Unduh PDF
Unduh PDF
Mudah tersinggung merupakan sifat yang sulit untuk diatasi. Kebiasaan ini biasanya menandakan kurangnya pemahaman seseorang terhadap emosinya sendiri sebagai bagian dari strategi untuk mengubah perilaku ‘orang lain’. Akan tetapi, karena kita semua adalah makhluk swatantra (hanya kita sendiri yang dapat mengatur diri sendiri), kita hanya dapat mengubah diri sendiri, termasuk mengubah cara kita memahami dan bereaksi terhadap lingkungan di sekitar kita. Berkomitmen untuk mengubah diri sendiri, dan bukan mencoba memaksa orang lain untuk berubah merupakan pilihan tepat yang membutuhkan sikap rendah hati dan keterbukaan.
Langkah
-
Pikirkan peran Anda sebagai orang yang merasa tersinggung. Sering kali, merasa tersinggung merupakan sebuah ‘pilihan’. Ini artinya, reaksi kita terhadap apa yang dianggap menyinggung harus menjadi fokus perubahan. [1] X Teliti sumber Jika Anda tidak yakin apakah Anda benar-benar mudah tersinggung, cobalah ikuti tes ini untuk mendapatkan jawaban cepat.
- Sejauh apa sifat mudah tersinggung tersebut telah membentuk kepribadian Anda? Apakah Anda sering merasa tersinggung sehingga Anda bersikap sangat defensif? Apakah Anda merasa kesulitan memercayai orang lain?
- Jangan sampai Anda terjebak dalam pikiran bahwa Anda adalah orang yang sensitif, dan merasa tersinggung merupakan sisi buruk dari kepribadian Anda. Memang mungkin Anda sangat sensitif terhadap pengaruh dari luar—kebanyakan orang pun begitu. Akan tetapi, sensitivitas tidak sama dengan perilaku mengambil hati tindakan atau ucapan orang lain.
-
Tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya sedang Anda tanggapi. [2] X Teliti sumber Sering kali, sifat mudah tersinggung berkaitan dengan banyaknya asumsi seseorang (baik motivasi maupun agresi) yang memengaruhi persepsinya terhadap orang lain. Sebenarnya, mungkin saja Anda hanya beranggapan bahwa orang lain sedang membenci atau menghina Anda, kecuali jika Anda merasa bahwa Anda adalah sosok yang paling penting dan semua orang harus memperhatikan Anda. Jika demikian, pikirkan dari mana asumsi-asumsi tersebut berasal.
- Amati hubungan Anda dengan diri sendiri. Ego yang mudah terluka dan muncul dari perasaan rapuh dan defensi biasanya menutupi masalah ketidakamanan dan ketidakpercayaan terhadap diri sendiri yang mendasar. [3] X Teliti sumber Apakah Anda merasa tidak aman dengan identitas yang dimiliki atau tidak nyaman dengan kondisi kulit? Apakah Anda merasa bahwa perasaan Anda sering kali dimunculkan dalam bentuk komentar yang menyinggung atau meremehkan?
- Hanya karena Anda mengalami perasaan yang sangat kuat, tidak berarti bahwa orang-orang di sekitar Anda dengan sengaja berbuat atau bersikap jahat pada Anda. Pada kenyataannya, orang-orang sering kali tidak mengetahui jik ada orang lain yang ada di sekitarnya yang sangat sensitif, bahkan ketika mereka ingin dengan sengaja menyakiti orang-orang yang sensitif.
-
Pertanyakan pengaruh yang muncul dari masa lalu. Pemicu utama lainnya yang membuat seseorang mudah tersinggung adalah melihat perilaku atau mendengar ucapan yang mengingatkannya pada pengalaman masa lalu yang buruk. [4] X Teliti sumber Terkadang kita mengaitkan tindakan-tindakan tertentu dengan perasaan sakit hati atau ketidaknyamanan yang muncul atas tindakan tersebut di masa lalu. Bahkan ketika seseorang melakukannya tanpa bermaksud untuk melukai perasaan Anda, melihatnya saja dapat membuat Anda bersikap defensi dan merasa menjadi ‘korban’.
- Penting bagi Anda untuk mengingat bahwa meskipun sebuah tindakan memang membawa maksud tertentu pada situasi-situasi tertentu, hal tersebut tidak berarti bahwa tindakan tersebut akan selalu membawa pesan atau maksud yang sama di situasi yang berbeda (atau di masa mendatang).
- Sebagai contoh, katakanlah guru sekolah Anda dulu memarahi Anda karena mengenakan rok yang terlalu pendek ke sekolah, sehingga Anda merasa takut dan malu. Sekarang, ketika ada teman yang—dalam nada atau posisi netral—menyarankan Anda agar menutupi kaus lengan pendek Anda dengan sweter, Anda merasa tersinggung dan marah padanya, meskipun Anda tidak tahu dengan pasti mengapa Anda marah.
-
Kenali peran dari pandangan-pandangan yang menurut Anda ideal. Sebagai manusia, kita semua memiliki kebutuhan emosional dasar; keterhubungan dengan orang lain, keamanan, kemampuan atau perasaan untuk dapat memberikan manfaat bagi orang lain, serta keinginan untuk dibantu atau dilayani. [5] X Teliti sumber Banyak orang yang beruntung karena dibesarkan dengan harapan bahwa orang lain akan menyokong kebutuhan-kebutuhan tersebut (seperti halnya yang orang tua lakukan). Meskipun harapan-harapan seperti ini dapat membuat kita merasa aman dan percaya pada orang lain, harapan-harapan tersebut dapat menjadi bumerang bagi kita dan menciptakan pandangan-pandangan ideal yang tidak realistis terkait bagaimana orang lain harus memperlakukan kita.
- Hal ini dapat menjadi masalah, terutama karena proses pertumbuhan dan perkemangan menuju usia dewasa melibatkan peningkatan tanggung jawab atas kebutuhan diri sendiri.
- Sering kali, dalam pemecahan masalah seperti ini, pemenuhan kebutuhan emosional memerlukan keseimbangan yang lebih baik antara kebutuhan diri sendiri dan orang lain. Apakah Anda berusaha untuk mengelola kebutuhan emosional diri sendiri atau justru berharap orang lain menyesuaikan diri dengan perlakuan yang menurut Anda ideal?
-
Pisahkan perasaan Anda dari dikte norma sosial. Terkadang, Anda akan mudah tersinggung ketika Anda ‘menemukan’ atau berada pada situasi yang secara sosial berterima untuk merasa tersinggung. Sebagai contoh, kita tahu bahwa mengobrol di perpustakaan merupakan sebuah pelanggaran aturan. Bahkan jika Anda hanya sedang membaca majalah dengan santai di perpustakaan, adanya orang-orang yang mengobrol dapat menarik perhatian Anda dan membuat Anda tersinggung. [6] X Teliti sumber
- Jika ada seseorang yang mengatakan sesuatu yang menyinggung, tanyakan kepada diri sendiri apakah Anda benar-benar merasa tersinggung karena apa yang orang tersebut katakan Anda anggap penting. Dengan memedulikan atau menyoroti perkataan kasar dan sembarangan tersebut tanpa alasan tertentu (semata-mata karena merasa paling benar atau ingin mengenalikan ucapan orang lain), Anda hanya akan menyiksa diri sendiri.
-
Tuliskan nilai-nilai yang Anda junjung tinggi. Pada waktu yang tepat, buatlah catatan mengenai apa yang telah terjadi dan tulislah jurnal mengenai nilai-nilai yang Anda junjung untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang Anda anggap penting. Dengan ini, Anda dapat mengetahui lebih baik masalah-masalah yang patut dibahas dan diselesaikan, serta masalah-masalah yang dapat diabaikan dan dilupakan.
- Selain itu, memiliki perasaan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai pribadi dapat membantu Anda untuk tidak terlalu tertekan ketika ada sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut. Dengan percaya pada nilai-nilai yang dijunjung, opini-opini orang lain tidak akan begitu penting bagi Anda.
-
Bicaralah pada diri sendiri. Menghentikan atau mengubah cara bersikap yang telah menjadi kebiasaan sangat sulit dilakukan. Akan tetapi, berbicara pada diri sendiri melalui perasaan dan memandang diri sendiri sebagai batu loncatan untuk melihat dan mencoba cara berpikir yang lain dapat menjadi hal yang bermanfaat.
- Anda dapat membuat dan mengatakan ‘mantra’ kecil pada diri sendiri, seperti “Setiap orang berusaha melakukan yang terbaik untuk menunjukkan kasih sayang dan kepeduliannya” atau “Jika setiap orang tidak memprioritaskan kebutuhannya sendiri, siapa lagi yang akan melakukannya?”
Iklan
-
Tetaplah tenang. Tunggulah sejenak sebelum Anda menanggapi seseorang yang menyinggung perasaan Anda. Jika Anda terlalu mudah tersinggung, kemungkinan Anda akan menunjukkan tanggapan secara otomatis. Ini artinya, tidak ada jeda waktu antara munculnya perasaan tersinggung tersebut dan tanggapan yang Anda tunjukkan ketika atau seolah-olah Anda merasa terluka. Oleh karena itu, tunggulah sejenak dan tanyakan apakah Anda ingin mengambil hati tindakan atau ucapan yang orang lain tunjukkan tersebut.
- Jika emosi yang ada terlalu cepat untuk ditahan, cobalah berhitung sampai sepuluh di kepala Anda.
- Belajar dan melakukan latihan kesadaran secara teratur dapat memudahkan Anda melewati langkah ini. Latihan kesadaran mencakup pembelajaran terkait cara strategis untuk melepaskan dari emosi-emosi yang kuat agar Anda dapat menunjukkan tanggapan yang lebih terarah. [7] X Teliti sumber
- Salah satu latihan kesadaran yang dapat dilakukan adalah dengan meluangkan waktu untuk berfokus pada pernapasan. Ketika Anda merasakan sensasi menarik dan menghembuskan napas, Anda akan mendapatkan hubungan yang kuat dengan perasaan Anda daripada pikiran-pikiran mengganggu yang secara otomatis muncul.
-
Kenali hal-hal yang berpotensi menyinggung perasaan Anda agar Anda dapat mengabaikan dan melupakannya. [8] X Teliti sumber Ketika menghentikan tanggapan-tanggapan yang biasa Anda keluarkan (mis. langsung merasa tersinggung), tidak ada gunanya untuk mencoba mengabaikan dan menghilangkan pikiran-pikiran negatif yang muncul. Daripada mengabaikan pikiran-pikiran yang ada, cobalah dengarkan pikiran-pikiran tersebut. Dengan begini Anda dapat menentukan apakah Anda perlu merasa tersinggung dan menunjukkannya atau tidak.
- Jika seseorang memberi tahu Anda bahwa gaya atau potongan rambut Anda tampak tidak cocok, Anda mungkin berpikir “Dia salah! Dia tak mengerti apa-apa!” Dengarkan kemarahan ini dan rasakan keinginan untuk menanggapinya dengan kemarahan. Dengan begini, Anda akan mengetahui (setidaknya) satu dari berbagai cara yang mungkin Anda lakukan untuk menanggapi hal yang mengesalkan.
- Selain itu, penting bagi Anda untuk mengetahui seberapa besar kemarahan yang dirasakan agar Anda dapat mengukur atau memperhitungkan langkah atau tanggapan selanjutnya. [9] X Teliti sumber Sebagai contoh, jika Anda merasa marah, jangan menanggapi sumber kemarahan (mis. lawan bicara) dengan lelucon karena pada kondisi emosional Anda saat itu, apa yang Anda cetuskan mungkin sama sekali tidak dianggap sebagai lelucon.
-
Tahan diri Anda untuk tidak berprasangka pada orang lain. Keyakinan atas penafsiran sendiri terhadap maksud atau niat seseorang sebenarnya dapat membuat Anda memandang apa pun sebagai hal yang menyinggung. Cobalah bayangkan sebuah karya seni yang agung; kecantikannya datang dari berbagai penafsiran yang berbeda. Tidak ada penafsiran yang benar-benar tepat , namun setiap penafsiran memiliki kekuatan untuk membuat kita merasa berbeda.
- Bayangkan situasi ketika seseorang memberi tahu Anda bahwa ia ingin tinggal di rumah (atau tidak ingin pergi ke mana pun) dan bukan menerima ajakan Anda untuk pergi ke suatu acara. Anda mungkin tergoda untuk berprasangkan bahwa orang tersebut menolak ajakan karena ia berpikir Anda membuat pilihan yang tidak tepat mengenai acara untuk dikunjungi.
- Untuk menahan prasangka Anda memerlukan pikiran terbuka dan kemauan untuk bertanya “Apakah ada sesuatu yang tidak kupertimbangkan saat ini?”
-
Carilah maksud atau dorongan lain yang mungkin ditunjukkan oleh orang lain. Ini dapat menjadi latihan yang bermanfaat untuk mengingatkan diri sendiri bahwa meskipun Anda melihat dan mengalami berbagai hal yang berbeda dari orang lain, hal-hal tersebut tidak selalu ditujukan pada Anda. [10] X Teliti sumber
- Anda mungkin tidak dapat mengetahui alasan pasti seseorang melakukan sesuatu, dan itu bukan masalah. Yang terpenting adalah Anda mulai memposisikan diri di posisi orang lain (yang Anda anggap menyinggung perasaan) agar Anda sadar bahwa sikap terlalu mudah tersinggung akan merugikan siapa pun yang terlibat.
- Jika seseorang menolak ajakan Anda untuk pergi, ada banyak alasan mengapa ia tidak ingin meninggalkan rumah. [11] X Teliti sumber Mungkin saja ia baru mendapatkan kabar buruk, kemudian merasa tertekan dan terlalu malu untuk menjelaskannya, atau mungkin ia ingin menikmati waktunya sendiri (tentunya ini tidak ada kaitannya dengan Anda).
-
Waspadalah dengan tingkat energi Anda. Ketika kita merasa cemas dan memiliki energi penuh, kita cenderung tidak dapat memaafkan ejekan ringan atau hal-hal yang tidak terlalu menyinggung. [12] X Teliti sumber Ini terjadi karena kita mencari hal baru untuk ‘diserang’ atau diintai. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ya, karena kita bisa melakukannya! Oleh karena itu, jangan biarkan sifat mudah tersinggung dan mengambil hati segala hal menguasai dan menguras tenaga Anda yang, sebetulnya, dapat digunakan untuk hal lain yang lebih baik, seperti mengagumi perbedaan cara orang dalam menyampaikan pendapatnya.
-
Balaslah ucapan atau tindakan yang Anda rasa menyinggung dalam cara yang sopan dan ‘berkelas’. Anda dapat menanggapi perkataan atau perbuatan seseorang yang menyinggung dalam berbagai cara yang berbeda. Di bawah ini merupakan beberapa cara yang dapat Anda lakukan:
- Alihkan topik pembicaraan. Hentikan topik atau masalah yang sedang dibicarakan dan carilah topik baru. Ini dapat menjadi pilihan yang baik jika Anda merasa bahwa dengan mencoba menyelesaikan masalah atau membicarakan lebih lanjut topik tersebut, Anda akan merasa lebih tersinggung.
- Cobalah tunjukan selera humor Anda. Bahkan ketika Anda sulit untuk tertawa karena merasa tersinggung, cobalah tunjukkan selera humor agar kondisi emosional Anda kembali seimbang.
- Mintalah klarifikasi dengan tenang. [13]
X
Teliti sumber
Jika Anda mendengar komentar yang dianggap menyinggung atau kasar, cobalah minta lawan bicara untuk mengklarifikasi maksud dari ucapannya. Mungkin saja ia keliru dalam menyampaikan apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan, atau Anda tidak mendengarnya dengan tepat.
- Katakan sesuatu, misalnya “Maaf, sepertinya aku kurang memahami ucapanmu. Bisakah kau mengatakan kembali hal tersebut dalam cara yang berbeda?”
-
Pertimbangkan konsekuensi dari tindakan Anda. [14] X Teliti sumber Sebelum Anda menunjukkan reaksi atau tanggapan, pikirkan mengenai konsekuensi dari tindakan yang akan dilakukan. Ingatlah bahwa salah satu konsekuensi mengambil hati tindakan atau ucapan orang lain adalah orang-orang akan mulai merasa takut ketika sedang bersama Anda atau gugup ketika membicarakan mengenai pikiran atau perasaannya. Terlebih lagi, Anda mengekang diri pada situasi dengan ketegangan dan kecemasan yang meningkat.Situasi tersebut berbahaya bagi tubuh Anda, bahkan jika Anda merasa atau mendapatkan ‘manfaat’ atau sisi baik dari mengambil hati ucapan atau tindakan orang lain.
- Konsekuensi lainnya adalah Anda menutup diri dan tidak dapat mendengar dari hal-hal baru yang mungkin berguna atau mengasyikkan. [15] X Teliti sumber
-
Lakukan percakapan positif dengan diri sendiri . Cobalah ubah pikiran-pikiran negatif yang ada dengan penguatan diri dan pandangan positif terhadap situasi apa pun yang sedang dihadapi. Membiarkan pikiran negatif yang tidak terbukti kebenarannya bersarang di pikiran sering kali menyebabkan Anda bersikap ofensif.
- Ini artinya, Anda harus membiarkan dan mengabaikan situasi yang memancing Anda untuk merasa tersinggung. Tenggelam dalam perasaan-perasaan negatif sama saja dengan menanam kesedihan. [16] X Teliti sumber Ingatlah bahwa waktu Anda berharga dan Anda tidak perlu meluangkannya untuk menghidupkan kembali momen-momen yang memunculkan rasa tidak nyaman.
Iklan
-
Bercerminlah pada situasi-situasi di masa lalu. Untuk membangun pemahaman terhadap situasi yang cenderung membuat Anda tersinggung, cobalah tuliskan beberapa kejadian tidak menyenangkan yang paling Anda ingat. Catatlah 3 atau 4 kejadian seperinci mungkin.
- Doronglah diri Anda untuk berpikir dalam-dalam mengenai kejadian-kejadian tersebut, cara Anda menyampaikan perasaan Anda dan alasan Anda merasa tersinggung. Jangan beranggapan bahwa tidak ada penjelasan untuk hal-hal yang menyinggung (atau hal-hal tersebut sudah jelas menyinggung). Tuliskan alasan Anda merasa tersinggung, dan bukan alasan orang lain merasa tersinggung terhadap hal yang sama.
- Setelah itu, tuliskan kejadian-kejadian ini seolah-olah Anda seorang jurnalis yang melaporkan sebuah kejadian. Daripada menuliskan apa yang Anda rasakan, cobalah tuliskan dari sudut pandang orang lain yang tidak terlibat dalam kejadian itu.
-
Carilah pola pada catatan yang Anda buat. Apakah ada sesuatu yang Anda temukan dari situasi-situasi tersebut? Apakah perlakuan tertentu yang sering Anda terima membuat Anda terus-menerus merasa marah? Carilah alasan yang lebih mendalam yang menjelaskan mengapa Anda merasa tersinggung.
- Sebagai contoh, katakanlah Anda tersinggung ketika seseorang menjelaskan sesuatu yang sebelumnya telah Anda ketahui. Mungkin Anda tersinggung karena orang tersebut tidak menyadari pengetahuan Anda dan ego Anda terluka. Sekarang, dapatkah Anda dengan wajar berharap bahwa orang tersebut berusaha keras untuk mengetahui apa yang Anda ketahui dan yang tidak Anda ketahui?
- Pola-pola tersebut adalah pemicu sifat mudah tersinggung. Ketika situasi seperti itu terjadi di masa mendatang, Anda perlu tahu bahwa Anda perlu mencoba menunjukkan tanggapan yang lain terhadap situasi tersebut. [17] X Teliti sumber
-
Telaah pikiran-pikiran yang membenarkan rasa tersinggung. Umumnya kita membenarkan tindakan dan pandangan kita dengan pikiran yang merasonalisasikan tindakan atau pandangan tersebut. [18] X Sumber Tepercaya Simply Psychology Kunjungi sumber Pikiran-pikiran apa saja yang dapat atau tidak memungkinkan Anda untuk merasa tersinggung? Apa yang membuat Anda merasa bahwa merasa tersinggung merupakan tanggapan yang tepat?
- Mungkin Anda tersinggung karena seseorang datang ke pesta syukuran rumah baru Anda tanpa membawa hadiah. Pikiran-pikiran yang membenarkan Anda untuk merasa tersinggung mungkin merupakan pandangan-pandangan seperti:
- “Memberikan hadiah merupakan satu-satunya cara untuk menunjukkan keramah tamahan.”
- “Orang tersebut harus memprioritaskan hadiah untuk saya, terlepas dari kewajiban finansialnya yang lain.”
- “Aku perlu mendapatkan bukti dari orang lain agar aku tahu bahwa aku dicintai dan didukung.”
- Mungkin Anda tersinggung karena seseorang datang ke pesta syukuran rumah baru Anda tanpa membawa hadiah. Pikiran-pikiran yang membenarkan Anda untuk merasa tersinggung mungkin merupakan pandangan-pandangan seperti:
-
Pilihlah untuk memikirkan tentang diri sendiri daripada memikirkan orang yang membuat Anda tersinggung. Ketika Anda merasa tersinggung, Anda dapat memilih untuk mencoba membuat orang lain menyesuaikan sikapnya atau berusaha untuk mengubah dan memperbaiki reaksi Anda sendiri. Mencoba mengubah sikap orang lain adalah hal yang sulit karena orang-orang selalu berubah (perubahan pada seseorang memang mengejutkan—dan tentunya ada banyak orang di dunia ini). Terlebih lagi, mencoba mengubah perilaku orang lain membuat Anda cenderung mengendalikan orang lain. Hal ini tentunya berkaitan dengan masalah-masalah etika.
- Ketika Anda berusaha mengubah reaksi, Anda sebenarnya membentuk kepribadian dan pola pikir yang lebih fleksibel dan berusaha menjadi sosok periang yang dapat menangani berbagai situasi dengan mudah. Mengambil langkah sulit seperti ini tidak hanya lebih mulia, tetapi juga lebih bermanfaat untuk kemampuan Anda dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Iklan
Tips
- Ketika Anda merasa tersinggung, ingatlah ucapan Eleanor Roosevelt: “Tidak ada yang bisa merendahkan diri Anda, kecuali Anda membiarkan orang lain melakukannya.”
- Jangan takut untuk mencintai diri sendiri. Ada peribahasa Afrika yang mengatakan “Jika tidak ada musuh di dalam diri, musuh yang ada di luar diri tidak dapat melukai kita.” Jika Anda mencintai diri sendiri (termasuk kekurangannya), Anda telah berhasil membangun benteng diri yang tidak ditembus oleh siapa pun.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/hide-and-seek/201302/how-deal-insults-and-put-downs
- ↑ http://www.trans4mind.com/counterpoint/index-communication-relationships/shafer25.shtml
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/out-the-darkness/201201/slighting-the-dangers-being-disrespected
- ↑ http://www.makingthemodernworld.org.uk/learning_modules/psychology/02.TU.04/?section=13
- ↑ http://www.uncommon-knowledge.co.uk/emotional_wellbeing/friends/get-along.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/how-do-life/201410/taking-offense
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/out-the-darkness/201201/slighting-the-dangers-being-disrespected
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/out-the-darkness/201201/slighting-the-dangers-being-disrespected
- ↑ http://feministing.com/2015/02/12/i-find-this-offensive-how-offense-discourse-traps-us-into-inaction/
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/2011/12/05/taking-things-personally_n_1126622.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/out-the-darkness/201201/slighting-the-dangers-being-disrespected
- ↑ http://faculty.wcas.northwestern.edu/eli-finkel/documents/2012_StantonFinkel_JESP.pdf
- ↑ http://www.healthcentral.com/depression/c/84292/140204/personally/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/out-the-darkness/201201/slighting-the-dangers-being-disrespected
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/ten-zen-questions/201408/i-am-offended-i-won-t-listen
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2014/02/16/8-tips-to-help-stop-ruminating/
- ↑ http://www.healthcentral.com/depression/c/84292/140204/personally/
- ↑ http://www.simplypsychology.org/cognitive-dissonance.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 24.982 kali.
Iklan