PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Persyaratan pertama dalam proyek pembangunan sebuah gedung adalah kemampuan memahami gambar arsitektur, yang juga disebut cetak biru, atau denah. Jika ingin tahu cara membaca gambar-gambar ini dan memahami persis maksudnya, ikuti langkah-langkah berikut ini.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Membaca Dasar-Dasarnya

PDF download Unduh PDF
  1. Ini berisi nama proyek, nama arsitek, alamat dan pihak yang bisa dihubungi, lokasi proyek, serta tanggal. Halaman ini sangat mirip sampul buku. Banyak sampul denah yang juga menyertakan gambar wujud akhir produk, menunjukkan seperti apa penampakan bangunan setelah selesai dibangun dan dilansekapkan. [1]
  2. Halaman ini berisi beberapa lembar indeks denah, dan kadang sekalian kontennya. Lembar ini juga berisi kunci singkatan yang dipakai, bar skala dengan skala denah terindikasi, dan kadang disertakan catatan disain.
  3. Ini berisi peta wilayah, dengan gambar peta lokasi yang diperbesar, biasanya memberi cukup informasi untuk menemukan lokasi proyek dari kota atau jalan raya terdekat. Lembar ini tidak lazim ditemukan di banyak denah.
  4. Halaman-halaman ini biasanya diberi nomor, mulai dari “C”, misalnya Lembar “C 001", "C 002”, dan seterusnya. Denah situs memuat beberapa lembar kertas dengan informasi sebagai berikut:
    • Informasi topografis. Ini akan memberi informasi kepada pengembang dan tukang perihal topografi, kemiringan atau kerataan tanah di areal situs.
    • Denah penghancuran. Lembar ini (bisa lebih dari satu lembar) menunjukkan struktur atau fitur yang akan dihancurkan di lokasi, seperti pepohonan, dan masuk ke catatan utama.
    • Denah utilitas situs. Lembar ini mengindikasikan lokasi utilitas bawah tanah “yang sudah ada”, agar terlindung selama ekskavasi dan konstruksi.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Membaca Lembar Arsitektur

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda tak bisa menemukan skala apa pun dalam gambar arsitektur, dapatkan skala yang pasti dari arsiteknya langsung.
  2. Lembaran-lembaran ini biasanya ditandai dengan huruf “A”, misalnya “A 001”, atau “A1-X”, “A2-X”, “A3-X”, dan seterusnya. Lembar ini menggambarkan dan memberi ukuran denah lantai, ketinggian, bagian-bagian gedung, bagian-bagian tembok dan tampilan berorientasi lainnya dari rancang bangunan. Lembar ini biasanya dipecah menjadi banyak bagian dan merupakan dokumen konstruksi utama yang harus Anda pahami. Bagian-bagian yang harus diketahui dijabarkan dalam langkah-langkah berikut ini.
  3. Lembar ini menunjukkan lokasi dinding-dinding bangunan, mengidentifikasi komponen-komponen seperti pintu, jendela, kamar mandi, dan komponen lain. Ada dimensi yang dicatat sebagai jarak antara, atau dari pusat ke tengah tembok, lebar bukaan jendela dan pintu, juga perubahan ketinggian lantai jika lebih dari satu tingkat.
    • Denah lantai berisi beragam tingkatan detail, tergantung tahapan proyek. Di tahap D (perencanaan) gambar arsitek mungkin hanya akan menunjukkan fitur-fitur utama.
    • Di tahap tender, gambar arsitektur akan lebih detail, mengilustrasikan semua fitur yang ada dengan skala lebih besar agar kontraktor dapat memberi harga pada pekerjaan.
  4. Di sini, arsitek menunjukkan jenis, tinggi, dan fitur-fitur lain dari plafon di berbagai lokasi dalam gedung. Denah plafon bisa ada atau tidak ada untuk proyek rumah tinggal.
  5. Halaman ini mengindikasikan pemetaan untuk kayu palang, kasau, rangka penopang, bar palang, atau bagian-bagian rangka atap lainnya, termasuk detail pemasangan dek serta atap.
  6. Ini biasanya berisi tabel yang memerikan berbagai finishing berbeda untuk setiap kamar. Daftar ini juga memberitahu warna cat untuk setiap tembok, jenis dan warna lantai, langit-langit, tinggi, jenis, dan warna, fondasi tembok, serta catatan dan detail lain untuk membangun finishing di wilayah tercatat.
  7. Tabel ini berisi daftar pintu, menjabarkan bukaan, "pegangan" pintu, informasi jendela (seringkali tak masuk di denah lantai, misalnya jendela atau pintu jenis "A", "B", dsb). Mungkin pula menyertakan detail instalasi (potongan gambar) untuk flashing, metode pemasangan, dan spesifikasi perangkat keras. Ada pula jadwal terpisah untuk finishing pemasangan jendela dan pintu (meski tidak semua proyek begini). Salah satu contoh untuk jendela misalnya "Mill finish, aluminum", salah satu pintu ditandai "Oak, natural finish".
  8. Meliputi pemetaan perabot kamar mandi, casework (kabinet), asesori kakus, dan elemen lain yang tidak dicatat spesifik di lembar lain. Seperti misalnya, dan tidak terbatas pada: detail cor beton, pintu dan jendela, pemasangan atap & detail flashing, detail tembok, detail pintu, detail dek sampai ke tembok, dan sebagainya. Setiap proyek berbeda dan meliputi atau tidak meliputi apa yang disertakan dalam proyek lain. Detail Level (DL) atau Tingkat Detail ditentukan oleh arsitek masing-masing. Tren yang berkembang adalah bahwa arsitek punya lebih banyak detail, bukan sebaliknya, karena dengan demikian pihak Kontraktor tidak harus menebak-nebak dalam pengerjaan dan dapat lebih mudah paham apa yang harus disertakan dan apa yang harus diberi harga. Beberapa pengembang mungkin punya atau tidak punya komentar soal TD, namun ini tidak berkaitan dengan apa yang dirasa perlu dijelaskan dengan benar dalam disain proyek oleh arsitek berlisensi resmi yang membuatnya.
  9. Ini adalah tampilan eksterior, mengindikasikan bahan yang digunakan untuk tembok bagian luar, (bata, stuko, vinil, dsb), lokasi jendela dan pintu dari samping, lerengan atap, dan elemen lain yang tampak dari luar.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Membaca Denah Tersisa

PDF download Unduh PDF
  1. Denah struktural biasanya ditandai berawal dari “S”, semisal “S 001”. Denah ini meliputi penguatan, fondasi, ketebalan cor beton, dan bahan rangka (kayu, pilar beton, baja struktural, blok beton, dsb). Berikut ini adalah berbagai aspek denah struktural yang harus Anda baca:
    • Denah fondasi. Lembar ini menunjukkan ukuran, ketebalan, dan elevasi kaki atau footing (footers), lengkap dengan catatan penempatan bar penguat (rebar). Ada pula catatan lokasi untuk baut-baut angker atau lempengan patri yang disisipkan untuk baja struktural, dan elemen lainnya.
      • Jadwal footing sering ditampilkan di lembar awal catatan struktural, begitu juga dengan catatan tentang apa yang dibutuhkan untuk penguatan, persyaratan daya retak beton, dan pernyataan tertulis lain terkait kekuatan struktural, dan persyaratan pengujian.
    • Denah pendirian rangka. Lembar ini mengindikasikan bahan yang digunakan untuk membuat rangka gedung. Biasanya meliputi metal atau kayu stud, unit-unit batu beton, atau baja struktural.
    • Denah pendirian rangka struktural menengah. Ini digunakan untuk bangunan yang lebih dari satu lantai, dan setiap tingkat membutuhkan pilar-pilar penopang, balok penyangga, balok langit-langit, penyangga dek, dan elemen lain.
  2. Halaman-halaman saluran pipa ledeng diberi nomor dan diawali dengan “P”. Lembar ini menunjukkan lokasi dan jenis sistem perledengan yang disertakan dalam gedung. Catat: seringkali, dokumen rancangan rumah tidak menyertakan denah perledengan atau saluran pipa. Berikut ini bagian-bagian denah perledengan yang harus Anda baca:
    • Perledengan kasar. Lembar ini menunjukkan lokasi sistem pipa yang akan di-“stubbed-up” atau “dibuntukan” untuk menghubungkan sistem perledengan ke saluran air, saluran pembuangan, dan sistem ventilasi. Sistem ini jarang dimasukkan ke cetak biru rumah tinggal, terutama rumah untuk keluarga tunggal.
    • Denah lantai perledengan. Lembar ini menunjukkan lokasi dan jenis sistem perledengan, juga rute pipa yang akan dilewati (di atas atau menembus tembok) untuk air ledeng dan pembuangan, juga ventilasi. Denah ini lazim disertakan, meski umumnya arsitek (untuk rumah tinggal satu keluarga) sudah mengindikasikan lokasi sistem perledengan dalam denah lantai mereka.
  3. Lembar mekanik ditandai dengan huruf “M”. Lembar ini menunjukkan lokasi perangkat HVAC (Heater = pemanas, Vent = ventilasi, dan Air Conditioner = pendingin ruangan), sistem gorong-gorong, dan pipa pendingin, juga berlaku sebagai sistem perkabelan pengendali. Lembar ini jarang dibuat untuk rumah tinggal satu keluarga.
  4. Denah kelistrikan ditandai dengan huruf “E”. Lembar ini menunjukkan lokasi sirkuit listrik, kotak panel, dan perabot listrik di seluruh gedung, termasuk sakelar, sub-panel, dan transformer, jika memang disertakan dalam gedung.
    • Beberapa halaman khusus dalam denah kelistrikan kemungkinan berisi detail-detail "yang lebih diangkat", menunjukkan konfigurasi perkabelan catu daya, jadwal panel listrik, identifikasi nilai amper dan sirkuit pemutus arus listrik, juga catatan mengenai jenis, ukuran kabel dan saluran listrik.
    • Beberapa dari informasi ini mungkin tidak akan disertakan dalam dokumen denah rumah keluarga tunggal.
  5. Ini dikenal juga sebagai gambar BMP (Best Management Practice atau Praktik Manajemen Terbaik). Lembar ini mengindikasikan wilayah-wilayah terlindung yang ada dalam situs, rencana pengendalian korosi, serta metode pencegahan kerusakan lingkungan selama masa konstruksi. Mungkin ada beberapa detil dalam gambar BMP yang menunjukkan teknik-teknik perlindungan pohon, persyaratan pemasangan pagar endapan, dan teknik-teknik pengeringan genangan air hujan sementara.
    • Persyaratan untuk denah BMP didapat dari departemen perlindungan lingkungan pemerintah lokal di wilayah Anda. Ini mungkin tidak dibutuhkan, tergantung keputusan Pihak Berwenang Wilayah untuk perumahan keluarga tunggal.
  6. Dimensinya jarang diberitahu dan menjadi tanggung jawab pengembang untuk mengkoordinasikan penempatan utilitas agar sesuai dengan persyaratan bangunan dan gambar arsitektur. Pastikan agar lokasi perledengan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perangkat. Begitu juga untuk sistem kabel kelistrikan sekering dan sakelar serta lampu-lampu.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Memahami Gambar Arsitektur Lebih Dalam

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk ini, Anda harus menemukan elemen konstruksi yang dikaji, agar mampu mengimplementasikan bagian pekerjaan Anda. Jika Anda memetakan lokasi bangunan, pertama-tama lihatlah denah lokasi untuk memastikan lokasi bangunan, struktur, atau batas properti yang sudah ada, sehingga Anda punya titik referensi untuk mulai mengukur jejak bangunan. Beberapa denah hanya memberi posisi koordinat kisi-kisi menggunakan sudut utara dan timur. Anda butuh “stasiun total” dari mode transit surveyor untuk memastikan titik koordinat tersebut. Berikut ini adalah hal-hal yang Anda butuhkan untuk memetakan jejak bangunan, berdasarkan denah:
    • Petakan bangunan di situs lokasi berdasarkan denah tersebut di atas atau pengukuran yang diberikan di denah situs. Ukur langsung ke lokasi, terutama bagian-bagian pojok, di sisi bangunan, dan periksa setiap "titik batas" untuk memastikan akurasi pemetaan Anda. Jika Anda tidak bisa benar-benar menegaskan garis bangunan yang pasti, Anda harus berasumsi bahwa lokasi sudah benar dan lanjut lebih jauh. Ini lazim diterima jika situs sangat besar, sehingga bisa ditoleransi, namun untuk lokasi yang ramai, pemetaan lokasi harus sangat tepat.
    • Tegaskan elevasi yang akan di mana Anda akan bekerja. Ini dapat berupa ketinggian relatif terhadap jalan raya terdekat, atau berdasarkan ketinggian laut. Denah situs atau denah lantai arsitektur Anda harus memiliki ketinggian “tolok ukur” (tolok ukur atau benchmark mengacu pada sejumlah benda, seperti tutup lubang got atau jalur survei dengan ketinggian yang diketahui) atau "ketinggian di atas tingkat yang ada" sebagai titik awal.
    • Gunakan denah Anda untuk mengukur lokasi setiap pojok gedung, termasuk offset . Ingatlah apa persisnya elemen konstruksi yang Anda gunakan untuk pemetaan. Mungkin Anda menandai “garis tembok bagian luar”, “garis fondasi”, atau “garis pilar”, tergantung jenis konstruksi dan elemen paling praktis untuk membuat pengukuran tersebut.
      • Sebagai contoh, jika Anda membangun sebuah bangunan berstruktur baja dengan kolom atau pilar-pilar ' I-beam yang menuntut pengaturan “baut jangkar” sebagai pengencang dan pengaman posisi, Anda dapat mulai memetakan gedung dari garis tengah pilar-pilar tersebut, sementara jika Anda membangun rumah tinggal berangka kayu dengan lantai datar gaya monolitik, maka tepian lantai itu dapat menjadi pilihan terbaik pemetaan awal.
  2. Tukang leding biasa menggunakan denah lantai arsitek untuk menentukan posisi tembok agar pipa yang akan dipasang tertutup di balik tembok saat bangunan dibuat, dilanjutkan dengan menggunakan denah lantai perledingan untuk menentukan jenis dan ukuran pipa yang diperlukan untuk perabot tertentu.
  3. Biasanya, denah arsitektur digambar berdasarkan skala. Misalnya, 1 inci (2,5 cm) sama dengan 10 kaki (1"=10'), berarti pada pengukuran antara dua tembok di lembar denah berbasis inci, jarak sebenarnya adalah 10 kaki atau 3 meter. Aturan skala akan mempermudah hal ini, namun hati-hati mencocokkan skala aturan ke skala denah. Para arsitek kerap menggunakan skala fraksi, seperti misalnya skala 1/32, sementara teknisi biasanya menggunakan skala senti per meter. Ada beberapa denah atau detail yang tidak sesuai skala, dan harus ditandai sebagai "(NTS)".
  4. Seringkali ada elemen tertentu yang menuntut pertimbangan khusus dan lebih mudah dijelaskan secara verbal ketimbang digambar. Catatan di pinggir denah inilah media yang digunakan arsitek untuk menggambarkan. Mungkin ada pula tabel catatan di pinggir denah, dengan angka-angka yang mengidentifikasikan catatan dengan lokasi pada gambar (angka di dalam lingkaran, segi empat, atau segi tiga) dan pernyataan bernomor tertentu yang terkait, berisi penjelasan situasi di sisi denah.
    • Kadang ada lembaran tunggal atau beberapa lembar berisi Catatan Gambar Bernomor yang mengkonsolidasikan seluruh atau sebagian besar catatan denah untuk seluruh set gambar arsitektur. Banyak arsitek mengemas catatan-catatan bernomor ini ke dalam metode CSI (Construction Specifications Institute atau Institut Spesifikasi Konstruksi), menggunakan 1-16 atau bahkan lebih banyak Divisi yang mengkategorikan catatan gambar ke banyak sub-bagian.
    • Sebagai contoh: sebuah catatan berbunyi, "4-127" mungkin mengacu ke jenis bata, karena Divisi 4 mewakili pertukangan dengan bata. Catatan berbunyi “8-2243” mungkin mengacu ke jendela atau komponen pintu, karena Divisi 8 untuk Pintu & Jendela.
  5. Anda harus memiliki tabel catatan kunci spesifik untuk setiap bagian denah, dan ini juga akan memberi informasi tentang singkatan, simbol, serta baris spesifik yang dipakai di setiap bagian denah.
    • Salah satu contoh adalah denah kelistrikan, pada sirkuit yang mungkin memiliki kode "home run" "kaki" (kabel dari kotak penghubung lampu pertama dalam sebuah sirkuit ke kotak panel listrik (sumber daya listrik) yang digarisbawahi atau ditulis dengan tinta lebih gelap dibanding sirkuit lain, bersama konduit terbuka lain yang mungkin ditandai dengan garis tebal, serta konduit tertutup yang ditandai dengan titik-titik atau garis putus-putus.
    • Karena ada banyak penggunaan garis yang menandai berbagai jenis tembok, perledingan, perkabelan, dan fitur lain, Anda harus merujuk ke “catatan kunci” di halaman denah tersendiri untuk memahaminya.
  6. Ini adalah kalkulator yang menambahkan pengukuran dalam satuan kaki dan inci, pecahan, atau metrik. Seringkali seorang arsitek tidak akan memberi pengukuran ke item denah spesifik, dari panduan dasar semisal “OBL” (Outside Building Line atau Garis Luar Gedung), jadi Anda harus mampu menambahkan jarak untuk setiap fitur, sesuai pengukuran yang tersedia, untuk mendapat jarak total.
    • Salah satu contoh, misalnya saat hendak menemukan garis tengah sebuah tembok kamar mandi untuk menemukan ujung pipa air minum. Anda mungkin harus menambahkan jarak dalam daftar OBL ke tembok tuang tengah, lalu jarak ke tembok koridor, melewati kamar tidur, sampai ke tembok kamar mandi yang dituju. Mungkin tampilannya seperti ini: (11' 5”) + (5' 2") + (12' 4")= 28' 11.
  7. Jika Anda telah membuat seperangkat denah arsitektur dalam bentuk elektronik, misalnya CD, untuk membuka file Anda harus punya versi asli program "CAD" yang dipakai untuk membuatnya. "AutoCAD" memang program desain profesional yang populer, namun sangat mahal, dan desainer biasanya menyertakan program "Viewer" dalam CD, yang dapat Anda instal ke komputer Anda, untuk dapat melihat file dimaksud. Dengan begini, halaman-halaman denah dapat tampil di layar, namun tanpa program penuhnya, Anda tidak dapat memanipulasi komponen disain atau merubah gambar. Namun, sebagian besar firma arsitektur tahu bagaimana menyimpan file CAD dan berkas lain ke format PDF, yang kemudian dikirim via email kepada Anda agar dapat dibuka dan dilihat (meski tidak dapat dirubah, karena Arsitek bertanggung jawab menjaga integritas karya mereka).
  8. Seperangkat dokumen ini seringkali berukuran sangat besar, sekitar 24" x 36", dan untuk proyek konstruksi penuh berisi lusinan–bahkan ratusan halaman. Biasanya dijilid atau dibundel di tepian kiri, agar dapat disobek salah satu halamannya bila perlu, atau bila penanganannya tidak benar, seperti dibiarkan terjemur matahari sampai tintanya hilang, atau ditinggal berhujan ria sampai membuat tulisan buram dan sulit dilihat.
    • Semua dokumen ini, bila rusak, biaya penggantiannya bisa mencapai ratusan dolar (US), jadi cobalah dijaga yang benar. Letakkan di permukaan yang datar, lebar dan terlindung saat dibuka dan dibaca.
  9. Lembar spesifikasi biasanya dicetak dan disimpan dalam penjilid, berisi daftar deskripsi metode serta bahan-bahan yang digunakan dalam proyek, termasuk metode pengujian, informasi kendali mutu, data geoteknis, dan informasi lain yang berguna untuk membangun proyek. Namun, ada pula Arsitek yang menulis spesifikasi langsung di lembar denah (untuk menjamin agar spesifikasi itu tidak hilang).
    • Spesifikasi adalah cara sang Arsitek menandai standar kualitas, bahan bangunan, nomor model, dan ciri proyek lainnya. Bahkan rumah tinggal keluarga tunggal saja punya spesifikasi tersendiri. Spesifikasi biasanya ditata dalam bagian-bagian bernomor, Divisi 1 sampai 16. Namun nomor-nomor ini telah berkembang menjadi cukup banyak dalam beberapa dekade terakhir.
    • Banyak Arsitek yang memberi nomor pada paragraf agar mereka dapat mengecek silang diksi sebenarnya dari spesifikasi ke dalam gambar, menggunakan kode nomor paragraf. Ini cukup ampuh meningkatkan koordinasi di berbagai kesempatan.
  10. Semua ini menandakan bagian pekerjaan yang diinkorporasikan ke denah buatan Arsitek, namun tidak harus ada dalam kontrak pengembang untuk turut dibangun, disediakan, atau diinstal. "NIC" adalah singakatan dari Not In Contract atau Tidak Ada Dalam Kontrak, yang berarti bahwa item tertentu yang akan diletakkan di tempat tertentu oleh pemilik bangunan setelah proyek selesai.
    • "OFCI" atau "GFCI" (Owner Furnished, Contractor Installed = Dilengkapi Pemilik Dipasang Kontraktor, atau Government Furnished, Contractor Installed = Dilengkapi Pemerintah, Dipasang Kontraktor) mengindikasikan bahwa item dimaksud disediakan oleh pelanggan namun dipasang oleh kontraktor. Baca dan pahami semua singkatan yang digunalan dalam denah Anda.
  11. Arsitek kadang menyertakan lampiran juga, berupa perubahan-perubahan yang dibuat ke dalam dokumen setelah dirilis untuk dilelang. Banyak Arsitek sengaja memberi bagian kosong, biasanya di pojok kanan bawah denah, persis di atas nomor halaman, yang dicadangkan sebagai daftar Revisi, seandainya diperlukan. Revisi seringkali diberi nomor dan disematkan ke dalam segitiga, oktagon, lingkaran atau simbol konsisten lain. Di sebelah kanan setiap nomor revisi ada tanggal revisi, lalu di sebelah kanannya lagi ada deskripsi singkat revisi dimaksud. Di gambar dalam lembar denah, simbol yang diberi nomor itu tampak di wilayah tempat revisi dibuat, seringkali bersama "awan revisi", yang biasanya digambarkan berupa serangkaian garis lengkung bertumpukan seperti awan dalam film kartun, mengelilingi wilayah revisi. Ini memungkinkan semua orang memahami persis apa yang dirubah. Juga, Arsitek biasanya mengiringi hal ini dengan email berisi ringkasan revisi di setiap lampiran, yang dikirim secara simultan kepada Pemilik dan penawar terdaftar. Setelah ini, tergantung para penawar untuk menyampaikan perubahan informasi yang ada kepada para subkontraktor dan penyedia bahan bangunan.
    Iklan

Tips

  • Berhati-hatilah menetapkan denah Anda sebagai "ukuran asli", karena banyak set denah yang disajikan dalam ukuran "penuh" dan "separuh" ukuran asli, sehingga Anda mampu menskalakan jarak dengan denah ukuran penuh tanpa harus menghitung skala lewat patokan penggaris.
  • Jika denah memang benar-benar separuh ukuran asli, Anda harus membagi dua pembacaan penggaris Anda. Catatan: sebagian besar denah ukuran separuh tidak dinyatakan sebagai separuh ukuran asli atau sejenisnya. Pada dasarnya, agar sesuatu dapat dianggap sebagai denah dengan skala separuh ukuran asli, biasanya berukuran kurang dari 24x18 (Arch C) ukuran kertas. Harap diingat, kadang lembar denah macam ini disebut sebagai lembar denah separuh ukuran asli, bahkan jika dibuat dari ukuran 30x44 sampai dengan 11x17, dan dengan demikian membuatnya tidak lagi benar-benra menjadu separuh ukuran asli.
  • Lihatlah buku-buku denah rumah atau lewat daring untuk mendapat ide terkait garis, pengukuran, dan penampakan dasar denah arsitektur.
  • Gunakan aturan perhitungan “segitiga” untuk arsitek atau teknisi saat menskalakan jarak dalam denah. Semua ini dibentuk sedemikian rupa dan menawarkan kontak dengan halaman denah agar memungkinkan penempatan posisi aturan tadi secara persis, sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.
  • Saat melakukan kegiatan konstruksi berdasarkan denah arsitek, biarkan satu set denah tetap berada di lokasi untuk mencatat bila ada perubahan, menggunakan tinta merah atau pensil. Catatan ini, jika ada, disebut "denah garus merah". Setelah sebuah bangunan sepenuhnya selesai, catatan garis merah ini biasanya diberikan ke drafter. Hasil gambar denah ini disebut "Denah Hasil Catatan" (Record Drawings –RD) atau "Sebagaimana Yang Dibangun". Ini adalah denah berisi garis-garis merah hasil survey langsung di situs, yang berveda dari set denah asli (disebut juga koreksi).
Iklan

Peringatan

  • Pastikan Anda mendapat izin yang diperlukan untuk mendirikan bangunan sebelum memulai konstruksi apa pun. Inspektur bangunan dapat menghentikan pekerjaan di setiap proyek baik yang tidak memiliki izin maupun yang izinnya tidak ditampilkan dengan jelas. Dalam kasus ini, denda akan dikenakan.
  • Waspadalah bahwa denah leding, kelistrikan dan mekanik masing-masing tidak selalu memiliki cukup ruang di lokasi terkait, jadi pemasangan semua komponen harus dikoordinasikan agar tidak terjadi konflik.
  • Jika ragu soal pengukuran atau deskripsi lain dalam denah, segera konsultasikan dengan arsitek yang membuatnya, ketimbang nekad membuat kesalahan yang sulit diperbaiki di kemudian hari.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • "Meja Rencana"
  • Skala segitiga arsitek
  • Skala segitiga teknisi
  • Stabilo untuk menandai catatan denah sebagai referensi
  • Kalkulator tukang

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 73.181 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan