya dengan membiarkan orang lain berbicara dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dan memikirkan topik-topik tersebut.
    • Gunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang jujur, jangan hanya bertanya "Mengapa?" atau "Bagaimana?" Contohnya, katakan "Aku tidak tahu terlalu banyak hal tentang mengelas, tetapi kedengarannya menarik. Apa yang terakhir kali kamu las?"
  6. Beberapa orang mencoba memproyeksikan rasa percaya diri dan mengada-adakan fakta serta opini secara langsung, bahkan ketika mereka tidak pernah mendengar tentang topik pembicaraan tersebut sebelumnya. Ini adalah taktik berisiko tinggi, karena para pendengar biasanya akan merespon dengan rasa iritasi alih-alih mengagumi si pembicara. Mengajukan pertanyaan dan belajar dari orang-orang yang lebih berpengetahuan akan membuat Anda lebih bisa berkontribusi terhadap sebuah percakapan.
    • Jika seseorang mengajukan pertanyaan yang tidak Anda ketahui jawabannya, katakan "Aku tidak tahu, tetapi aku bisa mencari tahu dan akan memberi tahumu."
    • Jika tidak ada seorang pun dalam percakapan yang mengerti tentang topik yang dibicarakan, Anda bisa mencoba menebak dengan logis, tetapi tetaplah bersikap jujur. Contohnya, katakan "Aku tidak mengikuti topik ini melalui berita, tetapi aku tidak akan heran jika pembicaraan sang Senator tentang reformasi politik menghilang setelah ia terpilih kembali."
  7. Saat Anda berbicara dengan orang asing, lontarkan gurauan yang ringan, tidak menyinggung perasaan, atau hindari saja mereka sepenuhnya. Saat berbicara dengan teman, cobalah mempelajari jenis humor yang mereka suka. Beberapa orang menganggap ledekan sebagai sesuatu yang seru dan menghibur, sementara beberapa orang lainnya tidak tahan diledek.
  8. Anda tidak harus selalu mengikuti seluruh aturan struktur kalimat, terutama jika Anda berbicara dengan orang-orang yang menggunakan bahasa gaul dan dialek-dialek yang tidak standar. Anda tetap harus mempelajari aturan-aturan struktur kalimat agar Anda bisa menciptakan kesan yang lebih baik dalam wawancara kerja, presentasi publik, dan situasi-situasi lain yang membutuhkan bahasa yang tradisional dan "pantas". Cari beberapa tema di bawah ini untuk mempelajari lebih lanjut:
    • Pelajari kapan Anda harus menggunakan kata “saya” dan “aku/-ku”.
    • Hindari bahasa informal saat menulis.
    • Betulkan kesalahan-kesalahan struktur yang umum.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencerminkan Rasa Percaya Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda ingin dianggap serius, kepercayaan diri sama pentingnya dengan kepintaran. Tegakkan dagu dan berdirilah tegak dengan kedua bahu ke belakang. Pertahankan kontak mata dengan lawan bicara Anda, atau lihatlah dari satu wajah ke wajah lainnya saat Anda melakukan presentasi kelompok.
  2. Banyak orang dengan rasa keberhargaan diri yang rendah atau takut untuk berbicara di depan banyak orang akan merendahkan dirinya sendiri dengan menambahkan kata-kata "Aku tidak tahu," "Sepertinya begitu," "Aku kira ya," "Aku tidak yakin," atau "mungkin" dalam kalimat-kalimat mereka. Hilangkan kata-kata ini dari pembicaraan Anda, dan Anda serta para lawan bicara akan lebih memercayai apa yang Anda katakan.
  3. Kalimat-kalimat aktif terdengar lebih meyakinkan daripada kalimat-kalimat pasif, terutama ketika Anda menggunakan kata "Saya." Contohnya, daripada mengatakan "Surelnya akan dikirimkan malam ini," katakan "Saya akan mengirimkan surelnya malam ini."
  4. Tersenyumlah saat Anda mendengarkan atau berbicara kepada seseorang jika diperlukan. Gunakan gerakan tangan sesekali, kedikkan bahu, atau gerakkan kepala untuk menunjukkan bahwa Anda memperhatikan pembicaraan.
    • Cobalah untuk tidak bergoyang-goyang dan memindahkan bobot tubuh dari satu kaki ke kaki lainnya, atau mengetukkan jari-jari Anda. Jika Anda tidak bisa menyingkirkan kebiasaan ini secara menyeluruh, lakukan sesuatu yang lebih tidak terlihat, seperti menggerakkan jari-jari kaki di dalam sepatu Anda.
  5. Orang-orang sering menilai Anda berdasarkan penampilan luar bahkan sebelum Anda mulai berbicara. Kenakan pakaian yang pantas dan perhatikan kebersihan pribadi, terutama jika Anda sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi acara yang penting.
    • Kacamata biasanya diasosiasikan dengan kepintaran. Gunakan kacamata daripada lensa kontak jika Anda ingin terlihat pintar. Akan tetapi, ketahuilah bahwa mengenakan "kacamata palsu" tanpa ukuran bisa menjadi bumerang jika Anda berada di sekitar orang-orang yang mengetahui bahwa Anda sesungguhnya tidak membutuhkan kacamata.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Membangun Pengetahuan

PDF download Unduh PDF
  1. Pastikan diri Anda tetap mengetahui semua kejadian terbaru, karena kejadian-kejadian ini sering menjadi topik percakapan yang umum. Gunakan berbagai sumber berita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih akurat dan bernuansa.
    • Jika Anda ingin mengesankan dan berteman dengan orang-orang di luar lingkaran sosial Anda yang biasanya, jangan batasi diri dengan hal-hal yang Anda anggap menarik. Anda tidak memerlukan banyak waktu untuk membaca satu artikel sehari tentang politik, olahraga, ilmu pengetahuan, atau budaya populer.
  2. Walau film dan media lainnya juga merupakan sumber belajar yang berguna, buku adalah sumber yang luar biasa untuk meningkatkan koleksi diksi, kemampuan mengeja, pengetahuan akan struktur kalimat, dan keahlian berpikir kritis Anda. Bacalah berbagai variasi buku fiksi dan nonfiksi tentang topik-topik yang Anda sukai. Berhentilah saat Anda menemukan sesuatu yang menarik dan pikirkan respon Anda mengenainya.
  3. Saat Anda membaca, tuliskan kata-kata yang tidak Anda ketahui dan cari artinya di kamus. Anda juga bisa berlangganan aplikasi atau milis "Word of the Day". Cobalah mencari Kata Hari Ini (Word of the Day) dari Kamus-kamus Oxford, Word Smith, atau Dictionary.com.
  4. Akan sangat lebih mudah untuk mempelajari topik yang menjadi hasrat Anda. Topik ini tidak harus berupa topik akademis atau pengetahuan khusus tertentu, walau Anda bisa saja memilih dalam cara tersebut. Cari topik yang Anda suka lakukan di waktu luang Anda, dan cobalah mempelajari sebanyak mungkin tentang topik tersebut.
    • Anda bisa menemukan berbagai blok dengan bermacam-macam topik. Baca arsip-arsipnya, lalu mintalah rekomendasi dari sang pengarang.
    Iklan

Tips

  • Saat melakukan presentasi, sesi tanya jawab merupakan cara yang baik untuk mendemonstrasikan pengetahuan Anda yang mendalam. Lakukan latihan presentasi di hadapan teman dan keluarga, dan mintalah mereka untuk mencoba menjegal Anda dengan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik Anda. Cari jawaban yang belum Anda ketahui agar Anda siap menghadapi presentasi yang sesungguhnya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.979 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan