Anda mungkin mengalami putus cinta yang menyakitkan, berpisah karena cinta Anda tidak berbalas, atau menghadapi kematian belahan jiwa. Keadaan apa pun yang Anda hadapi, kehilangan kekasih itu tidak pernah mudah, dan bangkit dari rasa kehilangan akan terasa sangat sulit pada awalnya. Berfokuslah untuk bertahan setidaknya pada masa-masa tersebut. Setelah Anda mampu bertahan, Anda bisa mulai menyembuhkan diri dan berkembang dari pengalaman.
Langkah
-
Yakinkan diri sendiri. Saat ini, mungkin sulit untuk merasa yakin bahwa Anda bisa bangkit dari rasa kehilangan. Tetapi Anda pasti bisa sembuh, selama tidak menyerah. [1] X Teliti sumber
- Setiap orang akan melewati tahap awal, pertengahan, dan akhir dalam proses penyembuhan. Saat ini Anda mungkin mogok di tahap awal. Tetapi kalau terus maju, pada akhirnya Anda akan sampai di tahap akhir.
- Jangan berkecil hati jika sesekali Anda terjatuh lagi. Bisa saja hari ini Anda merasa lebih buruk dibandingkan kemarin, tetapi itu tidak selalu menandakan sesuatu yang buruk. Proses bangkit dari kehilangan kekasih biasanya akan melalui masa-masa naik turun.
-
Akui bahwa Anda merasa kehilangan. Kalau masih berada dalam kondisi tidak percaya, Anda harus berhenti melarikan diri dari rasa kehilangan dan mengakui bahwa tragedi ini telah terjadi. Akuilah terlebih dahulu bahwa Anda kehilangan cinta, baru setelah itu Anda bisa bangkit dari rasa sakitnya.
- Jangan pula meremehkan rasa kehilangan. Penderitaan ini memang nyata. Anda tidak perlu malu mengakuinya, tidak perlu pula menyembunyikan fakta bahwa Anda sedang melaluinya.
-
Biarkan diri Anda terluka. Secara alami, rasa sakit akan muncul jika Anda merasa kehilangan, termasuk kehilangan kekasih. Melawan kebutuhan untuk berduka akan membuat Anda merasa lebih letih dibandingkan menghadapinya.
- Jangan memburu-buru diri sendiri untuk segera mengakhiri kesedihan. Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda untuk sembuh. Jadi, Anda tidak perlu mempersingkat masa dukacita hanya agar terlihat “sudah normal.”
KIAT PAKARTerapis Perkawinan dan KeluargaMoshe Ratson adalah Direktur Eksekutif spiral2grow Marriage & Family Therapy, sebuah klinik pelatihan dan terapi di New York City. Dia meraih gelar MS dalam Terapi Perkawinan dan Keluarga dari Iona College dan telah menggeluti dunia terapi lebih dari 10 tahun.Jangan terburu-buru keluar dari proses berduka. Terapis perkawinan dan keluarga Moshe Ratson mengatakan: "Rasa sakit, kesedihan, duka, dan bahkan kemarahan adalah emosi yang normal dialami ketika seseorang putus cinta. Mengatasi rasa kehilangan itu bisa sulit, dan kedukaan itu mungkin membuat Anda seperti tak punya pijakan. Anda perlu waktu lama hingga pulih kembali, maka bersabarlah."
-
Cari bantuan yang Anda butuhkan. Carilah sistem pendukung yang Anda butuhkan saat ini. Manusia adalah makhluk sosial. Jadi, Anda akan lebih mudah bangkit dari rasa kehilangan jika dikelilingi oleh orang-orang yang peduli.
- Kalau ada keinginan untuk bunuh diri atau Anda kehilangan kendali diri, segeralah cari bantuan profesional.
- Sekalipun kondisi emosional Anda stabil, tetap cari bantuan dan dukungan dari orang-orang tersayang. Menerima bantuan dari orang lain bisa membuat Anda merasa lebih rapuh. Tetapi saat ini, lebih baik merasa rapuh di hadapan orang-orang yang benar-benar peduli, daripada mengisolasi diri.
- Bantuan dari orang yang pernah mengalami kehilangan serupa bisa sangat bermanfaat. Jika orang-orang tersayang tidak pernah mengalami kehilangan kekasih dengan cara yang sama, carilah grup pendukung.
- Bantuan profesional adalah pilihan yang perlu dipertimbangkan. Konselor dan terapis dilatih untuk membantu orang melewati rasa kehilangan seperti yang Anda alami. Menjadwalkan pertemuan dengan seorang profesional itu wajar-wajar saja.
-
Tarik napas. Meditasi pernapasan bisa menyegarkan tubuh dan menenangkan pikiran. Ini adalah teknik sederhana yang bisa dilakukan kapan pun Anda merasa kewalahan dengan rasa sakit.
- Duduk, berdiri, atau berbaring di tempat yang bebas gangguan.
- Tarik dan buang napas dalam-dalam. Regangkan perut dan dada dengan setiap napas. Berfokuslah pada pernapasan selama beberapa menit sampai Anda tenang.
-
Istirahatlah. Beri diri Anda kesempatan untuk beristirahat secara fisik, mental, dan emosional. Terlalu memaksakan diri akan membuat Anda runtuh dan mengalami kemunduran tajam.
- Tidur yang cukup pada malam hari. Kalau bisa tidur siang dan tubuh Anda memang memerlukannya, cobalah tidur siang juga.
- Untuk sementara waktu, jangan terlibat dalam proyek yang membutuhkan komitmen emosional atau mental yang dalam. Tunda keputusan hingga pikiran Anda jernih, untuk mencegah terjadi kesalahan dan penyesalan tambahan.
-
Rawat tubuh. Penuhi nutrisi yang dibutuhkan dan hindari makanan yang malah akan membuat Anda merasa lebih buruk. Selain itu, fisik Anda juga harus tetap aktif.
- Jangan melewatkan makan. Tubuh Anda harus tetap mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan sekalipun sedang tidak merasa lapar. Makanlah makanan dengan gizi seimbang dan minum setidaknya delapan gelas per hari.
- Hindari kafein, alkohol, hikotin, dan narkoba. Anda boleh sekali-kali memanjakan diri dengan makanan manis yang menenangkan, tetapi jangan sampai berlebihan mengonsumsi makanan sampah.
- Olahraga kardiovaskular bagus untuk tubuh dan pikiran. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga jenis ini bisa mengurangi kecemasan dan depresi selama masa-masa sulit. [2] X Teliti sumber Cobalah berjalan kali dengan kecepatan sedang selama 20 menit, setidaknya tiga kali seminggu.
-
Tetap ikuti jadwal. Anda memang harus mengistirahatkan pikiran dan tubuh, tetapi tidak boleh membiarkan diri menjadi lesu. Aktivitas ringan bisa membantu agar hidup tetap berfokus.
- Jangan dulu memasukkan hal baru ke dalam jadwal. Jalani saja pekerjaan yang sudah ada.
- Jika beban kerja Anda terlalu berat untuk ditangani, mintalah orang di sekitar untuk membantu sementara waktu. Kerjakan sebanyak yang Anda mampu, tetapi jangan sampai kewalahan dan stres. Tidak masalah jika Anda mengerjakannya perlahan-lahan, asalkan terus maju.
Iklan
-
Hadapilah siklus emosi yang datang silih berganti. Anda akan merasakan berbagai emosi selama masa penyembuhan, termasuk sedih, marah, dan takut. Hadapi setiap emosi yang Anda rasakan dan jangan menghindarinya.
- Berdukalah sekarang. Hadapilah luka emosional sekarang saat baru terjadi, untuk menghindari komplikasi di kemudian hari.
- Jangan berpura-pura lebih bahagia daripada yang sebenarnya Anda rasakan. Berpura-pura akan menghabiskan energi berharga yang justru bisa Anda manfaatkan untuk penyembuhan. Biarkan diri Anda menangis, berteriak, dan melepaskan rasa sakit dalam cara yang tidak berbahaya.
- Anda akan merasa takut. Anda mungkin merasa takut sendirian atau takut tidak akan pernah jatuh cinta lagi. Langkah pertama untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan menghadapinya. Jadi, Anda harus jujur tentang hal-hal yang ditakuti sebelum bisa menghadapinya dengan berani.
-
Hadapi semua masalah terkait yang mengemuka. Kehilangan cinta bisa membangkitkan kembali masalah yang belum selesai di masa lalu. Terimalah jika rasa kehilangan sekarang ini terkait dengan luka masa lalu. Tidak perlu memisahkan keduanya. [3] X Teliti sumber
- Jika rasa kehilangan saat ini memicu masalah lama maka tidak diragukan lagi, keduanya memang berhubungan.
- Dengan berusaha sembuh dari rasa kehilangan yang sekarang, Anda juga bisa sembuh dari luka masa lalu.
-
Terima diri sendiri. Kehilangan cinta bukanlah cerminan nilai Anda sebagai seorang manusia. Bagaimana pun akhir sebuah hubungan, harus diingat bahwa Anda memiliki sesuatu yang lebih berharga dari sekadar hubungan yang gagal.
- Bersikap lembut kepada diri sendiri. Tanyalah, bagaimana Anda akan bersikap kepada orang tersayang yang sedang menghadapi kesedihan seperti ini, dan beri diri sendiri kasih sayang dan simpati yang sama.
- Luangkan waktu untuk menegaskan kembali keyakinan yang sehat, termasuk keyakinan yang sehat tentang nilai diri dan tentang dunia di sekeliling Anda. Jika Anda memeluk agama atau kepercayaan tertentu, ini adalah saat yang tepat untuk lebih mendalaminya.
-
Putus dengan baik-baik. Rujuk dengan mantan kekasih memang sesuatu menggoda. Tetapi, walaupun Anda dan mantan sama-sama tidak bisa disalahkan, rujuk pada masa seperti ini biasanya sia-sia, lebih menyakitkan, dan tidak layak dilakukan.
- Anda harus fokus untuk terus maju. Kekasih masa lalu adalah bagian dari masa lalu, dan Anda harus membiarkan dia untuk tetap menjadi masa lalu.
- Tanya diri sendiri, apakah menyimpan foto dan kenang-kenangan itu lebih menyakiti atau membantu? Simpanlah jika itu membantu menyembuhkan. Tetapi jika malah menghambat penyembuhan, singkirkan saja. Anda tidak perlu menghancurkannya, tetapi setidaknya kemas dan simpanlah di tempat yang tidak mudah dijangkau.
-
Jangan mencari pelarian. [4] X Teliti sumber Banyak orang yang terburu-buru menjalin hubungan baru sebelum mereka siap sebagai cara untuk mengisi kekosongan yang mereka rasakan akibat kehilangan. Tetapi, pelarian yang prematur kemungkinan besar akan berakhir dengan kehilangan lainnya.
- Fokus pada diri sendiri sekarang. Setelah Anda merasa puas, bahagia, dan utuh, barulah Anda boleh kembali berkencan.
- Jika kekasih baru tampak sempurna dalam segala hal, Anda mungkin sedang membodohi diri sendiri. Pandanglah setiap hubungan baru dengan realistis.
-
Berintrospeksi. Beri diri Anda waktu untuk mengintrospeksi masa lalu dan memahami perasaan saat ini. Mengabaikan rasa sakit tidak akan membuat Anda sembuh darinya.
- Buatlah catatan harian, tetapi jangan memaksakan diri untuk menulisinya setiap hari. Manfaatkan catatan harian untuk menumpahkan pikiran dan emosi dari dalam ketika Anda tidak bisa mengekspresikan atau tidak bisa memahaminya.
-
Tertawalah. [5] X Teliti sumber Cobalah untuk kembali tertawa. Anda harus membiarkan diri menjalani kesedihan, tetapi juga harus memasukkan kembali emosi positif ke dalam rutinitas harian.
- Tonton atau baca sesuatu yang lucu. Habiskan waktu bersama orang-orang yang membuat Anda tertawa.
- Jika Anda bisa menemukan sisi lucu dari kehilangan ini atau dari aspek tertentu atas kehilangan yang Anda alami, tertawakan saja.
Iklan
-
Berfokus untuk terus maju. Setelah menghadapi luka ini, Anda harus melangkah maju.
- Tahap kesedihan/penyembuhan bisa berlangsung lebih lama pada sebagian orang dibandingkan sebagian lainnya. Jadi, tidak ada cara untuk memperkirakan berapa lama waktu yang Anda butuhkan sampai bisa melewatinya. Tetapi, setelah desakan untuk maju terasa lebih alami dan bukan paksaan, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukannya.
- Anda tidak perlu melupakan masa lalu. Tetapi, Anda harus mencapai suatu tahap ketika hal itu tidak lagi menjadi fokus hidup.
-
Maafkan. Anda harus memaafkan diri sendiri dan mantan kekasih.
- Kemarahan dan kesinisan Anda tidak akan ada pengaruhnya bagi sang mantan. Bukannya membuat dia menderita, malah Andalah yang akan tambah merana.
- Akui kesalahan yang pernah Anda buat. Alih-alih menyesali kesalahan, berkomitmenlah untuk memperbaikinya sekarang dan menghindarinya di masa yang akan datang.
-
Lihat sisi baiknya. Walaupun pengalaman ini menyakitkan, tetapi pasti ada hikmah di baliknya. Pikirkan sisi positif yang Anda peroleh dari hubungan dan perpisahan ini.
- Misalnya, mantan kekasih memperkenalkan hobi yang kemudian Anda sukai atau mengajarkan keahlian yang Anda inginkan.
- Secara umum, orang-orang biasanya berkembang menjadi lebih baik dalam proses mencintai seseorang. Berusahalah agar Anda tetap bisa mencintai. Cara ini akan mempermudah Anda untuk mencintai diri sendiri dan orang-orang di sekitar.
- Kehilangan kekasih lama akan membuka pintu menuju hubungan yang lebih sehat atau jalan hidup yang baru.
-
Kejar minat Anda. Libatkan diri dalam minat lama, tetapi coba pula cari minat baru.
- Minat dan hobi lama itu menenangkan, jadi bisa memberi Anda kekuatan untuk terus maju pada hari-hari suram sekalipun.
- Minat baru akan menyegarkan rutinitas dan mendorong Anda untuk berkembang sebagai pribadi yang utuh. Dengan mengembangkan sisi diri yang tidak pernah diketahui oleh mantan kekasih, Anda akan merasa telah benar-benar berubah dari pribadi yang dulu.
-
Bergaul dengan orang-orang baru. Jangan abaikan teman lama, tetapi jangan pula meremehkan pentingnya berteman dengan orang baru.
- Teman baru tidak mengetahui perihal hubungan sebelumnya. Jadi, kehadiran mereka tidak akan mengingatkan Anda akan luka lama.
- Saat bertemu dengan orang-orang baru, berusahalah sebaik mungkin untuk memercayai, terbuka, dan jujur kepada mereka. Setelah mengalami luka mendalam, mungkin akan sulit untuk bersikap seperti itu. Tetapi ingatlah, orang yang baru Anda kenal ini tidak bertanggung jawab atas luka lama dan mereka layak mendapatkan kepercayaan Anda.
-
Sayangi diri sendiri. Belajarlah untuk menyayangi diri sendiri saat Anda tak bersama siapa pun. Anda harus mencintai diri Anda yang sekarang. Berusaha memperbaiki diri menjadi lebih positif akan mengembalikan kepercayaan diri Anda dan membuat prosesnya menjadi lebih mudah.
- Hentikan kebiasaan buruk seperti merokok. Atau mulailah diet yang sehat dan berolahraga (kalau Anda memerlukannya). Jika ada sifat yang membuat Anda sendiri frustrasi, perbaikilah. Misalnya, ikutlah kelas Cara Berbicara di Depan Umum jika Anda ingin lebih percaya diri untuk berbicara di depan orang asing.
- Perbaiki diri sedikit demi sedikit agar Anda tidak kewalahan. Melakukan semuanya sekaligus malah bisa membuat Anda gagal, dan kegagalan akan mengakibatkan kemunduran dalam usaha untuk berkembang.
-
Sayangilah orang lain. Saat Anda mengalami masa-masa sulit menyayangi diri sendiri, atau Anda mulai mengasihani diri, cara terbaik untuk melawannya adalah berfokus melakukan kebaikan untuk orang lain.
- Luangkan waktu untuk teman dan keluarga saat mereka membutuhkan bantuan Anda.
- Luangkan waktu untuk menjadi sukarelawan. Ikutlah kerja bakti atau aktivitas sosial lain di lingkungan Anda. Atau tengoklah kenalan yang sedang dirawat di rumah sakit.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.drugsense.org/mcwilliams/www.mcwilliams.com/books/books/sur/sr1.htm
- ↑ https://www.universitylifecafe.k-state.edu/bookshelf/how-survive-loss-love/
- ↑ http://www.match.com/cp.aspx?cpp=/cppp/magazine/article0.html&articleid=11805
- ↑ http://www.psychologytoday.com/blog/emotional-fitness/201103/10-tips-survive-break
- ↑ http://ccvillage.buffalo.edu/Village/WC/wsc/outlines_and_handouts/feel_better_fast/hand08.html